Cek This Out!
---
Teleponnya terputus.
“yaaaaaaaahhh putus… ngga ngel, gue udah balik. Gue udah
dijakarta. Dan gue mau ngulang semuanya” ujar cindai lalu menaruh teleponnya
dan segera meneruskan pandangan ke televisi.
---
Cindai
sedang terdiam di kamarnya. Mencoba mengingat beberapa atau bahkan berusaha
mengingat semua kenangan kenangannya bersama bagas. Bagas yang belum pernah
pergi dari hatinya, walau sekarang mereka saling tak tau akan keberadaan masing
masing. Atau mungkin jika mereka bertemu, mereka tak akan saling mengenal. Aduh
itu mimpi buruk untuk cindai.
“Cindai..” panggil mama-ify dari luar kamar
“Iya maa…” jawab cindai
“Anterin mama yuk..”
“Kemana?” cindai keluar kamar dan menghampiri mama
“Ke supermarket. Mama mau belanja bulanan”
“Hmm tunggu sebentar ya ma.. cindai ganti baju” balas
cindai seraya kembali ke kamar.
Cindai mengenakan kaos dan celana sekenanya. Tidak
berlebihan, dan tidak memalukan juga untuk pergi ke supermarket.
“Ayo. Cindai udah siap” ucap cindai
“Ayo. Cindai udah siap” ucap cindai
“Oke.. ayo berangkat”
***
Sesampai di supermarket, cindai langsung asyik menyusuri
rak rak yang penuh dengan makanan cemilan. Dia membeli coklat, kerupuk, permen
permenan, minuman dan banyak lagi. Setelah keranjangnya penuh, cindai segera
antri dikasir. Elah antriannya panjang lagi, gerutunya dalam hati. Setelah lama
menunggu, cindai mendapat giliran juga.
Sambil
mengeluarkan belanjaannya yang buanyyaaaakkkkk dari keranjang, ia melihat jam
tangan. APAAAA?! Jam 7 malem. Mama ngomel nih pasti, umpatnya di hati. Akhirnya
si mbak kasir menyerahkan belanjaan kepada cindai.
“Terimakasih ya mba.” Ujarnya lalu pergi dari kasir
Selama perjalanan, ponsel cindai
terus berbunyi. Tak lama, cindai mengangkat teleponnya. Nama ‘Mama’ terpampang
di layar. Oke, siapin batin cindai, gumamnya lalu menekan tombol hijau dan
segera mengarahkan ke kuping.
“Kamu kemana aja sih?! Mama daritadi tuh nungguin kamu di
blablablaa.. mama udah di rumah, kamu pulang sendiri! Ngerti?!”
“Tap…tapi maaa….”
Tutt..tutt…
“Haloo.. halo maaa…. CINDAI KEABISAN UANG MAAA-_____-“
geramnya
***
Cindai keluar dari supermarket dengan membawa
segediblek(?) belanjaannya dan mengipas ngipas wajahnya dengan dompet. Tak disangka,
betapa terkejutnya dia saat ada orang berlari dan merebut dompetnya.
“WOOIII copet jangan lariii!!!!” teriak cindai lalu
mengerjarnya. “Woiii,, itu dompet udah kosong. Balikin dongggg!!!”
BRUKK!!
Tubuh Cindai menimpa kantong belanjaan sampai bungkusan kinder joy dari kantong itu jatuh dan
terinjak. Tetapi cindai masih mengingat kalau sang pencopet telah menghilang di
balik gang yang tak jauh dari tempatnya jatuh.
“Aww..” erang-nya. Dia segera duduk dan melihat tangannya
sudah lecet dan berdarah parah. Dia menoleh dan melihat orang yang ditabraknya.
Cowok itu merintih kesakitan sambil melihat lututnya yang lecet dan berdarah
juga.
Cindai menghampiri. “Maaf..” ucapnya
Cowok yang masih duduk itu menjawab, “gue gak papa…”. Lalu
dia bangkit dan sedikit membersihkan bajunya, “Lo sendiri gima….Cindai?”
Cindai yang sedang focus terhadap lukanya langsung
menoleh ke cowok itu dan betapa kagetnya ia.
“BAGAS?!!”
Refleks cindai memeluknya. “Bagas…” ujarnya dipelukan
bagas
“Lo balik? Gue kangen banget ndai sama lo… nomor lo
kenapa gak aktif?!” jawabnya
Cindai melepas pelukannya dan menjawab, “gue ganti nomor
gas. Maaf”
Bagas mengangkat dagu cindai, “hmm.. iya gapapa.. yang
penting sekarang kita bisa ketemu kan?”
Cindai hanya membalas dengan anggukan.
“Kenapa lo lari lari?” Tanya bagas
“Gue lagi ngejar orang yang nyopet dompet gue, Gas.” Jawab
cindai lesu
“Terus kemana dia?”
“Au”
Cindai segera membereskan belanjaannya maupun belanjaan
bagas karena merasa bersalah.
“Lo gapapa ndai?” Tanya bagas lagi
“Lo gapapa ndai?” Tanya bagas lagi
“yeahh.. lebih baik setelah gue ketemu lo.” Jawabnya senyum
“terus lo pulangnya gimana?” cindai menggeleng
“Yaudah gue anter pulang deh… duit lo ada di dompet semua
kan?”
“iyaa.. makasih ya gas.. tapi gue masih penasaran sama
dompet gue.” Ujar cindai sambil jalan menuju gang tempat pencopet itu hilang. Saat
ia berbalik, dilihatnya benda yang sedang ia cari.
“DOMPET GUEE!!!” sorak cindai sambil mengambil dompetnya
dari tangan bagas.
“Makasih ya gas…” ujarnya memeluk bagas. “sama sama…”
***
“Sebenernya sih di dompet itu udah ga ada duitnya.” Ujar cindai
saat jalan pulang bersama bagas
“terus kenapa lo rela rela lari buat ngejar sebuah dompet
kosong ini?” bagas merebut dompet itu
“Ini gak kosong tau…” jawab cindai. “Terus?”
“Yaa.. sini gue kasih liat.” Cindai membuka dompetnya dan
mengambil sesuatu.
“Inii…” ujarnya menunjukkan gelang berlambangkan ‘B’.
Bagas kaget, “Gelang itu?! Lo masih nyimpen?”
“Iya dong hehe… gelang C mana?” Tanya cindai. “ada kok di
rumah hehe…” balas bagas kikuk
***
malam itu ternyata hujan, untung cindai dan bagas telah sampai dirumah cindai. Bagas, cindai dan mama cindai bernostalgia tentang masa lalu mereka. Mama cindai sangat mengenal bagas.
setelah agak lama mereka ngobrol, "Eh udah lumayan reda hujannya.." kata bagas, "Gue pulang ya?"
"Hmm.. kok buru buru banget?"
"Udah kemaleman tau"
"Udah kemaleman tau"
"iyasih hehe." jawab cindai salting
"makasih ya udah mau direpotin cindai.." ujar mama
"sama sama tante, lain kali kalo ada kesempatan saya bakal main lagi kok" kata bagas seraya beranjak dari ruang tamu.
"heiii udah diluar aja.." tegur cindai sambil menghampiri bagas. "Nih." ucapnya sambil menyodorkan sesuatu
"Jaket?" tanya bagas
"Iyaa.. biar gak dingin. udara abis ujan itu sering bikin sakit lho"
"oh gitu" sahut bagas lalu memakai jaket pemberian cindai
"Belom pernah dipake ya?" tanya bagas.
"iya hehe.. itu jaket angkatan gue di manado, ukurannya terlalu gede. gue gak betah makenya. pake aja"
"Makasih ya.."
"Makasih juga..."
"Semoga kita bisa ketemu lagi.."
"I hope so.. bye" ujar bagas lalu keluar dari gerbang rumah cindai.
-bersambung
FOLLOW @zaakyki dan @DifaMDP
:) tolong kritik dan saran mention kesana. atau komen di postingannya ya... makasih
-bersambung
FOLLOW @zaakyki dan @DifaMDP
:) tolong kritik dan saran mention kesana. atau komen di postingannya ya... makasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar