Aku yang memikirkan
Namun aku tak
banyak berharap
Kau membuat waktuku
Tersita dengan
angan tentangmu
---
Cindai masih memperhatikan cowok itu. Cowok yang selama
ini ada di pikirannya, cowok yang membuatnya galau setiap malam, dan juga cowok
yang membuatnya mati gaya kalau berpapasan.
“Cakka lagi ndai?” Tanya seseorang dikuping cindai.
Cindai hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangan.
“ckckck… sampe kapan ?” Tanya orang itu lagi. Cindai
hanya menggeleng dan masih tak pindah pandangan.
“Ga bosen?” Tanya orang itu lagi.
“Ah bagas berisik ahhh…. Sana sanaaa!” usir cindai. Bagas
? siapa bagas? bagas adalah sahabat cindai. Sahabat semenjak smp. Sekarang
mereka menginjak kelas 11 atau 2 sma.
“Oke yaa gitu lo sama gue….” Balas bagas belagak pergi
“abisnya lo sih…” ujar cindai.
“abisnya lo sih…” ujar cindai.
“hehehe maap deh maap…” ujar bagas. “ke kelas yuk?”
lanjutnya
“Hmm ayo deh…” balas cindai lesu
Bagas merangkul cindai ke kelas.
Kapan lo peka ndai
sama gue…. Batin bagas.
***
Cindai dan bagas telah memasuki kelas. Semua orang dikelas memandang cindai, ya seperti biasa. Mereka merasa aneh. Cewek berkacamata besar, berrambut kepang, dan berbehel.
Cindai dan bagas telah memasuki kelas. Semua orang dikelas memandang cindai, ya seperti biasa. Mereka merasa aneh. Cewek berkacamata besar, berrambut kepang, dan berbehel.
“Kenapa lo?” bentak bagas saat ada seseorang yang melihat
cindai dengan jijiknya
“Duduk deh ndai…” ujar bagas. Cindai mengangguk
***
Kucoba lupakan tapi ku tak bisa
Kucoba lupakan tapi ku tak bisa
Mengapa begini…
***
Cindai terduduk dimeja kantin mengaduk ngaduk minuman
yang ada dihadapannya. Memikirkan cakka. Ya, cakka.
Bodoh lo ndai.
Bodohh!!! Ngapain lo mikirin cakka yang jelas jelas jauh beda sama lo. Lo sama
dia bagai langit bumi, air minyak, dan tom and jerry ndai! Lupain dia, lupain. Batin
cindai
“DORRR!” bagas mengagetkan cindai.
Cindai tak kaget sama sekali. “Mau ngapain??” Tanya-nya datar
Cindai tak kaget sama sekali. “Mau ngapain??” Tanya-nya datar
“Lo kenapa sih? Setiap gue perhatiin lagi ngelamun terus”
“gatau”
“Ndai ayolahhh… kita sahabat kan?”
“Iya kita sahabat.” Balas Cindai
“Iya kita sahabat.” Balas Cindai
“Terus kenapa lo ga pernah mau cerita sama gue?”
“Ya karna emang ga ada apa apa yang mau gue ceritain.”
Jawab cindai
“Iya terserah.”
Hening…
“Gas?” panggil Cindai
“Ya?” balas bagas
“kenapa cinta suka dateng di orang yang gak tepat ya?”
Tanya cindai
“Cinta tuh emang misterius. Tapi gue yakin cinta ga
pernah salah.” Balas bagas
“Tapi kenapa gue cinta sama cakka? Sama orang yang ga
akan pernah bisa gue raih. Orang yang Cuma bisa gue amatin dari jauh.” Isak
cindai
“Cindai… kenapa nangis?” ujar bagas menatap cindai.
Menghapus airmatanya.
“Kalo jodoh, ga akan kemana kok.” Balas bagas tersenyum
“Gaakan pernah jodoh kok.” Sahut cindai. “Pulang yuk?”
“Yuk..”
***
Oh mungkin aku
bermimpi
Menginginkan
dirimu..
Untuk ada disini
menemaniku…
***
“Ndai tuh cakka…” kata bagas sambil menunjuk cakka bersama teman temannya
“Ndai tuh cakka…” kata bagas sambil menunjuk cakka bersama teman temannya
“Trus?”
“Jadi mau sampe kapan lo jadi bumi dan dia jadi langit?
Kenalan sana.” Jawab bagas
“Gue gak pede..”
“Ndai… ga pede kenapa? Lo cantik gini kok..”
“Tapi…”
“Udah sana..” bagas mendorong cindai. Cindai masih ragu berjalan pelan dan sesekali menoleh ke bagas.
“Udah sana..” bagas mendorong cindai. Cindai masih ragu berjalan pelan dan sesekali menoleh ke bagas.
***
Cindai akhirnya sampai di Cakka dan teman temannya.
Cindai akhirnya sampai di Cakka dan teman temannya.
“Hai.” Ujar cindai
Semuanya menatap cindai.
“Hai cakka. Gue.. Gue cindai” ujar cindai sambil mengulurkan tangan
“Hai cakka. Gue.. Gue cindai” ujar cindai sambil mengulurkan tangan
“Eh.. wait wait… lo? Cindai? Ngajak cakka kenalan?
Gasalah? Oh my god…” kata seorang teman cakka- Oik
“Hahahahaha orang kaya lo ga pantes megang tangan cakka.”
Ujar teman yang satu lagi.
Cindai menarik tangannya lagi.
“Udah sana!”
Cindai pergi dari kerumunan anak anak gaul itu. Pergi ke
luar gerbang untuk pulang.
***
Oh mungkinkah Kau
yang jadi
Kekasih sejatiku…
***
Tuhan, apa wanita
sepertiku tidak pantas mendapatkan seseorang lelaki satupun? Apa aku
ditakdirkan hanya sendiri? Apa aku harus terus menerus tenggelam di lautan
kegelisahan ini tuhan? Cindai masih dalam lamunannya menatap langit. Langit
sore dengan sinar matahari oranye yang sesekali menyapanya.
-BYURRR-
Genangan air telah terciprat ke baju cindai. Kini baju
cindai yang semula putih menjadi cokelat. Mobil yang membuat baju cindai
berubah warnapun berhenti, “Gaada gunanya lo ngelamun dipinggir jalan abis ujan
ujan gini! Bukan salah gue.” Ujar cakka lalu menutup kembali kaca mobilnya.
Ternyata cakka.
***
Cindai berjalan gontai menuju rumahnya dengan baju seadanya. Tak peduli orang orang memandang jijik atau apapun kepadanya. Yang jelas ia ingin cepat sampai rumah! Cepat membersihkan semuanya! Membersihkan baju dan juga hatinya yang hari ini sudah 2kali dibikin dongkol oleh Cakka! Arghhhhh Bodoh!
Cindai berjalan gontai menuju rumahnya dengan baju seadanya. Tak peduli orang orang memandang jijik atau apapun kepadanya. Yang jelas ia ingin cepat sampai rumah! Cepat membersihkan semuanya! Membersihkan baju dan juga hatinya yang hari ini sudah 2kali dibikin dongkol oleh Cakka! Arghhhhh Bodoh!
***
Semoga tak sekedar
harapku…
***
“Ndai gue ada kabar bagus!” bagas mengagetkan cindai
“Ndai gue ada kabar bagus!” bagas mengagetkan cindai
“Hm..” balas cindai malas
“Ih gue serius!!”
“Iya gue tau. Ya terus apa kabarnya?”
“Ada salon kecantikan terkenal baru buka cabang di deket
rumah gue.” Ujar bagas
“terus? Lo mau gue kerja disana gitu? Heeeiii lo aja
kali.” Cindai memotong omongan bagas
“Ih elo ya-_- Bukan gitu. Kali aja nih ya kalo lo vermak
penampilan lo, Cakka bakal suka. Gimana?” Ujar bagas. Ada sedikit ketidak
ikhlasan dalam hati bagas.
Gue kenapa? Hati
gue kenapa kaya ga ikhlas gini ngejodoh jodohin cindai sama cakka? Batin
bagas
“Lo ngerendahin gue gas?!” Cindai bangkit dari tempat
duduknya dan pergi
“eehh bukan ndai…. Ndai tungguuu” teriak bagas. namun sia
sia, cindai sudah pergi.
***
Bagas mencari cari cindai ke mana mana tapi tidak menemukan sedikitpun batang hidung cindai. Kemana nih anak?! Eh tunggu tunggu…. Itu dia!
Bagas mencari cari cindai ke mana mana tapi tidak menemukan sedikitpun batang hidung cindai. Kemana nih anak?! Eh tunggu tunggu…. Itu dia!
Bagas melihat cindai sedang didekat danau, melempar
lempar batu ke danau.
DORRR
“Selalu ngagetin. Ga aus?” Tanya cindai datar
“ga kaget?” Tanya bagas balik
“ga. Biasa” balas cindai datar
“Kok cuek?”
“au”
“maaf ya.” Kata bagas
“Untuk?” Cindai
“Kalo kata kata gue tadi tentang salon nyakitin hati lo.”
Bagas
“gapapa” cindai
“tapi bener loh, kalo lo mau memperbaiki semuanya, gue
yakin cakka mau sama lo.” Bagas
Cindai menoleh sinis kepada bagas, membuang muka, dan hendak
berdiri dan pergi. Namun, tangannya ditahan oleh bagas.
“Mau kemana?” Tanya bagas
“lepas” ujar cindai
“lepas” ujar cindai
“gakmau” Bagas
“gue bilang lepas!” bentak cindai
“Gak akan!” bagas semakin keras menggenggam tangan cindai
“lo nyakitin gue!!” gubris tangan cindai lalu lari
menjauh dari bagas.
“GUE NGELAKUIN INI SEMUA KARENA GUE SAYANG NDAI SAMA LO!
GUE MAU LO DIANGGAP ADA SAMA MEREKA, GUE MAU MEREKA TAU KALO LO GAK SEBURUK
YANG MEREKA KIRA. BUKAN MAKSUD LAIN! TAPI KALO EMANG MAKSUD GUE INI BUAT LO
SAKIT, MAAF. GUE MINTA MAAF! INTINYA GUE SAYANG NDAI SAMA LO. LEBIH DARI
SAHABAT!!!” Bagas teriak sekencang kencangnya kepada cindai yang sudah diam
mematung sejak tadi.
DEGG….
Bagas bilang apa?!
Cindai menoleh. Bagas udah ga ada. Maaf gas :(
***
Bila kau tak menjadi milikku..
Bila kau tak menjadi milikku..
Aku takkan
menyesal,
Telah jatuh hati…..
***
Diam diam Cindai mencoba ke salon dekat rumah bagas.
Mengubah semuanyaa! Mengubah tatanan rambut, dan belajar memakai softlens. Lalu
ia menuju dokter gigi untuk melepas semua behelnya!
Yeay finally, I know who am I.. Thanks bagas… Lo bener bener sahabat…
Yeay finally, I know who am I.. Thanks bagas… Lo bener bener sahabat…
***
Keesokan harinya disekolah, Hari senin. Hari paling
dibenci oleh semua murid! Bagaimana tidak, karenanya kami harus masuk kembali
ke sekolah!!!
Cindai keluar mobil, semua cowok cowok melihatnya terpesona, jangankan cowok cewekpun juga bengong. Iri kali ya?
Cindai keluar mobil, semua cowok cowok melihatnya terpesona, jangankan cowok cewekpun juga bengong. Iri kali ya?
Menyusuri koridor, menuju kelas, duduk disamping bagas.
“Hai gas..” sapa Cindai saat menemukan bagas sedang membaca komik
“Hai gas..” sapa Cindai saat menemukan bagas sedang membaca komik
“hai ndai…” balas bagas tanpa menoleh sedikitpun
“Ehmm…” Cindai ngekode. Bagas diam masih dengan komiknya
“Ehmmm…..” makin ngekode. Bagas tetap diam
“EHHMMM!!!” makin keras.
“Berisik…” bagas reflex menoleh karena cindai gaduh sekali. “Cin…cindai????” bagas melongo dan langsung berdiri
“Berisik…” bagas reflex menoleh karena cindai gaduh sekali. “Cin…cindai????” bagas melongo dan langsung berdiri
“hehehe… makasih ya gas… berkat lo” ujar cindai memeluk
bagas
“eeehh iya sama sama ndai… lo cantik” kata bagas malu
malu
“Emang :p yeee….”
“Hmm ndai, gue mau… gue mau…” bagas gugup
“mau apa?” potong cindai
“gue mau…” omongan bagas terpotong cindai lagi
“oh iya gas… gue mau ke kelas cakka, gue mau ngajak dia
buat jadi pasangan prom gue.. daah!” kata cindai senang lalu ngacir ke kelas
cakka
“Gue mau…… lo jadi pasangan prom gue ndai….” Ujar bagas
lalu meneruskan membaca komiknya
***
Pasti cakka bakal suka sama gue. Yeah gue kan cantik! Batin cindai saat menuju kelas cakka.
Pasti cakka bakal suka sama gue. Yeah gue kan cantik! Batin cindai saat menuju kelas cakka.
“Cakka..” panggil cindai
Cakka terdiam, menoleh “Cin…cindai?”
Cindai terdiam sambil menunduk malu. Cakka
menghampirinya.
“ndai.. lo cantik banget” ujar cakka sambil mengelus
rambut cindai
Apa? Cakka ngelus
rambut gue? Ini ga seperti yang gue bayangin! Ternyata segampang ini naklukkin
cakka kalo gue cantik. Ndai, you’re awesome!!! Pikir cindai mengawang awang
“Ndai.. helooww!!” cakka menggoyang goyangkan tangannya
di depan cindai
“eh gapapa cak.. gue mau ngomong, apa lo mau jadi… jadi….
Pasangan prom gue?” Tanya cindai gugup
“Aduh… gimana yaa… nanti gue kabarin lagi deh ndai. Gue
minta nomor lo aja”
“Nih.. blablablaa..” ucap cindai
“Okedeh!!”
“Gue ke kelas dulu ya cak. Bye” balas cindai lalu kembali
ke kelasnya
***
Oh mungkin aku bermimpi..
Oh mungkin aku bermimpi..
Menginginkan
dirimu..
Untuk ada disini
menemaniku..
***
“Gas!!! Gue udah ngajak cakka ke prom.” Ujar cindai girang dikelas
“Gas!!! Gue udah ngajak cakka ke prom.” Ujar cindai girang dikelas
“Terus?”
“Tapi dia belum jawab mau atau ngga-nya..” balas cindai
“Tapi dia belum jawab mau atau ngga-nya..” balas cindai
“Yaudah.. lo kan udah gini, pasti dia mau kok..” ujar
bagas menyemangati cindai
“Thanks ya gas…” Cindai menoleh ke arah bagas
Bagas menoleh dan mengedipkan mata.
***
Cindai sedang mengintip dari balik loker-nya. Mengintip cakka yang sedang bersama geng-nya.
Cindai sedang mengintip dari balik loker-nya. Mengintip cakka yang sedang bersama geng-nya.
Seandainya gue bisa
gabung sama mereka… tunggu tunggu!!
Cewek itu siapa? Kok cipika cipiki sama cakka?!
Cindai memasang kupingnya, mendekatkan ke mereka supaya
terdengar jelas.
DEGG!!!
“Kita udah jadian…” ujar cakka sambil merangkul oik-Cewek yang datang tadi
“Kita udah jadian…” ujar cakka sambil merangkul oik-Cewek yang datang tadi
Cukup!!!
Cindai keluar dari balik loker yang sedari tadi menjadi
tempat persembunyiannya.
“Maksud lo apa udah jadian sama oik? Maksud lo apa cakkk?! Hahh!!” Cindai emosi
“Maksud lo apa udah jadian sama oik? Maksud lo apa cakkk?! Hahh!!” Cindai emosi
“Lo apa apaan sih?! Cewek gi*a. Gue ga pernah bilang apa
apa ya sama lo!” balas cakka
“Maksud lo minta nomor telepon gue? Itu biar kita makin
deket kan? Terus lo mau hubungin gue kan? Mau jadi pasangan prom gue kan cak?!
Iya kann?! Tapi kenapa…” omongan cindai terpotong
“HAH?! Gue? Mau jadi pasangan prom cewek kaya lo? Gausah
mimpi!! Udahlah sana. Nomor lo di hp gue juga ga gue save! Pergi sana!” Cibir
cakka
“Gue udah ngubah penampilan gue Cuma buat lo cak, buat
lo!” bentak cindai
“Gue ga pernah nyuruh lo kan? Gue ga pernah bayar lo kan?
Lonya aja yg kegeeran! Pede lo. Cewek gue jauh lebih cantik mau lo ngubah kaya
gimanapun!”
“Jahat lo cak!” ujar cindai sambil menghapus air matanya
dan pergi
***
oh mungkin kah kau yang jadi..
oh mungkin kah kau yang jadi..
Kekasih sejatiku…
Semoga tak sekedar harapku..
Semoga tak sekedar harapku..
***
Nyesel gue dengerin mereka! Nyesel gue ngerubah penampilan gue buat cakka yang jelas jelas ga pernah nganggep gue!!! Teriak cindai di dekat danau
Nyesel gue dengerin mereka! Nyesel gue ngerubah penampilan gue buat cakka yang jelas jelas ga pernah nganggep gue!!! Teriak cindai di dekat danau
GUE NYESEL!!!! Teriaknya
makin kencang
“Kenapa lo?” Tanya bagas
“Eh bagas.. Gapapa..” cindai menghapus air matanya
“Gausah boong” pandangan bagas menerobos danau
Cindai tiba tiba memeluk bagas.
“Gue nyesel gas nunggu cakka sampe segininya. Gue nyesel
ngerubah penampilan gue Cuma buat cowok kaya dia.” Ucap cindai dipelukkan bagas
Bagas melepas pelukan cindai. “Hei.. dengerin gue. Gue
nyuruh lo buat ngerubah semuanya emang buat cakka, tapi asal lo tau. Dengan
adanya diri lo yang kaya gini, pasti ga Cuma cakka yang suka sama lo! Banyak
ndai. Banyak!!”
“….” Cindai terdiam menunduk
“Gue salah satunya…” lanjut bagas
Cindai kaget dan menatap bagas. “el..el..elo?”
Bagas mengangguk. “iya gue suka ndai sama lo!”
“Tapi gas….”
“Gue tau lo gaakan suka sama gue.”
Lo salah! Gue juga suka gas sama lo. Gue suka sama lo udah lama! Tapi mungkin karena gue terlalu mikirin tentang persahabatan kita, jadi gue nutup nutupin semuanya. Batin cindai
“Gue tau lo gaakan suka sama gue.”
Lo salah! Gue juga suka gas sama lo. Gue suka sama lo udah lama! Tapi mungkin karena gue terlalu mikirin tentang persahabatan kita, jadi gue nutup nutupin semuanya. Batin cindai
“Ndai…”
“ehh apa gas?”
“Inget kata kata gue ya… Be yourself!”
“Iya..” Cindai tersenyum manis.
Hening…
“gas…”
“Ya?” jawab cindai
“lo.. lo mau jadi pasangan prom gue?” Tanya cindai ragu
Bagas reflex menoleh. “hah? Tapi ndai…”
“Oh gue tau.. lo udah punya pasangan prom ya? Maaf kalo
gitu..” cindai menunduk
“Bukan gitu. Gue gak mau jadi pasangan prom night lo!”
ujar bagas
“Karena lo udah punya pasangan kan?” cindai masih kikuk
“Lo masih belom ngerti juga. Gue belom punya pasangan
prom! Tapi gue gamau juga jadi pasangan prom lo!” bagas agak membentak
Cindai menoleh “Kalo lo gamau jadi pasangan gue, yaudah.
Gausah ngebentak! Gue gak suka dibentak!” cindai bangun dan berlari menjauh
dari bagas
“GUE GAK MAU CUMA JADI PASANGAN PROM NIGHT LO NDAI! GUE
MAU NYA LO BUKAN CUMA PASANGAN PROM GUE, TAPI LO JUGA JADI PASANGAN HIDUP GUE
NDAI! GUE CINTA SAMA LO. WILL U BE MY GIRL, NDAI?!” teriak bagas
Cindai mematung.
***
Oh mungkinkah
Oh mungkinkah
Kau yang jadi
Kekasih sejatiku…
***
Cindai berbalik dan berlari menuju bagas. Berpelukan.
Cindai berbalik dan berlari menuju bagas. Berpelukan.
“Yes, I will..” balas cindai dipelukkan bagas
“jadi lo mau jadi pasangan prom gue?” Tanya cindai masih
dipelukkan bagas dengan polosnya
“Lo masih ga ngerti juga ndai? Aduh-___-“
***
Semoga tak sekedar
harapku…
***
-End-
@zaakyki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar