test?
MuhammadZaki
Writing is part of my life :)
Kamis, 28 Januari 2021
Kamis, 02 Juli 2015
Twine Festival II (SMAN 29 JAKARTA)
Klotchyn!
Want to feel a whole new adventure in wonderland? We're still accepting registration for your kingdom!
Make sure your armour is ready for these journey:
1. RATOEH JAROE :
IDR 350.000 ( Include WO )
CP : Alivia ( LINE: aliviacahya / 088210283138 )
Anninda ( LINE: kanninda / 087871358719 )
2. MODERN DANCE :
IDR 300.000 ( Include WO )
CP : Alifia ( LINE: alifias_ / 088212791149 )
Dea ( LINE: deadiskaa / 087778956741 )
3. BASKET :
IDR 350.000 ( Include WO )
CP : Awang ( LINE: awangpandhuk / 082213923071 )
Ayu ( LINE: Ayuhndyna / 081311554752 )
4. FUTSAL :
IDR 350.000 ( Include WO )
CP : Bintang ( LINE: bintangputraaa / 08111872016 )
Ginanty ( LINE: ginantyajeng / 08561044994 )
5. BAND COMPETITION :
IDR 250.000 ( Include WO )
CP : Adam ( LINE: adamalfakhri / 081297373308 )
Tamara ( LINE: tmrzahra / 087886878361 )
6. STORY TELLING :
IDR 120.000 ( Include WO )
CP : Ira ( LINE: indrfrhna / 085777554910 )
7. MARAWIS :
IDR 130.000 ( Include WO )
CP : Ichsan ( 087785300063 )
Anas ( LINE : anasgpratama / 081297373540 )
Registration will start on 1st June 2015 until 26th July 2015. Still didn't get an invitation? You can get the registration form on our website at twinefest.com
Bring your troops to join our adventure which will be held on Saturday, 8th August 2015 - Thursday, 13rd August 2015.
For further information you can contact us on:
□ Twitter : @twinefest2015_
□ Facebook : Twinefest 2015
□ Website : twinefest.com
Or you can call our Guardians :
□ Tanzilla -- LINE : tnzlla / 081280361021
□ Anggia -- LINE : giayasha / 087842250957
So? What are you waiting for? Feel the 'difference' and catch the awesomeness only on TWNEFEST 2015!
Cerpen Malaikat Bersuara Emas (BaDai)
Dia, gadis berumur 14 tahun bernama Gloria Chindai Lagio. Gadis berparas manis asal manado ini bersekolah di SMPN 1 kawangkoan. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah liburan semester.
“Cindai.” Panggil salah satu temannya yaitu Angel
“Ya ngel?”
“Gue mau ngasih lo formulir nih.” Ucap Angel sambil memberi secarik kertas bertuliskan “Singin’ Competition”
“Apanih ngel?” Tanya Cindai
“Liat aja judulnya.”
“Ini lomba nyanyi kan?” Angel mengangguk.
“Gue tau suara lo bagus ndai. Makanya gue berani ngasih ini ke lo.”
“Hmm. Ngga deh ngel. Gue gak mau. Makasih yaa” balas Cindai seraya mengembalikan kertasnya ke Angel
“Ndai, Please.”
“Gue gak minat, Ngel..”
“Gue mohon sekali ini aja. Gue Cuma mau ngasih tau ke orang orang yang mandang lo lemah, gak bisa apa apa bahwa lo tuh punya talenta, Ndai.” Ujar Angel
Cindai terdiam.
“Gue mohon lo mau ya, Ndai.”
Cindai mengangguk.
“AAAAAAAAAAAAAAA” Angel memeluk Cindai erat.
“Gue yakin orang orang yang ngeremehin lo bakal berbalik ngefans sama lo, Ndai.” Tutur Angel disela pelukannya
“Amin..” Jawab Cindai dengan hati yang tak karuan.
---
Chelsea dan Marsha menghampiri Cindai dan Angel yang sedang latihan untuk kompetisi itu.
“Heh. Mau ikut lomba itu?” Tanya Chelsea
“Ga akan menang, Ndai.” Ledek Marsha
“Hahahhaa. Betul tuh. Gue yang akan menangin tuh lomba” ujar Chelsea tak mau kalah
“Lo berdua bisa diem gaksih?! Sekali aja ga gangguin cindai bisa ga? Hah?” Angel kini bicara keras
“Uuuu galak. Yaudah ya siapin mental pas ngeliat gue megang piala nanti. Bye..” kata Marsha lalu menggandeng Chelsea ke kelas
“Let us see yaaaaaa!” teriak Angel
“Lo kenapa sih gak pernah ngelawan kalo mereka ngebully lo? Gue aja kesel. Gimana lo ndai. Lawan dong.” Ujar Angel
“percuma, Ngel. Gue lawan juga gak ada untungnya buat gue. Yang ada capek capek-in diri sendiri. Nambah dosa juga. Lebih baik diem deh.” Ujar Cindai
“Gue salut sama lo.”
“Hmm ngel, gue kayanya mau mundur aja deh.” Kata Cindai ragu
“WHAT? H-3 NDAI. Plis dong jangan.” Balas Angel
“Ya lo liat aja deh Chelsea dia udah ambisi banget mau ngalahin gue.” Kata Cindai lesu
“Mana bisa sih orang kaya mereka ngalahin sahabat malaikat gue. Percaya deh.” Balas Angel
“Tapi ngel..”
“Stop. Mending sekarang lo latihan lagi deh.” Usul Angel
---
2 hari berlalu dengan latihan yang serius dari seorang Cindai. Kini adalah hari dimana kompetisi itu diadakan.
“Ngel, gue takut.” Ucap Cindai gemetar
“Waktu kita nonton film horror lo ga setakut ini deh.” Balas Angel
“Ini beda, Ngel. Gue takut kalah.”
“Gapapa ndai. Yang penting lo udah nyoba dan berusaha semampu lo. Kemenangan itu Cuma bonus dari kegigihan lo ndai. Jadi, kalah atau menang lo tetep yang terbaik buat gue. Buat orang orang yang sayang sama lo.” Balas Angel memeluk Cindai
“makasih ya ngel. Lo the best banget deh. Doain gue ya” ujar Cindai
“selalu kok.”
---
Joy Tobing – Karena Cinta
Reff :
Dan bila aku berdiri
Tegar sampai hari ini
Bukan karena kuat dan hebatku
Semua karena Cinta
Semua karena Cinta
Tak mampu diriku
Dapat berdiri tegar
Terima kasih Cinta…
---
Semua menepuki penampilan Cindai. Cindai bak diva internasional yang sedang bernyanyi.
“Terima kasih semua.” Ujar Cindai lalu turun dari panggung
---
“Ngel, gue lega.” Ucap-nya saat turun panggung dan ada Angel disana
“Suara lo menggelegar banget astaga. Gue merinding” balas Angel
“Lebay.”
“hehehe” Kekeh Angel
Tiba tiba Chelsea dan Marsha datang
“Gimana? Udah siap mental buat ngeliat gue yang nerima piala nanti?” Tanya Chelsea
Cindai diam.
“Belom ya? Hmm yaudah gapapa. Jangan nangis ya tapi.” Nimbrung Marsha
“ihh.. Lo kenapa …” angel mencoba marah tapi mulutnya dibekap Cindai
“Kita permisi dulu ya Chel, Sha. Semoga menang ya.” Ujar cindai masih membekap Angel dan pergi
“UDAH PASTI MENANG KOK” teriak Chelsea
“HAHAHA.” Tawa mereka
---
“Kini saatnya pengumuman pemenang untuk lomba menyanyi antar kelas yang disponsori oleh RCTI” Ujar MC
“Pasti gue yang menang.” Ujar Chelsea
“Percaya sama tuhan ya ndai.” Ujar Angel disisi lain
“Dan yang menjadi juara 3 untuk lomba ini adalah…. Rio dari XI IPA 4 yang akan mendapatkan tabungan pendidikan sebesar 10 juta rupiah dan piala.”
“Untuk yang juara 2 adalah…. Agatha Chelsea dari kelas XI IPS 2 yang akan mendapat tabungan pendidikan sebesar 20 juta rupiah, piala dan akan otomatis ikut audisi Idola Cilik 2013!!”
“dan kini yang dinanti nanti. Juara 1-nya adalah… Gloria C. Lagio dari kelas XI IPA 1 yang akan mendapatkan tabungan pendidikan 30 juta rupiah, piala dan juga akan otomatis ikut audisi Idola Cilik 2013!!! Semua hadiah adalah sponsor dari RCTI. Saya selaku MC pamit undur diri.” Kata MC lalu turun dari panggung
---
“YEAYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY!!! Cindai gue bilang apa, lo pasti menang!!!! Gue seneng banget ndaiiii” sorak Angel
“Gue juga gak nyangka, Ngel. Makasih ya.” Ujar Cindai
“Jadi, lo bakal ninggalin gue dong? Lo kan asrama pasti…” balas Angel sedih
“Lo kan bisa ngeliat gue dari tv hehe..”
“Iyadeh calon artis. Udah gih ambil pialanya…” goda Angel
“hehehe.. jadi malu”
---
Rabu, 3 Desember 2012 Cindai sampai di tempat audisi.
“Ma, doain Cindai ya..” ucap Cindai ke mamanya – Sonya
“Pasti, Nak. Semoga berhasil ya.”
Cindai memasuki ruang audisi. Terlihat 3 orang juri yang sedang menunggunya.
“Gloria Chindai Lagio. Apa kegiatan sehari-harinya, Nak?” Tanya Mama Ira salah satu juri
“kegiatan sehari hari ku ya bantu orang tua, sekolah. Gitu gitu aja ma.” Jawab Cindai
“Oh yasudah. Silahkan bernyanyi.” Kata mama Ira
---
Once – Dealova
Hanya dirimu yang bisa
Membuatku tenang
Tanpa dirimu…
Aku merasa hilang…
Dan sepi…
Dan sepi… Hoo…
---
Cindai berhenti bernyanyi.
“Hmm.. aku sih kagum sama range vocal dia ya..” ujar kak winda
“Suara kamu bagus, tapi belom tentu kamu juga bisa lulus. Dari sekian ribu anak Indonesia, kamu termasuk orang yang beruntung ya bisa sampai bertemu kami.” Ucap Mama ira
“Ada 1 niat baik ga? Apa yang kamu ingin buktikan ke siapa aja yang nonton kamu?” Tanya mama ira
“aku ingin buat semuanya bangga sama aku, aku juga ingin membuat orang orang yang pernah merendahkan aku bahwa aku tidak serendah yang mereka pikirkan.” Jawab Cindai
“Emangnya ada ya yang pernah ngebully atau merendahkan kamu, Cindai?” Tanya Kak winda
“Di sekolahku, banyak kak.” Ujar Cindai hampir menangis
“Sedih ya? Mulai besok, kamu bisa bilang ke semua orang yang pernah ngejek kamu bahwa kamu bukan Cindai yang dulu, bukan cindai yang bisa mereka rendahkan, bukan Cindai yang tidak jadi apa apa. Karena kamu “Lolos”.” Kata mama ira sambil menekan tombol biru
Cindai menangis sejadi jadinya. Menangis bahagia.
“Amel, kasih dong star ticketnya” ujar kak winda
“ini diaaa..” Amel memberi Cindai star ticket
“Terima kasih, Ma, Kak… Aku janji akan berusaha terus sampai aku berhasil.” Kata Cindai lalu keluar dari ruang audisi.
---
“YEAY!” Cindai bersorak dan memeluk mamanya.
‘Ma, Ngel, dan semua ini untuk kalian.’ Batin Cindai
---
Cindai telah dikarantina. DIkarantina ia bertemu lagi dengan Chelsea.
“Masuk juga lo. Gue kira bakal stop di audisi kemaren.” Ujar Chelsea
“Puji tuhan, Chel. Kamu juga lolos ya?” Tanya Cindai
“kalo gue gak lolos ga mungkin gue disini lah. Gimana sih?! Lagian orang kaya gue mah pasti lolos.” Jawab Chelsea sombong
“Iya. Percaya kok, Chel.” Balas Cindai
“aku ke kamar dulu ya.” Kata Cindai lalu bergegas menuju kamar.
---
Detik berlalu menjadi menit, menit berlalu menjadi jam, jam berlalu menjadi hari dan hari berlalu menjadi minggu, Minggu menjadi bulan. Sudah 3 bulan Cindai berada dikarantina. Jauh dari dunia luar. Sekarang Idola Cilik telah menginjak 9 besar.
“Kita sambut, Cindai Manado.” Ujar Kak okky.
Sorak sorai menepuki kehadiran Cindai dipanggung.
---
BCL – Cinta Sejati
Lembah yang berwarna..
Membentuk melekuk memeluk kita..
Dua jiwa yang melebur jadi satu..
Dalam kesucian Cinta….
Cinta kita melukiskan sejarah..
Menggelarkan cerita penuh suka Cita..
Sehingga siapapun insan Tuhan..
Pasti tau..
Cinta kita Sejati…
---
Tepuk tangan lagi yang Cindai dapatkan dari semuanya.
“Terima kasih.” Ujar Cindai
“Saya persilakan komentator yang pertama, Mama ira.” Ujar Kak okky
“Hmm.. Cindai, Cindai tadi nyanyinya bagus banget loh. Sampe mama gak bisa komentar apa apa karena mama terlarut dalam suasana itu. Cindai, galih terus apa yang kamu miliki. Kembangkan dari apa yang sekarang kamu punya, jangan pernah ragu atau khawatir sayang. Karna kamu pasti bisa, Anakku.” Ujar mama Ira setengah menangis
“terima kasih, Ma.” Jawab Cindai
“Kak winda.” Sambung Kak okky
“kalo buat aku hari ini kamu Perfect, dan menurut kak winda kayanya hari ini penampilan terbaik, Kamu deh.” Kata kak winda sambil menunjukkan semangatnya.
“Terima kasih kak winda.” Balas Cindai
“Cindai saatnya minta dukungan.” Ujar Kak okky
“Halo teman teman yang ada di seluruh Indonesia, jangan lupa dukung Cindai ya. Dengan cara ketik IC (spasi) Cindai kirim ke 6288. Yang banyak ya. Terimakasih.” Ucap Cindai meminta dukungan.
“Terima kasih Cindai. Silakan tunggu dibelakang.” Kata kak Okky
Cindai turun dari panggung dan istirahat di backstage.
Cindai melihat Chelsea sedang menyeduh mie Gelas. Tiba tiba ‘PRANGG’ cangkir yang dipegang Chelsea jatuh. Cindai yang melihat langsung mengambil lap dan mengelap kaki Chelsea yang terkena air panas.
“Kamu gapapa kan Chel?” Tanya Cindai panic
“Sakit, Ndai. Panas.” Ujar Chelsea
“Bentar ya aku ambil air dingin.” Balas Cindai segera mengambil air dingin
“Aduhhhh… Panas..” teriak Chelsea
Cindai datang membawa sebaskom air dingin dengan waslap didalamnya.
“Tahan ya Chel…” ujar Cindai lalu mengelapkan waslap di kaki Chelsea yang melepuh
“Aww…. Perih, Ndai.” Teriak Chelsea
Tak lama, Chelsea sudah merasa mendingan.
“Ndai… Gue nyesel deh udah sering ngebully lo dari dulu. Gue gatau ternyata hati lo baik banget. Orang kaya gue aja masih mau lo tolongin. Makasih ya, Ndai.” Ujar Chelsea memeluk cindai
“Iya chel. Itu gunanya temen. Sama sama ya.. kalo butuh apa apa, jangan sungkan ya minta sama aku.” Balas Cindai
“Iya sahabat..” Chelsea melepas pelukannya dan mengacungkan jari kelingking. Cindai menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking Chelsea. Sekarang sudah tidak ada tembok permusuhan lagi diantara mereka.
---
Babak 9 besar telah berlalu. Kini adalah babak 5 besar. Cindai telah bernyanyi semampunya.
“Ndai, kamu lagi kurang enak badan ya?” Tanya Chelsea
“Iya, Chel. Aku lagi kurang enak badan.”
“Iya keliatan kok. Yaudah istirahat aja ya.” Ujar Chelsea menduduki Cindai disofa.
---
“Bagas, bintang kamu masih merah. Berikutnya Cindai, silakan berdiri disebelah bagas. dan difa silakan berdiri disebelah Cindai. Siapa yang akan menyusul novi dan Chelsea? Dan siapa pula yang harus berhenti disini. Siap atau tidak, inilah bintangmu..” ujar kak Okky
Bintang biru dan merah tengah berputar. Terus berputar. Terus berputar. Berputar..
“Dan hasilnya adalah…. Selamat difa dan Bagas kamu mendapatkan bintang biru yang artinya akan terus berlanjut. Sayang sekali cindai, kamu mendapatkan bintang merah. Cindai, kita akan bertanya pada komentator . Karena komentator masih memiliki hak bintangku.. Apakah komentator akan menggunakan hak bintang untuk cindai? Atau masih disimpan untuk selanjutnya?” ujar Kak okky.
“apa keputusannya, mama?” Tanya kak okky pada mama ira
“Ya, Cindai. Kami melihat penampilan kamu hari ini menurut para komentator kurang optimal. Jadi, udah siap ya apapun keputusannya ya.. Digali lagi, belajar lagi.. baik, Cindai mewakili semua komentator..” mama ira berhenti sejenak
“Keputusannya adalah apa mama?” Tanya kak okky
“Cindai, berat. memang berat sekali. Mama tau ini akan menjadi hal yang luar biasa. Suara kamu sangat luar biasa. Keinginan kamu, motivasi kamu, bagaimana kamu ingin membuat hidup kamu jadi lebih baik. Kontribusi kamu terhadap keluarga… Okey. Dengan sangat menyesal,,, kami putuskan…… kami berikan untuk cindai!” Ujar mama Ira
Cindai langsung bersujud, menangis bahagia karena masih ada yang mempercayainya untuk sukses.
“Yeyyy. Cindai selamat! Kamu mendapat hak bintangku. Artinya kamu masih akan terus melaju minggu depan… Ini dia penampilan ke-5 finalis. Sampai bertemu minggu depan.” Kak Okky menutup acara
---
Cindai kembali ke kamar dengan perasaan yang campur aduk.
“Cindai, selamat ya.” Ujar Chelsea
“Makasih ya chel. Tapi gapapa nih?” Tanya Cindai
“gapapa apanya ndai?”
“Ini aku dapet ini sedangkan kamu engga. Kamu ga marah kan?” Tanya Cindai
“Ya jelas aku marah lah.”
“Hehehe engga deng. Bercanda… Itu rezeki kamu ndai. Kamu pantes kok dapetin ini. Masalah yang dulu dulu gausah diinget lagi ya, Ndai. Jadi merasa berdosa banget aku.” Balas Chelsea
“Iya, Chel. Makasih ya.” Ujar Cindai
---
Dua Sabtu pun berlalu. Kini Cindai memulai babak 4 besar setelah Novi tersingkir di babak 5 besar yang lalu.
“Kini kita akan melihat perolehan sms sementara dari ke-4 finalis. Bagas 26,50% ,Chelsea.., Difa… dan Cindai 21,00%” ujar kak Okky
“aku terendah lagi…” ujar Cindai dalam hati
---
“Kita panggilkan Cindai dengan pasangan duetnya, Kak Regina dengan lagu I’m Your Angel.” Kak Okky mempersembahkan.
---
Celline Dion – I’m Your Angel
I’ll be your cloud up in the sky
I’ll be your shoulder when you cry
I hear your voices when you call me
I’m Your Angel..
And when all hope is gone I’m here
No matter how far you are I’m near
It makes no difference who you are
I’m your angel…
I’m Your Angel…
---
Cindai dan kak regina telah selesai bernyanyi. Dan kini saatnya komentator berkomentar.
Mama ira, kak winda dan juri lainnya telah berkomentar. Inti dari komentar mereka adalah Cindai mengalami progress yang luar biasa.
---
Saatnya menerima keputusan bintang lagi.
“Siapakah diantara Cindai dan difa yang akan meneruskan perjalanannya di Idola Cilik 2013. Apakah Cindai atau difa yang bintangnya akan berubah menjadi biru? Siapapun yang hari ini terhenti, ini adalah prestasi yang membanggakan bahwa bisa sampai ke tahap 4 besar Idola Cilik 2013.” Kak Okky terus berbicara
Bintangnya masih berputar.
Bintangnya berhenti dengan Cindai masih dengan merah dan Difa biru.
“Difa selamat. Kamu masuk ke 3 besar Idola cilik 2013. Sayang sekali Cindai, langkahmu harus terhenti hari ini. Cindai telah memberikan penampilan terbaiknya, tapi hari ini cindai harus pulang.”
Semua fans Cindai – Cindailicious menangis, tidak terima, tapi apa boleh buat. Ini keputusan mutlak. Tidak dapat diganggu gugat.
---
Setelah acara, Chelsea-lah orang yang sangat tersedu sedu saat tau Cindai harus pulang.
“Chel, udah.. Semangat terus ya. Jangan nangis lagi. Ini kan yang dulu kamu impikan? Menjadi nomor 1 diatas aku? Gapapa kok. Aku inget kamu pernah bilang, apa yang menjadi rezeki aku, akan aku dapatkan. Mungkin ini bukan rezeki aku, Chel. Aku lebih percaya sama tuhan. Tuhan tau segalanya yang terbaik. God bless you my best friend” Cindai memeluk Chelsea
“Ndai, aku mau kamu terus ada disini. Berjuang sama sama aku. Aku Cuma mau itu ndai…” ujar Chelsea
“Kita bisa lakuin itu diluar nanti chel. Setelah semuanya berakhir. Dunia persaingan yang benar benar adalah diluar sana, Chel. Terima kasih ya.. salam untuk bagas dan difa. Jangan kangen ya..” kata Cindai
Cindai telah masuk ke mobil.
“daah chel.. Apus dong air matanya. Cantiknya ilang tuh. Ketemu di sekolah lagi ya! Dadahh…” Cindai melambaikan tangannya ke Chelsea.
“I’m Gonna miss u, Ndai.” Gumam Chelsea sambil melambaikan tangan ke arah mobil yang membawa cindai menjauh dan menjauh.
---
-Cindai Point Of View-
Kadang aku teringat masa masa itu. Kadang aku tertawa, sedih, jengkel juga. Tapi sudahlah. Itu hanya masa lalu yang gak akan pernah terulang.
Aku baru saja selesai membaca halaman terakhir majalah ini. Majalah Singapura yang berbahasa Indonesia ini telah mengingatkanku pada semuanya. Terima kasih masa lalu, kau pemberi warna dihidupku.
Aku menutup majalah ini. Majalah yang tertera fotoku yang tengah bernyanyi dan bertuliskan ‘Gloria Chindai Lagio International Diva from Manado, Indonesia.’ Dicovernya.
-End-
Hope u like it!
@zaakyki
Jumat, 05 Juni 2015
Cerpen Can U Feel? (BaDai)
Disini, di halte ini aku,
Cindai sedang menunggu sebuah bis yang berjurusan ke sekolahku. Waktu masih
menunjukkan pukul 6 tepat. Tak lama bisnya datang, aku pun segera duduk dan
menunggu untuk sampai ke sekolah. Dengan hati hati aku mengeluarkan ponselku
dari tas, segera membuka aplikasi LINE
LINE
(Read) Chindai : aku udah naik bis ya.. Kamu ati ati♥
Bagas : Iya.
(Read) Chindai : Love u..
Selalu begitu. Aku sering berpikir apakah dia tidak mau bertindak mesra sedikitpun terhadapku. Ah, aku sudah membuang pikiran itu jauh jauh. Dia hanya sedang pusing dengan UN-nya.
-Sekolah 06:17-
"Hai." Sapaku pada teman teman dikelas
"Hai chelsea..." Sapaku special pada teman sebangku-ku
"Hai, Ndai! Bagas mana?" Tanya-nya
"Dia ga jemput.... lagi Chel." Ujarku lesu
"Hmm, yaudah yuk daripada lemes lemesan mending ke kantin kita sarapan!" Ajaknya sambil menarik tanganku. Aku mengiyakan.
Aku melihat bagas dikantin. Chelsea segera mengajakku ke arah Bagas.
"Ke bagas?" Tanyaku
"Iya.."
"Ga deh, Chel." Aku menolak dengan halus
"kenapaa? Kan ada gue. Ayolaah" paksa Chelsea dengan menarik tanganku.
"Hai gas.." Sapaku
bagas tidak merespon
"Gas?"
"Gas?"
"Bagas.." Kali ini aku menyentuh pundaknya
Dia bangun dari duduknya "kenapa sih?! Gue kan lagi sama temen temen gue? Gabisa ga ganggu sebentar ajaya?" Bentaknya
JEDERRR!
"Gas, lo apa apaan sih?!" Chelsea membentak bagas balik
"Lo berdua yang apa apaan! Udah sana!"
"Yaudah yuk, Ndai." Chelsea menarik tanganku lagi menuju kelas.
-kelas-
"Udah deh gausah ditangisin. Gaada untungnya!" Ucap chelsea
"Tapi gue cuma mau dia anggep gue, chel. Udah itu ajaa.." Balasku
"Ada waktunya, Ndai. Mulai hari ini gue mau lo ga deket lagi sama dia." Tukas chelsea
"Maksud lo.... Putus?!" Aku kaget bukan kepalang
"Ga sampe putus kok."
"Terus?"
"Gue mau tau aja dia bakal nyari lu atau engga." Ujar chelsea
"Hmm, liat nanti aja deh ya chel" balasku sambil mengeluarkan buku paket biologi dari tas.
-istirahat-
Aku segera mengambil bekalku dan menuju keluar kelas.
"E e eeee mau kemana loo?" Tanya chelsea
"Ke kelas bagas. Daah" aku langsung lari
-kelas bagas-
Aku melihatnya di meja paling belakang sedang mendengarkan lagu di headset. Dengan sumringah aku menghampiri dan mencabut headset dari kupingnya.
Dia mendongak.
"Ini bekal untuk kamu.." Aku menyodorkan bekalku
"Iya makasih." Ujarnya mengambil bekalku dan melanjutkan mendengarkan lagu. Aku yang sedang senang berlari ke kantin guna membeli jajan.
-Bagas ViewPoint-
"Nih bekalnya buat lo aja." Ujar Bagas memberi bekalnya ke josia lalu pergi keluar kelas.
-Cindai Viewpoint-
15:00
Aku bergegas keluar kelas dan menuju parkiran berharap bagas sedang di sana tengah menunggunya. What a wonderful dream!
Sia sia. Bagas baru saja menancap gas. Aku akan pulang sendiri. Lagi.
Aku sedang bersantai di sofa sambil memegang ponsel berharap bagas mengabarinya.
-knock knock-
"Siapa?" Tanyaku saat sampai di depan pintu.
"Guess!" Suara itu. Dengan semangat aku membukakan pintu.
Saat melihatnya, aku refleks memeluk . Rasa damai ini... Bagas segera melepaskan pelukanku dan masuk ke rumah. Aku menutup pintu dan mengikutinya masuk.
"Ada apa, gas?" Tanyaku sambil duduk disebelahnya
"Hmm.. Gini gue mau minta ajarin pr kimia." Balasnya sambil fokus ke ponselnya
"Oh mana prnya?" Tanyaku lagi
"Ambil aja ditas" bagas masih fokus ke ponselnya. Aku segera mengambil buku kimianya dari tas.
"Gas, sini katanya mau diajarin."
"Nanti dulu...."
"Ih sini.." Aku menarik tangan bagas
"Apaan sih?! Tar dulu dong"
"Iya..." Aku mematung
-15 menit kemudian-
"Sekarang?" Tanyaku. Bagas diam.
"Bagas..."
"Gas, ayo dong!"
"Berisik deh lo. Udah lo kerjain aja. Percuma lo ngajarin gue, gue gakan ngerti." Bentak bagas masih dengan ponselnya
"But... U should do this by urself!" Ocehku
"Argh... Gue balik aja deh... Besok pagi gue jemput. Bye" bagas segera bangun dan keluar untuk pulang.
Setelah mengerjakan pr bagas, aku menangis lagi. Entah sudah yang keberapa kalinya aku menangis karena cowok ini. Aku hanya sangat sedih mengapa dia sampai hati. Berkali kali aku diginiin, tapi kenapa perasaan ini gabisa berubah jadi benci? Aku segera tidur daripada terus memikirkannya.
Ayam tetanggaku baru saja berkokok. Aku segera bangun dari tidur gusarku malam tadi. Segera meluncur ke kamar mandi dan tadaaaa...... Aku sudah siap ke sekolah!
"Halo mam..." Sapaku
"Halo sayang.."
Tin..tin.. Suara klakson vespa bagas telah sampai ditelingaku.
"Mam, aku berangkat dulu ya.. Bagas udah jemput, bye.. Love u" ujarku mencium tangannya lalu berlari menuju bagas dengan riang.
"Langsung naik. Takut keburu macet." Katanya sesaat aku baru ingin memeluknya untuk memberi salam pagi. Aku telah menaiki vespa bagas. Menunggu aksinya berhenti di depan sekolah.
-06:09-
Bagas dan aku telah sampai di parkiran sekolah.
"Aku duluan ya." Ucapku. Aku yakin dia gakan peduli. Aku berbalik arah dan berjalan menuju kelas.
"Iya. Makasih ya, prnya. Taro di kelas aku aja. Love u..." Jawabnya.
Aku tentu saja kaget. Mematung. Aku menoleh bagas masih memarkirkan vespanya. What a wonderful morning!
Sebelum aku masuk kelas, aku memutuskan untuk ke kelas bagas terlebih dulu. Di depan mejanya, aku mengambil buku dan aku taro di laci.
"Kamu bisa bikin aku random, Gas." Gumamku lalu bergegas ke kelas.
Aku ingin segera menceritakan semuanya ke chelsea. Chelsea nampaknya telat atau bahkan tidak masuk. Aku akan meneleponnya.
-telepon-
Cindai : halo..
Chelsea : iya kenapa ndai?
Cindai : ga kok. Lo masuk ga?
Chelsea : I'm on my way to Medan, Honey. Whut happend?
Cindai : really?! Oh god...
Chelsea : ofc. Why? Bagas lagi?
Cindai : iya..
Chelsea : huh.. Lo nangis lagi? Atau dibentak lagi?
Cindai : em... Engg...
Chelsea : ih dia ya emang. Kalo gue balik nanti liat aja tuh gue kasih pelajaran
Cindai : lo kenapa coba? Gue pagi ini dijemput dia chel
Chelsea : what?!?! Kena setan baik darimana tuh orang?
Cindai : lo tuh dia baik salah, dia jahat salah juga. Maunya apasi?!
Chelsea : kok jadi ngegas ndai? Gue kan cuma...
-terputus-
Chelsea memang begitu. Keras kepala.
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Aku segera ke kelas bagas.
"Gas, anter aku pulang ya?" Tanyaku
"Gabisa, Ndai. Aku ada rapat di rumah josia" jawabnya dengan nada lemah lembut.
Aku terdiam. Aku tau persis bagaimana kesibukan dia sebagai wakil ketua OSIS di sini.
"Hmm, okay.. Take care! Aku duluan ya.." Aku segera pergi.
Aku bergegas ke kantin untuk membeli minum dan duduk sebentar sebelum pulang. Tak lama, ada yang menepuk pundakku.
"Chel.. Sea.." Aku refleks menoleh
"Eh angel.. Gue kira chelsea." Ternyata angel
"Kangen chelsea banget ndai?"
"Hehe.. Ada apa?" Tanyaku
"Hmm gini gue mau ngasih lo formulir lomba nyanyi. Mau kan ndai?" Ucapnya
"Lomba? Dimana?"
"Di oz radio ndai. Mau?"
"Persyaratannya apa aja?" Tanyaku
"Baca aja deh, ndai. Gue harus cepet cepet nih." Ujar angel buru buru
"Mau ke mana ngel?" Tanyaku
"Ke rumah josia." Jawabnya
"Bye ndai" lanjut angel lalu pergi
"Apa?! 21 mei? Itu kan anniv gue sama bagas. Hmm.. Yay! Gue bakal suruh bagas dateng terus gue persembahin lagu untuk dia." Batinku setelah membaca isi form tersebut.
Aku memutuskan pulang naik taksi dan menuju rumah bagas. Aku tidak sabar untuk memberitaunya
-15:45-
"Permisi" ujarku di depan gerbang
"Gerbangnya ga dikunci" aku masuk.
-knock-
"Permisi.. Bagas"
"Bagas"
"Bagas"
"Gas.."
"Apa dia belom pulang ya dari rumah josia?" Aku terduduk dibangku terasnya
1 jam
2 jam
3 jam
4 jam
-20:04-
Aku mendengar suara vespa. Itu pasti bagas. Argh aku tertidur.
"Bagas." Aku menghampirinya
"Ngapain lo disini?" Tanya bagas sambil membuka helm
"Aku mau ngomong..."
"Ngomong apa cepetan? Gue capek." Bantahnya sambil berjalan menuju pintu
"Bentar lagi kan anniv kita yang ke-15 bulan ya gas?"
"Penting gak sih ndai?! Gatau. Gue ga pernah ngitungin. Udah ah gue capek! Mending lo pulang!" Usirnya sambil memegang knop pintu dan segera membukanya
"Aku cuma mau ngasih tau kalo pas kita anniv nanti aku tuh ikut lomba gas. Dan aku mau kamu nonton" ujarku sedikit teriak dan menahan tangannya
"Tanggal 21 aku sibuk" bagas melepas tanganku
"Please..."
"Liat nanti.. Aku ngantuk, capek! Bisa ngerti gaksih?!" Bentaknya. Aku terisak lagi.
"Aku cuma mau ngomong itu kok. Selamat istirahat sayang. Aku pamit. Permisi.." Ucapku lalu berlalu dari rumah bagas dengan isakan.
-keesokan-
Untung hari ini hari sabtu. Yay! Free! Aku berencana untuk membeli banyak kaset untuk referensi lagu ku senin. Aku akan menelepon bagas.
-telepon-
Cindai : halo..
Bagas : hm.
Cindai : selamat pagi, sayang.
Bagas : hm.
Cindai : udah makan?
Bagas : gausah basa basi. Cepetan kenapa nelpon pagi pagi?
Cindai : aku... Aku mau minta dianter ke toko kaset. Bisa ga?
Bagas : emang aku ojek?
Cindai : bukan gitu. Aku kan cuma mau dianter. Sekalian jalan jalan, udah jarang banget loh.
Bagas : ah males ndai. Next time ya.. Bye ngantuk
-terputus-
Ga heran. Dia pasti gamau. Mending nelpon chelsea.
-telepon-
Cindai : chelss..
Chelsea : yaa? Kenapa baby?
Cindai : hari ini lo udah pulang belom?
Chelsea : belom dongg. Kenapa? Kangen?
Cindai : huh... Eh ada yang mau gue kasih tauu
Chelsea : hahahaha.. Apaan ?
Cindai : gue ikut lomba nyanyi. Makanya kalo lo hari ini udah pulang gue mau minta anter ke toko kaset
Chelsea : what? Toko kaset?! Hellowww.. Emangnya jaman batu kalo mau nyari lagu pake ke toko? Udah ada iTunes kali ndai atau ga internet. Download aja napasih..
Cindai : yeuuuu. Iya tauuu tapi kan sekalian jalan gituu..
Chelsea : wkwk iyaudah senin gue balik kokk
Cindai : gue lombanya senin, chelseaa
Chelsea : apaaaa?! Yahhhh yaudah semangat aja deh! Gue gabisa bantu nyari kaset nihhh
Cindai : yaudah gapapa. Makasihyaa. Eh oleh oleh!
Chelsea : sama sama... Gausah diingetin kali ndai. Udah ya bye!
Cindai : bye, chels.
-terputus-
Aku segera rapi rapi untuk menuju toko kaset
-10:47-
"Pak anter ke gandaria city ya.." Pintaku pada supir
"Siap, non!" Pak yadi segera menancap gas.
LINE
(Read) Chindai : gas aku otw toko kaset ya.
Bagas : y.
(Read) Chindai : kalo mau nyusul aku nyari kaset di gandaria city yaa
Bagas : Bawel.
(Read) Chindai : hehe♥
Tak terasa hari sabtu dan minggu telah terlewati olehku. Kini, senin pukul 07:38 aku sedang termenung di depan cermin kamar mandi.
"Semoga penampilanku sempurna." Aku masih bergumam sendiri. Dengan percaya diri, aku keluar dari toilet.
"God bless me."
"Cindaaaiiii" teriak chelsea dari belakang
"Chelsea? Lo udah balik?" Tanyaku
"Kan gue udh bilang balik hari senin ndai."
"Oh iya hehe.."
"Lo cantik banget..." Pujinya
"Puji tuhan" aku sangat bahagia
"Nyanyi lagu apa?" Tanya chelsea
"Ada deh..." Jawabku sambil berjalan menuju lapangan
"Ih gituu.."
"Ya pokoknya lagi pas banget deh sama suasana hati.. Hehe" lanjutku
"Ah bisa aja..."
Aku dan chelsea sudah berada di lapangan. Sang pembawa acara lomba ini sudah naik ke panggung untuk membuka acaranya. Satu persatu peserta dipanggil olehnya. Dan kini giliranku.
"Kita panggilkan, Cindai. XI IPA 2" ujar sang pembawa acara. Aku segera ke atas panggung.
Serpihan hati - utopia
Di matamu aku tak bermakna
Tak punyai arti apa apa
Kau hanya inginkanku
Saat kau perlu..
Tak pernah berubah...
Reff :
Serpihan hati ini ku peluk erat
Akan kubawa sampai ku mati
Memendam rasa ini sendirian
Ku tak tau mengapa aku tak bisa melupakanmu....
Aku telah selesai dengan laguku.
"Sebelum saya turun dari panggung, izinkan saya untuk bicara sedikit. Hari ini, adalah hari jadi hubungan saya dengan kekasih saya- Kak Bagas. Semua siswa/siswi di sekolah ini pasti tau siapa dia. Yang saya ingin katakan, happy anniversary yang ke-15 untuk hubungan kita ya,Kak." Aku meneteskan air mata.
"Inget, walaupun semua udah berubah... Cinta aku ke kakak gaakan pernah berubah kak... Terima kasih." Aku terus menangis sampai turun dari panggung. Berlari menuju toilet.
-chelsea viewpoint-
Cindai sedang bernyanyi. Akan aku rekam semuanya.
Akhirnya dia sudah selesai. Tapi, mau apa? Aku akan terus merekamnya.
Cindai menangis dan berlari menuju toilet? Aku harus mengejarnya.
*Video Saved*
-Cindai Viewpoint-
Aku segera berlari menuju toilet yang kosong dan menangis sejadi jadinya. Ya tuhan, kapan bagas akan menyayangiku sepenuhnya?
"Ndai.." Suara chelsea
"............" Aku berusaha mengecilkan suara sesenggukanku
"Gue tau lo disini, Ndai. Keluar aja" ujarnya.
"Gamau, Chel." Balasku masih sesenggukan
"Gue dobrak ya? 1.....2.....3...."
Aku kalah. Aku membuka pintu toilet dan memeluknya.
"Chel, kapan penderitaan hubungan gue bakal berakhir chel? I can't take this anymore... Gue capek......" Aku menangis lagi
"Putus."
"Seenaknya banget ya ngomong?!" Aku melepas pelukanku
"Tapi, kalo lo gini terus yang sakit siapa ndai? Dia? Bukan kan?"
Aku membatu
"Kalo lo nangisin dia tiap hari apa dia peduli? Hah? Peduli ga? Ngga kan? Mau sampe lo jungkir balik kek, hati dia tuh batu ndai. Gaakan pernah peka....." Chelsea nyerocos
"Tapi,,, gue gamau putus.."
"Yaudah gini aja, kemaren gue ga nyuruh putus loh. Gue cuma nyuruh lo ngejauh sehariii aja. Tapi? Lo tetep kan deket dia?"
"Lo ga pernah ngerasain apa sayang lo yang bener bener sayang ampe mati ke seseorang?! Lo bener bener rela ngorbanin air mata lu abis buat dia? Pernah ga? Gapernah kan? Makanya gausah sok tau chels! Lo sahabat gue tapi lo juga harus ngerti dong posisi gue gimana?" Aku meluapkan semuanya
"Nah lo juga mikir ga? Buat apa ngerelain air mata lo abis cuma buat orang yang jelas jelas cuma sering manfaatin lo doang!" Ujar Chelsea
JEDER!
"Bagas ga pernah manfaatin gue!" Aku masih saja membela bagas
"Terus ngapain dia malem malem bela belain kerumah lo cuma untuk minta dikerjain pr-nya, besoknya jemput karna malemnya udah dikerjain prnya. Terus besoknya suruh anter ke toko kaset aja gamau. Apa itu bukan manfaatin? Bukan dateng kalo pas butuh aja?!" Kata kata chelsea benar benar sudah keterlaluan.
PLAK!
Aku menampar pipi chelsea.
"Lo belom sepenuhnya tau gue chels!" Ujarku lalu pergi meninggalkannya dari toilet.
"Cindai... Tunggu!" Teriaknya. Aku tetap berlari menjauh.
Aku segera kembali menuju lapangan guna menunggu pengumuman.
1 jam
2 jam
3 jam
"Sekarang tiba lah kita di akhir acara. Sebelum saya menutup acara, saya akan mengumumkan juara 3 sampai 1. Juara 3 dimenangkan oleh agnes kelas X IPA 2 Juara 2 dimenangkan oleh Chindai XI IPA 2 dan Juara 1 dimenangkan oleh Difa kelas XI IPS 3. Selamat untuk para pemenang. Saya sebagai MC pamit."
Aku menang. Juara 2.
"Ndai lo menang!!!!" Ujar chelsea girang
"Yeay!" Aku menghampiri chelsea dengan mengangkat piala dan piagam ini.
"Sini foto dulu."
Chelsea mengambil gambarku yang sedang memegang piala dan piagam.
"Liat!!!!"
LINE
(Read) Chindai : Photo sent
(Read) Chindai : gas,liat fotonya deh
Bagas : y
(Read) chindai : udah?
Argh bagas!!!!!!!!!!!
Aku segera pulang dan merebahkan tubuhku di kasur
"Gak kerasa sudah 15 bulan ya hubungan kita kak.. Ga kerasa juga lo udah berubah sejauh ini, gue aja bingung kenapa lo bisa berubah gitu. Salah gue apasih? Coba lo kasih tau ke gue apa salah gue... Gue bakal coba perbaiki... Ciee H-11 UN, akhirnya lo bakal lulus kak. Semangat!" Aku memandangi foto aku dan dia. Foto 5 bulan yang lalu. Sebelum semuanya berubah.
Tiba tiba telepon masuk ke ponselku. Bagas?
-Telepon-
Bagas : halo ndai
Chindai : ha.. Halo gas kenapa?
Bagas : besok gue kerumah lo ya?
Chindai : hmm ngapain?
Bagas : boleh gak?!
Chindai : ya boleh lah...
Bagas : yaudah makasih ya
Chindai : iya... Kamu lagi di....
-terputus-
'Bagas mau apa ya?' Batinku campur aduk lalu tidur.
Keesokan harinya, tepat jam 9 pagi ada yang membunyikan klakson di depan rumahku.
"Bagas?!" Aku kaget saat melihat dari jendela dan segera turun ke bawah guna membukakan pintu.
-klek-
"Haii... Ada apaa?" Tanyaku masih bingung
"Mandi dulu sana aku tunggu sini cepet ya." Ucapnya sangat manis
"Mau kema....." Dia menyegah omonganku dengan menaruh telunjuknya di bibir tipisku.
"Gausah banyak tanya ya sayang..."
Aku langsung lari ke kamar mandi dan mempersiapkan semuanya.
-09:20-
"Lama yaa?" Tanyaku
"Ngga kok... Cepet naik" ujarnya memberi helm
"Kita mau kemana?" Tanyaku lagi sambil memakai helm dan naik ke vespa bagas
"Udah nanti juga tau..."
"Oke" aku mengalah.
Bagas menghentikan aksinya didepan sebuah mall yang jauh dari rumah kami. Yaitu bintaro Plaza. Wow!
"Gas?"
"Ya?" Jawabnya
"Kita mau apa kesini?" Tanyaku
"Ada deh. Kalo kamu nanya sekali lagi dapet piring nih. Mau?"
"Hehehe" kekehku. Bagas menggandeng tanganku masuk ke mall itu.
"Temenin aku nyari buku untuk persiapan UN ya ndai?" Ujarnya
"Hah? Iyaa..."
"Kenapa? Gapapa kan?"
"Kenapa ngga?"
"Makasih..."
Entah kenapa dia bersikap sangat manis hari ini. Ah sudahlah.
-Gramedia-
"Gas buku kumpulan soal ada di sana tuh." ujarku memberi taunya.
"Yuk temenin." Dia menarik tanganku. Gatau udah sejak kapan dia ga kaya gini. What a wonderful weekend!
"Mending yang ini atau yang ini ndai?" Tanya bagas sambil mengangkat kedua buku yang berbeda warna namun isinya hampir sama.
"Hmm.. Kan kamu yang mau UN, jadi aku gatau."
"Kan gue cuma...." Nadanya meninggi
"Eh maksudnya aku kan minta pendapat kamu sayang"
Aku kaget sepersekian detik. "Ohh iya deh yang ini." Aku menunjuk buku bersampul biru yang tertulis 'UN 2015 SUKSES!'.
"Oke makasih.. Kamu gaada yang mau dibeli?"
"Hmm ada sih...."
"Aku selalu tau." Dia refleks menarikku ke bagian buku 'fiksi remaja'
"Hehehe masih tau aja." Aku segera memilih novelku
-KRING KRING-
Ponsel bagas berbunyi. Bagas segera menjauh. Bagas ga pernah begitu. Ah yasudah.
"Ndai, cepet ya pilihnya. Aku ada rapat OSIS dadakan nih."
"Hmm yaudah... Yuk" aku kaget dan segera menghampiri bagas. Menaruh buku yang telah kupegang yang berjudul 'Everything Has Changed' di rak-nya kembali.
"Kamu gajadi beli novel?" Dia menanyakan
"Ngga, gas."
"Kenapa? Gara gara tadi ya?"
"Ah ga kok. Emang ga pingin ajaa.. Udah banyak juga di rumah" balasku sambil meneguk es teh manis
"Oh yaudah.. Mas berapa?" Tanya bagas ke abang baso
"20 ribu mas."
"Ini ya.. Yuk ndai." Ujarnya memberi helm
Aku segera naik vespanya.
LINE
(Read) Chindai : aku udah naik bis ya.. Kamu ati ati♥
Bagas : Iya.
(Read) Chindai : Love u..
Selalu begitu. Aku sering berpikir apakah dia tidak mau bertindak mesra sedikitpun terhadapku. Ah, aku sudah membuang pikiran itu jauh jauh. Dia hanya sedang pusing dengan UN-nya.
-Sekolah 06:17-
"Hai." Sapaku pada teman teman dikelas
"Hai chelsea..." Sapaku special pada teman sebangku-ku
"Hai, Ndai! Bagas mana?" Tanya-nya
"Dia ga jemput.... lagi Chel." Ujarku lesu
"Hmm, yaudah yuk daripada lemes lemesan mending ke kantin kita sarapan!" Ajaknya sambil menarik tanganku. Aku mengiyakan.
Aku melihat bagas dikantin. Chelsea segera mengajakku ke arah Bagas.
"Ke bagas?" Tanyaku
"Iya.."
"Ga deh, Chel." Aku menolak dengan halus
"kenapaa? Kan ada gue. Ayolaah" paksa Chelsea dengan menarik tanganku.
"Hai gas.." Sapaku
bagas tidak merespon
"Gas?"
"Gas?"
"Bagas.." Kali ini aku menyentuh pundaknya
Dia bangun dari duduknya "kenapa sih?! Gue kan lagi sama temen temen gue? Gabisa ga ganggu sebentar ajaya?" Bentaknya
JEDERRR!
"Gas, lo apa apaan sih?!" Chelsea membentak bagas balik
"Lo berdua yang apa apaan! Udah sana!"
"Yaudah yuk, Ndai." Chelsea menarik tanganku lagi menuju kelas.
-kelas-
"Udah deh gausah ditangisin. Gaada untungnya!" Ucap chelsea
"Tapi gue cuma mau dia anggep gue, chel. Udah itu ajaa.." Balasku
"Ada waktunya, Ndai. Mulai hari ini gue mau lo ga deket lagi sama dia." Tukas chelsea
"Maksud lo.... Putus?!" Aku kaget bukan kepalang
"Ga sampe putus kok."
"Terus?"
"Gue mau tau aja dia bakal nyari lu atau engga." Ujar chelsea
"Hmm, liat nanti aja deh ya chel" balasku sambil mengeluarkan buku paket biologi dari tas.
-istirahat-
Aku segera mengambil bekalku dan menuju keluar kelas.
"E e eeee mau kemana loo?" Tanya chelsea
"Ke kelas bagas. Daah" aku langsung lari
-kelas bagas-
Aku melihatnya di meja paling belakang sedang mendengarkan lagu di headset. Dengan sumringah aku menghampiri dan mencabut headset dari kupingnya.
Dia mendongak.
"Ini bekal untuk kamu.." Aku menyodorkan bekalku
"Iya makasih." Ujarnya mengambil bekalku dan melanjutkan mendengarkan lagu. Aku yang sedang senang berlari ke kantin guna membeli jajan.
-Bagas ViewPoint-
"Nih bekalnya buat lo aja." Ujar Bagas memberi bekalnya ke josia lalu pergi keluar kelas.
-Cindai Viewpoint-
15:00
Aku bergegas keluar kelas dan menuju parkiran berharap bagas sedang di sana tengah menunggunya. What a wonderful dream!
Sia sia. Bagas baru saja menancap gas. Aku akan pulang sendiri. Lagi.
Aku sedang bersantai di sofa sambil memegang ponsel berharap bagas mengabarinya.
-knock knock-
"Siapa?" Tanyaku saat sampai di depan pintu.
"Guess!" Suara itu. Dengan semangat aku membukakan pintu.
Saat melihatnya, aku refleks memeluk . Rasa damai ini... Bagas segera melepaskan pelukanku dan masuk ke rumah. Aku menutup pintu dan mengikutinya masuk.
"Ada apa, gas?" Tanyaku sambil duduk disebelahnya
"Hmm.. Gini gue mau minta ajarin pr kimia." Balasnya sambil fokus ke ponselnya
"Oh mana prnya?" Tanyaku lagi
"Ambil aja ditas" bagas masih fokus ke ponselnya. Aku segera mengambil buku kimianya dari tas.
"Gas, sini katanya mau diajarin."
"Nanti dulu...."
"Ih sini.." Aku menarik tangan bagas
"Apaan sih?! Tar dulu dong"
"Iya..." Aku mematung
-15 menit kemudian-
"Sekarang?" Tanyaku. Bagas diam.
"Bagas..."
"Gas, ayo dong!"
"Berisik deh lo. Udah lo kerjain aja. Percuma lo ngajarin gue, gue gakan ngerti." Bentak bagas masih dengan ponselnya
"But... U should do this by urself!" Ocehku
"Argh... Gue balik aja deh... Besok pagi gue jemput. Bye" bagas segera bangun dan keluar untuk pulang.
Setelah mengerjakan pr bagas, aku menangis lagi. Entah sudah yang keberapa kalinya aku menangis karena cowok ini. Aku hanya sangat sedih mengapa dia sampai hati. Berkali kali aku diginiin, tapi kenapa perasaan ini gabisa berubah jadi benci? Aku segera tidur daripada terus memikirkannya.
Ayam tetanggaku baru saja berkokok. Aku segera bangun dari tidur gusarku malam tadi. Segera meluncur ke kamar mandi dan tadaaaa...... Aku sudah siap ke sekolah!
"Halo mam..." Sapaku
"Halo sayang.."
Tin..tin.. Suara klakson vespa bagas telah sampai ditelingaku.
"Mam, aku berangkat dulu ya.. Bagas udah jemput, bye.. Love u" ujarku mencium tangannya lalu berlari menuju bagas dengan riang.
"Langsung naik. Takut keburu macet." Katanya sesaat aku baru ingin memeluknya untuk memberi salam pagi. Aku telah menaiki vespa bagas. Menunggu aksinya berhenti di depan sekolah.
-06:09-
Bagas dan aku telah sampai di parkiran sekolah.
"Aku duluan ya." Ucapku. Aku yakin dia gakan peduli. Aku berbalik arah dan berjalan menuju kelas.
"Iya. Makasih ya, prnya. Taro di kelas aku aja. Love u..." Jawabnya.
Aku tentu saja kaget. Mematung. Aku menoleh bagas masih memarkirkan vespanya. What a wonderful morning!
Sebelum aku masuk kelas, aku memutuskan untuk ke kelas bagas terlebih dulu. Di depan mejanya, aku mengambil buku dan aku taro di laci.
"Kamu bisa bikin aku random, Gas." Gumamku lalu bergegas ke kelas.
Aku ingin segera menceritakan semuanya ke chelsea. Chelsea nampaknya telat atau bahkan tidak masuk. Aku akan meneleponnya.
-telepon-
Cindai : halo..
Chelsea : iya kenapa ndai?
Cindai : ga kok. Lo masuk ga?
Chelsea : I'm on my way to Medan, Honey. Whut happend?
Cindai : really?! Oh god...
Chelsea : ofc. Why? Bagas lagi?
Cindai : iya..
Chelsea : huh.. Lo nangis lagi? Atau dibentak lagi?
Cindai : em... Engg...
Chelsea : ih dia ya emang. Kalo gue balik nanti liat aja tuh gue kasih pelajaran
Cindai : lo kenapa coba? Gue pagi ini dijemput dia chel
Chelsea : what?!?! Kena setan baik darimana tuh orang?
Cindai : lo tuh dia baik salah, dia jahat salah juga. Maunya apasi?!
Chelsea : kok jadi ngegas ndai? Gue kan cuma...
-terputus-
Chelsea memang begitu. Keras kepala.
Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Aku segera ke kelas bagas.
"Gas, anter aku pulang ya?" Tanyaku
"Gabisa, Ndai. Aku ada rapat di rumah josia" jawabnya dengan nada lemah lembut.
Aku terdiam. Aku tau persis bagaimana kesibukan dia sebagai wakil ketua OSIS di sini.
"Hmm, okay.. Take care! Aku duluan ya.." Aku segera pergi.
Aku bergegas ke kantin untuk membeli minum dan duduk sebentar sebelum pulang. Tak lama, ada yang menepuk pundakku.
"Chel.. Sea.." Aku refleks menoleh
"Eh angel.. Gue kira chelsea." Ternyata angel
"Kangen chelsea banget ndai?"
"Hehe.. Ada apa?" Tanyaku
"Hmm gini gue mau ngasih lo formulir lomba nyanyi. Mau kan ndai?" Ucapnya
"Lomba? Dimana?"
"Di oz radio ndai. Mau?"
"Persyaratannya apa aja?" Tanyaku
"Baca aja deh, ndai. Gue harus cepet cepet nih." Ujar angel buru buru
"Mau ke mana ngel?" Tanyaku
"Ke rumah josia." Jawabnya
"Bye ndai" lanjut angel lalu pergi
"Apa?! 21 mei? Itu kan anniv gue sama bagas. Hmm.. Yay! Gue bakal suruh bagas dateng terus gue persembahin lagu untuk dia." Batinku setelah membaca isi form tersebut.
Aku memutuskan pulang naik taksi dan menuju rumah bagas. Aku tidak sabar untuk memberitaunya
-15:45-
"Permisi" ujarku di depan gerbang
"Gerbangnya ga dikunci" aku masuk.
-knock-
"Permisi.. Bagas"
"Bagas"
"Bagas"
"Gas.."
"Apa dia belom pulang ya dari rumah josia?" Aku terduduk dibangku terasnya
1 jam
2 jam
3 jam
4 jam
-20:04-
Aku mendengar suara vespa. Itu pasti bagas. Argh aku tertidur.
"Bagas." Aku menghampirinya
"Ngapain lo disini?" Tanya bagas sambil membuka helm
"Aku mau ngomong..."
"Ngomong apa cepetan? Gue capek." Bantahnya sambil berjalan menuju pintu
"Bentar lagi kan anniv kita yang ke-15 bulan ya gas?"
"Penting gak sih ndai?! Gatau. Gue ga pernah ngitungin. Udah ah gue capek! Mending lo pulang!" Usirnya sambil memegang knop pintu dan segera membukanya
"Aku cuma mau ngasih tau kalo pas kita anniv nanti aku tuh ikut lomba gas. Dan aku mau kamu nonton" ujarku sedikit teriak dan menahan tangannya
"Tanggal 21 aku sibuk" bagas melepas tanganku
"Please..."
"Liat nanti.. Aku ngantuk, capek! Bisa ngerti gaksih?!" Bentaknya. Aku terisak lagi.
"Aku cuma mau ngomong itu kok. Selamat istirahat sayang. Aku pamit. Permisi.." Ucapku lalu berlalu dari rumah bagas dengan isakan.
-keesokan-
Untung hari ini hari sabtu. Yay! Free! Aku berencana untuk membeli banyak kaset untuk referensi lagu ku senin. Aku akan menelepon bagas.
-telepon-
Cindai : halo..
Bagas : hm.
Cindai : selamat pagi, sayang.
Bagas : hm.
Cindai : udah makan?
Bagas : gausah basa basi. Cepetan kenapa nelpon pagi pagi?
Cindai : aku... Aku mau minta dianter ke toko kaset. Bisa ga?
Bagas : emang aku ojek?
Cindai : bukan gitu. Aku kan cuma mau dianter. Sekalian jalan jalan, udah jarang banget loh.
Bagas : ah males ndai. Next time ya.. Bye ngantuk
-terputus-
Ga heran. Dia pasti gamau. Mending nelpon chelsea.
-telepon-
Cindai : chelss..
Chelsea : yaa? Kenapa baby?
Cindai : hari ini lo udah pulang belom?
Chelsea : belom dongg. Kenapa? Kangen?
Cindai : huh... Eh ada yang mau gue kasih tauu
Chelsea : hahahaha.. Apaan ?
Cindai : gue ikut lomba nyanyi. Makanya kalo lo hari ini udah pulang gue mau minta anter ke toko kaset
Chelsea : what? Toko kaset?! Hellowww.. Emangnya jaman batu kalo mau nyari lagu pake ke toko? Udah ada iTunes kali ndai atau ga internet. Download aja napasih..
Cindai : yeuuuu. Iya tauuu tapi kan sekalian jalan gituu..
Chelsea : wkwk iyaudah senin gue balik kokk
Cindai : gue lombanya senin, chelseaa
Chelsea : apaaaa?! Yahhhh yaudah semangat aja deh! Gue gabisa bantu nyari kaset nihhh
Cindai : yaudah gapapa. Makasihyaa. Eh oleh oleh!
Chelsea : sama sama... Gausah diingetin kali ndai. Udah ya bye!
Cindai : bye, chels.
-terputus-
Aku segera rapi rapi untuk menuju toko kaset
-10:47-
"Pak anter ke gandaria city ya.." Pintaku pada supir
"Siap, non!" Pak yadi segera menancap gas.
LINE
(Read) Chindai : gas aku otw toko kaset ya.
Bagas : y.
(Read) Chindai : kalo mau nyusul aku nyari kaset di gandaria city yaa
Bagas : Bawel.
(Read) Chindai : hehe♥
Tak terasa hari sabtu dan minggu telah terlewati olehku. Kini, senin pukul 07:38 aku sedang termenung di depan cermin kamar mandi.
"Semoga penampilanku sempurna." Aku masih bergumam sendiri. Dengan percaya diri, aku keluar dari toilet.
"God bless me."
"Cindaaaiiii" teriak chelsea dari belakang
"Chelsea? Lo udah balik?" Tanyaku
"Kan gue udh bilang balik hari senin ndai."
"Oh iya hehe.."
"Lo cantik banget..." Pujinya
"Puji tuhan" aku sangat bahagia
"Nyanyi lagu apa?" Tanya chelsea
"Ada deh..." Jawabku sambil berjalan menuju lapangan
"Ih gituu.."
"Ya pokoknya lagi pas banget deh sama suasana hati.. Hehe" lanjutku
"Ah bisa aja..."
Aku dan chelsea sudah berada di lapangan. Sang pembawa acara lomba ini sudah naik ke panggung untuk membuka acaranya. Satu persatu peserta dipanggil olehnya. Dan kini giliranku.
"Kita panggilkan, Cindai. XI IPA 2" ujar sang pembawa acara. Aku segera ke atas panggung.
Serpihan hati - utopia
Di matamu aku tak bermakna
Tak punyai arti apa apa
Kau hanya inginkanku
Saat kau perlu..
Tak pernah berubah...
Reff :
Serpihan hati ini ku peluk erat
Akan kubawa sampai ku mati
Memendam rasa ini sendirian
Ku tak tau mengapa aku tak bisa melupakanmu....
Aku telah selesai dengan laguku.
"Sebelum saya turun dari panggung, izinkan saya untuk bicara sedikit. Hari ini, adalah hari jadi hubungan saya dengan kekasih saya- Kak Bagas. Semua siswa/siswi di sekolah ini pasti tau siapa dia. Yang saya ingin katakan, happy anniversary yang ke-15 untuk hubungan kita ya,Kak." Aku meneteskan air mata.
"Inget, walaupun semua udah berubah... Cinta aku ke kakak gaakan pernah berubah kak... Terima kasih." Aku terus menangis sampai turun dari panggung. Berlari menuju toilet.
-chelsea viewpoint-
Cindai sedang bernyanyi. Akan aku rekam semuanya.
Akhirnya dia sudah selesai. Tapi, mau apa? Aku akan terus merekamnya.
Cindai menangis dan berlari menuju toilet? Aku harus mengejarnya.
*Video Saved*
-Cindai Viewpoint-
Aku segera berlari menuju toilet yang kosong dan menangis sejadi jadinya. Ya tuhan, kapan bagas akan menyayangiku sepenuhnya?
"Ndai.." Suara chelsea
"............" Aku berusaha mengecilkan suara sesenggukanku
"Gue tau lo disini, Ndai. Keluar aja" ujarnya.
"Gamau, Chel." Balasku masih sesenggukan
"Gue dobrak ya? 1.....2.....3...."
Aku kalah. Aku membuka pintu toilet dan memeluknya.
"Chel, kapan penderitaan hubungan gue bakal berakhir chel? I can't take this anymore... Gue capek......" Aku menangis lagi
"Putus."
"Seenaknya banget ya ngomong?!" Aku melepas pelukanku
"Tapi, kalo lo gini terus yang sakit siapa ndai? Dia? Bukan kan?"
Aku membatu
"Kalo lo nangisin dia tiap hari apa dia peduli? Hah? Peduli ga? Ngga kan? Mau sampe lo jungkir balik kek, hati dia tuh batu ndai. Gaakan pernah peka....." Chelsea nyerocos
"Tapi,,, gue gamau putus.."
"Yaudah gini aja, kemaren gue ga nyuruh putus loh. Gue cuma nyuruh lo ngejauh sehariii aja. Tapi? Lo tetep kan deket dia?"
"Lo ga pernah ngerasain apa sayang lo yang bener bener sayang ampe mati ke seseorang?! Lo bener bener rela ngorbanin air mata lu abis buat dia? Pernah ga? Gapernah kan? Makanya gausah sok tau chels! Lo sahabat gue tapi lo juga harus ngerti dong posisi gue gimana?" Aku meluapkan semuanya
"Nah lo juga mikir ga? Buat apa ngerelain air mata lo abis cuma buat orang yang jelas jelas cuma sering manfaatin lo doang!" Ujar Chelsea
JEDER!
"Bagas ga pernah manfaatin gue!" Aku masih saja membela bagas
"Terus ngapain dia malem malem bela belain kerumah lo cuma untuk minta dikerjain pr-nya, besoknya jemput karna malemnya udah dikerjain prnya. Terus besoknya suruh anter ke toko kaset aja gamau. Apa itu bukan manfaatin? Bukan dateng kalo pas butuh aja?!" Kata kata chelsea benar benar sudah keterlaluan.
PLAK!
Aku menampar pipi chelsea.
"Lo belom sepenuhnya tau gue chels!" Ujarku lalu pergi meninggalkannya dari toilet.
"Cindai... Tunggu!" Teriaknya. Aku tetap berlari menjauh.
Aku segera kembali menuju lapangan guna menunggu pengumuman.
1 jam
2 jam
3 jam
"Sekarang tiba lah kita di akhir acara. Sebelum saya menutup acara, saya akan mengumumkan juara 3 sampai 1. Juara 3 dimenangkan oleh agnes kelas X IPA 2 Juara 2 dimenangkan oleh Chindai XI IPA 2 dan Juara 1 dimenangkan oleh Difa kelas XI IPS 3. Selamat untuk para pemenang. Saya sebagai MC pamit."
Aku menang. Juara 2.
"Ndai lo menang!!!!" Ujar chelsea girang
"Yeay!" Aku menghampiri chelsea dengan mengangkat piala dan piagam ini.
"Sini foto dulu."
Chelsea mengambil gambarku yang sedang memegang piala dan piagam.
"Liat!!!!"
LINE
(Read) Chindai : Photo sent
(Read) Chindai : gas,liat fotonya deh
Bagas : y
(Read) chindai : udah?
Argh bagas!!!!!!!!!!!
Aku segera pulang dan merebahkan tubuhku di kasur
"Gak kerasa sudah 15 bulan ya hubungan kita kak.. Ga kerasa juga lo udah berubah sejauh ini, gue aja bingung kenapa lo bisa berubah gitu. Salah gue apasih? Coba lo kasih tau ke gue apa salah gue... Gue bakal coba perbaiki... Ciee H-11 UN, akhirnya lo bakal lulus kak. Semangat!" Aku memandangi foto aku dan dia. Foto 5 bulan yang lalu. Sebelum semuanya berubah.
Tiba tiba telepon masuk ke ponselku. Bagas?
-Telepon-
Bagas : halo ndai
Chindai : ha.. Halo gas kenapa?
Bagas : besok gue kerumah lo ya?
Chindai : hmm ngapain?
Bagas : boleh gak?!
Chindai : ya boleh lah...
Bagas : yaudah makasih ya
Chindai : iya... Kamu lagi di....
-terputus-
'Bagas mau apa ya?' Batinku campur aduk lalu tidur.
Keesokan harinya, tepat jam 9 pagi ada yang membunyikan klakson di depan rumahku.
"Bagas?!" Aku kaget saat melihat dari jendela dan segera turun ke bawah guna membukakan pintu.
-klek-
"Haii... Ada apaa?" Tanyaku masih bingung
"Mandi dulu sana aku tunggu sini cepet ya." Ucapnya sangat manis
"Mau kema....." Dia menyegah omonganku dengan menaruh telunjuknya di bibir tipisku.
"Gausah banyak tanya ya sayang..."
Aku langsung lari ke kamar mandi dan mempersiapkan semuanya.
-09:20-
"Lama yaa?" Tanyaku
"Ngga kok... Cepet naik" ujarnya memberi helm
"Kita mau kemana?" Tanyaku lagi sambil memakai helm dan naik ke vespa bagas
"Udah nanti juga tau..."
"Oke" aku mengalah.
Bagas menghentikan aksinya didepan sebuah mall yang jauh dari rumah kami. Yaitu bintaro Plaza. Wow!
"Gas?"
"Ya?" Jawabnya
"Kita mau apa kesini?" Tanyaku
"Ada deh. Kalo kamu nanya sekali lagi dapet piring nih. Mau?"
"Hehehe" kekehku. Bagas menggandeng tanganku masuk ke mall itu.
"Temenin aku nyari buku untuk persiapan UN ya ndai?" Ujarnya
"Hah? Iyaa..."
"Kenapa? Gapapa kan?"
"Kenapa ngga?"
"Makasih..."
Entah kenapa dia bersikap sangat manis hari ini. Ah sudahlah.
-Gramedia-
"Gas buku kumpulan soal ada di sana tuh." ujarku memberi taunya.
"Yuk temenin." Dia menarik tanganku. Gatau udah sejak kapan dia ga kaya gini. What a wonderful weekend!
"Mending yang ini atau yang ini ndai?" Tanya bagas sambil mengangkat kedua buku yang berbeda warna namun isinya hampir sama.
"Hmm.. Kan kamu yang mau UN, jadi aku gatau."
"Kan gue cuma...." Nadanya meninggi
"Eh maksudnya aku kan minta pendapat kamu sayang"
Aku kaget sepersekian detik. "Ohh iya deh yang ini." Aku menunjuk buku bersampul biru yang tertulis 'UN 2015 SUKSES!'.
"Oke makasih.. Kamu gaada yang mau dibeli?"
"Hmm ada sih...."
"Aku selalu tau." Dia refleks menarikku ke bagian buku 'fiksi remaja'
"Hehehe masih tau aja." Aku segera memilih novelku
-KRING KRING-
Ponsel bagas berbunyi. Bagas segera menjauh. Bagas ga pernah begitu. Ah yasudah.
"Ndai, cepet ya pilihnya. Aku ada rapat OSIS dadakan nih."
"Hmm yaudah... Yuk" aku kaget dan segera menghampiri bagas. Menaruh buku yang telah kupegang yang berjudul 'Everything Has Changed' di rak-nya kembali.
"Kamu gajadi beli novel?" Dia menanyakan
"Ngga, gas."
"Kenapa? Gara gara tadi ya?"
"Ah ga kok. Emang ga pingin ajaa.. Udah banyak juga di rumah" balasku sambil meneguk es teh manis
"Oh yaudah.. Mas berapa?" Tanya bagas ke abang baso
"20 ribu mas."
"Ini ya.. Yuk ndai." Ujarnya memberi helm
Aku segera naik vespanya.
“Ndai, aku besok mau
kerumah kamu yaa soalnya mau minta ajarin matematika kelas XI aku ga ngerti
hehe” Bagas bicara samar samar diperjalanan
“Hah? Boleh iya..”
“makasih ya..”
Setelah itu kami terdiam..
Bagas telah mengantarku ke
rumah, dan aku sangat senang hari ini karena begitu banyak momen yang telah
lama tidak dirasakan. Memasuki rumah dengan gembira.
Keesokan harinya, Bagas
benar datang sekitar pukul 09.00
“Cindai...”
“Iyaaa sebentar”
“Hai...” Aku baru mau
memeluknya.
“Yuk cepet aku mau rapat
OSIS nih” balasnya tak menghiraukanku dan masuk ke dalam
“Mau minum apa?” tanyaku
“Apa aja.. yang cepet yaa”
ujarnya lalu mengeluarkan buku matematika dari tas
“Nih..” aku menaruh sirup
dingin di meja
“Hmm ndai mulai dari ini
yaa, aku ga ngerti cara nyari titik pusat blablabla”
“ohh jadi tuh....” aku
menjelaskannya dari A-Z
1 Jam
2 Jam
“Ih kamu kok ga ngerti
ngerti sih gas?” tanyaku sedikit meninggi
“Kamu aja yang ngajarinnya
kecepetan. Kalo tau gini, aku mending les deh daripada belajar sama kamu” dia
membalas
“Yaudah sana. Lagian lucu
aja kamu, masa minta ajarin sama anak yang kelasnya dibawah kamu.” Aku
membanting pensil dan menuju dapur.
‘Gapernah semarah ini ke
bagas, ah tau deh!’ batinku sambil jalan menuju kulkas
Setelah aku balik ke
bagas, dia menunjukkan kertas bertuliskan ‘Maafin aku. Ayo belajar lagi....’
‘AAAAAA BAGAS’
“tapi janji kamu bakal
lebih serius!”
“Janji?” dia mengulurkan
kelingking dan aku menautkan kelingkingku juga
1 Jam
2 Jam
3 Jam
Sudah cukup lama Bagas
belajar, yaa ada kemajuan lah..
“Udah ya ndai, aku mau
rapat OSIS.”
“rapat dimana?” tanyaku
“Di rumah Angel” balasnya
“hah? Biasanya kan dirumah
josia”
“emang gaboleh?!”
tanya-nya
“Ya boleh sih, Cuma
aneh.....”
“udah ya aku pulang,
byee... makasih loh!” dia langsung tancap gas.
‘Angel...’
---
Entah kenapa aku baru
meraskan hal yang dibicarakan chelsea waktu di Toilet. Bagas memanfaatkanku?
Saat ia butuh, ia selalu datang. Saat dia sudah tak butuh? Aku dicampakkannya.
Tapi, apa boleh aku berprasangka
seperti itu?
Bayang bayang itu terus
menggerayangiku.
---
‘Selamat udah mau UN! Ini
scrapbooks bikinan aku sendiri loh... Momen dari 15 bulan yang lalu aku
abadikan disini hehe.... Niat ga aku? Oiya semangat ya! Semoga kamu lulus!!!
Maaf Cuma bisa kasih ini... Love u!!’ Aku merobek kertasnya dan menaruh dalam
kotak.
“Bagas...” aku mengetuk
pintunya
“yaa?” seseorang
membukakan pintu
“Eh non cindai.. ada apa
ya non?” tanya bibi
“Eh bibi, bagasnya ada bi?”
tanyaku
“Yahh tadi baru aja
keluar..”
“Hmm yaudah deh bi..” balasku
“oke non...”
“Hmm dia keluar sendiri
bi?” tanyaku
“Sama non an... ang...” bi
onah kikuk
“Angel bi?” tanyaku
“Nah iyaa non”
“Kemana ya bi?” tanyaku
lagi
“Wah kurang tau kalo itu
bibi mah non...”
“oh yaudah aku pulang dulu
ya bi... tadi aku kira ada bagas hehe” aku berbalik arah dan pulang
“ati ati non!!” teriaknya
Kotak ini akan kuberi
nanti saja.
---
Sekarang ditambah lagi
Bagas pergi dengan Angel! Ah makin menggerayangi pikiranku! Aku pusing!
-Telepon-
Chindai : Halo gas
Bagas : Halo ndaii kenapa
Chindai : kamu lagi dimana?
Chindai : kamu lagi dimana?
Bagas : hmm aku... lagi rapat OSIS ndai
Chindai : sama angel?
Bagas : sama yang lain kok
Chindai : mana? Mau ngomong sama Novi dong atau Josia
Bagas : Ngg... Udah ya ndai, lagi ngerapatin
masalah serius banget nih. Bye
-Terputus-
Good job!
---
UN telah dilewati Bagas
dengan sangat mulus. Ya, karena bantuanku. Aku sangat bersyukur karena dia bisa
melewatinya.
“Hai, gas..” sapaku saat
dikantin
“Hmm..” balasnya
“Selamat ya, udah UN
nih...” aku menyodorkan tangan
“Makasih.. Aku pergi dulu
ya mau rapat OSIS..” dia ingin pergi dengan cepat aku mencegah tangannya
“Sama angel lagi?!”
tanyaku
“Sama semua lah ndai. Kamu
kenapa sih?” balasnya
“Gak.. gapapa..”
“yaudah..” dia terus jalan
Aku mengikuti dari
belakang. Dia menoleh.
“kamu ngapain sih ikutin
aku?” tanya bagas
“Suka suka aku lah.”
“jangan ikutin aku!”
“Aku mau ikutin. Kenapa?”
“Gaboleh!”
“Aku Cuma mau mastiin aja
kalo kamu bakal masuk keruang OSIS” jelasku
“Aku rapat di rumah Novi,
Ndai”
“gapercaya!”
Amarahnya memuncak.
“kamu ya!!!!” tangannya
sudah ingin menamparku
“kenapa diem? Tampar gas
tampar!”
Dia mengepalkan tangan dan
menaruhnya dibelakang punggung.
“Jadi ini balasan kamu?
Hah? Balasan kamu untuk 15 bulan kita gas? Balasan kamu untuk pertolongan aku
sebelum kamu UN? HAH iya gas?” aku mengeluarkan sungai dari mataku
“Jadi kamu ga ikhlas
nolongin aku?”
“Bukan gitu! Harusnya kamu
juga mikir dong. Ada ga manusia yang rela diginiin gas?! Hah?! Kayanya Cuma
aku.”
“Terserah kamu!” dia
langsung pergi membawa vespanya.
Aku segera terduduk di
dekat tembok koperasi dengan tangisan di wajahku.
---
Tak lama, aku pulang
dengan taksi. Dengan wajah sembap, aku menangis lagi di taksi. Lemah ya?
Memang. Tunggu. Itu siapa?
“pak pak berenti..” ujarku
kepada supir taksi. Taksi berhenti di depan 7-11 dekat rumahku.
“Nih pak ongkosnya..” aku
memberi uang ke supir dan segera turun.
“Hmm rapat ya?!” pergokku
sambil bertepuk tangan didepan pasangan pria dan wanita yang sedang suap
suapan.
“Cin..Cindai?!”
“kenapa bagas? Kaget?!”
tanyaku
“Ini semua ga seperti yang
kamu pikirin.”
“Diem!”
“lo, Kak Angel...
Sekretaris OSIS, SMA kita.. Ternyata ga lebih dari seorang Perusak Hubungan
Orang! Dan lo Bagas, wakil ketua OSIS, ga lebih dari seorang pengecut! Lo bisa
dapetin dia, tapi gabisa ngelepas gue! Kenapa? Karena lo masih butuh gue?
Karena lo masih perlu tenaga gue untuk lo! Iya kan? Yang gue bantuin lo waktu
kena sama guru BP, bantuin lo setengah mati pas lo mau UN, dan yang terakhir
sering bantuin lo bilang ke nyokap kalo pulang malem karena rapat! R A P A T!
Rapat berdua sama Cewe ini!” aku benar benar mengeluarkan semua.
PLAK!
Bagas menamparku.
“Kamu boleh marah sama
aku, tapi kamu gaboleh marahin dia apalgi sampe kamu ngehakimi dia kaya gitu!
Aku ga suka!”
“Tampar lagi gas! Puas
kamu? Hah? Pengecut! Kamu tau aku menderita selama 5 bulan belakangan ini? HAH?
Kita pacaran udah ga kaya pacaran gas! Aku ngerasa kalo aku tuh Cuma jadi
pelengkap kamu waktu kamu kosong! Sekarang terserah ya, kamu mau apa kek sama
dia. Aku udah ga peduli! Kita putus gas!” aku meninggalkan pasangan itu. Bagas
mengejarku namun tangannya ditahan oleh Angel the synonym of Devil.
---
-Writer ViewPoint-
1 bulan sudah cindai
mengakhiri hubungannya dengan bagas. Pahit. Putus karena orang ketiga itu
pahit. Ya, bagaikan kopi dicampur pare. Pahitnya benar benar pahit.
“kak bagas...” Chelsea
memanggil bagas
“kenapa chel?” tanya bagas
“lo ngapain ke sini?”
tanya Chelsea balik
“mau legalisir ijazah
chel.. cie udah kelas XII nih..”
“hehe iya kak.. Oiya kak
gue mau ngasih tau ini..” chelsea memberi bagas kameranya yang berisi rekaman
cindai waktu lomba.
*Video*
Di matamu aku tak bermakna
Tak punyai arti apa apa
Kau hanya inginkanku
Saat kau perlu..
Tak pernah berubah...
Reff :
Serpihan hati ini ku peluk erat
Akan kubawa sampai ku mati
Memendam rasa ini sendirian
Ku tak tau mengapa aku tak bisa melupakanmu....
Aku telah selesai dengan laguku.
"Sebelum saya turun dari panggung, izinkan saya untuk bicara sedikit. Hari ini, adalah hari jadi hubungan saya dengan kekasih saya- Kak Bagas. Semua siswa/siswi di sekolah ini pasti tau siapa dia. Yang saya ingin katakan, happy anniversary yang ke-15 untuk hubungan kita ya,Kak." Aku meneteskan air mata.
"Inget, walaupun semua udah berubah... Cinta aku ke kakak gaakan pernah berubah kak... Terima kasih."
Tak punyai arti apa apa
Kau hanya inginkanku
Saat kau perlu..
Tak pernah berubah...
Reff :
Serpihan hati ini ku peluk erat
Akan kubawa sampai ku mati
Memendam rasa ini sendirian
Ku tak tau mengapa aku tak bisa melupakanmu....
Aku telah selesai dengan laguku.
"Sebelum saya turun dari panggung, izinkan saya untuk bicara sedikit. Hari ini, adalah hari jadi hubungan saya dengan kekasih saya- Kak Bagas. Semua siswa/siswi di sekolah ini pasti tau siapa dia. Yang saya ingin katakan, happy anniversary yang ke-15 untuk hubungan kita ya,Kak." Aku meneteskan air mata.
"Inget, walaupun semua udah berubah... Cinta aku ke kakak gaakan pernah berubah kak... Terima kasih."
-Stopped-
“udah liat kan kak? Cindai
tuh sayang banget kak sama kakak.. oiya aku ada lagi nih titipan dari dia.
Bentar ya aku ambilin dulu di ruang OSIS.” Chelsea berlari menuju ruang OSIS
dan segera kembali
“nih..” Chelsea memberi
Bagas Kotak berpita
“Dari cindai?” tanya bagas
“Buka aja.. udah ya kak..
aku keatas dulu, hehe daah” chelsea lari ke kelas.
Bagas membuka kotak itu
perlahan.
‘Thousand moments in One
Scrapbook..’
Foto foto bagas dan Cindai
saat mereka baru seminggu jadian dengan background sebuah danau. Foto bagas
berulang tahun yang ke 18. Foto Cindai naik kelas XI. Foto mereka saat anniv ke
5 bulan dengan badut dufan membawa papan ‘Happy Anniversary!’. Dan masih banyak
lagi.
Saat itu juga, bagas menangis. Walaupun sekalinya menangis ia langsung menghapusnya.
‘Kertas?’
‘Selamat udah mau UN! Ini
scrapbooks bikinan aku sendiri loh... Momen dari 15 bulan yang lalu aku
abadikan disini hehe.... Niat ga aku? Oiya semangat ya! Semoga kamu lulus!!!
Maaf Cuma bisa kasih ini... Love u!! –Cindai’
“Ndai maafin aku!” ujar
bagas teriak di dalam hatinya
---
Indahnya manado emang ga
tergantikan deh! Cindai sedang membuka buka gallery-nya.. Tak disangka masih
ada fotonya bersama bagas.
“hahaha... lucu...”
“gas... gas...”
“HAHAHA yang ini
apalagi...”
“Gila lucu banget.”
2000 Items selected.
Delete. (Yes/No) YES!
DELETED!
-End-
Cinta boleh, asal bisa
timbal balik. Jangan kaya cindai ya, mau aja dimanfaatin bagas. Cinta sih
cinta, tapi bisa kan make nalar sedikit untuk memilih mana cinta yang bener
bener cinta, mana cinta yang dusta.
Sekian. Semoga menang
lomba cerpen ya! HAHAHA
Mau sharing ttg cerpen or
yang lain?
LINE : zaakykiii | Twitter
: @zaakyki | BBM : 5532AAD6
Langganan:
Postingan (Atom)