Selasa, 23 April 2013

Cerbung Gue, Lo, dan Dia part 22 (BaDai)


Cindai P.O.V

“Gas, katanya sayang. Mana buktinya? Lo malah giniin gue. Sakit gas batin gue, sakit!” kata cindai pelan sambil duduk dekat toilet
“Nih tissue buat lo.” Kata seseorang
Cindai mendongak dan ternyata itu adalah kak gilang
“Hah kak gilang? Makasih ya kak.” Kata cindai sambil mengambil tissue pemberian kak gilang
“Iya ndai sama sama. Lo ngapain disini? Nangis lagi?” Tanya kak gilang
“ah gapapa kok lagi ada masalah aja.” Jawab cindai
“Setau gue, Gloria Cindai Lagio itu orang yang humoris loh. Kok jadi kaya gini? Cantiknya kan jadi ilang ” goda kak gilang
“Ih kaka bisa aja. Emang yang sekarang humoris bakal selamanya humoris? Emang yang sekarang ketawa bakal selamanya ketawa? Kan engga kaak.” Kata cindai sok bijak
“wuuu sok bijak lu. Oh yaudah yaa gue ke kelas dulu. Jangan nangis lagi tuh hehe” kata gilang sambil pergi menuju kelasnya
“Kak makasih.” Ucap cindai lirih
-------------------

-KRING-
Bel istirahat berbunyi
Cindai masuk ke kelas setelah bu ira keluar.

#Kelas
“Ndai, lo kenapa? Mata lo bengkak gitu? Abis nangis?” Tanya angel
“Gapapa kok ngel. Tadi Cuma kelilipan.” Kata cindai
“Ah lo bohong! Itu jelas jelas bengkak. Bilang siapa yang nangisin lo sampe gini?” Tanya novi
“Bukan siapa siapa kok. Gue Cuma kelilipan!” balas cindai
“Oh atau jangan jangan… ayo ngel, nov ikut gue.” Kata difa
“Kemana?” Tanya Novi & angel
“Udah ikut aja. Lo sini aja ya ndai.” Kata difa

#Perjalanan menuju suatu tempat

“Kita mau kemana sih dif?” Tanya novi
“Udah diem aja. Ntar lo tau kok.” Kata difa
“Ok.”

#Kelas seseorang

“Loh ini kan kelas salma. Ngapain?” Tanya angel bingung
“Gue yakin pasti yang udah bikin cindai nangis itu dia!” kata difa
“Iya gue juga, yaudah yuk masuk.” Kata novi
“Ayo”

#Dalam kelas salma

Difa, Angel, &  Novi menghampiri salma yang tengah santai
“Heh! Lo apain sahabat kita? Hah!” kata novi kepada salma
“Eh lo sama kakak kelas yang sopan dong.” Kata salma
“Kakak kelas kaya lo ga perlu dikasih sopan santun.” Kata angel
“Lo berani ya?” kata salma sambil ingin menampar pipi angel namun ada tangan yang menahannya
“Bagas?” difa, angel, novi & salma kaget
“Kalian kenapa sih berantem terus. Gak bisa akur ya?” kata bagas
“Pacar kesayangan lo tuh bilangin jangan pernah bikin sahabat kita nangis lagi.” Kata difa
“Dianya aja yang cengeng!” balas bagas
“Gas, gue gak salah denger kan ? lo ngomong apa barusan?” ujar novi
“Cindainya aja yang cengeng! Udah?” kata bagas
“Oh iyaa dia cengeng juga gara gara lo gas. Coba aja dulu dia gak kenal sama lo, kejadiannya ga akan gini! Dia jadi sering uring uringan tanpa lo tau! Lo tega gas giniin dia!” kata difa
“Yaudah yuk  balik aja ke kelas.” Ajak novi
“Yuk.” Angel, novi & difa meninggalkan kelas salma
“Liat aja tuh cindai. Gue ga akan diem ndai! Lo dan temen temen lo itu bakal menderita” batin salma

PERCEPAT

-KRING-
Bel pulang berbunyi

Angel, Novi, Difa, Kak Chelsea, dan cindai segera keluar kelas sambil bercanda
Tiba tiba ada 3 orang cewek lagi siapa lagi kalau bukan salma & the geng.

Salma menarik tangan cindai 
“Sini lo!” kata salma sambil mencoba menarik tangan cindai
“Lo apa apaan si kak!” kata difa
“Lo gausah ikut campur! Ayo cepet.” Kata salma
“Iya iya gue ikut. Kalian disini aja ya. Gue gapapa” ujar cindai
“Tapi ndaii… ati atiii!” teriak angel
“Dif, kak, ngell cindai dalam bahaya ! kita harus nolong dia.” Kata novi sambil nangis
“Udah ya nov jangan nangis. Kita percaya aja sama dia. Lagian dia ga sendiri kok, kan ada tuhan” kata kak Chelsea 
“Mending kita ikutin aja dari belakang. Asal ga ketawan” usul difa
“Yaudah yuk” kata semuanya

Mereka mengikuti salma & the geng dan sampailah di sebuah gudang belakang sekolah yang sudah sangat tidak terawat.

“Dif, cindai kenapa dibawa ketempat kaya gini?” Tanya novi
“Gatau nov. coba liat aja dulu apa yang bakal dilakuin nenek sihir itu!” jawab difa
“Ok.”

Salma & Cindai P.O.V

“Heh lo! Masuk” perintah salma kepada cindai
“Gak mau!” balas cindai
“Lo berani ya! Gue bilang masuk ya masuk” ucap salma lagi
“Gue bilang ngga ya ngga! Lo mau apa?” jawab cindai
“Oh perlu cara kasar ya? Masuk lu sekarang” kata salma sambil mendorong cindai hingga masuk ke dalam gudang dan menguncinya dari luar
“Haahahah… kakak kelas kaya gue mau lo lawan! Gak bakal bisa. Oiya mulai sekarang, jauhin bagas.” kata salma dari luar dan pergi meninggalkan cindai yang tengah terkunci di dalam
“Kakk buka!” Cindai berteriak sekencang mungkin

Difa, Angel, Novi & kak Chelsea P.O.V

“Sialan tuh orang ngunciin cindai di gudang. Ayo kita kesana” kata difa
“ayo”

#Depan gudang

“Ndai, lo gapapa kan?” teriak angel
“Kalian? Gapapa kok, kalian kenapa gak pulang?” Tanya cindai
“Kita ga akan tega ndai ninggalin kamu disini. Coba dif dobrak” kata kak Chelsea
“Iya aku coba.” Balas difa

*BRAK*BRUK*BRAK*

“Sorry chel, ndai gabisa. Pintunya kuat banget” kata difa terengah engah
“Gue akan cari kuncinya” kata angel
“ayo ngel kita ke penjaga sekolah, dia pasti punya kuncinya” ajak novi
“Yuk”

Ditengah perjalanan mereka bertemu bagas.

“Heh mau kemana buru buru banget.” Sapa bagas kepada angel dan novi
“Bukan urusan lo. Yuk ngel gausah ditanggepin, mending cari penjaga di kantin aja siapa tau ada.” Kata novi sambil meneruskan mencari
“Penjaga sekolah? Ngapain ya? Woy. Lo nyari Pak udin?” teriak bagas
“Iya gas. Lo liat?” kata angel dan novi berbalik
“Iya tapi emang ada apa sih?” Tanya bagas
“Terus lo liat dimana ?” kata novi dan angel mengalihkan pembicaraan sambil celingukan
“Lo jawab dulu. Kenapa lo nyariin pak udin ?” kata bagas
“aduh penting banget deh. Manaaaa?” balas novi
“Tadi gue liat dimasjid. Ayo gue ikut nyari deh kayanya penting banget” kata bagas
“hmm ayodeh” kata novi & angel sambil berlari menuju masjid

PERCEPAT

Angel, Novi, dan Bagas menuju gudang dengan membawa sang penjaga sekolah, yaa pak udin.
“Loh bagas? lo ngapain ikut? Lo masih peduli sama cindai?” Tanya difa
“Udah deh dif. Jangan mulai, lagi genting kaya gini bukan saatnya berantem. Cepet buka tuh pintu, kasian cindai” kata kak Chelsea
“Loh Cindai kenapa? Cindai didalem?” Tanya bagas khawatir
“Gausah pura pura gatau deh! Lu ngerencanain ini kan sama salma buat nyelakain cindai ?” ujar difa
“hah sumpah gue gatau apa apa!” balas bagas
“Udah dong udah! Pak mana kunci gudangnya?” Tanya kak Chelsea kepada pak udin
“Maaf non. Kunci gudangnya dipegang sama non salma.” Kata pak udin
“Apa? Kenapa dikasih sih pak?” kata angel
“Dia anak pemilik sekolah ini non. Saya takut kalo membantah akan dipecat. Permisi non, maaf” kata pak udin sambil meninggalkan mereka
“Dasar salma picik!” geram angel
“Toloooong gue susah nafas… Uhuk.. uhukk” teriak cindai dari dalam dan sesekali batuk
“Ndai sabar yaa. Biar gue dobrak. Lo jangan depan pintu ndai” kata bagas

*BRUK*BRAK*BRUK*

Pintu terbuka, cindai sedang terkulai lemas di dekat tembok dan meja meja bekas.
Difa, angel, novi, bagas dan kak Chelsea masuk ke dalam gudang itu
“Ndai, lo gapapa? Maaf yaa kita baru bisa masuk kesini sekarang.” Kata angel
“Iya ngel gapapa.” Kata cindai lirih
“Ayo bawa dia ke UKS. Biar gue yang gendong” kata bagas

Perjalanan menuju UKS

Bagas & Cindai P.O.V

Cindai sedang berada digendongan bagas.
“Gas, lo masih peduli sama gue?” kata cindai
“Ya jelas masih lah.” Kata bagas sambil menjaga pandangannya ke depan
“Makasih ya. Gue sayang lo” kata cindai dan kemudian pingsan digendongan bagas
“Gue juga sayang sama lo ndai.” Kata bagas mempercepat langkahnya


-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran&kritik mention aja. makasih:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar