Jumat, 31 Mei 2013

Semua Karenamu part 3 Cerbung BaDai

Hai BDS
Aku bawa cerbung baru nih. Cerbung ketiga aku
Semoga semua suka. aminnn:)

Cek this out!
 ---

Via twitter

1New Mention.

@bagasrds : Followback gue ya makasih

Seketika senyum merekah di bibir gadis itu. Entah sihir apa yang menarik tangan cindai untuk memfollback bagas. Dia dikenal juga anak yang pelit follback dan mention. Bayangin aja followers 4000 following 50._. Hahaha

Followed gas RT @bagasrds : @ChindaiGloria Followback gue ya makasih

Hampir satu jam mereka saling melempar mention. Kini jam menunjukkan pukul 16:30 berarti waktunya Cindai mandi dan meninggalkan segenap aktivitasnya di depan laptop.

Cindai telah selesai mandi dan kini ia memakai rok mini dan kaos rumah yang sederhana namun tidak menutup kecantikannya. Setelah itu ia kembali ke laptopnya.

Via Twitter

Cek dm ya ndai @ChindaiGloria

Cindai langsung mengecek Direct messagenya.

From : @bagasrds
Ndai, gue minta nomor lo. Penting!
---
To : @bagasrds
0838xxxxxxx nih. Kalo sms pake nama dibawah!
---
Tak lama kemudian

*CRING*

Via SMS

To : Cindai
From : 0812xxxxxxx

Ndai!

-Bagas-
---
To : 0812xxxxxx
From : Cindai

Ada apa? Penting bgt ya?
---
To : Cindai
From : 0812xxxxxxx

Gak kok save nomor gue ya. Hahah
---
To : 0812xxxxxx
From : Cindai

katanya penting. Tau gini gak gue kasih nomor gue ke lo
---
Sudah lama mereka smsan, Cindai memutuskan untuk makan malam. Seperti biasa, makan malam sendirian sudah menjadi kegiatan sehari harinya.
Waktu menunjukkan pukul 20:40 dan Mama cindai belum pulang. Cindai setia menunggunya di kamar dengan membaca buku, sesekali ia menonton televisi, main games dan lain lain. Tak terasa jam dinding di kamarnya telah menunjukkan pukul 23:28. Terdengar suara klakson mobil pertanda meminta dibukakan pagar. Untung ada satpam juga yang setia menunggu Mama Cindai pulang.
Cindai segera tidur. Mematikan lampu kamarnya,laptop,televisi dan lain lain.
Terdengar suara bukaan pintu.

*KREK*

“Kamu sudah tidur sayang?” Tanya orang itu dan ternyata mama cindai
Cindai tidak menjawab karena tengah berpura pura tidur
Mama mendekat dan duduk disamping cindai.
“Ndai, andai kamu tau. Mama sayang banget sama kamu.” Ucap mama cindai sambil mengelus rambut anak perempuannya itu.
“Goodnight ya ndai. Maaf mama belum bisa jadi mama yang sempurna buat kamu.” Ujarnya lagi lalu mengecup kening cindai dan segera keluar dari kamar cindai.

Setelah mama keluar, Cindai bangun dari tidur bohongannya dan segera duduk.
“Aku juga sayang mama” ujar Cindai lalu kembali merebahkan tubuhnya dan segera tidur.
---
“Hai..” sapa cindai ke teman temannya di sekolah
“Hai” balas Chelsea,Gilang,Dinda dan Difa
“Ngeliat bagas gak?” Tanya Cindai. Semuanya menggeleng
“Ohh..” Cindai hanya ber O-ria sambil segera duduk di bangkunya
---
Tak lama, bagas datang dengan salamnya.
“Assalamualaikum.” Ucap bagas di ambang pintu
“Waalaikumsalam.” Jawab dinda,gilang dan difa
“Selamat pagi…” ucap Chelsea
“Pagii” balas bagas
“Eh ndai. Tadi lo nyariin bagas. Tuh udah dateng” ucap Chelsea
Bagas yang baru duduk langsung menatap ke arah Chelsea dan cindai
“Ih apaan sih chel” balas Cindai yang mukanya merona merah
Saat bagas melihat ke arah cindai, cindai menengok dan melihat bagas tersenyum manis sangat manis. Segera cindai memalingkan pandangannya kembali ke depan.

“Chel ayo ke kantin.” Ajak Cindai sambil menarik tangan Chelsea
“Eeeee…. Bentar dong. Lo cantik cantik arogan yeee” gerutu Chelsea
“Yaudah cepetan ah!”

Saat Cindai dan Chelsea keluar, Difa,Dinda dan Gilang menghampiri bagas.

“Wey broo…” sapa gilang
“Sok asik lo” balas difa menoyor gilang
“Ah lu!” gilang membalas toyoran difa
“Eh udah udah. Eh gas, menurut lo cindai gimana ?” Tanya dinda
“Ha ? Cindai ? biasa aja ah” jawab bagas
“Yang bener ?” goda difa
“Iyaa. Gue Tanya ke kalian, Cindai itu sebenernya anaknya gimana ?” balas bagas
“Cindai itu anaknya cuek,jutek,gak mikirin yang gak penting, tapi asik kok.” Balas dinda
“Hmm.. dia single?” Tanya bagas
“Naaah. Kenapa gas? Lo suka ? bilang dong!” ujar gilang sambil menyenggol bahu bagas
“Ah apaan si lo.”
“Iya lah dia single. Dia itu paling gamau mikirin pacar. Seumur hidup dia aja katanya baru 1kali pacaran. Itu juga waktu dia kecil” balas dinda
“hah? Iya? Waduh” ujar bagas bingung
‘Kalo gue jadian sama dia, gue bisa jadi first love nya dong. Bagus tuh. Eh kok jadi ngawur gini sih pikiran gue-_-‘ batin bagas sambil melamun.

-Bersambung-

Sabtu, 25 Mei 2013

Cerpen BaDai 'Aku, Kamu, Selamanya'


Hai BDS aku bawa cerpen nih
Semoga suka.. Ini bikinan sendiri, dan baru banget selesai diketik
Cek This Out!
---
Kerispatih – Lagu Rindu

Bintang malam sampaikan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
---
Pemuda berparas tampan berumur 16 tahun itu segera mengusaikan permainan pianonya.

“Ndai, aku kangen” ujar pemuda itu. Pemuda itu bernama Bagas Rahman Dwi Saputra.

Bagas langsung berjalan menuju balkon depan kamarnya.
“Ndai, apa kamu inget ya sama janji kita 3tahun yang lalu? Aku rasa engga. Kamu dulu bilang sebelum kamu pergi ke australi kalau aku ulang tahun ke 17, kamu akan dateng kesini. Iya ndai, tinggal 2minggu lagi aku makin  tua nih. Semoga kamu inget ya ndai. Jujur aku berharap banget adanya diri kamu disamping aku waktu aku berumur 17 tahun nanti.” Ujar Bagas lalu kembali masuk ke kamarnya.
---
Tak terasa sudah 3hari berlalu setelah bagas berada di balkonnya itu.

“Woy broo.. Bengong aja” Difa mengagetkan bagas yang tengah melamun di kantin
“Eh lo..” balas Bagas
“Kenapa lo? Cindai lagi? Come on, dia udah ga akan balikk” ujar Difa lagi
“Dia pasti balik kok!” balas Bagas yang sedikit membentak
“Eitss kalem broo” Difa berlagak ketakutan
“ah lebay.” Balas Bagas
“Cie yang H-11 makin tuaa..” Ledek Chelsea dan Angel yang tiba tiba dateng
“Ah bisa aja. Baru 17, belom 40 haha” balas Bagas dengan candaannya
“Haha bener tuh. Oh iya gimana cindai gas? Udah ada kabar?” Tanya Angel. Bagas hanya menggeleng tak bergairah.
“Yang mau ulang taun jangan galau donggg..” Goda Chelsea
“Siapa juga yang galau haha…” balas Bagas
“Ya elo lah.” Sahut Difa
“Sial lo haha.. Udah yuk udah mau bel deh kayanya” ujar Bagas
“haha iyaiyaa...” akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kelas
---
9 hari telah berlalu, dan cindai belum juga memberi kabar ke bagas.
“Cindaii! Lo kemana? Gue kangen bangettt!!!!” Gerutu Bagas sambil memukul mukul kasurnya.

Tok…Tok…

“Siapa?” Tanya bagas
“Kitaaa” ucap orang dari luar
“Siapa aja?” Tanya bagas lagi
“Chelsea difa angel gass” balas Chelsea
“Masuk aja. Gak dikunci!” teriak bagas

-KREK-

“Gas?” Difa bingung melihat keadaan kamar bagas yang begitu berantakan
“Lo lagi gak sakit kan gas?” Tanya Difa
“Maksudnya?”
“Lo yang biasanya rapi kok jadi brutal gini sih?” balas difa
“Ini semua gara gara cindai! Gue benci dia!!” balas Bagas
“Gaboleh ngomong gitu dong gas. Dia pacar lo, lo inget itu kan?” Chelsea menenangkan
“Iya chel gue inget. Sekarang gue Tanya deh ke dia, dia inget gak sama gue ? Hah?” bentak bagas
“Dia pasti inget lo kok.” Sahut Angel
“Iyaa gue percaya kok sama cindai, dia pasti bakal kesini dan nepatin janjinya ke lo” balas Chelsea
“Yaudah lah terserah. Kalian mau ngapain?” Tanya Bagas
“Kita mau ngajak lo jalan. Lo gak bĂȘte apa di kamar mulu?” balas Difa
“Nah bener tuhhh ayoo” ajak Chelsea sambil menarik tangan Bagas
“Ah males…” balas Bagas sambil menahan tarikan Chelsea
“Ayooo….” Angel dan Difa ikutan menarik tangan Bagas
“Iyaaa bentar dong. Masa kaya gini sih?” balas Bagas sambil melihat badannya yang masih tertempel piyama.
“Hehehe yaudah sana mandi dulu yang bersih & Wangi siapa tau ada cewe yg suka sama lo.” Goda Difa
“Banyakkk… Udah udah sanaa” usir Bagas sambil mendorong mereka ber-3 keluar dari kamarnya

Setelah Angel,Chelsea dan Difa keluar, Bagas segera menuju kamar mandi. Karena jalan menuju kamar mandi melewati lemari bajunya yang terpampang foto fotonya dengan Cindai dulu sebelum cindai pindah ke australi. Bagas berhenti sejenak, dan memandang foto foto itu.

“Apa aku harus lupain kamu ndai? Kamu jahat” ujar bagas sambil memukul foto itu tepat dibagian wajah ‘Cindai’ lalu melanjutkan niatnya untuk mandi.
---
Kini Bagas telah selesai mandi dan berpenampilan sangat ‘wow’ lalu segera turun ke bawah untuk menghampiri sahabata sahabatnya.

“heii” Sapa bagas
“Heii… Nahhh gini dong kan keren gas!” puji Chelsea
“Iya nih. Keren banget lo, gak bakal ada cewe yang gak naksir deh kalo lo kaya gini terus hehe” sahut Angel
“Ehm…” Dehem Difa
Semua mata tertuju pada Difa.
“Kenapa lo?” Tanya Angel
“Gak. Keselek” balas Difa terkekeh
“Ohh…” Angel hanya Ber-O ria
“Yaudah yuk. Keburu siang nih!” balas Bagas
“Ayooo” mereka semua segera pergi ke suatu tempat yang masih dirahasiakan.
---
Saat di perjalanan, bagas seperti mengetahui arah jalan ini.
“Arah jalan ini, pohon pohon itu, dan semuanya… Ini kan arah ke… Taman” batin Bagas

Seketika, mobil terhenti. “Udah sampe deh… Turun yuk” ujar Angel
“Ayooo..” sahut Chelsea dan Difa penuh semangat, namun tidak untuk Bagas.
“Gas? Lo gapapa?” Tanya Angel
“Gapapa? Kata lo gapapa? Lo semua bawa gue ke tempat ini malah bikin perasaan gue gak karuan tau ga! Disini semuanya terjadi. Gue nembak Cindai, Gue ngutarain semua, sampe disini juga tempat kita harus pisah!” bentak Bagas. Semuanya terdiam
“Gue mau pulang!” ujar Bagas
“Tapi gas, kita ajak lo kesini buat have fun! Kita gak tega ngeliat lo uring uringan terus di kamar atau dimana. Niat kita baik!” bentak Difa
“Ayolah… Kita Have fun disini. Gausah Childish deh!” Chelsea ikut angkat bicara
“Ayo gaaas….” Angel menarik tangan Bagas
Akhirnya Bagas mau, mungkin terpaksa.
---
Chelsea,Difa,Angel dan Bagas duduk di lahan berrumput yang begitu luas.
“Gue mau disini sendiri.” Ucap Bagas pelan
Tanpa sepatah katapun Chelsea,Angel dan Difa pergi dari sana.

“Ndai, lo dimana?” lirih Bagas sambil meneteskan 1 tetes airmatanya

-Flashback ON-

“Horeee, Lo udah umur 10 tahun gas. Selamat yaa” ujar Cindai saat Bagas selesai meniup Lilin yang tertera angka ‘10’ di atas kuenya
“Makasih ndai. Lo sahabat terbaik gue.” Balas Bagas lalu memeluk Cindai
“Hehe kue pertama mau dikasih ke siapa gas?” Tanya Cindai
“Ke lo dong. Bentarya gue potong dulu” balas bagas
“Nah nihh buat lo” bagas memberikan sepotong kue di atas piring untuk Cindai
---
“Gasss kita lulus!! Lo mau SMP mana ?” Tanya Cindai
“Iya ndaii gak nyangka ya. Kayanya baru kemaren deh kita minum susu pake dot eh sekarang udah mau make seragam putih biru aja. Gue mau SMP mana aja deh, asalkan sama lo” balas Bagas
“Ah bisa aja lo…” Ujar Cindai
“hehehe” Bagas terkekeh
---
“Ndaaii, Lo dapet kelas berapa?” Tanya Bagas disela larinya
“Gue VIII-5 Gas. Lo?” Cindai balik Tanya
“Gue juga VIII-5. Ciee sekelas lagi. Asikkkk” balas Bagas
“Horeee” Cindai bersorak
---
“Ndai, aku sayang sama kamu. Apa kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Bagas sambil Berlutut di depan Gadis berseragam putih biru itu
“Gue gak mau.” Balas Cindai ketus
“Jadi lo gamau?” ujar bagas lesu
“eitss… Gamau nolak :)” balas Cindai
“Serius ndai? Makasihhh…” Bagas memeluk Cindai erat
“Iyaa… Tuh pemandangan danaunya bagus gas”
“Mana ?”
“Tuh…” balas Cindai sambil menunjuk sebuah danau lalu terduduk di bangku yang tersedia di sekitar mereka.
“Taman ini, menjadi saksi cinta kita ya ndai.” Ujar Bagas
“Hehe” Cindai hanya tertawa kecil mendengar omongan Bagas
---
“Happy Birthday bagas, Happy birthday bagas, Happy birthday, Happy birthday, Happy Birthday bagas…..” Cindai bersama Chelsea,Angel dan Difa membawakan 1buah kue ulangtahun berterakan angka ’13’ di atasnya.
“Duh kalian repot repot ajasih” ujar Bagas
“Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga.. Sekarang juga.. sekarang juga”
Bagas meniup lilin itu.
“Horeee….” Cindai dan yang lain bersorak
“Gak nyangka ya kamu udah 13 tahun aja gas, perasaan kemaren masih niup angka 10 deh hehe” goda Cindai
“Iya aku juga gak nyangka. Makasih ya ndai”
“Buat?”
“Semuanya” Balas Bagas
“Iya sama sama, Oh iya aku mau bilang ke kamu kalau aku…” Cindai menggantungkan kalimatnya
“Kamu apa?”
“Aku akan pindah ke australi” balas Cindai sedikit takut
“Hah? Kamu bohong kan? Kamu ngerjain aku kan ndai?” Balas Bagas yang sedikit tertawa
“Engga bagas, aku serius. Aku akan pindah ke australi besok.” Tutur Cindai
“Jadi ini beneran?” Tanya bagas memastikan. Cindai mengangguk
“Kenapa ndai? Kenapa kamu tinggalin aku?” ujar Bagas
“Aku harus ikut orang tua aku. Aku gak mungkin tinggal di Jakarta sendirian” balas Cindai
Bagas terdiam.
“Tapi aku punya 1 kabar bagus…” ujar Cindai
Bagas yang tadinya diam langsung menatap Cindai dan berbicara “apaaa?”
“Jika nanti umur kamu menginjak 17tahun, aku pasti ada di samping kamu dan nemenin kamu buat make a wish di sweet seventeen kamu gas” balas Cindai sambil melempar senyum khasnya
“Bener itu ndai?” Tanya Bagas. Cindai mengangguk mantap
“Janji?” Bagas mengulurkan kelingkingnya. “Janji” Cindai menautkan kelingkingnya di kelingking Bagas.
“I’m Gonna Miss You Ndai…” Bagas memeluk Cindai. “Me too Gas” Cindai membalas pelukan Bagas

-Flashback OFF-

“Ndai, lo inget kan? Taman ini adalah saksi berawalnya hubungan kita, tapi menjadi saksi juga untuk perpisahan kita.” Lirih Bagas

Seseorang menepuk bahu Bagas.
“Gas?”
Bagas sungguh mengenali suara itu, langsung menoleh. Ternyata benar, Chelsea sahabatnya.

“Eh lo Chel..”
“Lo betah banget sih gini melulu” ujar Chelsea
“Gue begini juga karena siapa chel? Gara gara sahabat lo.”
“Yeee lo nya aja yang lebay. Udah ah yuk have funn!!” ajak Chelsea
“Chel.” Panggil Bagas
“Hmm?”
“Cindai bakal dateng gak ya buat gue?”
“Hmm.. Pasti kok Gas, gue yakin itu” Balas Chelsea
“Thanks ya”
“Untuk?”
“Semuanya yang lo,Difa dan Angel kasih waktu gue kaya gini.” Ujar Bagas
“Iyaa.. Kita kan sahabat” Balas Chelsea sambil menepuk bahu Bagas
“Yaudah yuk Have funn!!!” sorak Bagas
“Ayooooo” balas Chelsea
“Gue akan buktiin. Ada atau ngga adanya lo, gue juga bisa bangkit!” Batin Bagas
---
Kini sudah H-1 sweet seventeen Bagas dan Cindai belum juga datang. Di lain tempat, Chelsea, Difa dan Angel sedang menunggu kedatangan Cindai di Bandara.
Sudah hampir 1 setengah jam mereka menunggu, dan akhirnya seseorang yang cantik mengenakan baju hangat pink dan rambut terurai panjang keluar dari pintu kaca.

“Cindaaaaaai” Teriak Chelsea dan Angel saat melihat Cindai
“Heeiii” Cindai berlari menuju Chelsea, Angel dan Difa
“Kalian apa kabar?” Tanya Cindai
“Baik banget. Loo?” balas Chelsea
“Hehe baik kok. Yuk nyari kue sama kadonya” ajak Cindai
“Yukk…”
---
Kini mereka sudah di toko kue, Cindai kelihatan sedikit bingung.
“Mau yang mana ndai?” Tanya Chelsea
“Hmm... Bingung Chel” balas Cindai
“Yang ini aja” usul Angel sambil menunjuk kue yang berhiaskan krim coklat dan putih dengan gradasi warna hitam yang cocok untuk Bagas yang memang cool.
“Nah itu juga bagus. Yaudah yang itu aja” Balas Cindai
“hehe Angel gituloh yang pilih.” Ujar Angel Pede

“Kue udah, sekarang tinggal kado nih..” ujar Cindai
“Ayo gue tau kok dimana toko kado yang bagus bagus…” balas Difa
“Ayo deh gue ikut aja” sahut Cindai dan yang lain
---
Sudah menghabiskan berjam jam di toko aksesoris, Cindai memutuskan untuk membeli sebuah jam tangan untuk Bagas, lalu segera pergi menginap ke rumah Chelsea karena Cindai tidak ada siapa siapa di Jakarta.

“Chel, menurut lo reaksi bagas gimana ya?” Tanya Cindai saat di kamar Chelsea
“Menurut gue dia bakal seneng banget. Soalnya kemaren maren dia uring uringan mulu. Sebel tau ngeliatnya” balas Chelsea
“hahaha.. feeling gue kok gak enak gini ya Chel?”
“Ahh udahlah. Mending lo tidur biar jam 22:00 nanti kita berangkat ke lokasi lo gak ngantuk” Balas Chelsea
“Oh ok.. Bangunin ya chel kalo udah jam 10..”
“Sippp..”
---
Detik telah bergulir menjadi menit bahkan menitpun bergulir menjadi jam. Kini sudah jam setengah dua belas malam. Cindai,Angel dan Chelsea sudah siap dengan rencananya. Sedangkan difa, sedang membujuk Bagas untuk ikut ke lokasi surprise.

“Ndai tuh udah ada Bagas…” Ujar Chelsea
“Mana?”
“Tuhh…”
“Oiyaa.. siap siap yaa..” ujar Cindai
“Tunggu bagas duduk disana, baru kita samperin” tambah Cindai
---
“Dif kita mau kemana sih? Udah malem tau. Ngantuk” Gerutu Bagas.
“Udah deh lo diem! Sekarang emang udah jam berapa?”
“23:54”
“Ooohh….” Difa hanya Ber-O ria. Namun tangannya bergerak mengetik Sms untuk Cindai CS agar bersiap siap mendekat ke Bagas.
---
Teng…Teng…
Waktu telah menunjukkan pukul 00:00.

“Ciee udah 17 tahun. Selamat ya bro” ujar difa sambil memeluk sahabatnya itu
“Makasih ya broo” balas Bagas

“Gas..” panggil seseorang di belakangnya. Refleks, bagas langsung menoleh.
“Cindai?” Bagas kaget
“Iya ini gue. Gue nepatin janji gue kan?”
“Gakk! Lo bukan cindai. Cindai gak akan nepatin janjinya! Cindai udah gak ada di hidup gue. Pergi lo! Gue udah lupa sama cindai! Pergiii!!” Bagas berteriak
“Gas,, tapi..”
“Pergi!!!!!”
Tanpa ba, bi, bu cindai meletakkan kue yang ia pegang di bangku lalu langsung berlari menjauhi Bagas.
“Lo gila gas!” Ujar Chelsea lalu mengejar Cindai.
---
“Bagas jahat sama gue… Bagas jahat sama gue..” itulah yang ada dipikiran Cindai saat ia berlari. Tak tau mau kemana, ia terus berlari, terus sampai akhirnya…

-BRUKKKK-

“Cindaaaaaaaaaaaaai….” Teriak Chelsea disela larinya
---
“Gas, lo kenapa tega sih giniin cindai? Kenapa gas kenapa?!” bentak Chelsea kepada Bagas
“Maaf Chel gue gak tau kalo bakal begini keadaannya…” ujar Bagas sambil menunduk
“Udah gausah disesali. Mending kita berdoa buat Cindai..” Balas Angel

Tak lama, dokter keluar dari ruang operasi Cindai.
“Dok gimana keadaan Cindai?” Tanya bagas
“Dia sedang istirahat. Nampaknya dia akan koma selama beberapa hari.” Balas Dokter itu
“Kami boleh masuk?”
“Berdua berdua saja ya..” ujar dokter itu lalu meninggalkan mereka.
“Gue dan Bagas dulu ya…” ujar Chelsea
---
“Ndai, maafin gue..” Ujar Bagas sambil mencium punggung tangan Cindai
“Telat gas..”
“Jangan tinggalin gue ndai.. Gue udah nunggu kedatangan lo dari 3tahun lalu, sekarang ? lo malah mau ninggalin gue? Gak ikhlas gue ndai!” tutur Bagas sambil meneteskan air matanya

Tak lama, mata Cindai bergetar dan perlahan lahan terbuka.
“Gas, Cindai gasss…” ujar Chelsea
“Ndai, lo sadar?” Tanya Bagas
“Gu….e…cu..ma…mau… bi…lang…ka..lo..gu..e..sayang…sama…lo..gas…O..iya… se…la..mat…ulang…ta…hun..ya..Ma…kasih…u..dah…ma..u.. nunggu…gue…3tahun..tapi ma..af..gu..e cu…ma…bis..a..ne…menin…lo..sam…pe… u..mur..17..ta..hun…Ma…af… ya…gas..” ujar Cindai terbata bata lalu perlahan menutup matanya.
Alat pendeteksi detak jantung dekat cindaipun, perlahan lahan berubah menjadi garis lurus, itu artinya cindai… Tiada…

“Cindaaaaaaiii….” Teriak Bagas dan Chelsea melihat Cindai sudah terbaring di sana.

“Cindai, maaf. Ini semua gara gara aku. Makasih ya buat semuanya, makasih buat 17 tahun ini, karena kamu selalu ada buat aku. Aku janji akan selalu inget kamu ndai. Kamu akan ada bersama aku di ulang tahun ulang tahun aku selanjutnya. Bahkan, selamanya…” ujar Bagas lalu mencium punggung tangan Cindai.


-End-

Maaf kalo banyak yang typo... maklum bukan penulis profesional
Follow twitter admin ya @zaakyki kalo ada kritik&saran mention aja makasih
Gak follow, gak temen hehe.

Semua Karenamu part 2 Cerbung BaDai

Hai BDS
Aku bawa cerbung baru nih. Cerbung ketiga aku
Semoga semua suka. aminnn:)

Cek this out!
---

Bagas dan Cindai berjalan menuju kelas dengan mengobrol sedikit

"Gas, lo suka musik?" Tanya cindai
"Iya ndai. Kalo lo?" Tanya bagas balik
"Hmm.... Ga terlalu sih hehe" kata cindai
"Loh kenapa? Musik itu kan indah." Kata bagas
"Hmm..... Kepo banget sih!" Kata cindai sambil meninggalkan bagas
"Lah kok marah sih ndai?" Balas bagas sambil mengejarnya

Cindai telah sampai kelas dan langsung menduduki bangkunya. Tak lama, Bagas sampai sambil ngos ngosan.

"Ndai, kok lo marah deh? Kan gue cuma tanya." Kata bagas
"Tapi lo tuh kepo banget gas!" Bentak cindai
"Iyadeh maaf ya ndai" balas bagas sambil menuju bangkunya
"Eh gas, bukan maksud gue buat marah marah sama lo. Gue lagi…" Belum sempat cindai berbicara dia sudah memotong
"Iya gue tau. Lo lagi bete. Gue tau kok" kata bagas
"Iya maaf ya." Kata cindai

-KRING-

Bel tanda istirahat telah berakhirpun berbunyi. Saatnya Cindai dan Bagas kembali focus untuk belajar.

Kelas itu memang bisa dibilang dominan anak yang pintar, jadi sama sekali tidak ada kebisingan untuk mengobrol dari satu siswa kepada siswa yang lain yang ada hanya keseriusan mereka untuk memperhatikan guru yang sedang mengajar. Begitupun Bagas dan Cindai.
Sudah 2 mata pelajaran dimulai sejak habis istirahat tadi dan sekarang waktunya….

-KRING-

Bel pulang berbunyi

"Ndai, lo pulang naik apa?" Tanya bagas
"Gue jalan kaki bareng anak anak. Lo mau bareng? Yuk." Balas cindai
"Hmm.... Lo ke arah mana?" Tanya bagas lagi
"Gue ke arah sana. Lo ?" Kata cindai
"Gue juga. Yaudah yuk bareng" kata bagas
"Hore ada temen barengan baru hehe" kata dinda
"Woo. Dindaaa!" Kata difa cemberut
"Lah lu kenapa?-_-" kata dinda
"Gapapa" balas difa singkat
"Ndai, jadi belajar di rumah lo?" Tanya chelsea
"Jadi kokk. Yuk makanya cepet. Keburu siang" kata cindai
"Lo mau ikut gas?" Tanya gilang
"Gue kan baru. Emang dia mau ngajak gue?" Kata bagas
"Gaas, kita kan temen. Masa gue gak ngajak lo sih" kata cindai
"Oh iya udah gue ikut dehh hehe." Balas bagas

Kini Difa,Dinda,Gila
ng,Chelsea,Cindai dan Bagas segera berjalan ke rumah cindai. Rumah yang tidak begitu jauh dari sekolah, tidak begitu dekat juga. Lalu? Ah abaikan.
---
Finally, mereka sampai di rumah Cindai. Sehabis cindai mempersilakan masuk, ia langsung ke kamarnya guna mengganti baju.
Bagas,Gilang,Chelsea,Difa dan Dinda terduduk di ruang tamu. Sementara yang lain mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tasnya, bagas malah melihat lihat foto keluarga yang ada di dinding, meja, atas tivi, dan lain lain. Tak lama, Cindai datang dengan pakaian yang sudah terlihat lebih santai.

“Kalian mau minum apa?” Tanya Cindai
“Apa aja deh asal gak ngerepotin” balas Dinda
“Ok bentarya.” Tutur Cindai lalu menuju dapur

Bagas yang masih melihat lihat foto keluarga Cindai, tiba tiba berbicara.
“Ndai, orang tua lo kerja?”
Sepertinya Cindai tidak mendengarnya.
“Bagas!” panggil Difa. Bagaspun menoleh.
“Apa?” Tanya bagas bingung
“Sini.”
“Apaan sih?” kini bagas tambah bingung oleh Difa dan segera menghampirinya
“Lo jangan pernah nanya tentang orang tuanya ke Cindai. Apalagi bokap.” Bisik Difa
“Loh kenapa?”
“Ya pokoknya jangan.” Balas Difa. Bagas tidak menjawab.
---
Saking asiknya mereka bersama, sampai tak dikira kalau sudah jam 5. Akhirnya mereka harus pulang dari rumah Cindai.
“Ndai, kita pulang dulu ya” pamit Difa
“Iyaa udah sore nih” sahut Chelsea
“Ok.. Makasih ya udah mau mampir.” Balas Cindai
"Maaf ya ngerepotin" ucap Bagas
"Ah engga kok. Biasa aja" balas Cindai sambil melempar senyum
"Udahya bye.." kata Chelsea sambil keluar dari pagar. Yang lain mengikuti
"Bye" teriak Cindai seraya melambaikan tangan

Difa,Dinda,Chelsea,Gilang dan Bagaspun pulang dari rumah Cindai. Seketika Cindai kesepian dan dia memutuskan untuk memainkan laptopnya.
---
Via Facebook.

259 Friends Request.
“Waduh nambah 7 orang-_-“ Ujar Cindai bingung
“Ihh kok alay alay amatsih..” sambungnya
“Buka twitter aja.” Ujar Cindai lalu membuka twitter.

Via twitter

1New Mention.

@bagasrds : Followback gue ya makasih

Seketika senyum merekah di bibir gadis itu. Entah sihir apa yang menarik tangan cindai untuk memfollback bagas. Dia dikenal juga anak yang pelit follback dan mention. Bayangin aja followers 4000 following 50._. Hahaha

Followed gas RT @bagasrds : @ChindaiGloria Followback gue ya makasih

Hampir satu jam mereka saling melempar mention. Kini jam menunjukkan pukul 16:30 berarti waktunya Cindai mandi dan meninggalkan segenap aktivitasnya di depan laptop.

Cindai telah selesai mandi dan kini ia memakai rok mini dan kaos rumah yang sederhana namun tidak menutup kecantikannya. Setelah itu ia kembali ke laptopnya.

Via Twitter

@bagasrds : Cek dm ndai!!! @ChindaiGloria

Cindai langsung mengecek Direct messagenya.
'Kayanya penting' pikirnya

From : @bagasrds

Ndai, gue minta nomor lo. Penting!

-Bersambung-

Follow admin juga ya @zaakyki kalo ada kritik dan saran mention aja makasih

Kamis, 23 Mei 2013

Semua Karenamu part 1 Cerbung BaDai

Hai BDS
Aku bawa cerbung baru nih. Cerbung ketiga aku
Semoga semua suka. aminnn:)

Cek this out!

---
SMP taruna bangsa ini adalah sekolah kesayangannya. Dia gadis bernama Gloria Cindai Lagio yang berumur 13th. Dia berada di kelas VIII tepatnya VIII.3. Difa, gilang, chelsea & dinda adalah sahabat sahabatnya di kelas itu. Dia adalah orang yang cuek dan gak terlalu memikirkan hal yang gak penting.

-Introduce End-

Hari ini adalah hari pertama Cindai masuk sekolah.

"Halooo, kalian apa kabar? Gue kangen loh sama kalian" sapa Cindai ke Gilang,Chelsea,Difa dan Dinda
"Gue baikkk." Sahut Gilang,Chelsea,Difa dan Dinda

-KRING-

"Aduh bel ya. Males deh belajar garagara udah kebanyakan libur." Cerocos dinda
"Bukannya gak belajar ya? Kan hari pertama sekolah, tega amat tuh guru." Sambung difa
"Iya gatau dehh." Balas dinda

Bu Ira telah duduk di bangkunya.

Bu Ira adalah Guru yang terkenal sangat galak. Namun, ia adalah wali kelas yang sangat bertanggung jawab.

-Introduce End-

"Selamat pagi anak anak."
"Selamat pagi bu." Kata mereka
"Ibu membawa teman baru untuk kalian" jelas bu ira
'Temen baru? Siapa ya?' pikir cindai sambil asik menulis nulis di buku

"Yaa kamu boleh masuk." Bu ira mempersilakan anak baru itu masuk ke kelas
"Kamu boleh memperkenalkan diri." Ujar bu ira ke anak baru itu
"Halo, nama gue Bagas Rahman Dwi Saputra. Kalian bisa panggil gue bagas. Gue pindahan dari palembang. Semoga kalian bisa menerima gue menjadi temen kalian." Ujar anak baru itu yang bernama bagas
"Nah bagas, kamu bisa duduk di belakang cindai. Disana." Ujar bu ira
"Baik bu."
"Sekarang, buka buku matematika kalian halaman 170" kata bu ira
"Bu, emang gak bebas? Kan hari pertama masuk." Celetuk cindai
"Cindai, jangan mulai ya." Balas bu ira
"Iya buu."

Seseorang menepuk bahu cindai

"Eh apaansih?" Tanya cindai sedikit marah
"Majuan dikit dong, tempat gue sempit nih." Balas bagas
"Yaudah tunggu dulu dong." Kata cindai
"Nah gini dong" balas bagas
Cindai tidak menjawab

Bagas menggoyang goyangkan bahu cindai lagi
"Apa lagi sih?" Ujar cindai teriak
"Hei ada apa ribut ribut?" Kata bu ira
"Cindai, bagas jangan ngobrol. Sini kalian maju." Sambung bu ira
"Iya bu" balas BaDai
"Kalian gaboleh ikut pelajaran ibu. Keluar sekarang" perintah bu ira
"Tapi bu. Dia yang ngajak ngobrol sayaa" kata cindai
"Sudah sudah, keluar kalian" kata bu ira
"Baik bu."
---

Kini Bagas si anak baru dan Cindai sudah di luar kelas dan mereka nampak bingung ingin kemana.

"Gas, gara gara lo nih" kata cindai menyalahkan bagas
"Kok gue? Gue kan cuma manggil lo. Lo nya malah teriak teriak" elak bagas
"Emangnya lo manggil gue mau ngapain sih? Penting? Kurang lebar tempat loo?" Cerocos cindai
"Guee.... Gue cuma mau kenal kok sama lo." Balas bagas
"Jadi? Lo manggil manggil gue, sampe kita dihukum gini cuma gara gara mau kenal sama gue? Kan istirahat bisa." Kata cindai
"Hehe abisnya lo....." Belum sempat bagas meneruskan omongannya bu ira memanggil mereka
"Cindai, bagas sini" bu ira memanggil
"Iya bu. Ada apa?" Balas bagas dan cindai
"Kalian boleh masuk. Tapi, jangan berisik kaya tadi ya." Celoteh bu ira
"Baik bu." Kata BaDai
---
"Gas, jangan kaya tadi ya. Gue gakmau dihukum lagi." Kata cindai sambil menduduki bangkunya
"Iya." Jawab bagas singkat

-KRING-
Bel istirahat memanggil semuanya untuk berhamburan ke kantin

Seseorang menjulurkan tangannya ke depan muka cindai yang tengah menulis di mejanya

"Nama lo? Kenalin gue bagas rahman dwi saputra" kata bagas
Cindai mendongak ke arah bagas
"Gue, gloria chindai lagio. Lo bisa panggil gue cindai." Kata cindai membalas tangan bagas
"Makasih yaa. Temenin gue yuk." Kata bagas
"Kemana?" Tanya cindai sambil memasukkan alat tulisnya
"Liat liat ruangan disini." Kata bagas
"Ah gue mau ke kantin." Sahut cindai sambil menutup bukunya dan segera memasukkannya ke dalam tas
"Yaudah deh gue ikut" sambung bagas
"Ayo. Tapi gue agak lama kalo milih jajanan hehe" kata cindai
"Yaa gapapa" balas bagas

Bagas dan cindai jalan menuju kantin, tiba tiba Bagas melihat ruangan yang berhiaskan gambar gambar alat musik di jendela & pintu.

"Ndai, tunggu deh. Itu ruang apa?" Tanya bagas
Cindai menghentikan langkahnya dan segera menuju bagas
"Oh itu, itu ruang musik gas." Jawab cindai
"Gue mau ke sana dong" pinta bagas
"Ke kantin dulu yuk. Laper." Kata cindai
"Kalo lo mau ke kantin, ke kantin aja. Gue mau ke sana." Kata bagas
"Gapapa gas sendiri?" Tanya cindai
"Iya gapapa" balas bagas dengan senyumnya

Cindai melanjutkan langkahnya menuju kantin sementara bagas menuju ruang Musik

-KREK-

Bagas membuka pintu ruangan itu

"Hei siapa itu?" Kata seseorang di dalam
"Hmm. Gue.... Bagas." Kata bagas
"Oh sini masuk. Ada perlu apa?" Kata seseorang itu
"Hmm. Gue cuma mau liat liat aja kok. Gue masuk ya." Balas bagas lalu masuk ke ruang musik itu
“Iya silakan"

Bagas menemukan seorang cewe yang lumayan cantik, mukanya chinese, rambutnya terurai panjang.

"Halo, gue bagas. Lo?" Tanya bagas sambil mengulurkan tangan
"Hmm. Gue angel. Lo mau apa ?" Kata gadis itu yang ternyata bernama 'Angel' sambil membalas uluran tangan bagas
"Kan udah gue bilang kalo gue cuma liat liat hehe. Lo tertarik sama musik ya ngel?" Tanya bagas
"Yeah a little bit laah" kata angel sambil sedikit tertawa
"Lo bisa main alat musik? Alat musik apa?" Tanya bagas
"Sedikit sedikit. Gue bisa main pianika sama suling aja gas. Lo?" Jawab angel
"Gue bisa gitar, keyboard sama drum ngel hehe" balas bagas
"Wah hebatt."

-KREK-

Pintu terbuka lagi

"Hei siapa disana?" Kata angel
"Hmm.. Guee....guee.... Cindai ngel hehe" kata cindai
"Eh cindai. Kenapa ndai?" Tanya angel
"Gapapa ngel. Cuma ga sengaja lewat kook. Hehe. Lagi ngapain? Sendiri?" Kata cindai
"Gue lagi beres beres aja tadi. Engga, nih sama bagas" sahut angel
"Oh. Yaudah gue ke kelas dulu yaa. Maaf ganggu" kata cindai sambil meninggalkan mereka
"Eh ndai tunggu." Teriak bagas
"Iya gas. Kenapa?" Tanya cindai
"Tunggu. Ngel gue ke kelas dulu yaa. Makasih buat infonya tadi" kata bagas
"Iya gas sama sama." Balas angel
"Yuk ndai." Kata bagas
"Yuk. Ngel, gue duluan yaa. Daah" ujar cindai

Bagas dan Cindai berjalan menuju kelas dengan mengobrol sedikit

"Gas, lo suka musik?" Tanya cindai
"Iya ndai. Kalo lo?" Tanya bagas balik
"Hmm.... Ga terlalu sih hehe" kata cindai
"Loh kenapa? Musik itu kan indah." Kata bagas
"Hmm..... Kepo banget sih!" Kata cindai sambil meninggalkan bagas
"Lah kok marah sih ndai?" Balas bagas sambil mengejarnya

-Bersambung-
Follow My twitter kalo ada kritik dan saran mention aja makasih :)

Minggu, 19 Mei 2013

My Diary part 40 Cerbung BaDai (Ending)

Setelah hampir 40 menit cindai dan orangtuanya jalan ke bandara, akhirnya sampai juga di bandara dengan kondisi yang yaa bisa dibilang tak terlalu ramai. Cindai keluar dari mobilnya dan langsung disambut oleh Chelsea,Difa,Marsha dan Angel. Dimana bagas? entahlah.

Cindai langsung memeluk mereka, tak terkecuali difa. Satu satunya cowok yang ada di situ.
"Ndai, jadi lo bener bener akan balik ke manado?" Ujar chelsea. Entah sudah berapa kali dia menanyakan hal itu kepada cindai
"Iya chelmottt... Harus berapa kali sih gue bilang ke looo..." balas cindai sambil mencubit pipi chelsea gemas
"Ati ati yah" ucap angel yang matanya mulai berkaca kaca
"Cup cuppp.." difa menenangkan sambil mengelus kepala angel
"Pasti ngel."
"Loh bagas mana?" tanya cindai yang baru sadar kalau tidak ada bagas.
"Bagas ya? Oh.. mm... itu ndai.. aduh... gimana nih..." bisik Marsha kepada difa
"Ya gue gatau bilang aja dia kemana gitu." bisik difa
"Heiii.. kok pada diem? bagas mana?" tambah cindai
"Hmm bagas gak dateng ndai." ceplos Chelsea sambil memainkan ponselnya tanpa merasa bersalah-_-
"Chelsea!" bentak Angel,Difa dan Marsha bareng.
"Huh... Orang yang gue anggep spesial malah gak dateng. Lo kemana gas?" ucap cindai lalu terduduk di bangku yang ada.
---
Sudah setengah jam mereka menunggu pesawat cindai untuk take off dan kini tersisa setengah jam untuk menatap,mengobrol,bercanda dan bercerita bersama cindai.
"Oiya gue boleh tanya sama kalian?" tanya cindai
"Apa?" balas mereka kompak
"Kalo gue udah ga dijakarta, apa kalian akan inget gue ? Gak lupa sama gue?" ucap cindai penuh harap
"Of course Gloria Cindai Lagio." ucap Chelsea
"Pasti ndai" lanjut Angel
"Yoi" sahut Difa sambil merangkul Angel
"Kita ga akan lupa sama lo kok. Sekarang kita yang nanya ke lo. Apa lo bakal tetep inget sama kita?" ucap Marsha
"Hmm... iya dong :) Kalian the best deh pokoknya dihidup gue. Oiya waktu gue take off nanti, kalo bagas gak dateng juga tolong kasihin surat ini ke dia ya." balas cindai sambil memberi Marsha sebuah amplop yang berisi surat dari cindai untuk bagas.

Tiba tiba Marsha ingin membukanya. "eeeh,,,, itu kan buat bagas. Yee marsha kepo :p" ujar Chelsea lalu mengambil surat itu dari genggaman Marsha
"Ih kan gue gak sengaja tau. Tiba tiba rasa kekepoan gue dateng menyusup ke otak dan ya terjadilah..." balas Marsha gak nyambung
"Wah lo ketularan Chelsea sha." ledek Difa
"Apa apaan bawa bawa nama gue?" sahut Chelsea sambil cemberut
"Untung gak denger ya shaa.." ucap Difa
"Difaaa Marshaaaa" Chelsea teriak teriak di sana
"hehe peace" ucap DiSha barengan
"Eh udah udahh... Duh bagas mana ya? Apa dia bener bener gak mau dateng untuk gue ?" lirih Cindai
"Eeeeh yang mau pulang kampung jangan galau dong. Kita nyanyi deh" ucap Marsha sambil merangkul Cindai
---
Kita kan slalu bersama dalam suka duka 
Berbagi segalanya tak terpisahkan
Hanya kau yang ada dihatiku~


Kita kan slalu bersama menggapai semua cita dan meraih dunia
Walau BaDai menghadang tak akan kita terluka
Cause your my best friend forever~
---
Difa,Angel,Marsha dan Chelsea langsung memeluk cindai. Entah keberapa kalinya mereka berpelukan.
"Gue tegasin lagi. Gue sayang kaliann!" teriak cindai
DifAngel dan ChelSha hanya geleng geleng melihat Cindai.

"Ndai, Yuk pesawatnya take off 15 menit lagi." ucap Mama
"Iya ma sebentar." balas Cindai
"Oke sekarang waktunya kita berpisah. Jangan lupain gue yah. Jangan lupain persahabatan kita. Janji kalian bakal terus kaya gini tanpa adanya gue." Tutur cindai
"Pasti ndai." ucap Chelsea yang matanya mulai berkaca kaca dan segera menumpahkan semuanya
"Kan gue bilang, jangan lepas gue dengan air mata chel." ujar Cindai sambil menghapus air mata Chelsea.
"Kita akan kangen banget sama lo ndai." kata Angel
"Oiya jangan lupain bagas ya ndai." goda Difa
"Hehe bisa aja. Gatau deh bisa lupa atau engga sama dia. Eh udah dulu ya :) bye. Kita masih bisa smsan,twitteran,bbman dll kok... teknologi gak mati! Daahh..." ucap cindai sambil melambaikan tangannya dan segera berbalik arah memunggungi sahabat sahabatnya itu.

"Daah cindai." terdengar suara suara teriakan dari Chelsea,Angel,Marsha dan Difa dibelakang. Makin lama, suara makin tidak terdengar. Ya, kini cindai telah sangat jauh jaraknya dari sahabat sahabatnya itu. Sampai akhirnya..
"Cindaaaaai" terdengar teriakan seseorang memanggil namanya. Sepertinya suara itu cukup familiar untuk cindai. Akhirnya Cindai menoleh ke arah teriakan.
"Bagas?" Cindai kaget mendapati bagas telah dibelakangnya sedang mengatur nafas

"Ha..hai" ucap bagas yang masih ngos ngosan
"Lo dateng?"
"Iya dong :) sorry ya gue telat." balas bagas sambil menunduk
"Lo dateng kesini aja gue udah seneng gas :)" tutur cindai sambil mengangkat kepala bagas supaya menatapnya
"bener itu?" balas bagas yang masih tidak percaya. Cindai mengangguk mantap
dan *KLEP* Bagas memeluk Cindai "Gue sayang lo ndai. Gue gamau kehilangan lo."
Cindai melepas pelukan bagas "Gas, gue juga sayang lo kok. Banget malah :) Cuma tuhan belum mengizinkan kita untuk saling memiliki sekarang. Mungkin Tuhan ingin menguji dulu seberapa lama kita bisa bertahan dalam keadaan begini. Ayo gas kita bisa. Kalo tuhan ngizinin, kita bakal ketemu lagi. Aku janji" ucap Cindai
"Aku bakal jaga hati aku ndai sampe kamu balik." balas bagas lalu memeluk cindai lagi
"Janji?" tanya cindai sambil menunjukkan kelingkingnya. "Janji" bagas mengaitkan kelingkingnya di kelingking cindai.

"Cindai cepatt!!" teriak Mama
"Gas, udah ya gue duluan. Sampe bertemu di waktu yang belum ditentukan :) bye gas. I love you" ucap cindai
"Iya ndai bye. I love you too" teriak bagas kepada Cindai yang kini makin jauh dari dirinya dan menghilang di balik pintu itu.

Bagas memutuskan untuk kembali ke Chelsea,Cindai,Marsha,Angel dan Difa.
"Hai" sapa bagas
"Hai gas. Ini ada titipan dari Cindai" ucap Chelsea seraya memberi bagas sebuah amplop titipan cindai sebelum ia pergi tadi
"Apa nih?" tanya bagas bingung
"Buka aja. Kita juga gatau" balas Chelsea
"Yaudah yuk pulang. Bacanya dimobil aja. Makin gakuat gue disini inget cindai terus" tutur Angel
"Iya yukk"

Akhirnya mereka semua memutuskan untuk masuk ke mobil dan segera pulang. Setelah mereka berada di mobil, mereka bercanda seketika mengingat pesan Cindai 'Jangan melepas kepergian gue dengan airmata' Namun kata itu tidak dipikirkan oleh Bagas, ia masih memandangi amplop berwarna biru muda itu dan segera membuka lalu membacanya.
---
To : Bagas yang katanya Kece
From : Cindai :)

Gas, dulu waktu pertama kita kenal itu gak enak banget ya. Lo tiba tiba dateng ke meja gue, dan bully gue. Sumpah itu gak banget-_- terus lo ga dapet point tambahan dari Pak Dave gara gara gue, ya gara gara nama gue 'Cindai', waktu itu lo ganti nama gue jadi 'Cendol' :) Itu lucu loh hehe. Oh iya gue juga inget banget waktu kita dihukum bersihin 7 kelas + 1 gudang. Dan parahnya lo ngunciin gue di gudang :( 3jam lagi. parah banget gak sih? Semenjak itu gue mikir kalo lo itu benci gas sama gue. Tapi lama kelamaan, lo mau terbuka sama gue, gak cuek lagi dan 1 lagi gak ngebully gue lagi.
Semakin lama waktu bergulir, semua perasaan benci,sebel,jengkel,kesel gue ke lo berubah gas. Kata orang orang sih jadi 'Cinta'. Cuma gue malu ngakuin itu. Gue takut lo ngejauh, gue takut lo makin benci sama gue dan gue juga takut ganggu hubungan lo sama misel.
Tapi, sebelum gue ngutarain semuanya ke lo dan kita belum ada hubungan apa apa, gue ninggalin lo ke manado. Kata orangtua gue sih, kalo gue udah lulus SMA gue boleh daftar kuliah dimana aja. Berarti jakarta ? udah pasti :) tapi, cuma 1 hal yang gue takutin. Apa pas gue lulus SMA nanti, lo masih ada buat gue? Masih nunggu gue? Masih ngarepin hubungan kita bakal jalan? Ah gue ngaco ya gas. Iya ngaco banget .
Terimakasih ya udah mau jadi bagas yang nyebelin,ngeselin,ngejengkelin,jail dan 1 lagi makasih udah jadi seseorang yang bisa membuat hari hari gue lebih indah. terima kasih sekali lagi ya gas :)
Cuma surat ini yang bisa gue kasih ke lo. Maaf kalo gue belom bisa ngasih apa yang lo mau.

With Love
-Cindai-
---
"Cindai, lo punya perasaan yang sama kaya gue aja gue udah bersyukur banget :)" ucap bagas
"Lo salah. Lo bilang lo cuma bisa ngasih surat ini ke gue? Engga ndai. Menurut gue kebersamaan kita dulu sampe tadi itu adalah sesuatu pemberian dari lo yang berarti banget buat gue. Makasih ya ndai. Gue bakal simpen surat ini dan nunjukkin ke lo waktu kita ketemu lagi nanti. I love you." tambahnya lalu melipat surat itu dan segera memasukkannya kembali ke amplop biru mudanya.
"Cieeeeeee.." tiba tiba Chelsea,Angel,Difa dan Difa mencie ciekan bagas. Entah apa yang mereka cie ciekan. Bagas tidak memikirkannya, yang bagas pikirkan saat ini hanyalah kapan dan dimana ia akan bertemu lagi dengan cindai.
---
Kini Cindai telah sampai di rumahnya. Ya, di Manado. Ia langsung masuk menuju kamarnya dan segera mengeluarkan Cindai's Diary dari kopernya.
"Nah yang ini dirobek aja." ucapnya lalu merobek sesuatu dari buku itu.

*SEKK*

"Dipasang dimana ya? hmm disitu aja deh" ucap cindai saat melihat ruang kosong di samping cermin di kamarnya.
"Nah disini kan bagus. haha gue jahat banget gambar bagas segitunya. Tapi gapapa. Menurut gue itu gambar terindah yang pernah gue bikin. Sampai jumpa lagi gas :)" ujarnya lalu meninggalkan kertas sobekan itu yang ternyata gambar bagas yang dibuat olehnya seburuk mungkin waktu mereka musuhan dulu.
---
Kini Cindai menatap langit yang terlihat oranye dari jendela kamarnya.
"Gue bangga punya kalian. Chelsea,Difa,Angel,Marsha dan pastinya lo Bagas Rahman Dwi Saputra. Oiya satu lagi ini dia nih. My Diary. Benda yang setia dengerin cerita cerita gue. Makasih ya semua." ucap gadis itu sambil merekahkan senyum manisnya.

-End-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Terima kasih buat semua yang udah baca :) kalo gak ada kalian, gak akan bisa aku nerusin sampe part 40 begini :) Sekali lagi terima kasih... With love : Muhammad Zaki :)

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 19 :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss


My Diary part 39 Cerbung BaDai

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu.

Tok..Tok..

"Siapa?"

Tok..Tok..

"Ish siapa sih.." ujar cindai lalu bergegas menuju pintu.

-KREK-

"Siapa ? Kak aryaa? ada apa kak?" tanya cindai yang melihat kak arya
"Hai..."
"Masuk kak" ujar cindai
---
Cindai dan kak arya terduduk di ruang tamu.
"Ada apa kak?" tanya cindai lagi
"Hmm ini ndai buat kamu." ujar kak arya sambil memberi sebuah kotak.
"Apa nih kak?" tanya cindai yang kelihatan bingung
"Buka aja." balas kak arya
"Aku buka ya.."

Hening...

"Kalung?" tanya cindai
Ternyata ada kalung di dalam kotak pemberian kak arya itu.

Kini kak arya menggenggam tangan cindai dan menatapnya dalam.
"Ndai, aku mau jujur. Aku suka sama kamu. Kamu mau jadi pacar aku?" tanya kak arya serius
"Apa?!"
"Iya aku suka ndai sama kamu. Aku sayang sama kamu. Apa jawabannya?"
"Kak, maaf aku lebih suka kakak jadi kakak aku. Gak lebih." Ujar cindai sambil mengembalikan kalung yang diberi kak arya untuknya
"Kamu gak suka aku?"
"Suka kok kak. Suka banget :) Tapi ngga untuk berhubungan lebih dari sekedar adik kakak. Maaf ya kak" balas Cindai
"Iya ndai gapapa.." Balas kak arya lesu.
Cindai memeluk kak arya "Makasih ya kak udah buka hati kakak buat aku."
"Sama sama ndai. Walaupun aku gabisa milikin kamu sebagai pacar, tapi aku seneng bisa buka hati aku buat orang kaya kamu ndai." balas kak arya
Cindai melepas pelukannya. "Oh iya aku udah pernah ngasih tau kakak belom kalo besok aku akan ke manado." balas Cindai
"hah ? kok mendadak? aku gatau" sahut kak arya
"Waduh maaf ya kak telat ngasih taunya." balas Cindai
"Iya gapapa. Besok aku sekolah sih, jadi gabisa nganter ke bandara. Nih buat kamu aja" ujar kak arya sambil memberikan kalung pemberiannya tadi
"Untuk apa?"
"Untuk jadi kenang kenangan dari aku aja. Biar gak lupa" balas Kak arya
"Ohehe makasih ya kak."

Sedang asik mereka ngobrol, suara pintu terbuka terdengar lagi.

-KREK-

"Ndai, mama pulang." ucap seseorang yang ternyata mamanya
"Iya maa."
"Ini siapa ndai?" tanya mama yang melihat kak arya
"Saya temen cindai tan."
"Ohh ada perlu apa?"
"Cuma mau ngasih kalung ini kok. Buat kenang kenangan kan besok mau ke manado katanya." balas Kak arya
"Oh terima kasih ya nak. Iya doain cindai ya supaya selamat sampai di manado." ujar mama
"Pasti tante. Aku pamit ya. Ndai, mama kamu kan udah pulang aku pamit ya" ucap kak arya kepada mama dan cindai
"Ati ati ya nak."
"Ati ati kakk.."
Kak arya sudah berada di atas motornya dan hanya menunjukkan ibu jarinya.
"Daahh" cindai melambaikan tangan

Setelah kak arya menghilang diluar pagar, mama menyuruh cindai masuk.
"Yuk masuk. Kamu tidur ya. Kita take off bsk jam setengah 9" ujar mama lalu masuk dan naik menuju kamarnya
"Iyaa.." balas cindai sambil menutup dan mengunci pintu rumahnya
---
Cindai segera menuju kamarnya untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya.
Setelah ia sampai di kamar, ia mengurungkan niatnya untuk tidur lebih cepat. Namun, ia menulis di Cindai's Diary.
---
Rabu, 15 Mei 2013

Hai buk, tau gak? tadi kak arya nembak aku. Aku sebenernya kaget sih denger kata kata dr kak arya. Menurut kamu, aku tega gak sih sama bagas dan Kak arya? Mereka udah buka hati mereka buat aku, tapi akunya gak bisa nerima mereka. Tapi kalo sayang itu gak harus dibuktikan dengan status kan? Aku sayang banget sama kak arya. Tapi, rasa sayang itu gak sama dengan rasa sayang aku ke bagas. Duh bingung ih-_-. Semoga besok menyenangkan..
---
Cindai menutup buku hariannya dan segera memasukkannya ke dalam koper lalu bergegas tidur. Ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur lalu memandangi gelang dan kalung dari orang orang yang begitu spesial untuknya. Gelang berlambangkan huruf 'B' dan Kalung berliontin itu kini menjadi salah satu barang yang harus ia jaga. Setelah memandang gelang dan kalung itu, ia mengambil ponsel yang berada di sakunya guna mengirim pesan ke sahabat sahabatnya.

To : Chelsea{},Marsha{},Angel{},Difa{},Kak arya & BagasKece
From : Cindai

Aku sayang kalian({}):*
---
Selang beberapa menit, cindai mendapat balasan dari semuanya yang rata rata berisikan 'Aku juga sayang kamu ndai({})'. Cindai tersenyum melihat balasan dari semua sahabat sahabatnya itu dan ia langsung terlelap dengan penuh kedamaian di pikirannya.
---

"Cindaii!!!" teriak mama dari luar
"Iya maa... Hoamm" ucap Cindai yang masih sesekali menguap.
"Sudah jam berapa ini? Cepat mandi!"
Cindai melihat jam bekernya "HAH.. udah jam 7. Harus cepet cepet mandi nih!!" Cindai segera meluncur ke kamar mandi, setelah itu ganti baju, sarapan dan berangkat ke bandara.
---
Kini Cindai,Mama dan Papa tengah berbincang di dalam mobil.
"Cindai, yakin gak ada yang ketinggalan?" tanya Papa meyakinkan
"Iya paa... Aku udah taro semuanya kok di koper"
"Oh yasudah.. kalo kalung ini gimana ?" tanya mama sambil menunjukkan sebuah kalung
"I..itu kan kalung dari kak arya. Mama dapet darimana ?" tanya cindai bingung
"Mama temuin ini di kolong tempat tidur kamu tadi. Untung ditemuin, coba kalo engga. Nih" balas mama sambil memberikan kalung itu ke cindai.
"Makasih ya maa. kalung ini emang berarti banget." ucap cindai sambil memandangi kalung itu
---

Setelah hampir 40 menit cindai dan orangtuanya jalan ke bandara, akhirnya sampai juga di bandara dengan kondisi yang yaa bisa dibilang tak terlalu ramai. Cindai keluar dari mobilnya dan langsung disambut oleh Chelsea,Difa,Marsha dan Angel. Dimana bagas? entahlah.

Cindai langsung memeluk mereka, tak terkecuali difa. Satu satunya cowok yang ada di situ.
"Ndai, jadi lo bener bener akan balik ke manado?" Ujar chelsea. Entah sudah berapa kali dia menanyakan hal itu kepada cindai
"Iya chelmottt... Harus berapa kali sih gue bilang ke looo..." balas cindai sambil mencubit pipi chelsea gemas
"Ati ati yah" ucap angel yang matanya mulai berkaca kaca
"Cup cuppp.." difa menenangkan sambil mengelus kepala angel
"Pasti ngel."
"Loh bagas mana?" tanya cindai yang baru sadar kalau tidak ada bagas.
"Bagas ya? Oh.. mm... itu ndai.. aduh... gimana nih..." bisik Marsha kepada difa
"Ya gue gatau bilang aja dia kemana gitu." bisik difa
"Heiii.. kok pada diem? bagas mana?" tambah cindai
"Hmm bagas gak dateng ndai." ceplos Chelsea sambil memainkan ponselnya tanpa merasa bersalah-_-
"Chelsea!" bentak Angel,Difa dan Marsha bareng.
"Huh... Orang yang gue anggep spesial malah gak dateng. Lo kemana gas?" ucap cindai lalu terduduk di bangku yang ada.

-Will Continue-
1part lagi fix tamat :)
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 19 :) Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Sabtu, 18 Mei 2013

My Diary part 38 Cerbung BaDai

Bagas yang lagi lagi melihat cindai melamun langsung menghampiri "Ndai.." panggilnya
"Ya gas ?" tanya Cindai
"Hmm.. Lo belakangan ini sering ngelamun. Kenapa?" balas bagas
"Gapapa kok." tutur cindai
"Oke deh. Oiya ndai. Gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap bagas serius sambil menghadap cindai
Kini mata mereka berdua bertemu.
"Ngomong apa?" tanya cindai
"Gue mau jujur tentang perasaan gue ke lo" ujar bagas
"Perasaan ? perasaan apa?" balas cindai
"Sebenernya gue..gue suka sama lo." Ucap bagas
"Hah?" Cindai kaget
"Kenapa?"
"Gapapa.. Lo serius?" tanya cindai. Bagas mengangguk mantap.
"Jadi gimana? Lo mau jadi pacar gue?" tanya bagas lagi
"Ya tuhan, saat saat inilah yang aku tunggu. Saat bagas mengutarakan semuanya kepadaku. tapi kenapa harus 1hari sebelum aku meninggalkan dia? Kenapa tuhannn?? apa aku tidak bisa merasakan bagaimana rasanya disayang dengan orang yang mencintaiku?" batin Cindai
"Ndai... apa jawabannya?" tanya bagas sambil menggenggam
"Hmm gue gabisa gas maaf." ujar Cindai lalu pergi dari hadapan bagas. Namun, tangannya ditahan.
"Kenapa ndai? Lo ga suka sama gue?" tanya bagas
"Lo ga perlu tau gas. Lepas ya plis." ujar cindai halus
"Ok. Tapi kita pulang bareng. Gue gamau lo ngejauh dr gue." balas bagas
"Iyaa.. lepass" ujar cindai yang mulai dengan nada kasar
"Ok tapi lo jangan lari.." bagas melepas genggamannya. Namun, Cindai lari meninggalkan bagas
"Kalo lo gak suka sama gue, Fine. Tapi jangan kaya gitu!" teriak Bagas.

Kini bagas jalan ke depan seorang diri. Dia mencari cari sosok cindai di sekelilingnya, namun nihil. Dia hanya menemukan orang orang yang berlalu lalang di depan sekolah. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang.

Di lain tempat, Cindai sedang mengayuh sepedanya dengan cepat supaya sampai rumah lebih awal.
"Gas, gue gamau nerima lo bukan karna gue ga sayang/ga suka sama lo. Tapi, gue gamau nyiksa kita dengan kata LDR. Mending kita ga punya hubungan apa apa daripada harus punya hubungan tapi jarak jauh. Gue sayang gas sama lo. Sayang banget" batin cindai .

Finally, dia sampe rumah. Dengan sejuta rasa. Rasa capek, sedih, sampai senang pun ada. Salah satunya saat Bagas mengutarakan perasaannya kepada Cindai.
"Maa, Cindai pulang." ujar Cindai saat memasuki rumah
"Iya. Kamu udah siapin barang barang kamu?" tanya mama
"Hmm belum ma.. Ini aku rencananya packing abis pulang sekolah." balas cindai
"Oh yasudah sana. Pastiin gak ada yang ketinggalan" ujar mama
"Siiip ma.." balas cindai lalu menuju kamarnya
---
Setelah cindai sampai dikamar, ia langsung mengganti baju sekolahnya dengan baju rumah. Setelah itu, seperti biasa ia pasti menulis di Cindai's Diary.

Rabu, 15 Mei 2013

Hai, Besok hari terakhir kita dijakarta. Aku harap semua sahabatku bisa ngelepas aku pergi tanpa air mata. Oh iya masa bagas hari ini nembak aku. Emang sih saat saat itu yang aku tunggu. Tapi, kenapa harus 1hari pas aku mau ninggalin dia? Dari segi waktu aja kita udah ga cocok :) Tapi, aku beruntung juga bisa jadi orang yang ada di hati bagas. Jujur aja ya aku sayang banget sama dia :). Udah dulu ya. Semoga besok menyenangkan.
---
Cindai menyudahi tulis menulisnya dan segera packing untuk kepulangannya ke manado besok.

-CRING-
Suara dari ponsel cindai seperti ada yang memanggil.

Via telepon

Bagas : Haloo...
Cindai : Iya gas?
Bagas : Lo kenapa tadi tiba tiba lari sih?
Cindai : hmm itu... ituu... Gue kebelet pipis.. ya kebelet pipis hehe
Bagas : Yang bener ?
Cindai : Iyaa kan malu juga kali kalo ngompol disitu
Bagas : Oh iya deh.. Jadi jawabannya apa?
Cindai : Eh gue lagi sibuk packing buat besok nih. Bye

Tuut.....

Bagas : haloo..
Bagas : Halo ndai haloo...

"Ahh shit. Dia ternyata jadi ke manado." Ujar bagas sambil membanting ponselnya ke kasur
---
Kini cindai telah selesai packing barang barangnya. Sekarang waktunya ia santai. Ia merebahkan tubuhnya ke kasur sambil memainkan ponselnya.

"Sms Chelsea ah.."
---
To : Chelsea{}
From : Cindai

Chel, besok kalau mau anter gue ke bandara jam setengah 8 harus udah stand by yah :)
---
To : Cindai
From : Chelsea{}

Jadi lo beneran bakal balik ke manado? :( Ndai gamau pisah... Oke gue sms anak anak dulu ya:)
---
To : Chelsea{}
From : Cindai

Iya :) kita akan ketemu lagi kok. Cuma gatau kapan :)
---
To : Cindai
From : Chelsea{}

Jangan lupain gue ya ndai({}) Lafyu
---
To : Chelsea{}
From : Cindai

Iya engga lah chelmottt :* Lo sahabat terbaik dan terlemot yang pernah gue punya ({})
---
To : Cindai
From : Chelsea{}

Jahat :(
---
"haha chelsea, chelsea.." ujar cindai sambil geleng geleng
---
Detik bergulir menjadi menit bahkan menit bergulir menjadi jam. Waktu yang tadinya menunjukkan pukul '14:00' sudah berubah menjadi '19:00'. Cindai segera turun ke bawah untuk sekedar menonton tv.

Waktu ia turun, ia mendapati ruang makan masih kosong.
"Mama papa belum pulang." Ujar cindai lalu duduk diruang tamu sambil menonton tv

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu.

Tok..Tok..

"Siapa?"

Tok..Tok..

"Ish siapa sih.." ujar cindai lalu bergegas menuju pintu.

-KREK-

"Siapa ? Kak aryaa? ada apa kak?" tanya cindai yang melihat kak arya
"Hai..."
"Masuk kak" ujar cindai
---
Cindai dan kak arya terduduk di ruang tamu.
"Ada apa kak?" tanya cindai lagi
"Hmm ini ndai buat kamu." ujar kak arya sambil memberi sebuah kotak.
"Apa nih kak?" tanya cindai yang kelihatan bingung
"Buka aja." balas kak arya
"Aku buka ya.."

Hening...

"Kalung?" tanya cindai
Ternyata ada kalung di dalam kotak pemberian kak arya itu.

Kini kak arya menggenggam tangan cindai dan menatapnya dalam.
"Ndai, aku mau jujur. Aku suka sama kamu. Kamu mau jadi pacar aku?" tanya kak arya serius
"Apa?!"
"Iya aku suka ndai sama kamu. Aku sayang sama kamu. Apa jawabannya?"
"Kak....."


-Will Continue-
1 atau 2 part lagi tamat kayanya :)
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 20 :) Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Jumat, 17 Mei 2013

My Diary part 37 Cerbung BaDai

Cindai telah ditidurkan di atas tempat tidur UKS, Bagas sedang sibuk membersihkan darah yang keluar dari hidung cindai sedangkan Marsha sedang mencoba menghubungi Chelsea,Difa dan Angel.
Setelah 15menit, Cindai masih belum sadar. Namun semua sahabatnya telah berada di samping cindai dengan cemas.
Setelah hampir 2jam, Cindai baru siuman.
"Gue..gue dimana?" ucapnya sambil memegang kepala
"Lo di UKS ndai." jawab Chelsea
"Gue kenapa lagi?" tanya Cindai
"Lo pingsan lagi dan lo mimisan." ujar Marsha
"Hah? separah itukah ? gue cuma telat makan loh-_-" balas cindai
"Oiya kalian gak ke kelas?" lanjutnya
"Udah pulang hehe" balas Angel
"Hah? Berarti gue pingsan lama bgt dong?-_- maaf ya." ujar cindai seraya menundukkan wajahnya
"Iya gitu deh. Udah sekarang makan dulu nih..Aaaa.." ujar bagas sambil menyodorkan sesendok nasi kemulut cindai
Tanpa penolakan sama sekali, cindai langsung melahap nasi itu.
"Guys, maaf ya dihari terakhir gue di jakarta gue malah nyusahin kalian. Gue emang bukan sahabat yang berguna.. Maaf sekali lagi" ujar cindai
"Kita gak pernah nyesel kok udah bantu lo. Malah kita seneng." balas Chelsea dan semuanya tersenyum senang.
"Makasih ya :) Kalian udah jadi sahabat gue sekarang." Ujar cindai
"Gak sekarang doang kok. Besok dan akan selamanya!" ujar Chelsea mantap
Kini Angel,Chelsea,Cindai dan Marsha berpelukan kembali.

Tiba tiba pintu UKS terbuka..

*KLEK*

Ternyata Misel dan gengnya.

Prok..Prok..
"Ternyata cewe yang bagas suka adalah cewe yang penyakitan." ujar Misel saat memasuki UKS
"Maksud lo apa? Hah?" tanya Chelsea sambil mendorong Misel
"Eh selow dong. Iya dia Cindai yang katanya cewe yang kuat, berani, tapi ternyata... Penyakitan! Hahahah" balas Misel dengan tertawaan yang tertuju kepada Cindai

*PLAK*

Chelsea menampar Misel
"Omongan lo bisa gak sih dijaga sedikit? Asal lo tau, Cindai gak penyakitan. Dia cuma sekedar kecapean doang! Tuh bibir gue jait lama lama ya." ujar Chelsea emosi
"Aww..." Misel memegangi pipi bekas tamparan Chelsea

Tiba tiba Fena dan Gaby yang notabene gengnya misel menjambak rambut Chelsea. Kini Marsha dan Angel tak tinggal diam. Mereka berdua membalas jambakan dari Fena dan Gaby. Seketika UKS menjadi arena pertandingan perkelahian antara Chelsea,Marsha dan Angel dengan Misel CS.
Bagas dan Difa yang melihat kejadian itu semua, hanya diam terpaku tidak mau ikut campur. Tak berselang lama, guru BK datang untuk melerai pertandingan yang cukup seru itu.
"Kalian semua ikut ibu ke Ruang BK." ucap guru itu. Sebut saja Bu Romy
"Kami semua bu?"
"Iya yang ada di ruangan ini." balas Bu Romy
"tapi Cindai lagi sakit."
"Tidak ada tapi tapian."

Kini semuanya berjalan dengan lesu ke ruang BK. Tak terkecuali cindai yang sedang kurang sehat.
Rambut Chelsea,Angel,Marsha, dan Misel CS terlihat sangat berantakan. Beruntung saat itu jam pelajaran sudah selesai dan semua anak telah berada di luar lingkungan sekolah kalau tidak, pasti mereka sudah menjadi tontonan yang sangat memalukan.

"Ok Cindai. Saya lihat kamu tidak salah. Kamu boleh tunggu di luar." ucap Bu Romy kepada Cindai.
"baik bu. terimakasih"
---
Cindai kini berada di bangku panjang depan Ruang BK. Ia tak merasa begitu senang dengan keputusan Bu Romy, karena menurutnya dia juga salah kenapa sampai tidak melerai Misel berkelahi dengan sahabat sahabatnya.

Kini sudah hampir 40 menit Cindai menunggu sahabat sahabatnya dan Misel CS disidang. Tak lama, Misel CS keluar dari ruang BK dan menatap Cindai sinis lalu langsung pergi.
Setelah sekitar 15 menit Misel CS pergi, sahabat sahabat Cindai keluar dari ruang BK.
"Gimana gimana?" ucap Cindai langsung bangun dari duduknya dan segera menghampiri Chelsea,Angel,Bagas,Difa dan Marsha
"Kita diskors." Balas bagas lesu
"Hah ? Diskors? Separah itukah?" tanya Cindai
"Iya. Tapi cuma 3hari kok." balas Difa
"Guys, maafin gue ya pasti ini semua gara gara gue. Gue bikin kalian sial di hari terakhir gue di jakarta. Gue emang pembawa sial." Ucap cindai lalu menundukkan wajahnya
"Ndai ingetya. Ini semua ga ada hubungannya sama lo. Ini bukan salah lo dan satu lagi. Lo bukan Pembawa sial." Bagas memegang kedua pipi cindai dan menatap matanya
"Iya tuh ndai." Chelsea memeluk Cindai
"Oiya besok kan kita diskors, kenapa kita gak nganter Cindai ke bandara ?" ujar Angel
"Oiya bener juga tuh.." Balas yang lain
"Gausah deh. Kalo kalian ikut nganter, gue makin gak tega buat ninggalin kalian." tutur Cindai
"Kalo kita mau nganter gimanaaa?" goda Bagas
"Hmm... boleh deh. tapi inget, tanpa airmata :)" ucap Cindai tersenyum ke sahabat sahabatnya
"Yaudah yuk pulang." ajak Angel

"Yuk" balas yang lain

Kini Angel,Difa,Chelsea dan Marsha berjalan duluan ke parkiran. Cindai berjalan sangat perlahan sambil melamun.
"Ya tuhan, terimakasih kau telah memberikan sahabat sahabat seperti mereka. Yang ada waktu suka dan duka. Ya tuhan, apa di manado nanti aku bisa bertemu orang orang yang sama seperti mereka? Ya tuhan, apa aku akan bertemu mereka lagi? Semoga bisa." batinnya
Bagas yang lagi lagi melihat cindai melamun langsung menghampiri "Ndai.." panggilnya
"Ya gas ?" tanya Cindai
"Hmm.. Lo belakangan ini sering ngelamun. Kenapa?" balas bagas
"Gapapa kok." tutur cindai
"Oke deh. Oiya ndai. Gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap bagas serius sambil menghadap cindai
Kini mata mereka berdua bertemu.
"Ngomong apa?" tanya cindai
"Gue mau jujur tentang perasaan gue ke lo" ujar bagas
"Perasaan ? perasaan apa?" balas cindai
"Sebenernya gue..gue suka sama lo." Ucap bagas
"Hah?" Cindai kaget
"Kenapa?"
"Gapapa.. Lo serius?" tanya cindai. Bagas mengangguk mantap.
"Jadi gimana? Lo mau jadi pacar gue?" tanya bagas lagi
"Ya tuhan, saat saat inilah yang aku tunggu. Saat bagas mengutarakan semuanya kepadaku. tapi kenapa harus 1hari sebelum aku meninggalkan dia? Kenapa tuhannn?? apa aku tidak bisa merasakan bagaimana rasanya disayang dengan orang yang mencintaiku?" batin Cindai
"Ndai... apa jawabannya?" tanya bagas sambil menggenggam
"Hmm gue gabisa gas maaf." ujar Cindai lalu pergi dari hadapan bagas. Namun, tangannya ditahan.
"Kenapa ndai? Lo ga suka sama gue?" tanya bagas
"Lo ga perlu tau gas. Lepas ya plis." ujar cindai halus
"Ok. Tapi kita pulang bareng. Gue gamau lo ngejauh dr gue." balas bagas
"Iyaa.. lepass" ujar cindai yang mulai dengan nada kasar
"Ok tapi lo jangan lari.." bagas melepas genggamannya. Namun, Cindai lari meninggalkan bagas
"Kalo lo gak suka sama gue, Fine. Tapi jangan kaya gitu!" teriak Bagas.

-Will Continue-

2part lagi tamat kayanya :)
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 20 :)  Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

My Diary part 36 Cerbung BaDai

Cindai,Angel,Marsha,Chelsea,Difa dan Bagas telah duduk di deretan bangku supporter.
"Ndai, tadi lo mau ngomong apa?" tanya Chelsea
"Hmm... gue..gue... mau bilang kalo gue akan..." Cindai menatap Bagas. Bagas hanya memberi isyarat dan Cindai mengerti isyarat yang berartikan 'Ayo ndai gapapa..'.
"Gue akan kembali ke manado" ujar cindai lalu menunduk
"Hah? Ke manado? Ngapain?" tanya Chelsea kaget
"Mama sama papa bilang kalau kerjaannya di jakarta udah kelar. Jadi, mau gak mau, suka gak suka kita harus balik ke manado dan gue harus ikut karena mereka gak tega biarin gue dijakarta sendiri" balas cindai sambil mengeluarkan setetes air mata
"Jadi lo akan ninggalin kita?" tanya Chelsea yang matanya sudah mulai berkaca kaca. Cindai hanya mengangguk lemas.
"Gue gak mau pisah ndai sama lo. Lo sahabat terbaik gue" ujar Angel lalu memeluk Cindai
"Gue juga." Chelsea dan Marsha kini memeluk Cindai juga.
"Gue gak akan ninggalin kalian kok. Emang raga gue ke manado, tapi hati gue selalu disini ada buat kalian sahabat sahabat gue dan..." Cindai mengarahkan pandangannya ke Bagas.
"Janji ya kita akan ketemu lagi." tutur Chelsea lalu melepas pelukannya.
"Iya janji." balas cindai
Kini Marsha,Angel,Cindai dan Chelsea berpelukan lagi. Melepas cindai pergi ke manado. Sulit memang, namun apa boleh buat. Ini keputusan keluarganya. Difa dan Bagas hanya menjadi saksi kebersamaan keempat sahabat itu.
---
-KRING-

Tak terasa jam pelajaran Pak Dave sudah habis, kini memasuki jam pelajaran Bu Rina.
"Eh yaudah yuk ke kelas.." ajak Cindai
"Yuk" balas semuanya

Saat di kelas mereka dipojokkan dengan pertanyaan pertanyaan kepo dari teman teman sekelasnya yang tidak dihukum.
'Kalian ngapain aja diluar?','Enak gak?','Kok kalian berani sih sama Pak Dave','Kalian solid banget ya','Iri sama persahabatan kalian'.
Perkataan perkataan itu lah yang mereka dapatkan saat memasuki kelas.
Pelajaran Bu Rina mereka ikuti dengan tertib tanpa gangguan seperti tadi. dan kini waktunya....

-KRING-

Bel istirahat berbunyi.
"Hai, ke kantin yuk." ajak Angel
"Yuk." balas Cindai,Bagas,Difa dan Marsha
"Eh gue engga ke kantin deh. Mau nyamperin kak Cakka haha. Byee" ujar Chelsea lalu pergi dari hadapan mereka
"Huh Chelsea Chelsea.." ucap cindai
"Yaudah ayo. Nanti keburu rame" balas Difa
---
Kini kantin sudah dalam keadaan rame dan saatnya untuk Cindai dkk mencari bangku tempat mereka makan.
"Hmm.... itu dia" ujar Difa sambil menunjuk meja yang kosong
"Yaudah yukk.." balas Bagas

Saat mereka menuju bangku itu, ternyata ada 3anak cewe yang telah mendudukinya. Ya, Misel dan gengnya.
"Loh ini kan bangku kita sell" ujar Angel
"Hah ? ini kan bangku sekolah." balas Misel
"Maksudnya, kita udah ngerencanain mau duduk disini." balas Difa
"Yee kan gue duluan. Kalian baru rencana kan?" ucap Misel tanpa rasa bersalah
"Yaudah yuk pindah, ngurusin orang kaya dia mah gak akan ada habisnya" Cindai angkat bicara
"Yaudah sana ... Hus hus" usir Misel
"Eh bagasnya gak usah. Sini gas duduk sama aku" ujar Misel
"Engga ah." balas bagas cuek
"Jahatt... Kamu inget kan waktu hari pemilihan OSIS, dia nampar aku. Dia kasar gas, aku gak rela kamu pacaran sama orang sekasar dia." ucap Misel
"Jaga ya omongan lo!" ucap Angel yang mulai terpancing emosi
"Apa lo? Tuh kan liat aja tu temen temennya  arogan gitu." ujar Misel lagi
"ah udah lah yuk...." tutur bagas yang sudah kelihatan bete dengan Misel
"Yukk.." balas yang lain lalu pergi meninggalkan kantin
---
Cindai,Angel,Marsha,Difa dan Bagas telah berada di lapangan lagi.
"Ndai, kok muka lo pucet sih?" tanya angel
"Gapapa kok ngel..." balas cindai
"Iya ndai muka lo pucet bangett.." bagas ikut khawatir melihat cindai
"Lo tadi belum sarapan ya?" tanya angel lagi. Cindai menggeleng pelan
"Kan, kebiasaan deh lo." balas angel
"Ah gausah gue gapapa kok.. mending cari chelsea yuk" balas cindai
"Bener gapapa?" tanya bagas
"Iya bagass..." jawab cindai
"Yaudah ayo cari chelsea. Gue sama difa ke sana ya" ujar angel
"Ok" balas bagas, cindai dan marsha
---
Kini Difa dan Angel mencari Chelsea ke arah UKS, sedangkan Cindai,Bagas, dan Marsha ke arah Masjid.

Saat Marsha,Cindai dan Bagas sedang mencari tiba tiba Cindai mimisan.
"Ndai, lo mimisan? Kenapa? nih pake sapu tangan gue" ujar bagas panik
"Engga usah gas. Ini udah biasa kok kalo gue telat...." belum sempat cindai melanjutkan omongannya, ia pingsan dan bagas langsung menangkap tubuh cindai
"Ndai, ndai.. cindai" Ucap bagas yang semakin panik sambil menepuk nepuk pipi cindai.
"Shaaa... Cindai!" teriak bagas
Marsha menoleh."Cindaii... Ayo bawa ke UKS" ujar Marsha saat melihat cindai pingsan
Bagas dan Marsha langsung berlari membawa Cindai ke UKS.
---
Cindai telah ditidurkan di atas tempat tidur UKS, Bagas sedang sibuk membersihkan darah yang keluar dari hidung cindai sedangkan Marsha sedang mencoba menghubungi Chelsea,Difa dan Angel.
Setelah 15menit, Cindai masih belum sadar. Namun semua sahabatnya telah berada di samping cindai dengan cemas.
Setelah hampir 2jam, Cindai baru siuman.
"Gue..gue dimana?" ucapnya sambil memegang kepala
"Lo di UKS ndai." jawab Chelsea
"Gue kenapa lagi?" tanya Cindai
"Lo pingsan lagi dan lo mimisan." ujar Marsha
"Hah? separah itukah ? gue cuma telat makan loh-_-" balas cindai
"Oiya kalian gak ke kelas?" lanjutnya
"Udah pulang hehe" balas Angel
"Hah? Berarti gue pingsan lama bgt dong?-_- maaf ya." ujar cindai seraya menundukkan wajahnya
"Iya gitu deh. Udah sekarang makan dulu nih..Aaaa.." ujar bagas sambil menyodorkan sesendok nasi kemulut cindai
Tanpa penolakan sama sekali, cindai langsung melahap nasi itu.
"Guys, maaf ya dihari terakhir gue di jakarta gue malah nyusahin kalian. Gue emang bukan sahabat yang berguna.. Maaf sekali lagi" ujar cindai
"Kita gak pernah nyesel kok udah bantu lo. Malah kita seneng." balas Chelsea dan semuanya tersenyum senang.
"Makasih ya :) Kalian udah jadi sahabat gue sekarang." Ujar cindai
"Gak sekarang doang kok. Besok dan akan selamanya!" ujar Chelsea mantap
Kini Angel,Chelsea,Cindai dan Marsha berpelukan kembali.

Tiba tiba pintu UKS terbuka..

*KLEK*

Ternyata Misel dan gengnya.

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)udah naik tapi masih di 21 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Kamis, 16 Mei 2013

My Diary part 35 Cerbung BaDai

Cindai menjatuhkan tubuhnya di tempat tidurnya.
"Maaf ya gue tinggalin kalian lusa. Semoga kalian baik baik kalo gak ada gue. Sampai bertemu di waktu yang belum ditentukan ya Chel,Dif,Ngel,Sha,Gas. Gue sayang kalian" lirih cindai lalu terlelap dengan perasaan yang sangat berantakan.
---
Kini tersisa 1 hari untuk cindai bermain dan berkumpul dengan teman temannya di jakarta. Ya besok dia akan kembali ke manado. Sedih memang, tapi apa boleh buat keputusan mama dan papa sudah bulat untuk mengajak cindai kembali ke manado.

"hai.." sapa cindai kepada sahabat sahabatnya di kelas
"Hai ndai.." balas yang lain
"Eh gue mau ngomong sesuatu sama kalian." ujar cindai seraya menaruh tasnya di bangku
"Ok ok." balas Chelsea.
"Tapi kayanya belum lengkap deh. Angel gak ada. bebep gue jangan ditinggal dong" ujar difa
"Yeee dasar..." balas Chelsea
"Chelsea cemburu mah bilang" ledek marsha
"Ih apa sih shaa... kan gue udah ada kak cakka." balas chelsea sambil senyam senyum

Sudah hampir 15menit angel tak kunjung datang.

"Difa bebep lo kemana sih lama amat." ujar bagas yang mulai bete
"Lah mana gue tau. Bentar gue bbm" balas difa
"Cepet." ujar marsha
"Emang mau ngomong apa sih ndai?" tanya Chelsea
Sekarang Cindai dan Bagas saling tatap memberi sebuah kode.
"Hehhh" ujar marsha
"Apa sha?" balas cindai
"gapapa.. cepetlahhh" ujar marsha yang kini mulai terpancing aura kebeteannya
"Bentar donggg... bebep gue lagi otw kok" balas difa
"Nah tuh denger difa. Dia gak mau bebepnya ketinggalan berita. ya kan dif?" ucap cindai seraya menyenggol bahu difa.
"Haha yoi ndai."

Kini tinggal 5 menit menuju bel masuk berbunyi.

"Elah angel mana dif?" tanya marsha yang mulai kesal
"Dia otw kok. Bentar lg juga sampe" balas difa

-KRING-

"Yaaaaahhhh...." ujar Marsha,Chelsea,Difa,dan Bagas karena tidak jadi mendengar berita dari cindai karena bel sudah berbunyi

Pak Dave sedang mengajar, tiba tiba ada seorang perempuan masuk ke kelas tanpa izin.
"Angel?" cindai kaget
"Sstt...."

Pak Dave yang sedari tadi menghadap papan tulis, sekarang berbalik arah dan melihat angel sedang menyelinap.
"Andrea Arnetta Angelique Karundeng!" panggil pak Dave
"Mampus.." ucap angel lalu berbalik menghadap Pak Dave
"I...i..iya pak? bapak manggil saya?" tanya angel gugup
"Emang ada lagi dikelas ini yang namanya sepanjang dan sesusah nama kamu? Hah" Tanya pak Dave
"Engga pak.."
"Kamu kenapa telat?" tanya Pak Dave
"Hmm... tadi macet pak" balas angel
"Bohong. keluar kamu, kamu tidak boleh ikut pelajaran saya." perintah pak Dave sambil jarinya menunjuk ke arah luar
"Tapi pak"
"Keluar Andrea Arnetta Angelique Karundeng..." ujar pak Dave dengan nada halus tapi mata melotot
"Pak, biar saya yang dihukum bareng angel" ujar difa
"Yasudah. kamu keluar." ujar pak Dave
"Saya juga mau dihukum pak." Marsha ikut ikutan
"Saya juga" Ujar chelsea
"Saya juga" kini bagas ikutan tunjuk tangan
Cindai yang melihat semuanya tunjuk tanganpun, ikutan tunjuk tangan. "Saya juga pak"
"APA?! Yasudah kalian Keluarrrrr" perintah pak Dave. Seketika Cindai, Bagas,Marsha, Chelsea, Difa dan Angel keluar kelas.
"Ada yang mau lagii? hah?" tanya pak Dave sinis kepada anak anak yang tersisa
Semua anak menggeleng.
"Baiklah. pelajaran kita lanjutkan"
---
Kini segerombolan anak melewati kelas kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Malu sih, tapi mereka yang memutuskan keluar, mau gak mau, suka gak suka, ya harus terima konsekuensinya.

"Kita mau kemana nih?" Difa angkat bicara
"Hmm... ke taman depan sekolah aja yuk" usul Chelsea
"Tapi emangnya gerbang gak dikunci?" tanya Marsha
"Oh iya. hehe" balas Chelsea
"Yeehh-_- Yaudah yuk ke lapangan aja" ujar Angel
"Yukk" balas mereka serempak kecuali Cindai.
Cinda daritadi hanya melamun. Memikirkan bagaimana reaksi teman teman bahkan bisa dibilang sahabatnya saat ia memberitau tentang rencana kepergiannya ke manado.
Bagas yang melihat cindai melamun langsung menghampiri dan merangkulnya seakan akan mentransfer kekuatannya ke tubuh cindai. "Ndai, Everything is gonna be ok" bisik bagas
"Makasih ya" ucap cindai lalu melepas rangkulan bagas dan segera menuju lapangan
"Yah cindai kenapa dilepas?" batin bagas
---
Cindai,Angel,Marsha,Chelsea,Difa dan Bagas telah duduk di deretan bangku supporter.
"Ndai, tadi lo mau ngomong apa?" tanya Chelsea
"Hmm... gue..gue... mau bilang kalo gue akan..." Cindai menatap Bagas. Bagas hanya memberi isyarat dan Cindai mengerti isyarat yang berartikan 'Ayo ndai gapapa..'.
"Gue akan kembali ke manado" ujar cindai lalu menunduk
"Hah? Ke manado? Ngapain?" tanya Chelsea kaget
"Mama sama papa bilang kalau kerjaannya di jakarta udah kelar. Jadi, mau gak mau, suka gak suka kita harus balik ke manado dan gue harus ikut karena mereka gak tega biarin gue dijakarta sendiri" balas cindai sambil mengeluarkan setetes air mata
"Jadi lo akan ninggalin kita?" tanya Chelsea yang matanya sudah mulai berkaca kaca. Cindai hanya mengangguk lemas.
"Gue gak mau pisah ndai sama lo. Lo sahabat terbaik gue" ujar Angel lalu memeluk Cindai
"Gue juga." Chelsea dan Marsha kini memeluk Cindai juga.
"Gue gak akan ninggalin kalian kok. Emang raga gue ke manado, tapi hati gue selalu disini ada buat kalian sahabat sahabat gue dan..." Cindai mengarahkan pandangannya ke Bagas.
"Janji ya kita akan ketemu lagi." tutur Chelsea lalu melepas pelukannya.
"Iya janji." balas cindai
Kini Marsha,Angel,Cindai dan Chelsea berpelukan lagi. Melepas cindai pergi ke manado. Sulit memang, namun apa boleh buat. Ini keputusan keluarganya. Difa dan Bagas hanya menjadi saksi kebersamaan keempat sahabat itu.


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)udah naik tapi masih di 21 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Rabu, 15 Mei 2013

My Diary part 34 Cerbung BaDai

Akhirnya mereka jalan ke parkiran dengan candaan candaan yang sering mereka buat. Seperti berantemnya difa dan angel, chelsea dan marsha, bahkan bagas dan cindaipun ikut memberikan candaan yang bisa membuat mereka semua tertawa.


"Huh udah udah. Capek gue ketawa mulu" ujar angel
"Yeee kamu aja kali yang capek. Kita engga. yakan guys?" tanya difa
"Nggaaa..." ujar Bagas,Cindai,Chelsea,Angel dan Marsha bareng
"Huu jahat." difa pura pura ngambek
"Yee ngambek. Yuk tinggalin" ujar angel
"Yatuhan, Canda tawa itu lagi. Aku makin gak tega ninggalin mereka. Ahh seandainya aku tak harus ikut ke manado. Aku harus bilang mama. Harus!" batin cindai
---
Kini mereka telah sampai di parkiran. Difa dan Angel segera pulang naik motor. Chelsea dan Marsha dijemput. Tinggallah dua insan yang masih sama sama gengsi untuk memulai pembicaraan.
"Ehm" dehem bagas
"Ya?"
"Pulang yuk." ajak bagas
"Bentar yah" balas cindai

Bagas sudah di atas sepedanya menunggu cindai yang sedang mengambil sesuatu dari tasnya.
"Ngambil apadeh?" tanya bagas
"Ini" jawab cindai sambil menunjukkan 2 buah gelang.
"Gelang?" bagas bingung
"Iya. Ini buat lo yang ada huruf 'B' nya" balas cindai sambil memberi bagas gelang berhuruf 'B' itu
"Kalo itu tulisannya apa?" tanya bagas lagi
"Kalo ini punya gue. Ada huruf 'C' nya" balas cindai
"Hmm tukeran aja deh. Gue yang huruf 'C' dan lo yang huruf 'B'." balas bagas sambil tersenyum
"Gue berubah nama gitu? Nama gue jadi bindai dong. dan nama lo cagas. ah gak bagus" balas cindai polos. sangat polos-_-
"Bukan gitu Cindai. Lo kan katanya mau ke manado, lo pake yang huruf 'B' ini biar gak lupa sama gue dan gue pake huruf 'C' biar gak lupa sama lo. Gitu" balas bagas sambil mengacak acak poni cindai gemes
"Astaga bagas kenapa nih. Yatuhan jangan deg degan kaya waktu itu pliss" batin cindai
"Ah poni gueee" teriak cindai
"Hehe sorry. jadi gak nih tukeran?" tanya bagas
"Emm.. gimana ya.. duh bukannya gue gamau, tapi..." belum selesai cindai bicara bagas udah ngambil gelangnya
"Eh bagasss.... yaudah deh iya kita tukeran. mana gelang lo?" ujar cindai
"Nih" balas bagas sambil menyerahkan gelang 'B' nya itu
"Eh udah yuk." balas cindai sambil menerima gelang itu
"Yuk"
---
Setelah mereka asik asik ngobrol selama perjalanan, tak terasa sudah sampai di pertigaan komplek. Cindai harus belok kanan, sedangkan bagas harus belok kiri.
"Eh gas mau kemana?" tanya cindai saat melihat bagas berbelok ke arah kanan
"Gue... gue mau beliin nyokap jus di depan. iya beliin nyokap jus" balas bagas berbohong
"Ohh" cindai hanya ber 'O' ria.

Cindai telah sampai gerbang rumahnya dengan bagas disampingnya
"Kayanya nih anak ngikutin gue deh. hmm.. ah pede lo ndai" batin cindai
"Gas, katanya lo mau beliin nyokap lo jus? kok masih disini?" tanya cindai
"Oh iya hehe lupa maap. Yaudah ya gue pamit. bye" ujar bagas yang masih ditempatnya
Cindai hanya geleng geleng dan memasukkan sepedanya melewati gerbang dan menaruhnya di garasi lalu segera menuju pintu. Sebelum ia masuk, ia menoleh ke arah gerbang dan masih ada bagas.
"Hei ati ati ya" teriak cindai sambil tersenyum dan melambaikan tangan
"Iyaa bye." balas bagas lalu pergi dari gerbang rumah cindai.

Cindai mengakhiri hari harinya di sekolah dengan senyuman dari bagas dan membuat senyumnya merekah di depan pintu.

"Anak mama kenapa sih senyum senyum gitu ? masuk dulu baru senyum. masa di depan pintu" goda mama saat melihat cindai sedang senyam senyum di depan pintu
"Ih apasih mama.." balas cindai lalu naik ke arah kamarnya
---
Cindai merebahkan tubuhnya di tempat tidur tanpa mengganti baju sekolahnya terlebih dahulu.
"Gelangnya tukeran. Gue make yang 'B' bagas make yang 'C' hehe... apa dia suka ya sama gue? ahh masa sih.. duh mimpi lo ndai" ujar cindai sendirian dikamarnya
"Buku harian mana?" lanjutnya lagi dan langsung bangun dari tidur tidurannya itu.
---
Rabu, 15 Mei 2013

Hai, 2hari lagi kita pindah ke manado nih. Sebenernya aku gak mau tauu balik ke manado. Aku gak mau ninggalin sahabat sahabat aku disini. Apalagi hari ini mereka bikin aku seneng banget. Makin gak tega bakal ninggalin mereka. Oiya, hari ini aku juga bagi bagi gelang ke semuanya. Chelsea,Marsha,Difa,Angel dan Bagas. hehe Semoga pas aku balik ke jakarta lagi, mereka masih inget. Itu juga kalo aku balik hehe. Udah dulu ya. Bye semoga besok menyenangkan.
---
Gadis bernama 'Cindai' itu menyudahi tulis menulisnya dan segera mengganti baju sekolah yang masih melekat di tubuhnya. Setelah cindai ganti baju, ia langsung tiduran sambil memainkan ponselnya. Ternyata ada sms masuk dari Chelsea,Marsha dan Bagas.
To : Cindai
From : Chelsea{}

Cin, tadi ada pr gak sih?
---
To : Chelsea{}
From : Cindai

Gak ada mot. Tumben nanyain. emang mau ngerjain? ah paling cuma nanya :p
---
Chelsea tidak membalas
---
To : Cindai
From : Marsha{}

Gimana tadi pulang bareng pujaan hati? seneng kan ciee..

"Ah marsha apadeh-_-" ujar cindai sambil senyam senyum dan segera membalas
---
To : Marsha{}
From : Cindai

-__- gak gimana gimana kok biasa aja. Lo sama rafli gmn tuh ? Haha

Marsha tidak membalas pesannya
"Biasa deh dia yang sms, dia juga yang ngambek wkwk" tutur cindai
---
To : Cindai
From : BagasKece

Hei, hari ini ada pr loh. Kerjain sana, jangan twitteran mulu hehe...
---
To : BagasKece
From : Cindai

Udahtau-_- lo juga sana. wkwk yang rajin ya biar pinter+gak dihukum bu okky :p
---

Akirnya cindai memutuskan untuk mengerjakan prnya sambil smsan dengan Bagas. Memang bete tapi seengganya ada MoodBooster buat cindai waktu dia bete karena banyaknya waktu belajar.

Waktu menunjukkan pukul 20:40 dan cindai belum makan malam karena keasikan ngerjain pr sambil smsan sama bagas. Akhirnya dia memutuskan untuk turun kebawah untuk sekedar memakan roti atau apalah yang ada di atas meja makan.

Kini cindai terduduk di ruang makan sendirian. Bibinya pasti sudah tidur. Tak lama, suara klakson mobil terdengar dikuping cindai.
"wah mama darimana tuh? Oke gue harus bilang mama tentang masalah ini." ucap cindai

*KLEK* pintu terbuka

"Maa..." teriak cindai
"Yaa?"
"Aku mau ngomong." balas cindai
"Nanti aja yah sayang mama capek." ujar mama
"Yaampun ma.." balas cindai
"Yaudah mama ganti baju dulu, lalu kita bicarakan masalah kamu bareng papa di ruang makan. Tunggu disana yah. Muah" Mama mengecup kening cindai
"Iya maa.." cindai terduduk lagi di ruang makan.

Hening selama 15menit...

Sekarang ruang makan sudah diisi oleh Mama,Papa dan Cindai.
"Kamu mau ngomong apa?" tanya mama
"Uh gimana ya? bingung deh. Takut dimarahin" batin cindai
"Nak, mau ngomong apa?" tanya papa halus
"mm.. gini maa, paa.. aku... aku.. aku..aku gamau..ikut ke manado" ujar cindai sambil menunduk
"Apa?" tanya papa yang sedikit meninggikan nada bicaranya
"Iya paa. aku gamau ikut kesana.Aku udah betah dijakarta. Aku punya banyak teman yang care pa disini sama, dan aku juga udah punya seseorang yang bener bener ngerti aku walaupun kita belum jalin hubungan apa apa." ceplos cindai lalu spontan menutup kedua mulutnya
"Tidak. kamu harus ikut!" ujar papa lagi
"Tapi paa.. aku betah di jakarta! Kalo mama dan papa mau pulang ke manado sana, biarkan aku disini. aku disini sendiri juga gapapa kok asal papa dan mama bisa ngirim uang setiap bulan" balas cindai lagi
"Kamu pikir papa sama mama tega ninggalin kamu disini sendirian? nggak ndai" ujar mama
"Tapi ma..." cindai tak mau kalah
"Tidak tapi tapian! kita berangkat lusa. Siapin barang barang kamu." balas papa
"Kalian jahat!" cindai berlari ke kamar.
---
Cindai menjatuhkan tubuhnya di tempat tidurnya.
"Maaf ya gue tinggalin kalian lusa. Semoga kalian baik baik kalo gak ada gue. Sampai bertemu di waktu yang belum ditentukan ya Chel,Dif,Ngel,Sha,Gas. Gue sayang kalian" lirih cindai lalu terlelap dengan perasaan yang sangat berantakan.

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

 Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)Naik lagi tapi masih urutan 21 :( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Selasa, 14 Mei 2013

My Diary part 33 Cerbung BaDai

Seperti biasa, tak ada satu katapun terlontar dari bibir mereka saat saat mereka berduaan. Hanya kesunyian yang menemani mereka di UKS.

"Gas/Ndai" ucap mereka berbarengan
"Lo dulu" ucap cindai
"Lo duluan" balas bagas
"Lo"
"Ladies first"
"Pokoknya lo"
"Lo bagas!"
"oke. Gue cuma mau tanya kenapa sih lo cuek dan dingin banget sama gue belakangan ini? gue ada salah lagi ya sama lo? kalo emang ada, maaf ya:)" ujar bagas sambil menunjukkan kelingkingnya
"hmm... gue... guee.. ngediemin lo karna ada hal kecil yang gaenak di pikiran gue dan lo gak perlu tau itu. Oke gue juga minta maaf." cindai mengaitkan kelingkingnya di kelingking bagas
"Lo mau bilang apa tadi?" tanya bagas lagi
"Gue mau bilang makasih. Kalo gak ada lo tadi, pasti gue bakal dilantai sampe malem." ujar cindai
"Oh masalah itu. Iya sebagai sahabat kan harus saling tolong menolong." balas bagas
Cindai yang tengah menunduk langsung menatap bagas dan tersenyum "iya gas. sahabat" batinnya.

"Oiya gue juga mau bilang kalo gue...akan balik ke manado 2 hari lagi" ujar cindai
Bagas terlihat kaget dan menatapnya serius "Lo serius?" tanya bagas. Cindai hanya mengangguk pelan.
"Kok cepet sih? Kan baru beberapa minggu lo di jakarta." balas bagas sambil tertunduk
"Bokap nyokap bilang urusannya di jakarta udah kelar gas. Jadi, mau gak mau suka gak suka kita harus pindah ke manado lagi." balas cindai. Bagas hanya diam masih dalam tundukannya
"Lagian kalo ga ada gue, lo seneng kan? Ga ada anak kampung lagi yang sekolah di sini, gak ada yang bisa bikin lo marah lagi, gak ada yang bisa ngatur ngatur dan gak ada yang bisa ganggu hubungan lo sama misel" ujar cindai.
"Justru kalo gak ada lo gue kesepian ndai." ucap bagas pelan, sangat pelan. Namun, cindai mendengarnya.
"Apa gas?" tanya cindai. Bagas hanya menggeleng pelan.

Tiba tiba Chelsea,Marsha,Difa dan Angel masuk lagi ke dalam UKS.
"Haiii.." sapa Chelsea
"Hai." balas bagas dan cindai singkat
"Cie barengan" goda angel
"Ih apasih angel" balas cindai yang mukanya telah merona.
"Nih makan dulu. udah gue beliin bubur." ujar chelsea
"Ngga ah. gue gak laper."
"Ah makan dulu nih. apa mau disuapin bagas ?" goda angel
Bagas yang sedari tadi diam langsung kaget dan menatap angel
"Hehe maaf. cuma bercanda" balas angel
"Gue gak laper kok ngel,sha,chel" tutur cindai
"Yaudah sini gue suapin." ucap bagas
"Ehm ehm... eh marshaaaa anterin ke kamar mandi yuk" teriak chelsea
"Eh ayo gue juga kebelet. gue ke toilet dulu ya ndai. Bye" ujar marsha
"Marshaaa cepet" teriak chelsea

Kini hanya tertinggal Angel, Difa, Cindai dan Bagas di UKS. Tiba tiba angel jalan keluar.
"Eh ngel mau kemana?" tanya difa. Angel menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Toilet. Kenapa? Ikut?" tanya angel
"Boleh emang ? yuk" balas difa
"Yee-_-" ujar angel lalu keluar dari UKS.
"Gas, Ndai gue ke lapangan bentar ya" ujar difa
"Yaudah sana. yang lama juga gapapa." balas bagas
"Haha oke bos"
---
Tinggallah bagas dan cindai di UKS.
"Ndai, lo makan ya" ujar bagas halus
"Ngga ah gas"
"Makan dong. nanti lo malah tambah sakit" balas bagas sambil menyodorkan sendok yang ada buburnya ke mulut cindai.
"Ngga mau gas"
"aaaa"
Akhirnya cindai melahap bubur itu.
"Enak kan?" tanya bagas
"Enak lah kan disuapin sama lo" ujar chelsea dari luar
"Chelsea? Marsha? sejak kapan ada di situ?" tanya cindai bingung
"Sejak kapan yaaa? yaudah deh terusin ajaa..." balas marsha dan chelsea lalu berbalik arah ingin keluar
"Eeeh sha, Chel gue mau ngomong sesuatu sama kalian" ujar cindai
"Ngomong apa ? kok serius banget?" tanya marsha dan chelsea langsung mendekat ke cindai
"Gue gimana ngomongnya ya. Gue gak tega" batin cindai
"Ngomong apa ndaii?" tanya chelsea lagi
"Hmm.. gue.. gue... gue sayang sama kalian" ujar cindai lalu memeluk kedua sahabatnya itu.
"Kita juga sayang lo kok." balas chelsea

Tiba tiba angel dan difa datang dan melihat adegan peluk pelukan itu langsung menghampiri.
"Eh ada apa nihhh?" tanya angel
"Sinii.." marsha menarik tangan angel dan segera memeluknya
"Lucu ya mereka" bisik bagas ke telinga difa
"Iya gas apalagi angel gue" balas difa
Bagas menoyor difa.
---
"Eh udah yuk pulang. udah sore gini kita masih di sekolah" ujar chelsea
"Iya juga ya" balas yang lain
"Eh tapi cindai naik apa? Lo nebeng mobil gue aja ndai" tutur marsha
"Hmm gausah sha. nanti sepeda gue gimana ?" tanya cindai
"Iya juga ya. Yaudah tuh suruh aja difa bawa" balas chelsea
"Yee kenapa jadi gue?" ujar difa
"Udah udah. Cindai biar pulang bareng gue" ucap bagas ikut nimbrung
"Oh okee.. kita yakin deh kalo sama lo cindai bisa aman" ujar marsha
"Hahaa bisa aja lo sha" balas bagas
"Eh udah ayoo!" ajak cindai

Akhirnya mereka jalan ke parkiran dengan candaan candaan yang sering mereka buat. Seperti berantemnya difa dan angel, chelsea dan marsha, bahkan bagas dan cindaipun ikut memberikan candaan yang bisa membuat mereka semua tertawa.
"Huh udah udah. Capek gue ketawa mulu" ujar angel
"Yeee kamu aja kali yang capek. Kita engga. yakan guys?" tanya difa
"Nggaaa..." ujar Bagas,Cindai,Chelsea,Angel dan Marsha bareng
"Huu jahat." difa pura pura ngambek
"Yee ngambek. Yuk tinggalin" ujar angel
"Yatuhan, Canda tawa itu lagi. Aku makin gak tega ninggalin mereka. Ahh seandainya aku tak harus ikut ke manado. Aku harus bilang mama. Harus!" batin cindai

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)turun ke urutan 22 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss