Selasa, 30 April 2013

My Diary part 9 Cerbung BaDai


Bagas Cindai

Mereka sudah menyelesaikan 6 kelas dan kelas terakhir yaitu IX-7.
“Pak maaf, kami disuruh bu okky untuk bersih bersih di kelas ini.” Ucap cindai di ambang pintu
“Oh baik silakan masuk.” Ucap guru yang sedang mengajar
Cindai masuk kelas terlebih dahulu, diikuti bagas dibelakang.
Kegaduhan kelas itu semakin menjadi ketika bagas masuk
“Bagaaaasss…..”
“Aaaaa bagasss….”
“Kenapa kamu dihukum gas?”
“Uh bagas kok ganteng banget sih.”
Ucapan ucapan itulah yang cindai dengar saat mereka masuk.

“Hah kak arya ?” batin cindai kaget melihat sosok kak arya sedang duduk di bangku paling belakang.
“Duh ternyata dia anak IX-7. Malu banget inii… ah yaudah deh gapapa, daripada diomelin bu okky.” Ucap batin cindai lagi

“Cindai.. kenapa bisa dihukum?” sapa kak arya kepada cindai
“Eh kak arya. Kakak IX-7 ya?” ucap cindai mengalihkan pembicaraan
“Menurut kamu aku IX berapa? Jelas jelas ini IX-7 cindaiii. Kok pake nanya?” ucap kak arya mencubit pipi cindai

Bagas yang melihat kejadian antara kak arya dengan cindai spontan berteriak.
“Woy itu jangan pacaran.”
Seisi kelas merasa bingung dan menoleh ke arah Cindai dan kak Arya.
Cindai dan kak arya langsung salting.
Cindai sengaja meredam emosinya karena kalau dia mengeluarkan emosinya disitu, dia akan nambah dihukum oleh guru yang sedang mengajar.
---
“Pak sudah. Terimakasih ya atas waktunya” ucap cindai
Bagas hanya diam.
“Heh ngomong makasih kek apa kek sama guru.” Bisik cindai
“ngapain?” ucap bagas kikuk
“Cepet.” Ucap cindai mencubit lengan bagas
“eh iya aww… pak terimakasih ya.” Ucap bagas sambil mengelus elus tangannya yang dicubit cindai
“Iya sama sama. Sudah sana kembali ke kelas.” Ucap guru tsb
“Baik pak.” Ucap BaDai barengan

Bagas menaiki tangga menuju kelasnya.
“Eh eh mau kemana lo?” panggil cindai
Bagas menoleh “ke kelas lah.”
“Yee gak inget lo? Kita kan nambah 1 ruangan lagi. Gudang!” ucap cindai
“Oh iya. Yaudah yuk cepet” ucap bagas
---
Bagas dan cindai telah sampai di depan gudang yang sangat kotor, gelap, bau dan tentunya menyeramkan.
“Gas, yakin lo kita bakal bersihin gudang ini?” Tanya cindai melihat lihat ruangan
“Iya yaudah yuk. Makin cepet kita bersihin, makin cepet kita keluar dari gudang ini.” Ucap bagas
“Ok.. gue nyapu ya. Lo bersihin debu” balas cindai
“Siip”

Melihat cindai yang serius membersihkan sudut ruangan itu, naluri keisengan bagas muncul.
“Gue kerjain ah.” Ucap bagas dalam hati

Bagas mengendap endap keluar pintu, dan ‘Klek’ ia mengunci pintunya dari luar dan langsung lari ke kelas.
Cindai masih belum sadar kalau ia sedang dikunciin di dalam gudang, Sendirian….

“Bagas, lo udah….. gass, lohh kok ditutup sih?” ucap cindai panic
Ia berlari menuju pintu dan ternyata ia mendapati pintu itu sudah dikunci.
“Aaaaaaa buka. Pasti kerjaan bagas nih. Bagassss buka! Siapapun tolong bukain. Gue takut! Woyyyy….” Ucap cindai sambil menggedor gedor pintu gudang berharap ada seseorang datang untuk menolongnya.
---
Bagas P.O.V

Bagas telah sampai di kelas.
“Bagas, mana cindai?” Tanya bu okky
“Gatau bu. Tadi dia ke toilet,sampai sekarang saya gak nemu nemu dia lagi.” Ucap bagas berbohong
“Oh yasudah. Kamu duduk” perintah bu okky
“Baik bu. Terima kasih.” Balas bagas lalu menuju bangkunya.

Cindai P.O.V
“Yaampun bagas tega banget ya. Gue kira dia udah ga iseng lagi. Tapi ternyata gue salah, apa dia segitu bencinya ya sama gue?” ucap cindai terduduk di depan pintu
Terdengar suara mencit, cicak dan hewan hewan yang identik bertempat di gudang.
“Ihh itu suara apa. Aaaaaaaaaaaaaa tikusssss” teriak cindai sambil menghentak hentakkan kakinya agar tikus dihadapannya menjauh
“Huh… syukur deh udah pergi tuh tikus. Tolooooongggg! Siapapun yang denger ini plis tolong gueee” teriak cindai

-KRING-
Bel pulang telah berbunyi. Cindai terkunci selama 3jam di dalam gudang

Cindai tak sengaja terlelap di atas meja bekas di dalam gudang itu.

‘CREAKK’ pintu terbuka.
Seseorang memasuki gudang dan mendekati cindai.

“Ndai, ndaii bangun” ucap seseorang itu
“Hah apa? Kak aryaa, makasih kakk.” Ucap cindai reflek memeluk orang itu


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

My Diary part 8 Cerbung BaDai


Cindai dan kak Arya telah berada di depan kelas cindai.

“kak, masuk dulu ya.” Ucap cindai lalu masuk ke kelas
“Eeee tunggu bentar. Aku minta nomor kamu dong” balas kak arya
“Oh nih kak aku tulis ya.” Kata cindai sambil mengambil pulpen dan segera menuliskannya di tangan kak arya.

Tiba tiba bagas datang dan melihat cindai sedang menggenggam tangan kak arya.

“Woyyyy pacaran jangan di depan kelas dong. Tuh pohon gede depan sekolah. Disana aja, mau ngapain aja pasti ga ada yang ngeliat.” Teriak bagas
“Ah dia ngomong apa sih. Bentar kak, urusan ini biar aku yg urus” ucap cindai menuju bagas
“Maksud lo apa sih? Ga ada kerjaan banget. Dateng tiba tiba, udah gitu pake teriak teriak lagi. Gak tau malu!” ujar cindai sinis di depan bagas
“Lah emang bener kann?” balas bagas
“bener apaa?” Tanya cindai meninggikan nada bicaranya
“Ya bener kalo lo lagi pacaran di depan kelas.” Balas bagas
“Kalo iya kenapa? Masalah lo apa? Hah?” kata cindai
“Ya engga si. Cuma gak suka aja ngeliat orang mesra mesraan, di sekolah lagi tempat untuk menuntut ilmu.” Ujar bagas
“Ohh gitu?” balas cindai lalu pergi dari hadapan bagas
“Eh tunggu, gue belom selesai.” Ucap bagas
Cindai tak menghiraukan, ia menghampiri kak arya yang diam mematung melihat bagas & cindai bertengkar mulut
“Udah kan kak? Aku masuk dulu ya.” Ucap cindai lalu masuk
“iya bye ndai” ucap kak arya kemudian meneruskan jalannya menuju kelas.

---
Kelas sudah penuh saat bagas & cindai masuk.

“Eh gas, kayanya lo bareng mulu ama anak kampung itu.” Ucap salah satu teman bagas, sebut saja namanya josia
“Siapa? Cindai?” balas bagas lalu menaro tas dibangkunya
“Iya siapa lagi?” kata josia
“ah gak kok. Kebetulan ketemu depan pintu aja” balas bagas
“Oh yaudah kantin yuk” ajak josia
“Yuk”

Tak lama bagas & josia keluar, bel masuk berbunyi. Tanpa lama, guru killer itu masuk ke kelas. Ya, bu okky.

“Kenapa kelas kotor banget? Yang piket hari ini siapa?” ucap bu okky

Angel, Cindai, Dinda,Difa dan Anji mengacungkan tangan.
“Maju kalian!” perintah bu okky
Saat Angel,Cindai,Dinda,Difa dan Anji maju ke depan, tiba tiba bagas dan josia datang sambil tergesa gesa.
“Maaf bu saya telat.” Ucap bagas
“Saya juga bu.” Ujar josia juga
“Darimana saja kalian?” Tanya bu okky
“Kami dari….. toilet bu.” Kata bagas terbata bata karena ngos ngosan lari dari kantin menuju kelas
“Kami dari kan….” Ucapan josia terpotong karna kakinya diinjak bagas
“Bukan bu, kita dari toilet kok. Bener deh” ucap bagas
“Oh yasudah. Kalian duduk” ucap bu okky
“Terima kasih bu” ucap bagas & josia lalu menuju bangku mereka
---
“Eh gas, bukannya lo piket ya?” ucap cindai
Bagas menoleh. “Iya kenapa gitu?”
“kamu piket hari ini ? maju!” ucap bu okky
“Saya baru mau duduk bu.” Ucap bagas sambil menduduki bangkunya
“Bagas, maju!” perintah bu okky
“I…iya bu.” Balas bagas
---

“Ada apa sih kok disuruh maju gini?” Tanya bagas kepada cindai sambil berbisik
“Kelasnya kotor. Tadi sama sekali gak ada yang nyapu” bisik cindai
“Lo kenapa gak nyapu? Lo kan anak kampung. Udah biasa dong harusnya” ucap bagas
“Ish lo nyebelin ya! Dasar…” belum selesai cindai bicara, tangan bagas membekap mulut cindai
“Sstt..” ucap bagas
“Kalian bersihkan seluruh ruangan di sekolah ini.” Ucap bu okky
“Seluruh bu?” Tanya bagas kaget.
“Iya, seluruh!” balas bu okky
“Oiya ibu akan bagi kelompok. Angel Difa di kelas VII-1 sampai VII-7. Dinda Anji Kelas VIII-1 sampai VIII-7, dan Bagas Cindai IX-1 sampai IX-7. Sekarang!” tambah bu okky
“ta…tapi bu” ucap bagas dan cindai barengan
“Kenapa? Kurang banyak ya? Ok untuk bagas dan cindai saya tambah dengan gudang.” Kata bu ira
“Loh kok?” ucap cindai
“Kenapa cindai? Masih kurang? Oh ok saya tambah dengan….” Ucapan bu okky terpotong
“Ok bu. Kita kerjakan.” Ucap cindai
“Kita? Lo aja kali gue engga” ucap bagas

Cindai menginjak kaki bagas
“Awww.” Rintih bagas
“Iyadeh iya. Ayo. Bu kami permisi” ucap bagas lagi
Anggota piket yang lain mengikuti dari belakang.

Difa Angel

Difa angel telah selesai dengan 7 kelas yang disuruh bu ira. Sekarang mereka sedang mengepel koridor sekolah.

“Yang, aku capek” ucap angel
“Kamu pikir aku enggaa?” balas difa
“Yaudah yuk lanjutin.” Kata angel
“Yukk semangat ya sayang” ucap difa mengecup pipi kanan angel
“aaaaaa…. Pasti kok pastii” ucap angel girang

Dinda Anji

Sama halnya dengan difa dan angel, dinda dan anji juga sudah selesai dengan 7 kelas itu.

“Ih anji yang cepet dong kerjanya.” Ucap dinda kesal
“Gue udah cepet kali. Lo nya tuh yang lama” ucap anji
“Tau ah. Tuh guru tega banget ya” balas dinda
Anji tidak menghiraukan.

Bagas Cindai

Mereka sudah menyelesaikan 6 kelas dan kelas terakhir yaitu IX-7.

“Pak maaf, kami disuruh bu okky untuk bersih bersih di kelas ini.” Ucap cindai di ambang pintu
“Oh baik silakan masuk.” Ucap guru yang sedang mengajar
Cindai masuk kelas terlebih dahulu, diikuti bagas dibelakang.
Kegaduhan kelas itu semakin menjadi ketika bagas masuk
“Bagaaaasss…..”
“Aaaaa bagasss….”
“Kenapa kamu dihukum gas?”
“Uh bagas kok ganteng banget sih.”
"bagas kok kamu keringetan? sini aku lap keringetnya"

Ucapan ucapan itulah yang cinda dengar saat mereka masuk.
"Duhileh... lebay amat yaa.-_-" ucap cindai dalam hati
---

"Hah Kak Arya?" 

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada kritik&saran mention aja :) makasih

Cerpen BaDai 'Biarkan Aku Menggantikannya'



Dia Gloria Chindai Lagio gadis berumur 22tahun. Ia sering dipanggil ‘Cindai’ oleh teman temannya baik di kampus atau dirumah. Gak lama lagi ia akan menikah dengan cowo yang udah pacaran bersamanya selama 6tahun. Ia kenal dengan pacarnya waktu SMA dulu. Dia Gilang, cowok yang menurut cindai ganteng, baik, romantis dan setia. Tapi, tak tau kenapa orangtua dari cindai tidak menyetujui pernikahannya dengan gilang. 

-Introduce End-

“Cindai!!” panggil seseorang di belakangnya
Cindai menoleh “Bagas? kenapa gas?” Tanya cindai
“Gapapa.. udah jam makan siang nih. Makan yuk” ajak bagas
“Yaudah yuk..” balas cindai sambil menaruh buku buku yang ia bawa.

Selama perjalanan, bagas dan cindai ngobrolin banyak hal.

“Ohiya ndai, gimana acara pernikahan lo sama gilang? Udah berapa persen?” Tanya bagas
“Hmm sekitar 50% lah.” Jawab cindai lesu
“Loh kok lesu gitu sih? Senyum lah.” Ucap bagas memperagakan senyum yang membuat cindai tertawa
“Hahahah bagas bagas lo emang gak pernah berubah.” Ucap cindai
“hehe iyadong tapi gantengnya berubah kann? Makin ganteng gitu.” Balas bagas pede
“Yeeee terserah lo deh. Udah yuk cepet gue laper” ucap cindai mempercepat langkahnya
Bagas mengikuti cindai dari belakang
---
                Bagas Rahman Dwi Saputra adalah sahabat cindai dari SMA dulu. Dia biasa dipanggil bagas . dia adalah satu satunya orang yang mendukung cindai untuk menikah dengan gilang. Ia menemani cindai setiap saat. Karena gilang begitu sibuk dengan kantornya, jadi gilang jarang menemani cindai untuk mencari keperluan pernikahan. Untung ada bagas yang setia menemani cindai mencari semuanya.

-Introduce End-

Hari ini hari sabtu, Cindai berencana menemui Gilang dikantornya.
Cindai memarkirkan mobilnya di parkiran kantor gilang dan segera masuk menerobos lorong lorong dalam kantor yang besar itu hingga akhirnya dia sampai di sebuah ruangan yang cukup besar.

*KLEK*

Cindai membuka pintu ruangan itu.
“Gilang, kamu didalam?” Tanya cindai di ambang pintu
“Iya sayang, masuk” ucap gilang dari dalam
“Ok..” kata cindai sambil menuju meja kerja gilang
“Kamu udah makan?” Tanya cindai lalu duduk di bangku
“Belum nih. Masih banyak banget kerjaan.” Balas gilang yang masih terpaku oleh ‘Laptop’nya
“Aku beliin makanan ya?” Tanya cindai
“Enggausah sayang. Aku belum laper kok” balas gilang yang lagi lagi tidak menoleh sedikitpun ke arah cindai
“Bisa gak sih kalo ada aku tuh kamu tinggalin dulu kerjaan kamu?” Tanya cindai sambil menunjukkan mimik muka cemberut
“Gakbisa sayang. Ini aku lagi bener bener sibuk. Hmm.. nanti malem ada acara gak?” Tanya gilang yang menghentikan sejenak ketik mengetiknya di laptop
Mendengar kata ‘nanti malem ada acara gak?’ ekspresi cindai yang tadinya cemberut berubah menjadi sumringah.
“Engga ada kok, kenapa?” Tanya cindai semangat
“gapapa. Jalan yuk. Tunggu aku dicafe biasa ya jam 7.” Ucap gilang
“Beneran?” Tanya cindai mendekati gilang
“Iya sayang” balas gilang
“makasih sayang.” Ucap cindai lalu mengecup pipi kiri gilang
“Yaudah kamu gakmau siap siap nih? Udah jam 3loh. Biasanya kan kamu ke salon atau pilih baju gabisa bentar.” Ledek gilang
“yeee yaudah aku pulang dulu ya sayang. Bye sampe ketemu nanti malam. Love you” ucap cindai lalu keluar dari ruangan gilang
“Love you too sayang” balas gilang
---
Cindai berjalan menuju mobilnya dengan senyum senyum.

“Ohiya kalo ke mall sendiri kan bête. Telpon bagas ah” ucap cindai

Via telepon

Cindai : Halo gas.
Bagas : Halo ndai
Cindai : Ada acara gak? Temenin gue yuk
Bagas : Ngga ada nih. Kemana ?
Cindai : Biasa.. ayoo gue tunggu di café biasa ya
Bagas sudah tau dengan kata ‘Biasa’ yang keluar dari mulut cindai
Bagas : Oke gue otw. Sampai ketemu nanti
Cindai : thanks ya gas.

Tuut…tuut…
Bagas telah menutup teleponnya.
---
Cindai telah sampai duluan sebelum bagas.
Tak lama cindai sampai, bagaspun sampai di café yang menjadi tempat perjanjian mereka.

“Hei ndai.” Sapa bagas
“heii.. duduk” balas cindai
“Ada apa nih? Mau cari sekarang? Katanya lo mau ketemu gilang dulu?” Tanya bagas
“Hmm.. bukan masalah pernikahan kok. Gue mau ke salon dan nyari baju buat ketemu gilang malam ini. Dia kan jarang tuh ngajak gue ngedate jadi gue mau dandan perfect malam ini. Mau kan?” Tanya cindai

Tak tau kenapa bagas suka cemburu melihat cindai dengan gilang. Entah dari kapan rasa itu mulai muncul. Tapi, ia sadar bahwa cinta cindai hanya untuk gilang.

“Gas, kok bengong? Gakmau ya?” Tanya cindai lesu
“Engga kokk gue mau banget. Apa sih yang engga buat sahabat gue yang satu ini.” Ucap bagas
“Hehe makasih ya gas. Lo sahabat gue yang palingggg gue sayang” balas cindai
“Iya ndai, sahabat..” kata bagas dalam hati
“yaudah yuk cepet keburu sore deh.” Ajak bagas
“Yukk…” balas cindai
---
Bagas dan Cindai sudah menghabiskan bejam jam di dalam mall itu dan sekarang jam tangan cindai menunjukkan pukul 18:30.
“Gas, gue pulang dulu ya.” Ucap cindai
“gak gue anter?” balas bagas
“Enggausah gue bawa mobil kok.” Ucap cindai
“Oh yaudah. Ati ati yaa. Sukses buat ngedatenya malam ini” teriak bagas
Cindai hanya mengangkat ibu jarinya

---
Cindai merasa senang tak terkira, ia bernyanyi nyanyi girang saat menyetir mobil.
“I’m Coming Gilaaaaaangg.” Teriak cindai seperti orang gila-_-

Cindai telah memarkirkan mobil di garasi rumahnya dan segera masuk untuk menyiapkan penampilannya agar terlihat perfect saat menemui gilang.

Sekarang penampilannya sudah perfect. Cindai memakai gaun biru setengah lutut rambut diponytail dan memakai asesoris yang tidak begitu banyak supaya terlihat natural.

Cindai memasuki mobilnya dan segera meluncur menuju café yang akan menjadi tempat untuk datingnya bersama gilang.
---
Cindai telah sampai di café dan segera masuk ke dalamnya. Jam tangannya telah menunjukkan pukul 18:56.
“Duh kok gilang belum datang ya?” ucap cindai khawatir
“Oh iya ini masih jam 7 kurang. Kan janjian jam 7.”

Detik bergulir menjadi menit dan menit telah bergulir menjadi jam. Jam tangan cindai telah menunjukkan pukul 20:00 dan sosok ‘Gilang’ yang cindai tunggu tunggu belum datang juga.
“Gilang, kamu kemana sih?” ucapnya khawatir

Seseorang menutup mata cindai dengan kedua tangannya.
“Gilang biasa deh ah.” Ucap cindai melepas tangan orang itu dari kedua matanya dan menoleh
“Taraaa…..” ucap orang itu
“Bagas? gue kira lo gilang.” Ujar cindai bête
“hehe… gilang kemana ? kok belom dateng?” Tanya bagas lalu duduk di bangku yang tersedia
“Gatau nih gas. Gue udah nunggu 1jam loh disini.” Balas cindai lesu
“Gausah bête gitu ah, kan ada gue disini.” Ucap bagas sambil tersenyum
“makasih ya gas. Lo kok bisa disini sih?” Tanya cindai
“Ok sama sama. Gue lagi lewat aja kok, gak sengaja ngeliat lo sendiri gak tega mending gue samperin” balas bagas
“Oh yaudah yuk cabut. Bête disini” ajak cindai
“Yukk.. eh tapi gue gak bawa mobil” ucap bagas
“Gue bawa kok. Tapi gue lagi males nyetir, lo ya yang nyetir hehe. Nih kuncinya” kata cindai sambil memberi kunci mobilnya kepada bagas
“Siap nyonyaa.” Ledek bagas
“Ih apaan sih lo.” Balas cindai malu
---
Bagas dan cindai telah di dalam mobil.
“Gas, berenti disana yuk.” Ucap cindai menunjuk sebuah taman bunga yang bagus dengan danau di tengahnya
“Yukk...” balas bagas
---
Cindai keluar mobil dengan semangat dan meninggalkan bagas di dalam mobil, ia memang menyukai bunga dan air. Karena menurutnya bunga dan air itu identik dengan kesunyian dan ketentraman. Dan sekarang ia sedang berada di taman bunga yang ada danaunya, semakin bersemangat ia menuju taman itu.

“Ndai tunggu.” Teriak bagas
“Cepet gas. bagus pemandangannya” ucap cindai sambil terus berlari menuju danau yang ada di dalam taman itu.
“Cindai belum berubah, dia masih suka danau dan taman bunga.” Ucap bagas seperti mengingat masa masa SMA nya bersama cindai
---
“Dorrrr…” bagas mengagetkan cindai
“Bagas apa apaan sih. Jail!” ujar cindai cemberut
“hehe. Mau eskrim gak?” Tanya bagas
“mau mauu…” jawab cindai semangat
“Bentar ya.” Ucap bagas lalu meninggalkan cindai di depan danau
---
Bagas telah membeli 2 es krim rasa strawberry kesukaan cindai dan rasa coklat kesukaannya. Tiba tiba ia melihat seseorang yang ia kenal sedang menggandeng cewek.

“Gilang?” ucap bagas kaget.
“Gilang dia ngapain sama cewek? Gandengan lagi. Wah gak bener nih!” ucap bagas lalu menghampiri gilang

“Gilang!” panggil bagas
Gilang dan cewek yang ia gandeng menoleh ke arah bagas.
“Ba.. bagas?” ucap gilang kaget
“Lang, ini siapa?” taya bagas baik baik
“Hmm.. dia.. dia.. dia...” balas gilang gugup
“Lo siapa? Gue pacarnya gilang” ucap cewek tersebut. Sebut saja namanya Angel
“Lo pacarnya dia? Asal lo tau dia udah punya pacar dan sebentar lagi dia bakal nikah.” Bentak bagas pada angel
“bener apa kata dia?” Tanya angel kepada gilang.
“emmm.. ehh gue bisa jelasin semuanya!” ucap gilang
“Jadi, lo gak dateng ke acara dating lo sama cindai Cuma gara gara cewek ini? Lo udah 6tahun pacaran lang. sebentar lagi lo akan nikah sama Cindai, sahabat gue! Dan segampang ini lo ngeduain dia? Gue udah percayain sahabat gue sama lo, tapi lo nya malah giniin dia. Cindai udah dandan seperfect mungkin buat ketemu sama lo. balesan lo apa ?” bentak bagas pada gilang
“oke gue tau gue salah. Gue ngeduain dia karena emang gue udah ga ada rasa apa apa sama dia.” Balas gilang
“Kalo lo udah ga ada rasa apa apa sama cindai harusnya lo bisa bilang ke dia! Jadi dia gak berharap sejauh ini sama lo.” Ucap bagas
“Iya gue sebenernya udah mau  bilang. Tapi, gak sekarang” balas gilang
“Kapan lang ? kapann?” Tanya bagas yang emosinya sudah mulai terpancing
“Udah udah. Gilang, aku minta putus! Sekarang urusin kelanjutan pernikahan kamu sama pacar kamu. Aku gapapa” ucap angel
“Gak, aku maunya sama kamu. Pernikahan gue sama cindai batal!” ucap gilang
“Segampang itu ya lo bilang batal?” Ujar bagas
“Maaf gas.” Balas gilang lirih

*BRUG*

Sebuah tonjokan tangan bagas telah mendarat di perut gilang.
“Itu yang pantes buat cowok kaya lo! Gue akan bilang cindai supaya gak berhubungan sama lo lagi.” Kata bagas sambil berlalu dari gilang dan angel.

---
Bagas berlari menuju cindai sambil menggenggam 2 eskrim yang telah ia beli tadi sambil menahan amarahnya.

“Cindai…” panggil bagas
Cindai menoleh “Bagas.. mana es krimnya?” Tanya cindai saat bagas telah berada di depannya
“Nih lo yang strawberry” ucap bagas sambil memberi es krimnya dan tersenyum manis
“Makasih ya gas. Lo tau aja kalo gue masih suka strawberry.” Balas cindai
“Oh iya donggg.. eh duduk situ yuk” ajak bagas sambil menunjuk sebuah bangku yang terletak tak jauh dari mereka
“Yuk.” Balas cindai
---
Mereka tengah terduduk sambil memakan es krim dan melihat pemandangan danau yang sangat indah.
“Ndai..” panggil bagas pelan
“Ya gas?”
“Gue mau ngomong sesuatu.” Kata bagas serius
“Ngomong apa sii? Serius amat. Jadi ngeri gue hehe” kata cindai bercanda
“hehe.. ini tentang Gilang” ucap bagas
“Gilang?” Tanya cindai
“iya.. tadi.. hmm.. tadi, gue liat dia…” ucapan bagas menggantung
“Duh gue gak tega bilang ini ke cindai. Gue takut dia gak bisa terima kelakuan gilang dibelakang dia.” Batin bagas
“Gas? Lanjutin dong. Gilang kenapa?” Tanya cindai khawatir
“Gilang….Gilangg.. ngeduain lo ndai” ucap bagas sambil menunduk
“Apa? Gak gas, gak mungkin. Dia cinta sama gue.” Balas cindai
“Lo gak percaya sama gue?” Tanya bagas sambil menatap mata cindai yang sudah mengeluarkan air mata
“Gak gas gue gak percaya sama lo!” balas cindai lalu pergi dan meninggalkan es krimnya di bangku taman
“Ndai sorry gue harus bilang ini walau bikin lo sakit.” Ucap bagas lirih
---
Cindai telah sampai dirumah dan memasukkan mobilnya ke garasi dan segera menuju kamar.
Cindai terduduk di samping tempat tidurnya dan menangis.
“Gas, lo bohong kann? Yakan gass ? Gilang gak selingkuh kan?” ucap cindai pada foto bagas yang terletak dimeja rias kamarnya
“Jawab gas jawab!” bentak cindai lagi pada foto bagas
Cindai tertunduk lemas dalam kamarnya.
“Besok gue harus ketemu gilang.” Ujar cindai lalu terlelap di kasurnya

---
Jam dinding menunjukkan pukul 08:50
“Hoammm…” cindai baru bangun dan segera melihat ponselnya.
Tak ada 1 sms pun dari gilang.

Cindai segera meluncur ke kamar mandi dan berencana ke kantor gilang.
Jam menunjukkan pukul 09:20, cindai memang lama soal menjaga kecantikan tubuhnya seperti mandi, dandan dan lain lain.

Cindai telah selesai berdandan dan mempersiapkan penampilannya, sekarang ia siap menuju kantor gilang. Ia menaiki mobilnya, dan nyanyi nyanyi di dalamnya.

Cindai telah sampai di kantor gilang dan segera menuju resepsionis
“Pagi mba, ada yang bisa saya bantu?” Tanya resepsionis itu
“Oh iya. Pak gilangnya diruangan?” Tanya cindai
“Sebentar ya saya konfirmasi dulu.” Ucap resepsionis itu
“Ah gausah saya langsung kesana saja.” Ucap cindai lalu meninggalkan meja resepsionis
Resepsionis menutup teleponnya dengan gilang,
“Mba, pak gilangnya sedang ada meeting dengan client. Silakan tunggu di ruang tunggu sebentar.” Teriak resepsionis itu
Cindai tidak menghiraukan dan terus berjalan menuju ruangan gilang.
---
Cindai telah berada di depan ruangan gilang. Ia bimbang antara mau masuk atau kembali ke bawah. Perasaannya menyuruhnya untuk masuk. Tapi pikirannya menyuruhnya untuk kembali ke bawah. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk.

*KLEK* Pintu ruangan gilang terbuka.

“Siapa itu?” ucap Gilang dari dalam
“Ini aku cindai.” Balas cindai

Cindai masuk ke dalam ruangan itu dan melihat gilang sedang makan berdua dengan perempuan. Ya, angel.

“Gilang?” Tanya cindai bingung
“Cindai? Kamu ngapain disini?” Tanya gilang
“Dia siapa?” balas cindai
“Gue pacarnya. Lo cindai?” ucap angel ikut campur
“Iya gue cindai. Dan gue tunangannya.”balas cindai
“Lang, bilangin deh ke dia kalo kamu lebih milih aku.” Kata angel
“Oke. Gini ndai, sekarang aku minta putus.” Kata angel kepada cindai
“Hah? Segampang itu bilang putus ? 5hari lagi pernikahan kita lang.” Ucap cindai yang matanya mulai berkaca kaca
“Tapi, ndai maafin aku. Aku gak bermaksud begini. Tapi perasaan aku udah ga ada buat kamu.” Balas gilang
“Jadi, selama ini aku cari perlengkapan buat pernikahan sendiri, susah susah sendiri, ini balasan kamu? Hah!” bentak cindai
“tapi ini diluar kekuasaan aku ndai. Mungkin tuhan gak ngizinin kita bersatu.” Bentak gilang kepada cindai
“Ok kalo ini mau kamu. Aku balikin cincin tunangan kita. Nih!” ucap cindai lalu melepas cincin dijari manisnya dan memberinya ke gilang.
“Sekarang udah jelas kan? Gue yang dia pilih.” Ucap angel
“Iya selamat ya buat kalian.” Balas cindai lalu pergi keluar ruangan itu
---
Cindai berlari menuju mobilnya dengan airmata yang sudah tidak tertahankan.
Pikirannya kini kacau balau. Dia menyetir mobilnya tak tentu arah. Entah mengapa tiba tiba arah jalan mobilnya menuju rumah Bagas. ya bagas sahabatnya.
---
Cindai memarkir mobilnya di depan rumah bagas dan segera memasuki gerbang sambil menangis.

Tok tok….

“Se..lam..mat.. pa..paa..gi.” ucap cindai sesenggukan
Bagas yang baru bangun langsung menuruni tangga dan membukakan pintu. Bagas sungguh membenci pemandangan itu. Perempuan yang sangat ia sayang menangis dihadapannya
“Cindai? Lo kenapa? Masuk masuk” ujar bagas
Cindai dan Bagas terduduk di ruang tamu rumah bagas

“Lo kenapa? Cerita sama gue.” Tanya bagas
“Gilang gas gilang.” Ucap cindai memeluk bagas
“Gilang kenapa?” Tanya bagas yang berpura pura tidak tau
“Gilang beneran ngeduain gue.” Balas cindai
“Hmm… gue kan udah bilang. Dia itu udah ngeduain lo ndai. Tapi, lo nya gak percaya malah lari gitu aja ninggalin gue tadi malem.” Kata bagas
Cindai melepas pelukannya. “Iya maaf gue udah gak percaya sama lo semalem. Sekarang gue percaya kok sama lo. Gilang jahat!” Ucap cindai
“Engga ndai. Gilang gak jahat. Dia Cuma butuh suasana baru. Mungkin dia bosen sama lo. Tapi, gue yakin dia bakal nyesel udah duain orang seperfect lo ndai.” Ucap bagas tersenyum manis
“Tapi, pernikahan gue tinggal 4hari gas. Apa itu semua harus gue batalin gitu aja?” ucap cindai
“Jangan ndai. Jangan dibatalin!” cegah bagas
“Kenapa gas? Gue belum dapetin orang yang tepat buat gantiin gilang.” Balas cindai lirih
“Kenapa gakbisa nemuin? Gue disini ndai.” Ucap bagas terang terangan
“Hah? Apa gas yang lo bilang?” Tanya cindai bingung
“Iya gue adalah orang yang tepat buat gantiin gilang.”kata bagas serius
“Lo? Bagas Rahman Dwi Saputra? Hahahahha…. Bercanda lo!” ucap cindai yang tertawa sejadi jadinya disela tangisnya
“Ini emang keliatan lucu ndai. Tapi gue serius.” Ucap bagas lalu memegang tangan cindai
Cindai kini menatapnya dalam
“Ndai, Biarkan aku menggantikannya.” Kata bagas
“tapi, gas..”
“belum ada yang bisa hapus gilang dari sini.” lanjut cindai sambil menunjuk bagian jantungnya
“Iya Gloria Cindai Lagio. Aku tau, tapi aku yakin semakin lama kita melalui semuanya bersama. Rasa sayang kamu ke aku akan muncul, begitu juga rasa sayang kamu ke gilang akan sedikit sedikit memudar. Memang waktunya gak sebentar. Tapi aku pasti akan nunggu kamu sampai kamu benar benar lupa dengan gilang dan tulus mencintaiku, selamanya….” Ucap bagas 
Cindai tidak bisa menahan airmata keharuannya. Ia memeluk bagas dan menangis sejadi jadinya di pelukan bagas.
“Iya bagas akan aku coba.” Ucap cindai mantap
Bagas hanya tersenyum mendengar ucapan Seseorang yang kini ia sangat cinta.

-End-
Sorry kalo jelek. Maklum ini aku coba selesaiin dalam satu hari jadi maklumin ya :)

Follow My twitter kalo ada saran & kritik mention langsung aja :) makasih 

My Diary part 7 Cerbung BaDai


Kamis, 25 April 2013

                Hari ini itu menyenangkan tapi nyebelin juga. Seneng bisa duet sama bagas. tapi kenapa ya dia cuek banget sama aku? Ganteng sih dia. Cuma aku gak suka sama sifatnya. Udah gitu dia tadi ngelempar sampah waktu aku di halte. Ngeselin banget gak sih? Untung ada kak arya yang bisa diajak curhat-_- gak tau deh kalo ga ada kak arya. Udah aku obrak abrik kali tuh halte saking keselnya sama bagas. Eh udah dulu ya mau mandi. Bye

---
Cindai menutup buku hariannya dan segera meluncur ke kamar mandi

Ketika cindai sedang mandi, ponselnya berbunyi seperti bunyi ‘sms’

Setelah cindai keluar dari kamar mandi, ia tak langsung menuju ponsel yang terletak dikasur. Melainkan menuju lantai bawah untuk makan.

Sekitar pukul 17:00 cindai baru membuka ponselnya dan mendapati 3sms dari nomor tak dikenal.

Pesan pertama

To: 0856xxxxx
From : 0838xxxxxx

Woy

Pesan kedua

To : 0856xxxxxxxxx
From : 0838xxxxxxx

Woy

Pesan ketiga

To : 0856xxxxxxxxx
From : 0838xxxxxxxx

Woy lo gak punya pulsa ya? Miskin amat

“elah ini siapa sih ? gak jelas banget sms gue pake ngata ngatain.” Gerutu cindai

Cindai membalas sms itu

To : 0838xxxxx
From : 0856xxxxxxx

Eh lo siapa deh? Ngajak ribut amat-_- sok kenal lu idihh

Tak perlu waktu lama cindai untuk mendapat balasan

To : 0856xxxxxx
From : 0838xxxxxxx

Menurut L?

“Ah gajelas gausah dibales” ucap cindai membanting ponselnya
---

Cindai membuka twitter

Followers 7999
Following 200

“widihhh followers nambah 3.”

“Oh difa, angel. Hah bagas? ngapain?” ucap cindai kaget
“Followback difa & angel aja ah”

Tak lama mention masuk

@rdsbagas : Followback wey anak kampung :p @GloriaChindai
@GloriaChindai : Et apa banget deh lu. Minta follback kok nyolot @rdsbagas
@rdsbagas : gak suka lo? @GloriaChindai
@GloriaChindai : Pikir aja sendiri. Orang mana yg gak kesel dikatain mulu-_- @rdsbagas
@rdsbagas : iya iya maaf yaa anak kampung @GloriaChindai
@GloriaChindai : Bodoamat. Mau difollback gak? @rdsbagas
@rdsbagas : Ya mau lah.Kalo gak difollback nanti acc lo jadi sampah di tab Following gue @GloriaChindai
@GloriaChindai : Reseh lo! Gak, gue gak follback @rdsbagas

Diam diam cindai memfollback bagas

@rdsbagas : ah bilangnya gamau follback. Tapi difollback uuuuuu @GloriaChindai
@GloriaChindai : Kasian gue sama lu. Udah capek capek follow gue tapi gak gue follback @rdsbagas
@rdsbagas : eh udah dulu deh. Gak ada waktu nih . Bye anak kampung :p @GloriaChindai
@GloriaChindai : yaudah hus huss! @rdsbagas
---
“Bagass bagass-_-“ ucap cindai sambil mematikan laptopnya.
---

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 05:20

Cindai telah bersiap siap untuk mandi dan berangkat ke sekolah.

“Pagi maa.” Sapa gadis itu ke mamanya saat turun dari tangga
“Pagi sayang.”
“Loh papa mana ma?” Tanya cindai
“Papa udah pergi dari tadi pagi,” ucap mama
“Terus aku dianter siapa?” Tanya cindai tapi dengan muka murung
“Kamu kan ada sepeda.” Balas mama enteng
“Yeee mama aku kan belum begitu apal jalan ke sekolah” ucap cindai
“Hmm masa gak hafal sih? Pokoknya naik sepeda aja.” Ujar mama
“Ahh mamaaaaaa” balas cindai
---

Cindai mengeluarkan sepedanya dari garasi.

“Maa, cindai berangkat.” Teriak cindai lalu mengayuh sepedanya

---
“Melihat tawamu, Mendengar senandungmu, Terlihat jelas dimataku,Warna - warna indahmu. Menatap langkahmu, Meratapi kisah hidupmu, Terlihat jelas bahwa hatimu, Anugerah terindah yang pernah kumiliki” ditengah perjalanan cindai terdengar bernyanyi nyanyi kegirangan.

“Woy nyanyi mulu.” Ucap seseorang disamping sepedanya
Cindai menoleh “Ngapain deh lo? Dimana mana ada lo.” Ucap cindai sinis
“Yee emang jalanan punya nenek moyang lo?” ucap orang yang ternyata bagas
“Iya kenapa? Udah ya. Gue duluan. Daah” kata cindai mengayuh sepedanya lebih cepat.
“Weyyy tunggu.” Teriak bagas kepada cindai yang kian menjauh.

---

Cindai telah sampai disekolah sebelum bagas. ia memarkirkan sepedanya di parkiran sepeda dekat kantin.

“Hai ndai. Tumben nih sepedaan” ucap seseorang
“Eh kak arya. Iya nih kak disuruh mama. Soalnya tadi papa udah berangkat” balas cindai
“Oh kamu udah sarapan?” Tanya kak arya
Sedang asik mereka ngobrol, ada seseorang mengayuh sepedanya dengan cepat dan berhenti di tengah tengah cindai dan kak arya.
Ciiiiitt….
Rem sepeda bagas berbunyi begitu kencang.
“misi dong. Cari mati ya?” ucap bagas
“Apa sih? Dateng dateng gak jelas banget.” Ucap cindai
“Kalian minggir dong. Sepeda gue yang bagus ini mau lewat.” Kata bagas
“Iya kita juga mau ke kantin ya kak.” Ucap cindai sambil menggandeng tangan kak arya
“Eh.. i..iya ndai” ucap kak arya nurut
“Yaudah sana huss!” usir bagas sambil memarkirkan sepedanya.

Memang sampai saat ini bagas hanya sekedar mengagumi cindai sebatas teman yang bisa dikerjain.

---
Cindai & Kak Arya telah berada di kantin.
“Kak, aku gajadi sarapan deh. Aku mau ke kelas aja” ucap cindai
“Loh kok gitu?” balas kak arya
“Iyaa aku gak begitu laper sih.” Ucap cindai
“Oh yaudah deh. Aku anter ya. Aku jg gak jadi makan.” Balas kak arya
“Loh kokk?” Tanya cindai bingung
“Udah yukk..” kata kak arya menarik tangan cindai

Cindai dan kak Arya telah berada di depan kelas cindai.
“kak, masuk dulu ya.” Ucap cindai lalu masuk ke kelas
“Eeee tunggu bentar. Aku minta nomor kamu dong” balas kak arya
“Oh nih kak aku tulis ya.” Kata cindai sambil mengambil pulpen dan segera menuliskannya di tangan kak arya.
Tiba tiba bagas datang dan melihat cindai sedang menggenggam tangan kak arya.


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Senin, 29 April 2013

My Diary part 6 Cerbung BaDai


Bagas dan Cindai tidak tau mau bicara apa saat mereka duduk bersama. Hanya kesunyian yang ada.

“Gas.. Ndai” ucap mereka bareng
“Lo dulu” ucap bagas
“Yee lo duluan!” balas cindai
“Lo”            
“Lo aja gas”
“Lo aja”
“Lo duluan bodo”
“Yaudah yaudah. Gue Cuma mau Tanya. Lo kenapa sih cuek banget sama gue?” ucap bagas
“Hah? Yaa emang kenapa kalo gue cuek? Lagian emangnya lo gak nyadar ya? lo itu kan cuek, jutek & sombong lagi sama orang” ucap cindai menoleh dan tersenyum pada bagas
“Hmm iya juga sih gue tau kok-_-. Yaudah lo mau ngomong apa?” Tanya bagas
“Gue Cuma mau bilang makasih atas kerjasama nya tadi” ucap cindai sambil mengajak toss

*PROK*

“Iya sama sama.” Ucap bagas kemudian kembali menujukan pandangannya ke papan tulis

-KRING-

Bagas dan Cindai segera bangun dari tempat duduknya. Cindai berada di belakang bagas dan bagas tentunya berada di depan cindai.
“Eh yuk jos.” Ucap bagas menarik tangan cindai
“Eh gasss. Gue cindai bukan josia” teriak cindai dikuping bagas sambil melepaskan genggaman bagas yang begitu kuat.
“Gue gak budekkk!! Gausah teriak teriak oon.” Teriak bagas di kuping cindai
“Ish lo nyebelin!” ucap cindai menabrak bagas dan lari keluar pintu.

Setelah berada di luar pintu cindai merasa ada yang beda seperti ada yang ketinggalan.
“Oh iya angel. Aduh” ucap cindai sambil menepuk jidat lalu kembali menuju kelas

Sesampainya di kelas, cindai melihat angel, bagas, dan josia yang tersisa di sana.
“Eh cindai. Mau jemput gue kan?” ucap bagas pede
“Ih kerajinan. Yuk ngel” cindai menarik tangan angel
“Bentar lahhh” balas angel
“hehe” cindai hanya cengengesan sambil memainkan ponselnya.
“Yuk. Gas, Jos kita duluan ya” ujar angel
“Oh ok. Bawa tuh temen lo yang jauh dari sini” sindir bagas
“Eh lo yaaa!!” cindai ingin menghampiri bagas namun ditahan angel.
“eh udah lah. Yuk”
“Kalo gak ada angel mah udah gue comot tuh bibirrr!!” ucap cindai geram lalu jalan menuju gerbang

---
“Lo gak dijemput ndai?” Tanya angel
“Gatau deh. Bentar lagi paling. Lo kalo mau pulang, pulang aja duluan.” Balas cindai
“Gue nungguin difa disini aja ya sama lo, kasian lo sendiri” ucap angel
“Okk..”

Cindai dan Angel duduk di bangku halte sambil memakan es krim. Tiba tiba difa dateng dengan motornya.

“Yuk yang pulang.” Ujar difa
“eh kamu. Yuk. Ndai gue duluan ya. Bye atiati lohh” ucap angel lalu menaiki motor difa
“Ndai kita duluan ya.” Ujar difa sambil menutup kaca helmnya
“Iyaa bye” balas cindai

Tak lama angel dan difa pergi, seseorang dalam mobil membuang sampah tepat di depan kaki cindai.
“Woy! Siapa sih. Gaya banget!” teriak cindai
“Gue! Mau apa lo?” ucap orang yang di dalam mobil mengeluarkan kepalanya lewat jendela
“Bagas! apa apaan sih lo? Turun kalo berani.” Ucap cindai
Bagas hanya memeletkan lidahnya lalu memasukkan kepalanya dan menutup jendela mobilnya.

“dasar tuh anak berandalan banget-_- ganteng doang si. Tapi akhlaknya ga ada!” gerutu cindai
“Cindai…” panggil seseorang
“Apaan sih el…ah” ucapannya terpotong saat ia melihat ternyata yang memanggilnya adalah kak arya
“Eh kak arya. Maaf ya kak” ucap cindai
“Kamu lagi bête banget kayanya? Kenapa? Yuk naik. Ceritanya dimotor aja.” Ujar kak arya
“Hmm… yaudah deh makasih ya kak” balas cindai lalu menaiki motor thunder milik kak arya.
---

“Oh jadi gitu ceritanya. Yaudah aku pulang ya” ucap kak arya setelah menurunkan cindai.
“Iya kak makasih ya udah mau dengerin. Gak masuk dulu nih?” Tanya cindai
“Ah gausah deh uda kesorean. Bye cindai. Jangan marah marah lagi loh. Nanti cantiknya ilang” goda kak arya sembari menstater motornya
“Ah bisa ajaaa” balas cindai malu
“hehe yaudah aku pulang ya bye” kak arya melaju kencang diantara mobil mobil yang melewati rumah cindai
“Bye kakkk” teriak cindai
---

Cindai memasuki kamar yang didominasi warna merah dan ungu dengan lunglai dan lemas.

“Aaaaa buku diary manaa?” cindai teriak teriak gak karuan sambil mengobrak abrik apapun yang ia lihat.
“Nah ni dia!” ucap cindai yang menemukan buku diarynya tergeletak di bawah meja belajar
---
Kamis, 25 April 2013

                Hari ini itu menyenangkan tapi nyebelin juga. Seneng bisa duet sama bagas. tapi kenapa ya dia cuek banget sama aku? Ganteng sih dia. Cuma aku gak suka sama sifatnya. Udah gitu dia tadi ngelempar sampah waktu aku di halte. Ngeselin banget gak sih? Untung ada kak arya yang bisa diajak curhat-_- gak tau deh kalo ga ada kak arya. Udah aku obrak abrik kali tuh halte saking keselnya sama bagas. Eh udah dulu ya mau mandi. Bye

---
Cindai menutup buku hariannya dan segera meluncur ke kamar mandi
---
Ketika cindai sedang mandi, ponselnya berbunyi seperti bunyi ‘sms’
Setelah cindai keluar dari kamar mandi, ia tak langsung menuju ponsel yang terletak dikasur. Melainkan menuju lantai bawah untuk makan.

Sekitar pukul 17:00 cindai baru membuka ponselnya dan mendapati 3sms dari nomor tak dikenal.
---
Pesan pertama

To: Cindai
From : 0838xxxxxx

Woy.


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada kritik dan saran mention aja :) makasih

My Diary part 5 Cerbung BaDai


Cindai sedang menghafal lagu yang sudah ia sepakati dengan bagas. Bagas diam diam memperhatikan cindai saat bernyanyi.

“Lo cantik, pinter, suara lo bagus & baik. Tapi lo ngeselin!” ucap bagas dalam hati yang masih memperhatikan cindai dan ia berharap kalau cindai tidak melihatnya tiba tiba
Ternyata perkiraannya salah. Cindai tiba tiba menoleh ke arah bagas yang sedang melamun melihatnya.

“Gas udah hafal?” Tanya cindai
Bagas masih dalam lamunannya
“Gas? Gas? Are you ok?” ucap cindai lagi
“apaa? Gak kok. Lo cantik.” Ucap bagas kaget
“Hah? Gak nyambung ah !” balas cindai lalu membuang muka 
“tadi lo nanya apa ?” ucap bagas
“Gajadi hehe” balas cindai cengengesan
“Oh.” Bagas hanya ber Oh ria
---

Saat saat yang ditunggupun dimulai. Tes duet itu akan dimulai.
“Gas, gue grogi.” Ucap cindai
“Ah lebay.” Balas bagas cuek
Cindai yang geram dengan perlakuan bagas kepadanya memutuskan untuk ke kamar mandi.

Cindai P.O.V

“Apa yang salah sih sama gue? Kok lo segitu cueknya sama gue? Apa karena gue anak desa? Ah udahlah. Ngapain sih dipikirin” ujar cindai merapikan rambutnya di depan cermin.

Rambutnya sekarang digerai, poni depan, rambut belakang dibagi dua, bagian satu dikesampingin yang
Bagian satu lagi tetap di belakang.

Cindai tengah berjalan menuju kelas dan berpapasan dengan kak arya
“Hai ndai.” Sapa kak arya
“Hai kak.” Balas cindai
“Lo cantik banget.” Puji kak arya
“Ah kakak bisa aja. Engga kokk. Udah ya kak ada tes nyanyi nih. Bye” balas cindai lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Cindai memasuki kelas yang sedang berlangsung penampilan dari difa dan angel. Bagas dan Cindai mendapat urutan ke-7.

“Belom tampil yah gas?” Tanya cindai kepada bagas yang sedang serius memainkan ponselnya
Bagas tak menjawab
“Gasss” ujar cindai
Tetap tak ada jawaban
“Bagas!” cindai memukul punggung bagas. memang tak terlalu kencang, tapi cukup untuk membuat seorang Bagas Rahman Dwi Saputra menoleh ke arah cindai
“Apa sih ndaii….’’ Ucapan bagas terhenti. Yang tadinya ingin memarahi cindai karena telah memukul punggungnya tapi bukannya memarahi ia malah keceplosan memuji cindai.
“Wow lo cantik” ceplos bagas
“Ah lebay.” Ucap cindai masuk ke bangku tempat mereka duduk
“yee jangan geer lo.” Balas bagas
“Siapa juga-_-“ ucap cindai tak mau kalah

---

Tak terasa waktunya mereka tampil telah tiba. Mereka akan membawakan sebuah lagu dari seorang pencipta sekaligus penyanyi terkenal di Indonesia.

Melly Goeslaw ft Andika Pratama – Butterfly

Cindai : Ketika waktu mendatangkan cinta
Aku putuskan memilih dirimu
Setitik rasa itu menetes
Dan semakin parah

Bagas : Bisa ku rasa getar jantungmu
Mencintaiku apa lagi aku
Jadikanlah diriku
Pilihan terakhir hatimu

BaDai :  Butterfly terbanglah tinggi
 Setinggi anganku untuk meraihmu
 Memeluk batinmu yang semat kacau
 Karna merindu

             Butterfly fly away so high
            As high as hopes I pray
            To come and reach for you
            Rescuing your soul
            That precious messed up false me and you
---
Anak anak menepuki penampilan Bagas & Cindai. Sebenarnya cindai tidak mengira akan ditepuki oleh seisi kelas.

“Bagus bagas, cindai.” Ujar bu windai disela tepukan tangannya
“Terima kasih bu.” Ucap cindai
“Terima kasih bu.” Ucap bagas juga
“Silakan kalian duduk.” Balas bu winda

Cindai dan Bagas jalan menuju bangku mereka. Setelah bagas sampai dimeja nya, cindai meneruskan jalan seperti ingin kembali ke mejanya semula.
“Eh ndai. Mau kemana?” Tanya bagas
Cindai menoleh “Mau balik ke bangku semula lah.” Balas cindai
“Udah disini aja.” Ucap bagas
“Ah males.” Kata cindai meneruskan jalannya
“Oh yaudah gue bilangin nih. Buuu..” ancam bagas
“Eh iya iya. Comel lu ah! Minggir gue dipojok” ucap cindai
“hehe..” bagas hanya cengengesan

---
Bagas dan Cindai tidak tau mau bicara apa saat mereka duduk bersama. Hanya kesunyian yang ada.

“Gas/Ndai” ucap mereka bareng


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik langsung mention aja:) makasih

Minggu, 28 April 2013

My Diary part 4 Cerbung BaDai


Cindai memasuki kelas yang masih sangat sepi.
Hanya ada dia, 1temannya dan bagas.

“Yaaa dasar cari perhatian sama kakak kelas.” Bagas terlihat menyindir cindai
“Dasar cari perhatian sama gue. Sok sok ngerjain lagi. Naksir mah bilang” cindai tak mau kalah
“Yeee siapa juga yang naksir. Lo kali yang naksir sama gue” balas bagas lagi
“Naksir sama lo? Kayanya banyak deh cowo yang patut ditaksir. Yang lebih baik, ganteng, pinter dan ‘Gak Nyolot’.” Ucap cindai menekan kata ‘Gak Nyolot’
“Gak nyolotnya biasa aja dong.” Ujar bagas mendekat ke cindai
“Uhhh ada yang kesindir.” Ucap cindai lalu duduk dibangkunya
“Berisik banget sih lagi ngerjain pr nih” ucap seorang teman
“Diem” bentak bagas dan cindai bareng

Tak terasa kelas yang tadi begitu sepi, sekarang sudah dipenuhi oleh manusia manusia yang berniat menuntut ilmu. Termasuk cindai, bagas dan angel.

“Hai ndai.” Sapa angel
“Hai ngel” ucap cindai sedikit bête
“Lo kok bête gitu sih?” Tanya angel
“hah? Gapapa kok.” Balas cindai
“Oh yaudah deh.” Ujar angel lalu duduk

Bu Winda guru seni music menyuruh semuanya bernyanyi duet.

“Angel Difa”
“Gilang Chelsea”
“Novi Salma”
“Fattah Josia”
“Ivan Rafli”
“Marsha Oca”
“Bagas Cindai”

“hah! Bu gak bisa ganti couple ya?” Tanya bagas
“tidak bisa bagas.” ucap bu winda
“Sekarang kalian pindah dengan teman duet kalian masing masing” ucap bu winda lagi
Tak satupun murid yang bangun dari duduknya.
“SEKARAAAAAANG!” teriak bu winda
“Eeeeee iya buu” ucap anak anak kaget.

---
Bagas dan Cindai duduk di satu meja panjang.
Mereka berdua saling diam. Tak ada sepatah katapun terlontar dari mulut mereka. Yang terdengar hanya suara anak anak yang sedang vocalizing.

“Mau nyanyi lagu apa?” Tanya cindai memecah keheningan
“Terserah lo.” Balas bagas jutek
“hmm ok.” Ujar cindai

Hening…

“Ok kalo lagu ini gimana ?” Tanya cindai sambil meletakkan headsetnya dikuping bagas
“hmm…” bagas hanya berdehem kecil
“kenapa? Gak suka? Ok gue cari lagi.” Ucap cindai
“Kalo ini gimana?” Tanya cindai lagi
Bagas kembali berdehem.
“Kalo ini?”
Lagi lagi hanya deheman yang cindai dapat.
“Eh gas. Lo kalo gamau sekelompok sama gue mending bilang deh. Daripada nilai gue jelek karena lo gamau kerja sama, mending lo ganti kelompok. Gue udah coba kalahin keegoisan gue buat kerjasama brg lo. Tapi lo nya? Ah!” bentak cindai lalu pergi ke meja guru
Bagas menarik tangan cindai
“Iya deh gue minta maaf. Lo duduk lagi” ujar bagas melepas genggamannya
Cindai hanya diam dan balik ke tempat duduknya

“Yaudah nih lagunya lo apalin. Aktifin Bluetooth biar gue kirim” ujar cindai
“iya iyaa bawel” balas bagas
“bawel demi kita ya.” Ucap cindai
“Kita?”
“Iyaa tugas kelompok kita!” balas cindai
“Oh iya. Cpt kirim” kata bagas
“Done” ucap cindai

Cindai sedang menghafal lagu yang sudah ia sepakati dengan bagas. Bagas diam diam memperhatikan cindai saat bernyanyi.

“Lo cantik, pinter, suara lo bagus & baik. Tapi lo ngeselin!” ucap bagas dalam hati yang masih memperhatikan cindai dan ia berharap kalau cindai tidak melihatnya tiba tiba
Ternyata perkiraannya salah. Cindai tiba tiba menoleh ke arah bagas yang sedang melamun melihatnya.
“Gas udah hafal?” Tanya cindai
Bagas masih dalam lamunannya
“Gas? Gas? Are you ok?” ucap cindai lagi
“apaa? Gak kok. Lo cantik.” Ucap bagas kaget
“Hah? Gak nyambung ah lo!” balas cindai lalu membuang muka
“tadi lo nanya apa ?” ucap bagas
“Gajadi hehe” balas cindai cengengesan
“Oh.” Bagas hanya ber Oh ria
---

Saat saat yang ditunggupun dimulai. Tes duet itu akan dimulai.
“Gas, gue grogi.” Ucap cindai
“Ah lebay.” Balas bagas cuek
Cindai yang geram dengan perlakuan bagas kepadanya memutuskan untuk ke kamar mandi.


-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja langsung :) makasih

My Diary part 3 Cerbung BaDai

“Yaaaah ujann..” ujar cindai sambil mencoba mencari tempat yang pas untuk melindungi kepalanya dari siraman air hujan yang cukup deras itu

“Woy. Bareng gue aja yuk.” Ujar seseorang yang berada di motor dan mengenakan helm
“Lo.. lo siapa? Engga ah” ucap cindai sambil merasa menggigil
Orang itu membuka kaca helmnya .
“Lo siapa?” Tanya cindai
“Gue Arya kakak kelas lo. Yaudah mau bareng gak?” ajak arya
“Hmm lo ga ada niat jahat kan?” ucap cindai polos
“Iyaa engga ada lah. Udah cepet naik, lo udah kedinginan tuh. Nih pake jas ujan gue” kata arya sembari memberikan sebuah jas hujan pada cindai
“Oh ok makasih ya.” Balas cindai lalu menaiki motor arya
---

“Kak masuk dulu yuk. Masih ujan tuh” ujar cindai
“Eh iya ndai tunggu bentar yah” balas kak arya

“Duduk dulu kak. Kakak mau minum apa?” Tanya cindai
“Apa aja deh asal ga ngerepotin kamu.” Balas kak arya
“Oh bentar ya kak.” Kata cindai lalu menuju dapur

Cindai kembali menemui arya.
“Nih kak. Diminum loh. Aku ganti baju dulu ya.” Ujar cindai lalu bergegas menuju kamar

Cindai telah terlihat lebih fresh dibanding penampilannya yang tadi sudah seperti kucing kecebur got. Yang basah basah gak jelas.

“Kak, diminum dulu dong.” Pinta cindai
“Iya iyaa masa harus sekali minum abis sih-_- yang bener aja.” Ucap arya
“Iyaiyaaa… kak kakak ga kesorean nih?” Tanya cindai
“Hmmm… emang udah jam berapa sih?” Tanya arya
“Tuhh.” Balas cindai dan menunjuk jam dinding di atas tv
“Waduh udah jam 4. Yaudah aku pulang ya. Bye” ucap arya sambil keluar dan menstater motornya
“Iya kakk… ati ati yaa” ucap cindai
Kak arya langsung ngibrit bersama angin yang sedang bertiup kencang

---

Cindai merebahkan tubuhnya di atas kasur.
“Buku harian? Mana ya?” ujar cindai sambil pandangannya menerawang seluruh sudut ruangan itu
“Nah itu dia.” Ucap cindai lalu menuju meja rias
---
Kamis, 25 April 2013

                Halo, hari ini seneng dan kesel deh di sekolah. Senengnya karna aku dapet temen baru. Ya, difa, angel dan kak arya. Kayanya kak arya baik deh. Masa dia mau anter aku pulang. Hehe seneng juga sih. Tapi, ga Cuma seneng. Ada juga peristiwa yang ngeselin. Ternyata disekolahku gak semuanya bersifat seperti difa, angel & kak arya. Ada satu orang cowo yang cuekkkk & jutekkkk banget. Terus kerjaannya ngatain aku mulu. Namanya bagas. Emang sih dia ganteng, pinter juga. Tapi, sifat dia itu yang gak aku suka. Udah dulu ya. Semoga besok menyenangkan

---

“Duh lagi lagi udah pagi. Males tau kalo sekolah ketemu bagas terus-_-“ ucap cindai yang sesekali mengulet

Gadis yang bernama ‘Cindai’ itu segera mandi dan mengganti piyamanya dengan seragam sekolah.

“Hai maa, paa” ucap cindai saat menuruni tangga
“Hai sayang. Sini sarapan dulu” ucap mama
“Hmm engga deh ma. Aku minum susu aja” ucap cindai lalu meneguk susu yang ada di depannya itu
“Maaa cindai berangkat.” Kata cindai lalu keluar rumah

---
Sekolah masih sangat sangat sepi. Cuma ada 3 sampai 5 orang yang berlalu lalang melewati koridor.
Cindai menuruni mobilnya dan segera berjalan ke kelas sambil membaca sebuah buku.

*BRUK*

“Aww..” rintih cindai
“Hahahahaahah” seseorang tertawa dibalik tembok yaitu bagas
“Siapa sih? Pagi pagi udah rese banget” ucap cindai dan mencoba bangun
“Awww…” cindai jatuh lagi karena tak kuat bangun sendiri
Tiba tiba bagas orang yang mengerjai cindai hanya lewat sambil tertawa dan lagi lagi tak menolong.
“Makanya jangan cari perkara sama gue.” Ujar bagas disela sela tawanya
“Dasar lo!” celetuk cindai
“Cindai? Yuk bangun.” Seseorang mengulurkan tangannya.
Cindai mendongak. “Kak arya?”
“Iya ndai. Yuk bangun. Kamu ngapain sih duduk duduk disini. Kaya gak ada bangku aja.” Ledek kak arya
“Ihh kakaak. Aku jatuh tuh tadi sama…” cindai menggantungkan kalimatnya
“Sama siapa?” Tanya kak arya
“Sama air tuh.. kepeleset kak hehe” ucap cindai
“Oh yaudah yukk ke kelas.” Ajak kak arya
“Yuk.”
---
“Makasih ya kak.” Kata cindai
“Iya sama sama ndai” ucap kak arya yang kian menjauh

Cindai memasuki kelas yang masih sangat sepi.
Hanya ada dia, 1temannya dan bagas.

“Yaaa dasar cari perhatian sama kakak kelas.” Bagas terlihat menyindir cindai
“Dasar cari perhatian sama gue. Sok sok ngerjain lagi. Naksir mah bilang” cindai tak mau kalah
“Yeee siapa juga yang naksir. Lo kali yang naksir sama gue” balas bagas lagi
“Naksir sama lo? Kayanya banyak deh cowo yang patut ditaksir. Yang lebih baik, ganteng, pinter dan ‘Gak Nyolot’.” Ucap cindai menekan kata ‘Gak Nyolot’
“Gak nyolotnya biasa aja dong.” Ujar bagas mendekat ke cindai
“Uhhh ada yang kesindir.” Ucap cindai lalu duduk dibangkunya
“Berisik banget sih lagi ngerjain pr nih” ucap seorang teman
“Diem” bentak bagas dan cindai bareng


-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada kritik & saran langsung mention aja :) makasih

Sabtu, 27 April 2013

My Diary part 2 Cerbung BaDai


Perasaanku sedikit risih, seperti ada yang memperhatikanku daritadi. Aku melihat sekeliling tapi tak ada satupun orang yang melihat ke arahku. Sampai aku melihat seorang laki laki di bangku paling depan ujung melihatku dengan pandangan yang begitu aneh.

“Ngel, aku boleh Tanya?” ujar cindai
“Iya. Tanya apa?” balas angel
“Laki laki yang duduk di bangku paling depan ujung itu siapa ya? Kok kayanya dia ngeliatin aku gitu banget. Apa ada yang salah ya sama aku?” kata cindai
“Oh itu bagas. Ah gausah dipikirin, dia emang gitu. Sok cool. Tapi emang cool sih. Dia itu most wanted boy gitu disekolah ini. Cuma memang sifatnya yang suka merendahkan orang lain.” Kata angel menjelaskan
“Oh gitu ya. Hmm aku jadi takut deh ngel sama dia.” Ucap cindai sambil meneruskan pandangan ke papan tulis di depan
“Udah gausah dipikirin.” Balas angel

---
-KRING-

“Ngel, itu bel istirahat?” kata cindai
“Iya ndai ke kantin yuk” ajak angel
“Engga deh ngel. Aku gak laper” tolak cindai dengan nada halus
“Ok gue tinggal ya. Daah” kata angel
“Iya daaah” balas cindai

Angel telah keluar, tiba tiba sosok yang ia takuti waktu pelajaran tadi itu menghampiri cindai.

“Eh lo. Lo kan anak desa , kenapa bisa sekolah disini?” kata bagas
Cindai ingat pesan angel tadi ‘Gausah dipikirin’. Cindai tidak menjawab dan terus menulis nulis di buku.
“Eh emangnya orang desa gak bisa ngomong ya? Gue nanya kali.” Ucap bagas
“Oh lo ngomong sama gue? Nama gue cindai. Bukan “Eh”.” balas cindai
“Sudi banget gue manggil nama lo. Kenal aja engga. Lo udah kampungan belagu deh.” Balas bagas sambil berlalu dari hadapannya

“Duh, sebenernya kesel sih. Tapi inget pesan angel aja deh” kata cindai sambil meneruskan tulisannya

-KRING-
Bel tanda masuk berbunyi.

Anak anak semua mengikuti pelajaran Matematika dengan tertib.

“Ya siapa yang bisa menjawab soal di depan?” Tanya pak Dave
Cindai yang merasa dirinya ahli di mata pelajaran ini langsung menunjuk tangan. Tak dikira bagas juga mengacungkan tangan.

“Eh gue duluan.” Ucap bagas
“Gabisa. Gue yang duluan tunjuk tangan” balas cindai
“Gue.” Kata bagas tak mau kalah
“Ya sudah kalian berdua maju. Siapa yang jawabannya benar, akan bapak kasih point.” Ucap pak Dave yang sudah tak kuat mendengar ocehan Bagas & Cindai.

Cindai dan Bagas dapat menjawab soal di depan dengan benar

“Bagus bagas, dan siapa nama kamu?” Tanya pak dave
“Nama saya..” belum selesai cindai menjawab bagas sudah memotongnya
“Nama dia Cendol pak Hahahah” kata bagas sambil tertawa . Seketika kelas itu ramai dengan tertawaan anak anak yang mengarah kepada cindai.
“Nama saya cindai pak.” Balas cindai
“Ok cindai kamu dapat point.” Kata pak dave
“Loh saya pak?” Tanya bagas
“Kamu tidak jadi dapat point karena sudah mengejek cindai.” Kata pak dave
“Tapi pak…” ucap bagas
“Sudah sudah kalian duduk.” Ujar pak dave

Bagas semakin terlihat benci pada cindai. Keistimewaannya tiba tiba saja diambil alih oleh seorang gadis yang menurutnya kampungan itu.

“Ndaii, lo hebatt..” ucap angel saat cindai duduk dibangkunya
“Makasih ya ngell” balas cindai sambil melemparkan senyum

Cindai menatap bagas yang sedang melihat ke papan tulis, tiba tiba bagas menengok juga ke arah cindai. Cindai kaget sangat kaget. Tapi, dia malah melemparkan senyum manisnya kepada bagas. Bagas hanya membalasnya dengan tatapan aneh dan kembali menatap papan tulis.

“Lo cantik sih, pinter pula. Cuma gue gak suka aja semua yang harusnya punya gue, jadi lo ambil alih.” Ucap bagas dalam hati

---

-KRING-

Jam pelajaran sudah habis. Semua murid telah berhamburan keluar. Kini, tinggal aku, angel, bagas dan temannya di dalam kelas.

“Yuk ndai pulang. Aku tunggu depan yah” Ajak angel sambil berlari menuju luar kelas
“Iyaa ngel…” balas cindai girang

*BRUK*

“Awww,,,” teriak cindai

Bagas yang masih ada di dalam tidak merespon apa apa.

“Awww, sakit banget.” Ujar cindai sambil mengusap kakinya

Bagas melewatinya dengan cuek tanpa menolong. Jangankan menolong, menolehpun tidak.

“Ih tuh cowo kok nyebelin banget ya. Tolongin gue kek apa kek. Argg!” gerutu cindai dalam hati dan mencoba untuk bangkit

Cindai keluar dari kelas dan mendapati angel di depan mading bersama seorang cowok

“Hai ngell. Yuk. Eh maaf aku ganggu ya?” ucap cindai di depan angel
“Eh cindai. Engga kokk kenalin ini pacar aku. Difa” kata angel
“Difa.” Difa mengulurkan tangan
“Cindai.” Cindai membalas tangan difa
“Eh udah yuk pulang. Udah mau ujan nih.” Ujar angel sembari jalan
“Yaudah yuk.” Balas cindai dan difa

---

“Ndai, gue bareng difa. Lo naik apa?” Tanya angel
“Gue kayanya dijemput deh ngel.” Balas cindai
“Oh yaudah. Gue pulang duluan yaa. Bye” kata angel segera menaiki motor difa
“ndai, kita duluan ya.” Ujar difa sambil menstater motornya
“Iyaa. Ati ati ya” ucap cindai sambil melambaikan tangan
Angel membalas lambaian cindai

“Halte mana ya? Masa nunggu dibawah pohon gini. Ah yaudah deh gapapa. Mudah mudahan si ga ujan” ucap cindai

Ternyata awan sedang tidak bersahabat dengan cindai, ia menurunkan hujan yang begitu deras.

“Yaaaah ujann..” ujar cindai sambil mencoba mencari tempat yang pas untuk melindungi kepalanya dari siraman air hujan yang cukup deras itu

“Woy. Bareng gue aja yuk.” Ujar seseorang yang berada di motor dan mengenakan helm
“Lo.. lo siapa? Engga ah” ucap cindai sambil merasa menggigil
Orang itu membuka kaca helmnya .


-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada kritik & saran langsung mention aja :) makasih

Cerbung Gue, Lo, dan Dia part 27 (BaDai) Ending


“Duh ndaii. Kamu kalo makan yang bener dong. Itu saos sampe ke pipi pipi.” Ujar bagas sambil mengelap saos di pipi cindai
“ah iya apa? Hehe laper” balas cindai malu
“Dif tuh ada nasi di pipi.” Ucap kak Chelsea
“manaa ambilin dong. Gak keliatan” balas difa manja
“Ok nihhh” ucap Chelsea sambil menunjukkan sebutir nasi
“Ih DiChel ikut ikut wo.” Kata bagas
“Yeee emangnya BaDai doang yang boleh mesra mesraan?” balas kak Chelsea
“Eh BaDai udah ga adaaa-__-“ ucap cindai sambil mengunyah
“telen duluuu!” balas bagas
“Hehe” cindai hanya tertawa kecil
“Ngel tuh ada lalet di pipi.” Ujar novi sambil memukul pipi angel yang tengah asik makan
“Awwwww! Noviii.. rese banget sih lo!” *PLAK* angel balik memukul novi
“Awww sakit ngell. Udah ah gue musuhan aja sama lo. Unfoll acc gue, delcont bbm gue, unfriend fb gue.” Kata novi membuang muka
“Ihh marahnya kampungann..” ujar angel
Novi menoleh ke arah angel dan mencubit pipinya gemes
“Ih angelll!!!!” kata novi
BaDai & DiChel hanya tertawa melihat kelakuan novi dan angel

Setelah mereka makan, mereka memutuskan untuk pulang.

“Duh hari ini kok kerasa cepet banget ya.” Ucap novi dalam mobil kak Chelsea
“Iya nih biasanya juga lama ya.” Balas kak Chelsea
“Hari ini terasa cepet karena kita ngumpul bareng, ketawa ketawa, seneng seneng. Jadi cepet deh. Coba kalo kita lewati hari hari kita dengan galau, murung, dll yang membosankan pasti kerasa lama banget” Ucap cindai yang lagi lagi sok bijak-_-
“Hmm…. Lo ga kesindir tuh sama omongan lo sendiri?” ledek angel
“Angellll” ucap cindai
“Iya bener kan waktu lo putus sama bagas lo sering nangis dikamar, dikantin beli baso juga ga dimakan, terus…” belum sempat angel selesai, cindai membungkam mulut angel
“Ngel mulut lo tajem amat siih. Ada orangnyaa tuh!” bisik cindai
“Emm…Emm…” angel meronta
“Awww…” teriak cindai
“Ih masa digigit sihh!” ucap cindai lagi sambil menoyor angel
“Lagian lo. Gue kan gabisa nafas” balas angel
“Udah udahh… gue udah tau kok ndai” ucap bagas yang sedari tadi diam memperhatikan mereka
“Eh lo gas. Gue kira lo tidur” ucap cindai
“Engga lahh.. masa lagi jalan jalan sama bidadari, malah tidur.” Ucap bagas menggombali cindai
“Ciee angel digombalin” kata cindai
“Itu buat lo oon” balas angel menoyor kepala cindai
Cindai hanya diam memanyunkan bibir
---
Tak terasa sudah sampai di depan rumah cindai.
“Kak, aku turun dulu ya. Makasih ya hari ini. Sayang kalian” ucap cindai lalu turun dari mobil kak Chelsea
“Iya ndai ati ati ya..” ucap kak Chelsea
Tak dikira bagas juga ikut turun di depan rumah cindai

“Ndai…” panggil bagas kepada cindai yang sudah di depan gerbangnya
Cindai menoleh ke arah suara “Bagas?”
“iyaa ini gue.” Ucap bagas
“Mau ngapain?” ucap cindai mendekat ke bagas
“Gapapa kok. Cuma mau jagain lo dari jauh” ucap bagas lagi lagi ngalus
“Ah lebayy… yaudah ya gue masuk dulu” ucap cindai
“Hmm… gak cium duluu?” kata bagas sambil menunjuk ke arah pipinya
“Nih sendall.” Balas cindai sambil menyodorkan sendalnya di depan muka bagas
“Woooo bilang aja mau. Tapi malu!” kata bagas GR
“Yeeee udah ah gue masuk dulu ya. Bye. Lo ati ati ya:)” ucap cindai sembari jalan menuju rumah sambil sesekali menengok untuk melemparkan senyum BaDainya ke bagas.
“Daah” bagas melambaikan tangan
Cindai hanya tersenyum malu sambil mempercepat langkahnya menuju rumah

Setelah cindai hilang dibalik pintu, bagas memutuskan untuk pulang.

---
Cindai telah merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk itu.

“Hmm bagas… apa gue ada rasa lagi ya sama lo? Tapi, gue takut bakal jadi kaya kemarin lagi.” Ujar cindai sambil melamun

#Kamar Bagas

“Hmm.. kangen deh. Gue telpon ah.” Ujar bagas lalu menekan nomor cindai yang masih sangat ia hafal

Tak lama, ponsel cindai berdering.

“Hah bagas? ngapain ya? Ah paling tugas” ucap cindai lalu mengangkat

Via telepon

Bagas : Halo
Cindai : Iya gas. Ada apa ?
Bagas : gapapa kok. Kangen aja. Pengen ngerasain masa masa dulu
Cindai : Ih apaan si gas. Udah ya (pipinya merona merah)
Bagas : eeee cepet banget. Bentar dongg..
Cindai : iyaa ada apa lagi sih? Ntar pulsa lo abis aja.
Bagas : Ihh lo lupa ya? Kita kan sesama. A*is kan baik
Cindai : Oh iyaa gue lupa. Lo lagi ngapain?
Bagas : lagi tiduran aja nih. Lo ?
Cindai : Gue lagi tiduran aja sambil liat liat foto
Bagas : Liat liat foto masa lalu kita ya ndai?
Cindai : iya gas… Eh eh engga kokkk. Liat liat foto gue waktu sd. Masih unyu banget
Bagas : alahhh bilang aja kalo lagi flashback

Cindai dan bagas ngobrolin banyak hal yang ga terlalu penting untuk kita. Tapi sangat penting untuk mereka, terutama untuk kelanjutan hubungan keduanya.

Back Via Telepon
Cindai : udah ya gas. Gue ngantuk
Bagas : Iyaudah tidur sana. Besok jawab ya!
Cindai : iya bagas. good night
Bagas : good night too…

Tuut…tuut…tuut…

 Cindai telah menutup teleponnya dan terlelap.

PERCEPAT

#Rumah cindai
“Ndai bangun udah jam 05:28” ucap mama
“Hmm iya maa.” Ucap cindai sesekali mengulet

Cindai bergegas menuju kamar mandi dan memakai seragam batik.

“Cindaii cepat. Sudah ditunggu nih” teriakan mama terdengar lagi
“Iya mamaaaa.” Ucap cindai

Cindai menuruni anak tangga dengan pandangan tertuju pada dasi birunya.

“siapa sih ma yang…. Loh bagas?” ucap cindai kaget melihat bagas di ruang tamunya
“Iya ndai hehe.. berangkat bareng yuk” ajak bagas
“Hmm tunggu ya” ucap cindai menuju dapur
“Maa, ada makanan apa? Bagas kayanya belum sarapan deh. Aku ajak sarapan bareng ya.” Bisik cindai supaya tidak terdengar bagas
“Iyaa yasudah ajak aja bagas sarapan bareng” teriak mama
Cindai merasa geram dengan perilaku mama, ia sengaja berbisik agar tidak ketawan bagas. ternyata mamanya malah teriak teriak.

“hehe mama emang suka gitu.” Ucap cindai kembali menuju bagas
“gapapa lahh, belajar beradaptasi sama calon mertua” ucap bagas pelan
“Hahh? Mertua?” ucap cindai kaget
“apaan sih? Gajelas deh lo orang gue gakbilang apa apa-_-“ balas bagas mengacak poni cindai
“Ah rese!” ujar cindai
“hehehehe” bagas hanya cengengesan
“udah nih rotinya. Udah gue kasih selai sama mesis tuh. Tinggal lo makan” ucap cindai memberi sebuah roti
“Istri yang baik.” Ucap bagas sambil mengelus kepala cindai
“Nihhh!” balas cindai sambil menunjukkan sekepal tangan kepada bagas seperti ingin menonjok.
---
06:10

“Maa, cindai sama bagas berangkat dulu ya” ucap cindai sembari mengeluarkan sepeda
“Tante, kita berangkat dulu ya. Assalamualaikum” ucap bagas
“Wa alaikum salam. Ati ati yaa” teriak mama cindai

---
06:25

“Huh untung gak telat ya” ucap cindai
“hehe iyaa. Kalo telat bisa mati kita ndai” balas bagas
“Yaudah yuk masuk.” Ajak cindai
---
Semua anak anak mengikuti pelajaran pertama, kedua,ketiga dan keempat dengan tertib tanpa ada masalah.

-KRING-

Bel pulang berbunyi. Semua anak anak berhamburan keluar. Tak terkecuali Difa, kak Chelsea,Cindai,Bagas,Novi & Angel.

“Kalian mau pulang ?” tanya bagas kepada cindai dkk
“Gue sama chelsea engga. Kenapa gas?” balas difa
“gapapa. Ndai ikut gue yuk” ujar bagas menggandeng tangan cindai menuju suatu tempat
“Ih mau kemana sih. Pelan pelan kek lu! Anarkis banget.” Cindai marah marah gak jelas selama perjalanan

Sampailah disebuah tempat yang sangat indah. Danau tempat mereka memulai hubungan mereka dulu.

“Danau ini?” ucap cindai bête
“Kenapa? Suka gak?” Tanya bagas
“Engga. Udah yuk pulang” ajak cindai
“Loh kenapa?” balas bagas
“gapapa. Gue jadi inget masa masa dulu gas waktu gue masih sama lo.” Ucap cindai. Tak terasa ada sebuah sungai yang mengalir di pipi cindai
“Gausah nangis ya. Aku ajak kamu kesini bukan mau bikin kamu nangis. Aku Cuma mau bilang ‘Apa kamu mau balikkan sama aku?’ “ujar bagas memegang tangan cindai
“gass” ucap cindai lalu memeluk bagas
“Iya gas iyaa gue mau!” kata cindai di pelukan bagas
“Beneran ndai?” Tanya bagas melepas pelukannya sejenak
Cindai hanya mengangguk
“Asikkkk” ucap bagas kegirangan
---

2tahun kemudian

Cindai dan Bagas tengah duduk di tepi danau.
“Gas, aku udah lega.” Ucap cindai memecah keheningan
“Lega? Kenapa?” ucap bagas
“Aku lega udah bisa ngelewatin masa masa suramnya hubungan kita. Aku gak nyangka kalo kita bisa pertahanin hubungan kita selama 2tahun ini. Aku sayang kamu gas. Happy 2nd anniversary ya. Semoga ‘BaDai’ langgeng selamanya.” Ucap cindai
“Iya aku juga udah lega banget. Makasih ya udah bikin hari hari aku sempurna. Happy anniversary too sayang. Aminn semoga ‘BaDai’ sampe kakek nenek” balas bagas

Tak disangka DiChel, NovSia dan GilAngel melihat mereka dari kejauhan dan segera menghampiri.

“Hai kalian happy 2nd anniv ya. Semoga langgeng” ucap DiChel
“Hai kalian happy anniversary 2nd year ya. Semoga sampe mati” ujar NovSia
“Happy Anniv 2nd year ya. Semoga langgeng ampe kakek nenek kaya gue dan gilang.” Ucap GilAngel

Bagas dan cindai hanya tersenyum bahagia melihat kebersamaan mereka berdua dengan sahabat sahabatnya yang sudah tidak jomblo lagi :p


-End-

Duhh maaf kalo endingnya gak nyambung-_-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada kritik&saran langsung mention aja :) makasih