1hari sebelum
kepergian cindai
Pagi disekolah
“Hai,” sapa
cindai kepada novi, angel, difa
“hai ndai.” Sapa
mereka balik
“Loh bagas belom dateng?” kata cindai
“Loh bagas belom dateng?” kata cindai
“Belom tuh
tumben deh.” Kata angel
Bel masuk pun
berbunyi
“bagas gamasuk kali ndai” ujar difa
“iya kali ya.
Kok sampe jam segini belom dateng jugaa” kata cindai sambil menengok jam terus
menerus
DIPERCEPAT!!
Cindai bbm bagas
“Hei gas, kok lo
gak masuk? Sakit yaa”
“Eh cindai. Iya
ndai, gue tiba tiba demam tadi pagi” balas bagas
“Oh iya deh
gaas, nanti gue mau kerumah lo. Boleh?” Tanya cindai
“Boleh banget
ndai. Sekalian nemenin gue ga ada siapa siapa di rumah” balas bagas
“Oh oke.
Getwellsoon my prince:*” kata cindai
“Iyaa makasih ya
sayang:*” balas bagas
Cindai tidak
membalasnya
Bel pulang sekolah berbunyi
“Kalian ada yang
mau ikut jenguk bagas? Dia sakit” Tanya cindai pada difa dll
“Yah maaf ndai.
Gue ada perlu sama nyokap bareng angel. Ya kan ngel?” kata novi
“iya nih ndai.
Maaf yaa. Kita duluan daaah.. salam aja buat bagas lo ituu hehe” kata angel
sambil berlalu bersama novi
“Lo dif?” kata
cindai
“Gue ikut deh.
Tapi ajak Chelsea yaa” kata difa
“terserah lo
deh.” Kata cindai
-----------------
#Rumah bagas
“Assalamualaikum.”
Ujar difa
“Oh iya kata
bagas kalo kita udah sampe langsung masuk aja. Soalnya ga ada yang bukain
pintu.” Kata cindai
“sip. Ayo” balas
difa
#Depan kamar
bagas
Tok..tok..tok
“Gas, aku
cindai. Aku masuk ya” kata cindai
“Iya ndai masuk
aja. Gak dikunci kok” balas bagas dari dalam
Kreakk…
“Halo gas..
gimana keadaan lo? Di kls ga ada lo sepi tau” ujar difa
“Hehe, masih
sedikit pusing sih.” Balas bagas
“bokap nyokap lo
kemana?” Tanya kak Chelsea
“Mereka jam
segini kerja kak belum pulang. Loh tadi kan ada cindai, kemana dia?” kata bagas
sambil celingak celinguk
“Cie nyariin.
Aku di sini kok. Kamu gimana ? udah baikan?” kata cindai sambil menuju tempat
tidur bagas dan duduk di samping bagas
“hehe udah
baikan kok ndai.” Balas bagas
“Oh kamu udah
minum obat?” Tanya cindai
“Belum ndai.
Pait gak suka!” kata bagas
“Minum dongg..
nanti tambah sakit kamunya.” Kata cindai care
“Ndai, gas gue
sama kak Chelsea keluar dulu yaa. Soalnya gak mau ganggu” kata difa
“Eh gak ganggu
kokkk….” Ujar cindai malu
“Udah lahh kita
kan takuttt ganggu hehe” kata kak Chelsea
Difa dan kak
Chelsea pergi meninggalkan bagas dan cindai
“Gas, kamu minum obat ya.” Kata cindai
“Gak mau ah
ndai.” Tolak bagas
“Minum!” paksa
cindai
“Gak mau ndai.”
Kata bagas
“Yaudah.
Terserah, aku pulang ya.” Kata cindai
Cindai berjalan
menuju pintu
“Ndai, maaf.
Jangan pergi, aku mau deh minum obat. Asal kamu disini” kata bagas sambil
tertunduk
Cindai
mengurungkan niatnya untuk meninggalkan kekasihnya sendiri
Cindai kembali
menghampiri bagas
“Nih obatnya.”
Kata cindai sambil member obat ke bagas
“iyaa.. “ bagas
meminum obatnya
“Nah gitu dong.
Besok kamu masuk kan gas?” kata cindai
“Hmm gatau deh
ndai. Kenapa?” Tanya bagas
“Gapapa kok.”
Kata cindai sambil diam menunduk
Hening selama beberapa detik
“Gas, aku mau
ngomong boleh?” kata cindai memecah keheningan
“iya ndai, ada
apa? Kok serius banget?” balas bagas
“gini gas, aduh
gimana ya ngomongnya..” kata cindai
“Udah ngomong
aja gapapa kok. Ada apa?” ujar bagas
“Hmm.. ok. Besok
aku mau ke Singapore.” Kata cindai
“Serius ndai?
Kok tiba tiba sih? Lagipula besok kan sekolah.” Kata bagas
“Iya gas, aku
juga tau. Tapi mama maksa banget. Gapapa kan kamu aku tinggal? Cuma 2minggu
kokk” kata cindai
“emangnya mau
ngapain kesana? Hmm 2 minggu itu gak sebentar loh ndai.” Kata bagas
“Iya aku tau
tapi kan aku gabisa dirumah sendirian. Aku kan gak punya kakak, gas.” Jelas
cindai
“Iya deh iyaa.
Pasti aku bakal kesepian ga ada kamu. Besok aku anter kamu yaa ke bandara” kata
bagas
“gausahh. Kan
kamu sekolah. Enak ajaaa” balas cindai
“Masa gamau dianter sih? Dasarrrr” ucap bagas
“Masa gamau dianter sih? Dasarrrr” ucap bagas
“yeee pentingin
sekolah dulu lahh… kan Cuma 2minggu, kita masih bisa twitteran, bbman dll kok.
Kaya ga ada teknologi aja deh!” oceh cindai
“Iya cindaii
iyaa-_-- udah ceramahnya?” goda bagas
“Ih apaan si
gaass” balas cindai
“Aduh difa
sanaan.” Bisik kak Chelsea
Cindai dan bagas
mendengar difa & kak chelsea yang diam diam menguping perbincangan mereka
“heii yang
nguping mendingan keluar deh. Udah ketawan tuh.” Teriak cindai sambil tertawa
“hehe… difa nih
yang nyuruh” kata kak Chelsea
“loh kok akuuu?”
balas difa bingung
“Ndai, tadi aku
gak sengaja denger katanya kamu mau ke Singapore? Kapan? Berapa lama?” Tanya
kak Chelsea
“hehe iya kak.
Besok, Cuma 2minggu kok.” Jawab cindai
“kan belum
liburan? Gimana sekolah lo?” kata difa
“Kata nyokap si
udah diizinin ke guru.” Balas cindai
“Ndai, tolong
ambilin boneka teddy bear deh di lemari itu” pinta bagas
“Hah? Ok.” Jawab
cindai dan langsung menuju lemari itu
“Yang ini gas?”
Tanya cindai sambil menunjuk sekumpulan boneka yang tidak sedikit jumlahnya
“Bukan, yang
besar itu” kata bagas
“Oh, nih.” Balas
cindai sambil memberinya kepada bagas
“Lo ngoleksi
boneka gas?” kata difa
“Engga lah. Itu
punya sepupu gue, dia lagi di amerika sekarang.” Kata bagas
“Oh” difa hanya
ber O ria
“Nah ndai, ini
buat kamu.” Kata bagas sambil memberi bonekanya ke cindai
“Serius gas?”
kata cindai
“Iya ndai, biar kalo kamu kangen sama aku kamu bisa peluk boneka itu.” Kata bagas
“Iya ndai, biar kalo kamu kangen sama aku kamu bisa peluk boneka itu.” Kata bagas
“Makasih ya gas”
kata cindai sambil memeluk bagas
“Iya sayang sama
sama.” Balas bagas
“Diffff, BaDai
so sweet banget!!!!!!!!!!” kata kak Chelsea
“Yaudah nih nih
buat kamu.” Balas difa
“Eh engga engga!
Taroooo!” kata bagas
“Pelit wuu!”
sorak difa dan kak Chelsea
“biarin, ini kan
Cuma buat cindai. Hehe” balas bagas
“yaudah. Aku
pulang ya gas” kata cindai
“Jangan ndai.
Temenin aku dong di sini sampe mama & papa aku pulang.” Pinta bagas
“hmm.. yaudah
deh demi kamu ya gas” kata cindai
“Kalo kalian mau
pulang, pulang aja dif, kak” sambung cindai
“Oh iyaa ndai.
Kita pulang dulu yaa. Lo gws ya gas.” Ujar difa
“Iya dif
makasih” balas bagas
“Daaah.. selamat
berduaan yaap” kata difa & kak Chelsea
“Hus hussss…”
canda bagas
Di kamar bagas
tinggallah mereka berdua.
“Ndai, aku boleh
nanya?” kata bagas serius
“Iya gas. Apa?”
jawab cindai
“Kamu, sayang
gak sama aku?” kata bagas
“Kok kamu
ngomong gitu? Sayang lah, kalo aku gak sayang sama kamu kenapa aku mau di sini
nemenin kamu? Ada waktu kamu butuh aku kaya gini? Kalo kamu sayang gak sama
aku?” cindai balik bertanya
“Aku juga
sayanggg banget sama kamu. Aku gamau kehilangan kamu ndai. Aku cinta sama kamu.
Sampai kapanpun ga ada yang bisa gantiin kamu di hati aku. You are the last
ndai.” Ucap bagas sambil mengecup kening cindai
“Hehe iya gas.
Janji?” kata cindai sambil menjulurkan kelingkingnya
“Janji.” Bagas
mengaitkan kelingkingnya di kelingking cindai
Mereka sudah
terikat janji yang telah mereka buat sendiri.
BaDai so sweet ya :) Apakah mereka bisa menjaga janji mereka? Tunggu part 16 yaa :)
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran&kritik mention aja. makasih:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar