Sabtu, 27 April 2013

My Diary part 2 Cerbung BaDai


Perasaanku sedikit risih, seperti ada yang memperhatikanku daritadi. Aku melihat sekeliling tapi tak ada satupun orang yang melihat ke arahku. Sampai aku melihat seorang laki laki di bangku paling depan ujung melihatku dengan pandangan yang begitu aneh.

“Ngel, aku boleh Tanya?” ujar cindai
“Iya. Tanya apa?” balas angel
“Laki laki yang duduk di bangku paling depan ujung itu siapa ya? Kok kayanya dia ngeliatin aku gitu banget. Apa ada yang salah ya sama aku?” kata cindai
“Oh itu bagas. Ah gausah dipikirin, dia emang gitu. Sok cool. Tapi emang cool sih. Dia itu most wanted boy gitu disekolah ini. Cuma memang sifatnya yang suka merendahkan orang lain.” Kata angel menjelaskan
“Oh gitu ya. Hmm aku jadi takut deh ngel sama dia.” Ucap cindai sambil meneruskan pandangan ke papan tulis di depan
“Udah gausah dipikirin.” Balas angel

---
-KRING-

“Ngel, itu bel istirahat?” kata cindai
“Iya ndai ke kantin yuk” ajak angel
“Engga deh ngel. Aku gak laper” tolak cindai dengan nada halus
“Ok gue tinggal ya. Daah” kata angel
“Iya daaah” balas cindai

Angel telah keluar, tiba tiba sosok yang ia takuti waktu pelajaran tadi itu menghampiri cindai.

“Eh lo. Lo kan anak desa , kenapa bisa sekolah disini?” kata bagas
Cindai ingat pesan angel tadi ‘Gausah dipikirin’. Cindai tidak menjawab dan terus menulis nulis di buku.
“Eh emangnya orang desa gak bisa ngomong ya? Gue nanya kali.” Ucap bagas
“Oh lo ngomong sama gue? Nama gue cindai. Bukan “Eh”.” balas cindai
“Sudi banget gue manggil nama lo. Kenal aja engga. Lo udah kampungan belagu deh.” Balas bagas sambil berlalu dari hadapannya

“Duh, sebenernya kesel sih. Tapi inget pesan angel aja deh” kata cindai sambil meneruskan tulisannya

-KRING-
Bel tanda masuk berbunyi.

Anak anak semua mengikuti pelajaran Matematika dengan tertib.

“Ya siapa yang bisa menjawab soal di depan?” Tanya pak Dave
Cindai yang merasa dirinya ahli di mata pelajaran ini langsung menunjuk tangan. Tak dikira bagas juga mengacungkan tangan.

“Eh gue duluan.” Ucap bagas
“Gabisa. Gue yang duluan tunjuk tangan” balas cindai
“Gue.” Kata bagas tak mau kalah
“Ya sudah kalian berdua maju. Siapa yang jawabannya benar, akan bapak kasih point.” Ucap pak Dave yang sudah tak kuat mendengar ocehan Bagas & Cindai.

Cindai dan Bagas dapat menjawab soal di depan dengan benar

“Bagus bagas, dan siapa nama kamu?” Tanya pak dave
“Nama saya..” belum selesai cindai menjawab bagas sudah memotongnya
“Nama dia Cendol pak Hahahah” kata bagas sambil tertawa . Seketika kelas itu ramai dengan tertawaan anak anak yang mengarah kepada cindai.
“Nama saya cindai pak.” Balas cindai
“Ok cindai kamu dapat point.” Kata pak dave
“Loh saya pak?” Tanya bagas
“Kamu tidak jadi dapat point karena sudah mengejek cindai.” Kata pak dave
“Tapi pak…” ucap bagas
“Sudah sudah kalian duduk.” Ujar pak dave

Bagas semakin terlihat benci pada cindai. Keistimewaannya tiba tiba saja diambil alih oleh seorang gadis yang menurutnya kampungan itu.

“Ndaii, lo hebatt..” ucap angel saat cindai duduk dibangkunya
“Makasih ya ngell” balas cindai sambil melemparkan senyum

Cindai menatap bagas yang sedang melihat ke papan tulis, tiba tiba bagas menengok juga ke arah cindai. Cindai kaget sangat kaget. Tapi, dia malah melemparkan senyum manisnya kepada bagas. Bagas hanya membalasnya dengan tatapan aneh dan kembali menatap papan tulis.

“Lo cantik sih, pinter pula. Cuma gue gak suka aja semua yang harusnya punya gue, jadi lo ambil alih.” Ucap bagas dalam hati

---

-KRING-

Jam pelajaran sudah habis. Semua murid telah berhamburan keluar. Kini, tinggal aku, angel, bagas dan temannya di dalam kelas.

“Yuk ndai pulang. Aku tunggu depan yah” Ajak angel sambil berlari menuju luar kelas
“Iyaa ngel…” balas cindai girang

*BRUK*

“Awww,,,” teriak cindai

Bagas yang masih ada di dalam tidak merespon apa apa.

“Awww, sakit banget.” Ujar cindai sambil mengusap kakinya

Bagas melewatinya dengan cuek tanpa menolong. Jangankan menolong, menolehpun tidak.

“Ih tuh cowo kok nyebelin banget ya. Tolongin gue kek apa kek. Argg!” gerutu cindai dalam hati dan mencoba untuk bangkit

Cindai keluar dari kelas dan mendapati angel di depan mading bersama seorang cowok

“Hai ngell. Yuk. Eh maaf aku ganggu ya?” ucap cindai di depan angel
“Eh cindai. Engga kokk kenalin ini pacar aku. Difa” kata angel
“Difa.” Difa mengulurkan tangan
“Cindai.” Cindai membalas tangan difa
“Eh udah yuk pulang. Udah mau ujan nih.” Ujar angel sembari jalan
“Yaudah yuk.” Balas cindai dan difa

---

“Ndai, gue bareng difa. Lo naik apa?” Tanya angel
“Gue kayanya dijemput deh ngel.” Balas cindai
“Oh yaudah. Gue pulang duluan yaa. Bye” kata angel segera menaiki motor difa
“ndai, kita duluan ya.” Ujar difa sambil menstater motornya
“Iyaa. Ati ati ya” ucap cindai sambil melambaikan tangan
Angel membalas lambaian cindai

“Halte mana ya? Masa nunggu dibawah pohon gini. Ah yaudah deh gapapa. Mudah mudahan si ga ujan” ucap cindai

Ternyata awan sedang tidak bersahabat dengan cindai, ia menurunkan hujan yang begitu deras.

“Yaaaah ujann..” ujar cindai sambil mencoba mencari tempat yang pas untuk melindungi kepalanya dari siraman air hujan yang cukup deras itu

“Woy. Bareng gue aja yuk.” Ujar seseorang yang berada di motor dan mengenakan helm
“Lo.. lo siapa? Engga ah” ucap cindai sambil merasa menggigil
Orang itu membuka kaca helmnya .


-Will Continue-
Follow my twitter @zaakyki kalo ada kritik & saran langsung mention aja :) makasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar