Cindai P.O.V
“Gas, katanya
sayang. Mana buktinya? Lo malah giniin gue. Sakit gas batin gue, sakit!” kata
cindai pelan sambil duduk dekat toilet
“Nih tissue buat
lo.” Kata seseorang
Cindai mendongak dan ternyata itu adalah kak gilang
Cindai mendongak dan ternyata itu adalah kak gilang
“Hah kak gilang?
Makasih ya kak.” Kata cindai sambil mengambil tissue pemberian kak gilang
“Iya ndai sama
sama. Lo ngapain disini? Nangis lagi?” Tanya kak gilang
“ah gapapa kok lagi ada masalah aja.” Jawab cindai
“ah gapapa kok lagi ada masalah aja.” Jawab cindai
“Setau gue,
Gloria Cindai Lagio itu orang yang humoris loh. Kok jadi kaya gini? Cantiknya
kan jadi ilang ” goda kak gilang
“Ih kaka bisa
aja. Emang yang sekarang humoris bakal selamanya humoris? Emang yang sekarang
ketawa bakal selamanya ketawa? Kan engga kaak.” Kata cindai sok bijak
“wuuu sok bijak
lu. Oh yaudah yaa gue ke kelas dulu. Jangan nangis lagi tuh hehe” kata gilang
sambil pergi menuju kelasnya
“Kak makasih.”
Ucap cindai lirih
-------------------
-KRING-
Bel istirahat
berbunyi
Cindai masuk ke
kelas setelah bu ira keluar.
#Kelas
“Ndai, lo
kenapa? Mata lo bengkak gitu? Abis nangis?” Tanya angel
“Gapapa kok
ngel. Tadi Cuma kelilipan.” Kata cindai
“Ah lo bohong!
Itu jelas jelas bengkak. Bilang siapa yang nangisin lo sampe gini?” Tanya novi
“Bukan siapa
siapa kok. Gue Cuma kelilipan!” balas cindai
“Oh atau jangan
jangan… ayo ngel, nov ikut gue.” Kata difa
“Kemana?” Tanya
Novi & angel
“Udah ikut aja.
Lo sini aja ya ndai.” Kata difa
#Perjalanan menuju suatu tempat
“Kita mau kemana
sih dif?” Tanya novi
“Udah diem aja.
Ntar lo tau kok.” Kata difa
“Ok.”
#Kelas seseorang
“Loh ini kan
kelas salma. Ngapain?” Tanya angel bingung
“Gue yakin pasti
yang udah bikin cindai nangis itu dia!” kata difa
“Iya gue juga,
yaudah yuk masuk.” Kata novi
“Ayo”
“Ayo”
#Dalam kelas
salma
Difa, Angel,
& Novi menghampiri salma yang tengah
santai
“Heh! Lo apain
sahabat kita? Hah!” kata novi kepada salma
“Eh lo sama
kakak kelas yang sopan dong.” Kata salma
“Kakak kelas
kaya lo ga perlu dikasih sopan santun.” Kata angel
“Lo berani ya?” kata salma sambil ingin menampar pipi angel namun ada tangan yang menahannya
“Lo berani ya?” kata salma sambil ingin menampar pipi angel namun ada tangan yang menahannya
“Bagas?” difa,
angel, novi & salma kaget
“Kalian kenapa sih berantem terus. Gak bisa akur ya?” kata bagas
“Kalian kenapa sih berantem terus. Gak bisa akur ya?” kata bagas
“Pacar
kesayangan lo tuh bilangin jangan pernah bikin sahabat kita nangis lagi.” Kata
difa
“Dianya aja yang
cengeng!” balas bagas
“Gas, gue gak
salah denger kan ? lo ngomong apa barusan?” ujar novi
“Cindainya aja
yang cengeng! Udah?” kata bagas
“Oh iyaa dia
cengeng juga gara gara lo gas. Coba aja dulu dia gak kenal sama lo, kejadiannya
ga akan gini! Dia jadi sering uring uringan tanpa lo tau! Lo tega gas giniin
dia!” kata difa
“Yaudah yuk balik aja ke kelas.” Ajak novi
“Yuk.” Angel,
novi & difa meninggalkan kelas salma
“Liat aja tuh
cindai. Gue ga akan diem ndai! Lo dan temen temen lo itu bakal menderita” batin
salma
PERCEPAT
-KRING-
Bel pulang
berbunyi
Angel, Novi,
Difa, Kak Chelsea, dan cindai segera keluar kelas sambil bercanda
Tiba tiba ada 3
orang cewek lagi siapa lagi kalau bukan salma & the geng.
Salma menarik
tangan cindai
“Sini lo!” kata
salma sambil mencoba menarik tangan cindai
“Lo apa apaan si
kak!” kata difa
“Lo gausah ikut campur! Ayo cepet.” Kata salma
“Lo gausah ikut campur! Ayo cepet.” Kata salma
“Iya iya gue
ikut. Kalian disini aja ya. Gue gapapa” ujar cindai
“Tapi ndaii… ati atiii!” teriak angel
“Tapi ndaii… ati atiii!” teriak angel
“Dif, kak, ngell
cindai dalam bahaya ! kita harus nolong dia.” Kata novi sambil nangis
“Udah ya nov
jangan nangis. Kita percaya aja sama dia. Lagian dia ga sendiri kok, kan ada
tuhan” kata kak Chelsea
“Mending kita
ikutin aja dari belakang. Asal ga ketawan” usul difa
“Yaudah yuk”
kata semuanya
Mereka mengikuti
salma & the geng dan sampailah di sebuah gudang belakang sekolah yang sudah
sangat tidak terawat.
“Dif, cindai
kenapa dibawa ketempat kaya gini?” Tanya novi
“Gatau nov. coba
liat aja dulu apa yang bakal dilakuin nenek sihir itu!” jawab difa
“Ok.”
Salma & Cindai
P.O.V
“Heh lo! Masuk”
perintah salma kepada cindai
“Gak mau!” balas
cindai
“Lo berani ya!
Gue bilang masuk ya masuk” ucap salma lagi
“Gue bilang ngga
ya ngga! Lo mau apa?” jawab cindai
“Oh perlu cara
kasar ya? Masuk lu sekarang” kata salma sambil mendorong cindai hingga masuk ke
dalam gudang dan menguncinya dari luar
“Haahahah… kakak
kelas kaya gue mau lo lawan! Gak bakal bisa. Oiya mulai sekarang, jauhin
bagas.” kata salma dari luar dan pergi meninggalkan cindai yang tengah terkunci
di dalam
“Kakk buka!”
Cindai berteriak sekencang mungkin
Difa, Angel,
Novi & kak Chelsea P.O.V
“Sialan tuh
orang ngunciin cindai di gudang. Ayo kita kesana” kata difa
“ayo”
#Depan gudang
“Ndai, lo gapapa
kan?” teriak angel
“Kalian? Gapapa kok, kalian kenapa gak pulang?” Tanya cindai
“Kalian? Gapapa kok, kalian kenapa gak pulang?” Tanya cindai
“Kita ga akan
tega ndai ninggalin kamu disini. Coba dif dobrak” kata kak Chelsea
“Iya aku coba.”
Balas difa
*BRAK*BRUK*BRAK*
“Sorry chel,
ndai gabisa. Pintunya kuat banget” kata difa terengah engah
“Gue akan cari
kuncinya” kata angel
“ayo ngel kita ke penjaga sekolah, dia pasti punya kuncinya” ajak novi
“ayo ngel kita ke penjaga sekolah, dia pasti punya kuncinya” ajak novi
“Yuk”
Ditengah
perjalanan mereka bertemu bagas.
“Heh mau kemana buru buru banget.” Sapa bagas kepada angel dan novi
“Heh mau kemana buru buru banget.” Sapa bagas kepada angel dan novi
“Bukan urusan
lo. Yuk ngel gausah ditanggepin, mending cari penjaga di kantin aja siapa tau
ada.” Kata novi sambil meneruskan mencari
“Penjaga
sekolah? Ngapain ya? Woy. Lo nyari Pak udin?” teriak bagas
“Iya gas. Lo liat?”
kata angel dan novi berbalik
“Iya tapi emang
ada apa sih?” Tanya bagas
“Terus lo liat
dimana ?” kata novi dan angel mengalihkan pembicaraan sambil celingukan
“Lo jawab dulu.
Kenapa lo nyariin pak udin ?” kata bagas
“aduh penting
banget deh. Manaaaa?” balas novi
“Tadi gue liat dimasjid. Ayo gue ikut nyari deh kayanya penting banget” kata bagas
“Tadi gue liat dimasjid. Ayo gue ikut nyari deh kayanya penting banget” kata bagas
“hmm ayodeh”
kata novi & angel sambil berlari menuju masjid
PERCEPAT
Angel, Novi, dan
Bagas menuju gudang dengan membawa sang penjaga sekolah, yaa pak udin.
“Loh bagas? lo
ngapain ikut? Lo masih peduli sama cindai?” Tanya difa
“Udah deh dif. Jangan mulai, lagi genting kaya gini bukan saatnya berantem. Cepet buka tuh pintu, kasian cindai” kata kak Chelsea
“Udah deh dif. Jangan mulai, lagi genting kaya gini bukan saatnya berantem. Cepet buka tuh pintu, kasian cindai” kata kak Chelsea
“Loh Cindai
kenapa? Cindai didalem?” Tanya bagas khawatir
“Gausah pura
pura gatau deh! Lu ngerencanain ini kan sama salma buat nyelakain cindai ?”
ujar difa
“hah sumpah gue
gatau apa apa!” balas bagas
“Udah dong udah!
Pak mana kunci gudangnya?” Tanya kak Chelsea kepada pak udin
“Maaf non. Kunci
gudangnya dipegang sama non salma.” Kata pak udin
“Apa? Kenapa
dikasih sih pak?” kata angel
“Dia anak pemilik sekolah ini non. Saya takut kalo membantah akan dipecat. Permisi non, maaf” kata pak udin sambil meninggalkan mereka
“Dia anak pemilik sekolah ini non. Saya takut kalo membantah akan dipecat. Permisi non, maaf” kata pak udin sambil meninggalkan mereka
“Dasar salma
picik!” geram angel
“Toloooong gue
susah nafas… Uhuk.. uhukk” teriak cindai dari dalam dan sesekali batuk
“Ndai sabar yaa.
Biar gue dobrak. Lo jangan depan pintu ndai” kata bagas
*BRUK*BRAK*BRUK*
Pintu terbuka,
cindai sedang terkulai lemas di dekat tembok dan meja meja bekas.
Difa, angel, novi, bagas dan kak Chelsea masuk ke dalam gudang itu
Difa, angel, novi, bagas dan kak Chelsea masuk ke dalam gudang itu
“Ndai, lo
gapapa? Maaf yaa kita baru bisa masuk kesini sekarang.” Kata angel
“Iya ngel gapapa.” Kata cindai lirih
“Iya ngel gapapa.” Kata cindai lirih
“Ayo bawa dia ke
UKS. Biar gue yang gendong” kata bagas
Perjalanan menuju UKS
Bagas &
Cindai P.O.V
Cindai sedang
berada digendongan bagas.
“Gas, lo masih
peduli sama gue?” kata cindai
“Ya jelas masih
lah.” Kata bagas sambil menjaga pandangannya ke depan
“Makasih ya. Gue
sayang lo” kata cindai dan kemudian pingsan digendongan bagas
“Gue juga sayang
sama lo ndai.” Kata bagas mempercepat langkahnya
-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran&kritik mention aja. makasih:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar