Sabtu, 17 November 2012

Persahabatan dan Cinta

Cerpen ini sih gua ambil dari tugas B.Indonesia di sekolah. Hope you like it Guys :) GBU! 
Cekthisout ;;)

.......................................................................................
Terlihat dua orang sahabat, Ani dan Gita. Mereka adalah kelas IX di sebuah sekolah. Ketika mereka masuk kelas, mereka melihat seorang anak cowok yang sangat asing bagi mereka. Tanpa basa-basi Ani dan Gita langsung menghampirinya. 
"Anak baru yaa ?" sapa Ani. "Siapa nama lo ?" sambung Gita.
"Nama gue Fikri. Lo berdua siapa?" balas Fikri. 

"Oh, gue Ani dan ini sahabat gue Gita." kata Ani. "Hai..." sambung Gita.
Tak beberapa lama mereka berkenalan, bel masuk pun berbunyi. 
"Yah, pelajaran matematika yah ? Bete nichh." canda Ani
"Haha..." Gita tertawa.
"Siapa yang bisa mengerjakan soal di depan?" tanya Bu Mitha. Secepat kilat Fikri mengacungkan tangan. 
"Wah dia pinter banget yaa... Jadi pengen jadi pacarnya deh hehe.." cetus Ani.
"NGIMPI-_-" kata Gita
Tanpa sepengetahuan Ani, Gita mengirim kertas untuk Fikri. "Hey, lo pinter banget deh. Ajarin gue dong! Nanti ke bangku gue ya pas istirahat." isi kertasnya. Fikri hanya membalas dengan anggukkan.
Menit berlalu menjadi jam. Tak terasa bel istirahat berbunyi.
"Kantin yuk, Git!" ajak Ani. "Duluan gih." balas Gita. "Sip." kata Ani.
Setelah Ani pergi, Gita langsung menghampiri Fikri. 
"Fik, jadi ajarin gue ngga ?" kata Gita.
"Hmm.. Gatau deh, pala gue pusing banget nih!" kata Fikri.
"Gue anter ke BK yuk." tawar Gita.
"Ayo deh.." balas Fikri. "Kok bukan ke UKS sih, Git ?"
"Lagi dibersihin, Fik hehe." balas Gita. 
Di ruang BK, mereka ngobrol banyak sekali. Tak lama kemudian, Ani lewat. 
"Git, Fik lagi ngapain di ruang BK?" tanya Ani. 
"Ini Fikri sakit, Ni!" jawab Gita. "Beneran ? Mau berduaan kali. Hehe.." kata Ani sambil berlalu.

5jam berlalu.... Bel tanda pulang pun berbunyi. "Git, ke kantin dulu yuk!" ajak Ani. "Ayuk dahh..." jawab Gita.
Sesampainya di kantin, mereka membeli minum. Tak sengaja, mereka bertemu Fikri. 
"Hai, Fik!" sapa Gita. "Hai, Git." balas Fikri. 
"Kayanya lu suka deh sama Fikri." cela Ani. "Hah ? engga ah. Biasa aja." balas Gita.
Jalan menuju halte begitu becek. Sesampainya di halte, mereka bertemu lagi dengan Fikri. 
"Eh ketemu lagi. Kayanya kita jodoh deh! Haha." canda Ani. "HAH?" Gita kaget.
"Kenapa, Git ?" tanya Ani.

"Ha ? Gapapa kok. tadi tikus lewat. Hiii..." balas Gita.
"Git, mau dianter ga ?" tawar Fikri. "Ah engga deh, Fik. Makasih." balas Gita. "Oh yaudah, ati ati yaa.." kata Fikri. "Siippp" balas Gita.

Bus yang ditunggu tunggu pun datang. "Yaampun ini bis udah penuh, kotor, jalannya macet lagi. Bete deh"
kata Ani. "Ni, turun nih." kata Gita. "Iyaaa" balas Ani.

Sesampainya di rumah, Gita langsung ganti baju. Setelah itu berbaring sambil memainkan ponselnya. "Hah ada 10 sms ? Dari siapa yaa ?" batin Gita. "Hah ? Fikri sms guee!!"
Secepat kilat Gita membalasnya. Setelah lama smsan, Fikri menyatakan perasaannya kepada Gita. Gita senang bukan main. Waktu menandakan pukul 4 sore, Gita akan melaksanakan shalat ashar dan ingin tidur sampai besok pagi.

Pagi telah tiba. Dengan cepat Gita mandi dan ganti baju. 
"Maaaa... Gita berangkat!" teriaknya.

Saat ia berjalan menuju sekolah, Fikri lewat dengan sepeda motornya. 
"Hey bareng yuk ;)" tawar Fikri. "Hmm... Boleh deh hehe..." balas Gita.
Setelah sampai di kelas, Ani sedang mengerjakan PR. Dia memang pemalas.
"Hey, Ni!" sapa Gita. "Hey!" balas Ani. "Ni, gue ditembak Fikri!!!" kata Gita. "Hah ? Serius ?" kata Ani. "Iyee-__-" balas Gita. "Wah selamat yaa, Git!" balas Ani.

2 Minggu sudah Fikri dan Gita menjalin hubungan. "Aku tidak bisa melihat mereka bersenang senang lagi. Aku harus merusaknya!" batin Ani. 
Sewaktu istirahat, Gita ke kantin sendiri. Selagi Gita ke kantin, Ani mengampiri Fikri. 
"Fik, gue mau ngomong tentang Gita." kata Ani. "Ngomong aja!" balas Fikri.
"Lo tau gak sih ? Lo tuh dimainin sama dia." kata Ani. "Gausah ngaco deh!" bala Fikri.
"Gue serius!" jawab Ani. "Gue belom percaya kalo ga ada buktinya!" kata Fikri.
"Aduh mampus gue. Buktinya kan ga ada!" batin Ani. "Woy! Mana ?" bentak Fikri.
"Sekarang emang belom ada buktinya. Tapi, secepatnya gue kasih !" kata Ani. "OK!" balas Fikri.

Mendengar berita itu Fikri memang tak percaya. Tapi, ia merasa kalau Gita benar benar memainkannya. 3 hari mereka tidak berhubungan, baik ngobrol atau telepon.

Pagi sekali Gita sudah sampai di kelas. Menunggu kedatangan seseorang yang sudah 3hari tidak memberinya kabar. Tak lama, Fikri masuk.
"Fik!" sapa Gita. Tidak ada respon. Gita menghampiri Fikri. "Fik, lo kenapa ? Gue bbm cuma read. Gue telepon juga direject. Kenapa, Fik ?" tanya Gita.
"Lo tanya kenapa ? Kalo gue ga sms/bbm lo harusnya lo yang mikir kenapa gue bisa gitu sama lo." bentak Fikri. 
"Maksudnya apa, Fik?" tanya Gita. "Gue mau hubungan kita udahan, Git." kata Fikri.
"Ttt,,tapi Fik..." belum selesai Gita bicara, Fikri sudah pergi. "Gue sayang lo, Fik! :(" isak Gita.

Fikri menuju kantin dan langsung menelepon Ani. 
"Woy lo dimana ? Ke kantin gece." kata Fikri. "Yaaaa..." balas Ani. Anipun sampai. "Kenapa sih ?" tanya Ani. 

"Mana buktinya ?" tanya Fikri. "Nih!" kata Ani (menyodorkan tape recorder). 
"Apaan nih ?" kata Fikri. "Tunggu dulu!" balas Ani.
Terdapat sebuah rekaman suara Gita tentang perasaan yang sebenarnya kepada Fikri di tape itu. Dan Fikri sekarang mendengarnya 
"Lo udah tau kan, Fik?" kata Ani. "Gue ga nyangka, Ni!" balas Fikri. "Apalagi gue!" kata Ani.

"Anterin gue!" kata Fikri. "Kemana ?" balas Ani. "Ke Gita! Ayoo..." kata Fikri.
"Waduh bisa berabeh nihh-__-" batin Ani. Fikri menarik tangan Ani. 

Sampai di kelas, Gita sedang menangis. 
"Apa maksudnya ini ?" bentak Fikri. "Maksud kamu apa sih ?" balas Gita. "Play tuh rekamannya!" kata Fikri. Gita memainkan rekaman itu. Gita kaget. "Ini maksudnya apa ?" tanya Gita.
"Alah gausah pura pura gatau deh. Di rekaman itu lo kan ?" kata Fikri. "Bu.. Bukann!" balas Gita. "Gue ga percaya!" kata Fikri sambil pergi. 

Bel masuk pun berbunyi. 4 pelajaran dilewatinya dengan tak semangat. Diam diam Gita mengirim bbm ke Fikri. "Fik, temuin gue di taman abis pulang sekolah. Gue mau ngomong untuk yang terakhir kali." isi bbmnya. Dan seperti biasa tak ada balasan. 

Bel pulang pun berbunyi. Fikri langsung lari ke taman untuk menemui Gita. Sesampainya di taman, Gita sudah menunggu.
"Fik, gue kira lo ga akan dateng." sapa Gita. "Yaudah mau ngomong apaan ?" kata Fikri. "Gue berani sumpah Fik! Kalo di rekaman itu bukan gue!" kata Gita. "Gue gapercaya, Git!" balas Fikri.

Disela sela pembicaraan mereka, muncul seseorang. "Itu suara gue. Gue dibayar sama Ani untuk ngefitnah Gita. Maaf ya, Git!" kata orang itu. "Iya gapapa kok :")...." balas Gita.
"Sekarang mana dia ?" kata Fikri. "Udah pulang kali." jawab Gita.
"Anter gue, Git!" kata Fikri. "Ke mana?" tanya Gita. 

"Ke rumah Ani. Ayo!" jawab Fikri. 

Dalam perjalanan, ia sangat emosi. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan maksimum. Sesampainya di rumah Ani, rumah Ani sangat sepi.
"Assalamualaikum." kata Fikri. "Wa alaikum salam. Eh Fikri masuk!" kata Ani.
"Gausah deh. Lo sini dong!" pinta Fikri. Waktu Ani keluar dari gerbang, Ani melihat Gita dan langsung kaget. "Kenapa ? Kaget ya ?" kata Gita. "Ah biasa aja!" balas Ani.
"Mulai sekarang, gue sama lo udah ga ada apa apa yaa. Sahabat atau temen pun juga gue gamau!" kata Fikri. "Gue juga sama kaya Fikri!" sambung Gita.
"Tapi Git,Fik!" belum selesai Ani berbicara, mereka sudah pergi.

Fikri dan Gita memutuskan untuk pergi ke taman.
"Fik, kamu tau kan siapa yang salah sekarang ? Aku gapernah boong sama kamu." kata Gita.

"Iyaaa...Maaf aku udah salah sangka sama kamu. Do you want to be mine again, Gita?" kata Fikri. "Of course." balas Gita. 
"Aku sayang kamu, Git." kata Fikri sambil mencium kening Gita. "Aku juga, Fik." balas Gita dengan pelukan.

ENNDDD!!! :")
......................................................................................................

Satu kalimat dari gua : Persahabatan bisa rusak karena cinta. Maka, Jagalah persahabatan kalian seperti kalian menjaga cinta sejati kalian :)

Created by : Me. Muhammad Zaki :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar