#dekat Danau
“eh kalian, yuk sini istirahat dulu” kata angel
“iya ngel capekkkk” kata novi sambil mengambil sebotol
minuman
“hmm.. bagas mana ya?” kata cindai
“dateng dateng tuh ambil nafas dulu, malah nanyain bagas.
Dia lagi nyari kayu bakar bareng difa&kak Chelsea” kata angel
“hehe maaf ngel. Oiya kita mau ngapain nih abis ini?” kata cindai
“hehe maaf ngel. Oiya kita mau ngapain nih abis ini?” kata cindai
“hmm… makan makan dulu dehh..” balas novi
“wuuuu,,,, makan mulu” kata cindai
“Wuuu, bagas mulu” balas novi
Angel, novi & cindai tertawa sangat kencang
---------------
Bagas, Chelsea & difa datang
“Eh cindai. Udah lama ?” Tanya bagas
“engga kok. Baru” balas cindai
“Nih nov kayunya” kata difa sambil memberi dua ikat kayu
“kasih bagas tuh, biar dia yang bakar.” Kata novi
“kasih bagas tuh, biar dia yang bakar.” Kata novi
“Lah kok gue? Gamau ah,gabisa” elak bagas
Hening sejenak…….
“yaudah yaudah gue aja yang bikin. Pada lebay lo” kata
cindai memecah keheningan
“yaudah gue juga bikin.” Sambung bagas
“yaudah gue juga bikin.” Sambung bagas
“Tuh giliran cindai aja langsung-_-“ kata angel
“apaansi ngell etdeh-_-“ balas cindai
“apaansi ngell etdeh-_-“ balas cindai
Api unggun telah siap
19:10
Cindai sedang bolak balik mencari sinyal dekat danau karena di sana banyak sekali pohon, mungkin sinyalnya nyangkut.
“Aduh, kok ga ada sinyal sih?” kata cindai sambil menggoyang goyangkan bb nya
“Ah, dingin lagi. Kalo gue kesana sekarang, gue pasti ga
dapet sinyal. Sedangkan gue harus nelpon mama. Nah kalo gue di sini terus
menerus, bisa beku gue. Secara udaranya brr banget” Geram cindai
“Ada apa si marah marah aja?” kata seseorang dari
belakangnya
Cindai mencari arah suara itu dengan celingak celinguk
Cindai mencari arah suara itu dengan celingak celinguk
“Hei gue dibelakang lo” kata orang itu
“Eh bagass… Eng..ga…pa..pa gas” Kata cindai sambil
menggigil
“Lo gapapa? Dingin ya? Nih pake jaket gue.” Kata bagas
sambil memakaikan jaket ke badan cindai
“Ah gausah. Loo gimana ? kan dingin banget gas” kata
cindai sambil memalingkan pandangannya
“Gue cowok ndai. Kalo lo kan cewek. Lo lebih butuh” kata
bagas sambil memakaikan jaketnya kembali ke badan cindai
“hm.. yaudah deh makasih ya gass” kata cindai
“iya sama sama” balas bagas
Cindai dan bagas duduk di dekat danau melihat bintang
bintang yang bertaburan di angkasa
“Ndai” panggil bagas
“yaa gas.” Balas cindai
“Bintangnya indah yaa” kata bagas
“Iya gas, gue suka banget” balas cindai
Bagas memegang tangan cindai
“Ndai, gue mau jujur boleh?” Tanya bagas serius
“Apa gas? Boleh kok.” Kata cindai
“hmm.. anu ndai” balas bagas sambil garuk garuk kepala
“Apa gas? Gapapa kok” kata cindai
“hmm.. guee… guee.. suka sama lo. Lo mau jadi pacar gue?”
kata bagas
Cindai menatap mata bagas serius, bagas hanya tersenyum.
“Hei kok bengong? Jawabannya apa?” Tanya bagas
“aduh gimana ya. Nanti dulu deh gas. Gue perlu waktu”
kata cindai sambil melepaskan genggaman tangan bagas dan meninggalkannya
“Eh ndai, tunggu” kata bagas sambil mengejar cindai
*Brukk*
“Awww….” Teriak cindai
“Lu ngapa ndaii?” kata bagas sambil menahan tawa
“Ketawa aja sepuasnya gass, ketawa ajaa” kata cindai
sambil memanyunkan bibirnya
“Iya iyaa.. sini gue bantu” kata bagas sambil mengulurkan
tangannya
“Aduh gabisa bangunnn gass. Kaki gue terkilir kayanya” kata cindai
“Aduh gabisa bangunnn gass. Kaki gue terkilir kayanya” kata cindai
“Gue gendong ya?” tawar bagas
“Eh bisa diri deng. Gue kira ga bisa. Jadi gau..” belum
selesai cindai berbicara ia sudah jatuh lagi
“Tuh kan gabisa. Udah ayo gue gendong”
“tapi gas” kata cindai
“Oh yaudah gue tinggalin lo aja disini.” Kata bagas
“ehh jangan. Yaudah deh, tapi pelan pelann kaki gue sakit
banget”
“iya ndoro” balas bagas
#Dekat tenda anak anak
“itu cindai kenapa gas?” kata difa panik
“tadi jatoh doang kok dif” kata cindai
Bagas mendudukkan cindai di depan api unggun dan langsung
pergi ke tenda
“Ndaii, lo kenapaa?” Tanya angel
“kaki gue Cuma terkilir kok ngell” balas cindai
“oh yaudah untung gue bawa balsam. Nih pake” tawar novi
“Sini biar gue yang makein” kata difa
“Gausah dif” kata cindai
“udah gapapa”
Difa memakaikan balsam ke kaki cindai yang sakit
Apa yang akan terjadi selanjutnya? tunggu part 13 yaa:)
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran&kritik mention aja langsung. makasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar