Selasa, 16 April 2013

Cerbung Gue, Lo, dan Dia part 15 (BaDai)


1hari sebelum kepergian cindai
Pagi disekolah
“Hai,” sapa cindai kepada novi, angel, difa
“hai ndai.” Sapa mereka balik
“Loh bagas belom dateng?” kata cindai
“Belom tuh tumben deh.” Kata angel

Bel masuk pun berbunyi

“bagas gamasuk kali ndai” ujar difa
“iya kali ya. Kok sampe jam segini belom dateng jugaa” kata cindai sambil menengok jam terus menerus

DIPERCEPAT!!

Cindai bbm bagas
“Hei gas, kok lo gak masuk? Sakit yaa”
“Eh cindai. Iya ndai, gue tiba tiba demam tadi pagi” balas bagas
“Oh iya deh gaas, nanti gue mau kerumah lo. Boleh?” Tanya cindai
“Boleh banget ndai. Sekalian nemenin gue ga ada siapa siapa di rumah” balas bagas
“Oh oke. Getwellsoon my prince:*” kata cindai
“Iyaa makasih ya sayang:*” balas bagas
Cindai tidak membalasnya

Bel pulang sekolah berbunyi
“Kalian ada yang mau ikut jenguk bagas? Dia sakit” Tanya cindai pada difa dll
“Yah maaf ndai. Gue ada perlu sama nyokap bareng angel. Ya kan ngel?” kata novi
“iya nih ndai. Maaf yaa. Kita duluan daaah.. salam aja buat bagas lo ituu hehe” kata angel sambil berlalu bersama novi
“Lo dif?” kata cindai
“Gue ikut deh. Tapi ajak Chelsea yaa” kata difa
“terserah lo deh.” Kata cindai
-----------------
#Rumah bagas
“Assalamualaikum.” Ujar difa
“Oh iya kata bagas kalo kita udah sampe langsung masuk aja. Soalnya ga ada yang bukain pintu.” Kata cindai
“sip. Ayo” balas difa

#Depan kamar bagas

Tok..tok..tok
“Gas, aku cindai. Aku masuk ya” kata cindai
“Iya ndai masuk aja. Gak dikunci kok” balas bagas dari dalam

Kreakk…

“Halo gas.. gimana keadaan lo? Di kls ga ada lo sepi tau” ujar difa
“Hehe, masih sedikit pusing sih.” Balas bagas
“bokap nyokap lo kemana?” Tanya kak Chelsea
“Mereka jam segini kerja kak belum pulang. Loh tadi kan ada cindai, kemana dia?” kata bagas sambil celingak celinguk
“Cie nyariin. Aku di sini kok. Kamu gimana ? udah baikan?” kata cindai sambil menuju tempat tidur bagas dan duduk di samping bagas
“hehe udah baikan kok ndai.” Balas bagas
“Oh kamu udah minum obat?” Tanya cindai
“Belum ndai. Pait gak suka!” kata bagas
“Minum dongg.. nanti tambah sakit kamunya.” Kata cindai care
“Ndai, gas gue sama kak Chelsea keluar dulu yaa. Soalnya gak mau ganggu” kata difa
“Eh gak ganggu kokkk….” Ujar cindai malu
“Udah lahh kita kan takuttt ganggu hehe” kata kak Chelsea
Difa dan kak Chelsea pergi meninggalkan bagas dan cindai

“Gas, kamu minum obat ya.” Kata cindai
“Gak mau ah ndai.” Tolak bagas
“Minum!” paksa cindai
“Gak mau ndai.” Kata bagas
“Yaudah. Terserah, aku pulang ya.” Kata cindai
Cindai berjalan menuju pintu
“Ndai, maaf. Jangan pergi, aku mau deh minum obat. Asal kamu disini” kata bagas sambil tertunduk
Cindai mengurungkan niatnya untuk meninggalkan kekasihnya sendiri
Cindai kembali menghampiri bagas
“Nih obatnya.” Kata cindai sambil member obat ke bagas
“iyaa.. “ bagas meminum obatnya
“Nah gitu dong. Besok kamu masuk kan gas?” kata cindai
“Hmm gatau deh ndai. Kenapa?” Tanya bagas
“Gapapa kok.” Kata cindai sambil diam menunduk

Hening selama beberapa detik

“Gas, aku mau ngomong boleh?” kata cindai memecah keheningan
“iya ndai, ada apa? Kok serius banget?” balas bagas
“gini gas, aduh gimana ya ngomongnya..” kata cindai
“Udah ngomong aja gapapa kok. Ada apa?” ujar bagas
“Hmm.. ok. Besok aku mau ke Singapore.” Kata cindai
“Serius ndai? Kok tiba tiba sih? Lagipula besok kan sekolah.” Kata bagas
“Iya gas, aku juga tau. Tapi mama maksa banget. Gapapa kan kamu aku tinggal? Cuma 2minggu kokk” kata cindai
“emangnya mau ngapain kesana? Hmm 2 minggu itu gak sebentar loh ndai.” Kata bagas
“Iya aku tau tapi kan aku gabisa dirumah sendirian. Aku kan gak punya kakak, gas.” Jelas cindai
“Iya deh iyaa. Pasti aku bakal kesepian ga ada kamu. Besok aku anter kamu yaa ke bandara” kata bagas
“gausahh. Kan kamu sekolah. Enak ajaaa” balas cindai
“Masa gamau dianter sih? Dasarrrr” ucap bagas
“yeee pentingin sekolah dulu lahh… kan Cuma 2minggu, kita masih bisa twitteran, bbman dll kok. Kaya ga ada teknologi aja deh!” oceh cindai
“Iya cindaii iyaa-_-- udah ceramahnya?” goda bagas
“Ih apaan si gaass” balas cindai
“Aduh difa sanaan.” Bisik kak Chelsea

Cindai dan bagas mendengar difa & kak chelsea yang diam diam menguping perbincangan mereka
“heii yang nguping mendingan keluar deh. Udah ketawan tuh.” Teriak cindai sambil tertawa
“hehe… difa nih yang nyuruh” kata kak Chelsea
“loh kok akuuu?” balas difa bingung
“Ndai, tadi aku gak sengaja denger katanya kamu mau ke Singapore? Kapan? Berapa lama?” Tanya kak Chelsea
“hehe iya kak. Besok, Cuma 2minggu kok.” Jawab cindai
“kan belum liburan? Gimana sekolah lo?” kata difa
“Kata nyokap si udah diizinin ke guru.” Balas cindai
“Ndai, tolong ambilin boneka teddy bear deh di lemari itu” pinta bagas
“Hah? Ok.” Jawab cindai dan langsung menuju lemari itu
“Yang ini gas?” Tanya cindai sambil menunjuk sekumpulan boneka yang tidak sedikit jumlahnya
“Bukan, yang besar itu” kata bagas
“Oh, nih.” Balas cindai sambil memberinya kepada bagas
“Lo ngoleksi boneka gas?” kata difa
“Engga lah. Itu punya sepupu gue, dia lagi di amerika sekarang.” Kata bagas
“Oh” difa hanya ber O ria
“Nah ndai, ini buat kamu.” Kata bagas sambil memberi bonekanya ke cindai
“Serius gas?” kata cindai
“Iya ndai, biar kalo kamu kangen sama aku kamu bisa peluk boneka itu.” Kata bagas
“Makasih ya gas” kata cindai sambil memeluk bagas
“Iya sayang sama sama.” Balas bagas
“Diffff, BaDai so sweet banget!!!!!!!!!!” kata kak Chelsea
“Yaudah nih nih buat kamu.” Balas difa
“Eh engga engga! Taroooo!” kata bagas
“Pelit wuu!” sorak difa dan kak Chelsea
“biarin, ini kan Cuma buat cindai. Hehe” balas bagas
“yaudah. Aku pulang ya gas” kata cindai
“Jangan ndai. Temenin aku dong di sini sampe mama & papa aku pulang.” Pinta bagas
“hmm.. yaudah deh demi kamu ya gas” kata cindai
“Kalo kalian mau pulang, pulang aja dif, kak” sambung cindai
“Oh iyaa ndai. Kita pulang dulu yaa. Lo gws ya gas.” Ujar difa
“Iya dif makasih” balas bagas
“Daaah.. selamat berduaan yaap” kata difa & kak Chelsea
“Hus hussss…” canda bagas

Di kamar bagas tinggallah mereka berdua.
“Ndai, aku boleh nanya?” kata bagas serius
“Iya gas. Apa?” jawab cindai
“Kamu, sayang gak sama aku?” kata bagas
“Kok kamu ngomong gitu? Sayang lah, kalo aku gak sayang sama kamu kenapa aku mau di sini nemenin kamu? Ada waktu kamu butuh aku kaya gini? Kalo kamu sayang gak sama aku?” cindai balik bertanya
“Aku juga sayanggg banget sama kamu. Aku gamau kehilangan kamu ndai. Aku cinta sama kamu. Sampai kapanpun ga ada yang bisa gantiin kamu di hati aku. You are the last ndai.” Ucap bagas sambil mengecup kening cindai
“Hehe iya gas. Janji?” kata cindai sambil menjulurkan kelingkingnya
“Janji.” Bagas mengaitkan kelingkingnya di kelingking cindai
Mereka sudah terikat janji yang telah mereka buat sendiri.


BaDai so sweet ya :) Apakah mereka bisa menjaga janji mereka? Tunggu part 16 yaa :)
Follow my twitter @zaakyki kalo ada saran&kritik mention aja. makasih:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar