Hai BDS
Maaf nihh aku baru nongol lagi
Aku bawa Cerpennn!!!
Cek This Out!!!
---
Pagi itu di sebuah Kota sebut saja Jakarta. Dua orang gadis manis sedang bermain air di tepi kolam renang.
“Ndai, lo bosen gak kita liburan gini gini aja?” Tanya salah satu gadis
“Hmm iya juga ya chel. Tapi gue juga bingung mau kemana?” Balas gadis yang dipanggil ‘Ndai’ itu
“Kenapa kita gak liburan dirumah Om lo yang di desa? Kayanya sih disana enak.” Usul gadis yang dipanggil ‘Chel’ itu
“Hmm boleh juga tuh.. Tumben yaa seorang Agatha Chelsea Terriyanto gak lemot…” ujar gadis yang dipanggil ‘Ndai’ sambil menyipratkan air ke Chelsea
“Ihh apasih. Lo Gloria Cindai Lagio yang jomblo abadi gausah nyiprat nyiprat air deh..” ujar Chelsea sambil membalas cipratan air dari Cindai.
Ternyata nama gadis itu adalah Cindai dan Chelsea. Cindai adalah gadis berperawakan hitam manis, ber-rambut panjang, berhidung sedikit mancung dan pastinya cantik. Dia memiliki sifat yang rada cuek,jutek dan manja. Sifat Cindai tentu berbanding lurus (sama) dengan sifat sepupunya itu, yaa Chelsea sangat cuek, jutek dan manja.
-Introduce End-
“Paa boleh ya kita ke desa ?” mohon Cindai kepada Papanya
“Papa akan telepon paman kamu dulu.” Ujar Papa langsung mengambil ponselnya
“Yess kita berhasil chel” Bisik Cindai sambil mengajak Toss Chelsea
*PROKK*
“Oh yasudah. Saya akan kirim anak anak saya ke desa besok.. Terimakasih ya Didi.” Terdengar pembicaraan papa dengan paman Cindai di telepon.
“Gimana paa?” Tanya Cindai yang langsung menghampiri papanya yang baru saja menutup teleponnya
“Besok kamu akan papa kirim ke sana. Tapi inget kamu dan Chelsea gak boleh nakal” ucap papa lalu naik ke lantai 2 rumah mereka
“Asikkkkkk!” Sorak Cindai dan Chelsea bersamaan.
---
Kukuruyukkkk…Kukuruyukkk….
Benar saja suara ayam milik pembantu Cindai telah membangunkannya dari tidur nyenyaknya.
*KLEK* pintu terbuka
“Ndai ayo bangun… Kita akan berangkat jam 8 nih…” ucap seseorang sambil menggoyang goyangkan bahu Cindai
“Duh chel gue ngantuk banget…” ujar Cindai sambil sesekali mengucek matanya
“Lo lupa? Kita ini mau ke desa ndai ke desaaaa….” Teriak Chelsea di kuping Cindai
“WHATT??! Oiya astaga gue lupa. Bentar chell gue mandi dulu” Balas Cindai sambil berlalu dari kasurnya dan segera menuju kamar mandi. Sementara Chelsea kembali menuju meja makan di bawah.
---
“Gimana Cindai,Chel?” Tanya papa Cindai
“Hmm dia udah mandi kok om…” balas Chelsea
“Oh yasudah kamu makan dulu ya. Nih roti buat kamu” ucap mama Cindai seraya memberi Chelsea sebuah roti
Hening…
“Duh Chelll bantuin gue sedikit kenapa sihh?!” gerutu Cindai saat menuruni tangga
Chelsea yang sedang mengunyah rotinya tiba tiba menoleh kea rah cindai dan tertawa.
“hahahahaah”
“Ih malah ketawa-_- Sepupu apaan lo ngeliat gue susah malah diketawain” oceh Cindai saat melihat Chelsea sepupunya menertawakannya
“Iya iya… Lagian lo sih mau ke desa aja bawa segini banyak tas. Lo mau nginep berapa hari sih ?” Tanya Chelsea sambil mencoba membawakan 1 dari semua tas Cindai
“Tanya papa aja tuh…” ujar Cindai
“Emangnya berapa lama sih om?” Tanya Chelsea
“Ya sekitar 1bulanan lahh…” jawab papa Cindai
“1Bulan paa? Gak kelamaan? Padahal aku maunya tuh Cuma 2minggu tau.” Ujar Cindai sambil duduk di depan meja makan
“Kemaren bilangnya bosen dirumah terus. Yaudah deh papa bilang 1bulan.” Balas papa
“Bener tuh ndai.. Kita kan bosen tau dirumah terusss.. Kan kalo disana enak udaranya seger dan lain lain deh..” Chelsea ikut bicara
“Iya tapi gak sebulan juga Sepupuku sayangggg” Ujar Cindai sambil mencubit pipi Chelsea
“Aww..”
“Eh udah udah… sekarang kalian ke mobil sana. Udah ditunggu” tutur papa
“Papa gak nganter?” Tanya Cindai
“Ngga. Papa banyak urusan di kantor. Kamu dianter pak ujang tuh diluar. Udah cepett, jangan nakal ya” balas papa
“Iya paa, maa… Sampai jumpaa…” Ujar Chelsea dan Cindai sambil keluar lewat pintu
---
Setelah Cindai dan Chelsea berada di dalam mobil, Cindai langsung duduk dengan Chelsea di jok tengah. Sedangkan supirnya di depan(?) Yaiyalahh-_- Abaikan
“Pak, kita mau kemana sih? Rumah om Didi itu di daerah mana,Pak?” Tanya Cindai
“Kepoo…” Balas Chelsea
*PLETAK* Sebuah jitakan mengenai kepala Chelsea
“Awww… Cindai emang ya!” Geram Chelsea
“hahaah… Serius pak daerah manaaa?” Tanya Cindai lagi
“Daerah Bandung non”
“Oh.” Cindai hanya ber-O ria sambil memasang headset ke telinganya dan segera melanjutkan tidurnya yang terganggu tadi pagi.
---
Sudah hampir 2jam mereka berada di perjalanan, akhirnya mereka berhenti di depan sebuah ladang persawahan yang sangaaaatt luas. Chelsea telah turun dari mobil, sementara Cindai? Masih terlelap di tempatnya.
“CINDAAAAAAAAAAAI” Teriak Chelsea dikuping Cindai
“Elah apasih chel? Bisa gak sekali aja gausah ganggu tidur gue?!” oceh Cindai sambil mengelus elus kupingnya yang pengang
“Udah sampe! Lo tidur mulu sih.” Balas Chelsea
“Udah sampe? Waduh minggir minggirr..” Cindai langsung bersemangat setelah mendengar kata ‘Sampai’ dan langsung keluar dari mobil.
“Hmmm…. Udaranya seger banget chel” ujar Cindai sambil mengirup nafas dalam
“Iya ya ndai. Coba aja Jakarta begini” balas Chelsea
“Non, maaf atas perintah tuan non harus mengeluarkan barang barang non setelah sampai.” Ujar Supir mereka dari belakang
Cindai dan Chelsea menoleh. “tolong dong pak. Banyak nih soalnya bawanya” ujar Cindai sambil menuju bagasi mobilnya
“Baik non…”
Setelah beberapa menit mereka mengeluarkan semuanya dari bagasi, Pak ujang kembali berbicara.
“Nah bapak pulang dulu ya non..”
“Loh pak? Kita ditinggal gini aja?” Tanya Cindai bingung
“Iya pak? Kita kan gatau jalan sini pak..” balas Chelsea
“Ini perintah tuan non. Tapi, kata tuan nanti ada yang jemput kok. Katanya bapak di..di.. di siapa gitu non. Yasudah ya bapak pamit.” Ujar supir itu sambil kembali memasuki mobilnya dan segera kembali pulang ke Jakarta.
“Jadi kita mau dijemput om Didi… Hmm tunggu disini aja ya chel ga ada warung nih soalnya” Ujar Cindai
“He’ehh…”
Setelah hampir setengah jam mereka menunggu, akhirnya sebuah mobil Pick Up datang.
“Ndai, ndaii… apa itu om lo?” Tanya Chelsea kepada Cindai yang sedang terfokus pada Ipadnya
“Iyaa…” Balas Cindai tanpa menoleh sedikitpun
“Tapi lo liat dong… dia naik mobil apaa…” ujar Chelsea sambil memegang kepala cindai agar melihat mobil pick up itu
“Ferarrii… kan..” ucapannya terpotong saat melihat sebuah mobil yang sedikit lusuh.
“Ini mah namanya truk!!!!” teriak Chelsea dan Cindai bersamaan.
Sehabis mobil itu terhenti, pintunya terbuka dan keluarlah sesosok pria desa yang yaa lumayan ganteng, tinggi, Cuma bajunya saja yang sedikit kedesa desaan.
“Maaf teh, saya Bagas suruhannya Kang Didi. Apa benar kalian teh Neng Cindai dan Chelsea?” Tanya orang itu dan ternyata bernama bagas.
“I…I..iyaa gue cindai dan kenalin ini Chelsea sepupu gue..” Cindai menerangkan
Namun, Chelsea kelihatan tak bergeming sambil memperhatikan bagas.
“Chellll are you okay?” Tanya Cindai mengarahkan tangannya di depan mata Chelsea
“eeehh iya gue gapapa… gue Chelsea. Tadi siapa nama lo?”
“Abdi teh bagas.. ayo masuk ke mobil, kalian sudah ditunggu oleh kang Didi di rumahnya” ucap Bagas sambil mempersilakan 2 gadis cantik itu masuk ke dalam Pick Up nya.
---
“Gue duduk disini?” Tanya Cindai
“Iya tehh..” Balas Bagas
“Ah gamau… Gue duduk di belakang aja… Chel lo sini ya?” Ujar Cindai menyenggol bahu Chelsea
“hah? Tapi ndai…”
“Udah deh… gue dibelakang aja..” balas Cindai sambil naik ke belakang mobil Pick up itu
“Yaudah deh terpaksa.” Ucap Chelsea lalu duduk di depan bersama Bagas sementara Cindai dibelakang menemani….Kambing
“Ih si bagas bilang kali kalo dibelakang ada kambing. Tau gitu gue di depan aja.. huekkk mau muntah nih bau banget! Sial emang-_-“ Gerutu Cindai
Tiba tiba mobilnya mengerem mendadak…
-CITTTT-
Cindai terlempar ke depan dan keningnya terpentok besi.
“Aduhhhhh… Lo bisa nyetir gak sih!” Geram Cindai sambil memukul mukul besi yang mengenai kepalanya tadi
“maaf teh maaf…” Ucap bagas
“Maaf maaf. Sakit tau…. Masih lama gak sih?” Tanya Cindai lagi
“Masih teh masih sekitar 3jam lagi menuju rumah Kang Didi.” Balas Bagas
“WHATTT?!” Cindai dan Chelsea kaget mendengar kata 3jam yang terlontar dari mulut Bagas.
“Bisa lumutan gue disini…Huh!” gerutu Cindai lagi hingga ia tertidur bersama 3kambing.
---
Sudah 3jam dia di belakang bersama kambing dan sekarang jam tangannya sudah menunjukkan pukul 15:30
“Neng, neng cindai bangun atuh neng.. ini teh udah sampe.” Ucap bagas sambil menepuk nepuk pipi Cindai yang masih tertidur
“Eleh eleh… Neng Chelsea bisa tidak membangunkan neng Cindai?” Tanya Bagas kepada Chelsea yang sedang mengangkut tas tasnya.
“ah bangunin deh sendiri. Gue capek” Balas Chelsea lalu masuk ke rumah Om Didi
‘Apa gendong aja ya? Gak tega juga banguninnya..’ Pikir Bagas
Tanpa berpikir lama, Bagas merendahkan tubuhnya dan berniat menggendong Cindai namun setelah tubuh bagas merendah dan sekarang berjarak 30cm dari tubuh Cindai, Cindai membuka matanya dan….
“Aaaaaaaaaaaaaa mau diapain gue?! Lo gamau apa apain gue kann? Gue belom lo sentuh sama sekali kan?” Teriak Cindai
“ehhh si neng nih. Abdi teh mau gendong neng ke dalem. Abdi mau bangunin neng gak tega.” Balas Bagas
“Bener?” Tanya Cindai
“Iya atuh neng.. Abdi teh tau agama, jadi gak mungkin abdi apa apain neng.” Balas bagas lagi
“Ah yaudah yaudah mending lo bawain tuh tas tas gue..” ujar Cindai
“Sipp atuh neng..” balas Bagas sambil bergegas mengambil tas tas Cindai dan segera membawanya ke rumah.
---
Setelah cukup lama mereka singgah dan ngobrol dengan Om dan tante mereka, Cindai dan Chelsea langsung menuju kamar guna tidur karena jam dinding sudah menunjukkan pukul 22:00.
“Ndai…” panggil Chelsea sambil tiduran bersama sepupunya, Cindai
“yaa?” sahut Cindai
“Menurut lo bagas gimana?” Tanya Balik Chelsea
“Bagas…Hmm…. Yaa kaya bagas haahahah” canda Cindai
“Ihhh….” Chelsea geram
“Emang kenapa deh? Lo suka ya sama dia?” Goda Cindai
“Hmm Yaaa gitu dehh… gue tidur dulu yaa gnight Cindai jomblo abadi…” ujar Chelsea lalu membalikkan badannya dan segera tidur
“Iyee gnight too Chelseaaa” balas Cindai sambil membelakangi Chelsea dan mereka tidur saling memunggungi.
---
10 menit….20 menit…30…40…50…60… Cindai telah membolak balik badannya, menepuk tangan dan kakinya bergantian karena ada nyamuk dan ia tidak bisa tidur.
“Uhh ini kamar apasih kok banyak banget nyamuk…” Ujar Cindai kesal
“Eh ada apa ini ?” Tanya Om didi yang tiba tiba masuk
“Ini om banyak banget nyamuk….” Balas Cindai
“Hmm lagian kamu tidak ditutup sih jendelanya… Yasudah cepat tidur, udah jam 11 tuh” Oceh Om didi
“Ah ngga deh.. Udah ga ngantuk, aku keluar sebentar ya om.. cari angin” balas Cindai sambil berlalu dari kamarnya dan segera keluar rumah.
---
“Bagas… Lumayan sih.. Cuma yaa..Eh gue ngapa jadi mikirin anak itu-_- Apa jangan jangan? Arghhh!” Gerutu Cindai sambil menendang sebuah batu yang lumayan besar lalu…
“Aww….” Rintih seseorang lelaki
“Hah? Siapa itu?” Ujar Cindai kaget sambil celingak celinguk mencari rintihan suara itu
“Siapa sih yang ngelempar batu malem malem begini?”
“Hello… Lo kena batu yang gue tendang tadi ya?” Tanya Cindai sambil menepuk bahu seseorang lelaki itu. Lelaki itu menoleh
“Bagas?”
“Neng Cindai?”
“Lo ngapain disini malem malem?” Tanya Cindai
“Nah neng ngapain disini malem malem?” Tanya Bagas balik
“Eh ditanya malah nanya balik…”
“hehehe” Bagas terkekeh
Hening…
“jalan jalan yuk neng…” Ajak Bagas
“Kemana?”
“Keliling keliling sini aja…”
“Yuk deh” Cindai menanggapi ajakan bagas dengan positif
“Gas..”
“Iya neng?”
“Bisa gak gausah panggil gue neng?”
“Terus apa?”
“Panggil gue Cindai aja…atau Ndai”
“Okedeh neng… Eh Cindai hehe”
Heningg…..
“Gas…”
“Iya ndai?”
“Maaf”
“Untuk?”
“Tadi siang sama barusan gue nendang batu dan kena lo hehe”
“Iya neng gapapa…” ucap Bagas
“Eh Cindaiii maksud abdi” ucapnya lagi. Cindai hanya geleng geleng melihat Bagas yang bingung memanggil namanya
---
Setelah lama mereka berjalan jalan keliling kampung, akhirnya mereka sampai di depan rumah Om Didi, rumah yang akan disinggahi Cindai 1 bulan kedepan.
“Eh gue masuk dulu ya udah jam 12 nih.. bye gas” Pamit Cindai
“daaah…” Bagas melambaikan tangannya dan tersenyum. Setelah Cindai hilang dibalik pintu, bagas memutuskan untuk pulang juga.
---
Kukuruyukk..Mooo…Mbeee…Wekkwekk…Meoww…Enghihihi…Gukkgukkk terdengar suara suara binatang ternak dari luar rumah om Didi yang mengganggu tidur gadis manis bernama Cindai.
“Ah Chell lo bunuhin gihh tuh binatang.. Ini rumah apa kebon binatang sih?” Gerutu Cindai sambil memukul mukul tempat Chelsea. Sedangkan Chelsea sudah bangun.
“Loh Chelsea mana?” Ujar Cindai setelah menyadari kalau Chelsea sudah tidak ada di tempatnya
“Ah gue mandi dulu deh…” ujarnya lagi lalu menuju kamar mandi
---
“Hahahah ini gini gas cara ngasih makan bebeknya?” Tanya Chelsea sambil cengengesan dengan Bagas
“iya tehh…. Tinggal di lempar aja..”
“Ohh siappp…”
“Chelseaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak Cindai sambil menghampiri Chelsea
“Eh ada apasih?!” Tanya Chelsea
“Lo ngapain disini?”
“Y ague bantuin Bagas disuruh om Didi tadi..”
“Ohh tuh disuruh bantuin masak.. gue kan gabisa masak” ujar Cindai
“Oh ok.. Daah gass..Daahh Cindaaaii” Pamit Chelsea sambil mencubit Cindai lalu pergi.
Hening…
“Loh kok dieem?Ini mau diapain bebeknya dimasak yukk…” Canda Cindai
“Eh ada ada aja kamu ndai… ya dikasih makan atuh bebeknya” balas Bagas
“Cie udah bisa manggil ndai.. Yaudah ini ngasih makannya gimana?”
“Heheh… Dilempar aja kok” balas Bagas
“Oh oke…” sahut Cindai lalu melempar sekepal dedak(?) ke sekumpulan bebek bebek di depannya
‘Neng Cindai kalo diliat liat cantik juga..’ Pikir Bagas
“Gasss gue takut disosorrr…” Ujar Cindai panic lalu memeluk Bagas. Bagas hanya diam mematung.
Mereka berpelukan hampir 1menit dan Cindai tidak menyadarinya. Tiba tiba…..
“Woyyyy pada mau ngapainnn?!” teriak Chelsea saat melihat Cindai dan bagas dengan posisi berpelukan
“Eee ga ngapa ngapain kok Chelll… Tadi Cuma mau disosor bebek… Gue takut, yaudah deh..” balas Cindai gelagapan(?)
“Ohhh yaudah sana makan udah mateng tuhh” perintah Chelsea lalu pergi
“Eh makan bareng yuk di dalem…” Ajak Cindai kepada Bagas
“Gausah ndai.. Abdi mau ngurusin binatang binatangnya dulu bahkan abis itu abdi mau ke sawah…” balas Bagas
“Ah yaudah ayolahhh… Plisss itu kan bisa nanti” mohon Cindai
“Hmm ayo deh neng.. Eh ndai maksud abdi” Bagas terkekeh.
---
Setelah mereka makan bersama, Bagas pamit kepada Om dan tante.
“Kang, Teh abdi mau nyawah dulu yaa..” pamit bagas lalu salim kepada om dan tante
“Oh iya gas… ati ati ya.. Ndai, Chel bantuin bagas geh ke sawah” Suruh Om Didi
“Males ah om….” Balas Chelsea
“Nemenin nyawah? Ayo dehhh” Balas Cindai semangat
“Yaudah sana.. Ati ati ya kalian” ujar Om Didi
---
Sudah hampir 20 menit Cindai dan Bagas berjalan menuju sawah, finally mereka sampai.
“Ndai ayo turun ke sini” ujar Bagas halus
“Ini lumpur yah gas?” Balas Cindai
“Bukan neng.. busa.. Ya udah tau lumpur.. ayo gehhh nanti keburu siang panas atuh” Sahut Bagas
“Oh iya deh…”Cindai mengiyakan dan segera turun ke sawah itu
“Huekkk…. Gasss kok bau gini sih?!”
“Ini kan lumpur neng…”
“Oiya…hehe” kekeh Cindai
“Nih pegang” Ujar bagas menyodorkan seikat anakan padi(?) Gatau namanya yaallah._. jangan bully. Abaikan!!
“Ini apa?” Cindai Nampak bingung dengan apa yang sedang ia pegang
“Ini padi neng.. Sekarang cindai pegang dan taro disini nih di lahan yang kosong” Bagas menjelaskan
“Oh iya iya ngerti..”
---
Waktu menunjukkan pukul 14:30. Ternyata sudah 4jam mereka menghabiskan waktu berdua di tengah sawah.
“Neng… Abdi mau beli minum dulu yah…” ujar Bagas
“Oh iya gas… Jangan lama lama ya” pinta Cindai sambil meluruskan pandangannya
‘Bagas baik, sopan, ganteng pula.. Ahhhh melted giniiii….’ Batin Cindai
“Dorr neng kok bengong” Bagas mengagetkan Cindai
“Eh apa ganteng?!” latah Cindai
“heheheh” bagas terkekeh
“Yeee lo mahh! Mana minumnya?”
“Nih ndai..”
“Thanks ya” Balas Cindai sambil mengeluarkan senyum mautnya
Hening…
“Gas…”
“ya ndai?”
“Pulang yuk…”
“Yuk neng…” Ujar Bagas sambil segera bangun
“Ehh tunggu…” Cindai menarik pergelangan tangan bagas.
“ada apa lagi neng?”
“Ada… Iniii!” Cindai mencolek pipi Bagas dengan jarinya yang ada lumpurnya
“Si neng mah usill… Nihhh abdi bales” Bagas membalas dengan sekepal lumpur lalu langsung pergi
“Eh si bagas curanggg.. Gue Cuma sejari, lo sekepel! Awas lo yaaa…” Cindai mengejar Bagas
---
1minggu…2minggu…3minggu… Tak terasa sudah 3minggu lebih 5 hari Cindai dan Chelsea menghabiskan liburan mereka di desa. Jadi tinggal tersisa 2hari untuk berada di wilayah yang membuat Cindai nyaman. Nyaman karna udaranya, orang orangnya dan pasti nyaman karna dia menemukan seseorang yang bisa membuatnya jatuh hati. Ya bagas! Cindai sudah 2 minggu ini Cindai menaruh hati padanya. Namun, ia malu untuk mengungkapkan.
Karena rutinitas yang banyak dihabiskan Cindai dengan bagas, seperti memberi makan bebek, memandikan kerbau, memerah susu sapi dan pastinya ‘Nyawah’. Jadi, tidak salah dong kalau rasa sayang telah muncul di hati Cindai?
---
Hari ini adalah waktunya Cindai dan Chelsea pulang. Perasaan baru kemarin mereka datang, sekarang sudah mau pulang lagi. Ya memang segala sesuatu yang dijalani dengan Hati akan terasa sangat cepat.
“Om, kita akan pulang ke Jakarta jam berapa?” Tanya Cindai
“Hmm sekitar jam 3an lah ndai. Kenapa?”
“Gapapa kok om.. Dianter Bagas?” Tanya Cindai lagi. Om didi menggeleng.
“Yah..” Cindai merasa sedikit kecewa. Kalian akan diantar Difa ke tempat kemarin.
“Difa? Difa siapa Om?” Tanya Cindai
“Difa itu temannya bagas. Kalian gak tau? Bentar om telepon dulu biar kesini”
Setelah hampir 10 menit om didi menelpon orang yang bernama difa, akhirnya Difa datang.
“kang ada apa manggil saya?” Tanya difa
“Ini mereka mau kenal..” balas Om didi
“Ohh… Nama saya Difa.”
“Gue Cindai. Ini sepupu gue Chelsea”
“Chel kenalin dong…”
“Eh iya… gue Chel…Sea” Chelsea sangat gugup saat melihat Difa dan kembali melamun
“Chel… Chell!!! Chelsea!!” teriak Cindai dikuping Chelsea
“eh iya apa?”
“Suka yaa?” goda Cindai
“Ih apasih! Eh jalan jalan yuk Dif..” ajak Chelsea
“Ayo deh” Difa dan Chelsea segera meninggalkan Ruang tamu yang berisi Cindai dan Om Didi
“Om, kenapa ga bagas aja yg anter kita?” Tanya Cindai
“Dia sibuk…”
“Sibuk apa?”
“Biasa…”
“oh.. Jadi skrg dia di sawah ya?” Tanya Cindai balik. Om didi hanya mengangguk
“Okk… Aku pamit bentar yaaaa…”
---
Cindai berlari hingga akhirnya sampai di sawah tempat Bagas berada….
“Gas… Hosh hoshh…” Ujar Cindai ngosngosan
“Eh Cindai ada apa?”
“gapapa.. Nih minuman buat lo” ujar Cindai sambil memberi sebotol teh dingin
“makasih ya…” Balas bagas sambil melempar senyum. Cindai hanya mengangguk
Hening..
“Gas…”
“Hmm?”
“Gue suka sama lo..”
“Hah?”
“Gue suka sama lo!”
“Kamu suka sama aku?” Tanya Bagas memastikan. Cindai mengangguk mantap
“Kenapa bisa?”
“Ya bisalah.. Cinta itu dateng tiba tiba. Lo percaya itu kan?”
“Iyaa aku percaya… Sebenernya, aku juga udah suka lama sama kamu tapi aku sadar kalo aku Cuma orang desa dan ga pantes sama cewe seperfect kamu” Balas Bagas lesu
“Siapa bilang? Kamu emang orang desa. Tapi kamu tetep special kok di sini..” ujar Cindai sambil menunjuk bagian jantungnya
“heheeh…” kekeh Bagas
“Terus? Hubungan kita?”
“Ya… Kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Bagas berlutut di depan Cindai. Cindai mengangguk malu dan berdiri.
“IYAAA AKU MAU! AKU MAU JADI PACAR SEORANG BAGAS…” teriak Cindai
Bagas memeluk Cindai dan Cindai membalas pelukan Bagas.
“GAS,CINTA KITA BERSEMI DI SAWAH OM DIDI !!!!!!!!!!!” Teriak Cindai lagi.
-End-
Follow twitterkuuu!!! @zaakyki
Like & Comment sangat dibutuhkan thankyou♥
Tidak ada komentar:
Posting Komentar