Sabtu, 25 Mei 2013

Cerpen BaDai 'Aku, Kamu, Selamanya'


Hai BDS aku bawa cerpen nih
Semoga suka.. Ini bikinan sendiri, dan baru banget selesai diketik
Cek This Out!
---
Kerispatih – Lagu Rindu

Bintang malam sampaikan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi katakan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya

Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya

Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
---
Pemuda berparas tampan berumur 16 tahun itu segera mengusaikan permainan pianonya.

“Ndai, aku kangen” ujar pemuda itu. Pemuda itu bernama Bagas Rahman Dwi Saputra.

Bagas langsung berjalan menuju balkon depan kamarnya.
“Ndai, apa kamu inget ya sama janji kita 3tahun yang lalu? Aku rasa engga. Kamu dulu bilang sebelum kamu pergi ke australi kalau aku ulang tahun ke 17, kamu akan dateng kesini. Iya ndai, tinggal 2minggu lagi aku makin  tua nih. Semoga kamu inget ya ndai. Jujur aku berharap banget adanya diri kamu disamping aku waktu aku berumur 17 tahun nanti.” Ujar Bagas lalu kembali masuk ke kamarnya.
---
Tak terasa sudah 3hari berlalu setelah bagas berada di balkonnya itu.

“Woy broo.. Bengong aja” Difa mengagetkan bagas yang tengah melamun di kantin
“Eh lo..” balas Bagas
“Kenapa lo? Cindai lagi? Come on, dia udah ga akan balikk” ujar Difa lagi
“Dia pasti balik kok!” balas Bagas yang sedikit membentak
“Eitss kalem broo” Difa berlagak ketakutan
“ah lebay.” Balas Bagas
“Cie yang H-11 makin tuaa..” Ledek Chelsea dan Angel yang tiba tiba dateng
“Ah bisa aja. Baru 17, belom 40 haha” balas Bagas dengan candaannya
“Haha bener tuh. Oh iya gimana cindai gas? Udah ada kabar?” Tanya Angel. Bagas hanya menggeleng tak bergairah.
“Yang mau ulang taun jangan galau donggg..” Goda Chelsea
“Siapa juga yang galau haha…” balas Bagas
“Ya elo lah.” Sahut Difa
“Sial lo haha.. Udah yuk udah mau bel deh kayanya” ujar Bagas
“haha iyaiyaa...” akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke kelas
---
9 hari telah berlalu, dan cindai belum juga memberi kabar ke bagas.
“Cindaii! Lo kemana? Gue kangen bangettt!!!!” Gerutu Bagas sambil memukul mukul kasurnya.

Tok…Tok…

“Siapa?” Tanya bagas
“Kitaaa” ucap orang dari luar
“Siapa aja?” Tanya bagas lagi
“Chelsea difa angel gass” balas Chelsea
“Masuk aja. Gak dikunci!” teriak bagas

-KREK-

“Gas?” Difa bingung melihat keadaan kamar bagas yang begitu berantakan
“Lo lagi gak sakit kan gas?” Tanya Difa
“Maksudnya?”
“Lo yang biasanya rapi kok jadi brutal gini sih?” balas difa
“Ini semua gara gara cindai! Gue benci dia!!” balas Bagas
“Gaboleh ngomong gitu dong gas. Dia pacar lo, lo inget itu kan?” Chelsea menenangkan
“Iya chel gue inget. Sekarang gue Tanya deh ke dia, dia inget gak sama gue ? Hah?” bentak bagas
“Dia pasti inget lo kok.” Sahut Angel
“Iyaa gue percaya kok sama cindai, dia pasti bakal kesini dan nepatin janjinya ke lo” balas Chelsea
“Yaudah lah terserah. Kalian mau ngapain?” Tanya Bagas
“Kita mau ngajak lo jalan. Lo gak bête apa di kamar mulu?” balas Difa
“Nah bener tuhhh ayoo” ajak Chelsea sambil menarik tangan Bagas
“Ah males…” balas Bagas sambil menahan tarikan Chelsea
“Ayooo….” Angel dan Difa ikutan menarik tangan Bagas
“Iyaaa bentar dong. Masa kaya gini sih?” balas Bagas sambil melihat badannya yang masih tertempel piyama.
“Hehehe yaudah sana mandi dulu yang bersih & Wangi siapa tau ada cewe yg suka sama lo.” Goda Difa
“Banyakkk… Udah udah sanaa” usir Bagas sambil mendorong mereka ber-3 keluar dari kamarnya

Setelah Angel,Chelsea dan Difa keluar, Bagas segera menuju kamar mandi. Karena jalan menuju kamar mandi melewati lemari bajunya yang terpampang foto fotonya dengan Cindai dulu sebelum cindai pindah ke australi. Bagas berhenti sejenak, dan memandang foto foto itu.

“Apa aku harus lupain kamu ndai? Kamu jahat” ujar bagas sambil memukul foto itu tepat dibagian wajah ‘Cindai’ lalu melanjutkan niatnya untuk mandi.
---
Kini Bagas telah selesai mandi dan berpenampilan sangat ‘wow’ lalu segera turun ke bawah untuk menghampiri sahabata sahabatnya.

“heii” Sapa bagas
“Heii… Nahhh gini dong kan keren gas!” puji Chelsea
“Iya nih. Keren banget lo, gak bakal ada cewe yang gak naksir deh kalo lo kaya gini terus hehe” sahut Angel
“Ehm…” Dehem Difa
Semua mata tertuju pada Difa.
“Kenapa lo?” Tanya Angel
“Gak. Keselek” balas Difa terkekeh
“Ohh…” Angel hanya Ber-O ria
“Yaudah yuk. Keburu siang nih!” balas Bagas
“Ayooo” mereka semua segera pergi ke suatu tempat yang masih dirahasiakan.
---
Saat di perjalanan, bagas seperti mengetahui arah jalan ini.
“Arah jalan ini, pohon pohon itu, dan semuanya… Ini kan arah ke… Taman” batin Bagas

Seketika, mobil terhenti. “Udah sampe deh… Turun yuk” ujar Angel
“Ayooo..” sahut Chelsea dan Difa penuh semangat, namun tidak untuk Bagas.
“Gas? Lo gapapa?” Tanya Angel
“Gapapa? Kata lo gapapa? Lo semua bawa gue ke tempat ini malah bikin perasaan gue gak karuan tau ga! Disini semuanya terjadi. Gue nembak Cindai, Gue ngutarain semua, sampe disini juga tempat kita harus pisah!” bentak Bagas. Semuanya terdiam
“Gue mau pulang!” ujar Bagas
“Tapi gas, kita ajak lo kesini buat have fun! Kita gak tega ngeliat lo uring uringan terus di kamar atau dimana. Niat kita baik!” bentak Difa
“Ayolah… Kita Have fun disini. Gausah Childish deh!” Chelsea ikut angkat bicara
“Ayo gaaas….” Angel menarik tangan Bagas
Akhirnya Bagas mau, mungkin terpaksa.
---
Chelsea,Difa,Angel dan Bagas duduk di lahan berrumput yang begitu luas.
“Gue mau disini sendiri.” Ucap Bagas pelan
Tanpa sepatah katapun Chelsea,Angel dan Difa pergi dari sana.

“Ndai, lo dimana?” lirih Bagas sambil meneteskan 1 tetes airmatanya

-Flashback ON-

“Horeee, Lo udah umur 10 tahun gas. Selamat yaa” ujar Cindai saat Bagas selesai meniup Lilin yang tertera angka ‘10’ di atas kuenya
“Makasih ndai. Lo sahabat terbaik gue.” Balas Bagas lalu memeluk Cindai
“Hehe kue pertama mau dikasih ke siapa gas?” Tanya Cindai
“Ke lo dong. Bentarya gue potong dulu” balas bagas
“Nah nihh buat lo” bagas memberikan sepotong kue di atas piring untuk Cindai
---
“Gasss kita lulus!! Lo mau SMP mana ?” Tanya Cindai
“Iya ndaii gak nyangka ya. Kayanya baru kemaren deh kita minum susu pake dot eh sekarang udah mau make seragam putih biru aja. Gue mau SMP mana aja deh, asalkan sama lo” balas Bagas
“Ah bisa aja lo…” Ujar Cindai
“hehehe” Bagas terkekeh
---
“Ndaaii, Lo dapet kelas berapa?” Tanya Bagas disela larinya
“Gue VIII-5 Gas. Lo?” Cindai balik Tanya
“Gue juga VIII-5. Ciee sekelas lagi. Asikkkk” balas Bagas
“Horeee” Cindai bersorak
---
“Ndai, aku sayang sama kamu. Apa kamu mau jadi pacar aku?” Tanya Bagas sambil Berlutut di depan Gadis berseragam putih biru itu
“Gue gak mau.” Balas Cindai ketus
“Jadi lo gamau?” ujar bagas lesu
“eitss… Gamau nolak :)” balas Cindai
“Serius ndai? Makasihhh…” Bagas memeluk Cindai erat
“Iyaa… Tuh pemandangan danaunya bagus gas”
“Mana ?”
“Tuh…” balas Cindai sambil menunjuk sebuah danau lalu terduduk di bangku yang tersedia di sekitar mereka.
“Taman ini, menjadi saksi cinta kita ya ndai.” Ujar Bagas
“Hehe” Cindai hanya tertawa kecil mendengar omongan Bagas
---
“Happy Birthday bagas, Happy birthday bagas, Happy birthday, Happy birthday, Happy Birthday bagas…..” Cindai bersama Chelsea,Angel dan Difa membawakan 1buah kue ulangtahun berterakan angka ’13’ di atasnya.
“Duh kalian repot repot ajasih” ujar Bagas
“Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga.. Sekarang juga.. sekarang juga”
Bagas meniup lilin itu.
“Horeee….” Cindai dan yang lain bersorak
“Gak nyangka ya kamu udah 13 tahun aja gas, perasaan kemaren masih niup angka 10 deh hehe” goda Cindai
“Iya aku juga gak nyangka. Makasih ya ndai”
“Buat?”
“Semuanya” Balas Bagas
“Iya sama sama, Oh iya aku mau bilang ke kamu kalau aku…” Cindai menggantungkan kalimatnya
“Kamu apa?”
“Aku akan pindah ke australi” balas Cindai sedikit takut
“Hah? Kamu bohong kan? Kamu ngerjain aku kan ndai?” Balas Bagas yang sedikit tertawa
“Engga bagas, aku serius. Aku akan pindah ke australi besok.” Tutur Cindai
“Jadi ini beneran?” Tanya bagas memastikan. Cindai mengangguk
“Kenapa ndai? Kenapa kamu tinggalin aku?” ujar Bagas
“Aku harus ikut orang tua aku. Aku gak mungkin tinggal di Jakarta sendirian” balas Cindai
Bagas terdiam.
“Tapi aku punya 1 kabar bagus…” ujar Cindai
Bagas yang tadinya diam langsung menatap Cindai dan berbicara “apaaa?”
“Jika nanti umur kamu menginjak 17tahun, aku pasti ada di samping kamu dan nemenin kamu buat make a wish di sweet seventeen kamu gas” balas Cindai sambil melempar senyum khasnya
“Bener itu ndai?” Tanya Bagas. Cindai mengangguk mantap
“Janji?” Bagas mengulurkan kelingkingnya. “Janji” Cindai menautkan kelingkingnya di kelingking Bagas.
“I’m Gonna Miss You Ndai…” Bagas memeluk Cindai. “Me too Gas” Cindai membalas pelukan Bagas

-Flashback OFF-

“Ndai, lo inget kan? Taman ini adalah saksi berawalnya hubungan kita, tapi menjadi saksi juga untuk perpisahan kita.” Lirih Bagas

Seseorang menepuk bahu Bagas.
“Gas?”
Bagas sungguh mengenali suara itu, langsung menoleh. Ternyata benar, Chelsea sahabatnya.

“Eh lo Chel..”
“Lo betah banget sih gini melulu” ujar Chelsea
“Gue begini juga karena siapa chel? Gara gara sahabat lo.”
“Yeee lo nya aja yang lebay. Udah ah yuk have funn!!” ajak Chelsea
“Chel.” Panggil Bagas
“Hmm?”
“Cindai bakal dateng gak ya buat gue?”
“Hmm.. Pasti kok Gas, gue yakin itu” Balas Chelsea
“Thanks ya”
“Untuk?”
“Semuanya yang lo,Difa dan Angel kasih waktu gue kaya gini.” Ujar Bagas
“Iyaa.. Kita kan sahabat” Balas Chelsea sambil menepuk bahu Bagas
“Yaudah yuk Have funn!!!” sorak Bagas
“Ayooooo” balas Chelsea
“Gue akan buktiin. Ada atau ngga adanya lo, gue juga bisa bangkit!” Batin Bagas
---
Kini sudah H-1 sweet seventeen Bagas dan Cindai belum juga datang. Di lain tempat, Chelsea, Difa dan Angel sedang menunggu kedatangan Cindai di Bandara.
Sudah hampir 1 setengah jam mereka menunggu, dan akhirnya seseorang yang cantik mengenakan baju hangat pink dan rambut terurai panjang keluar dari pintu kaca.

“Cindaaaaaai” Teriak Chelsea dan Angel saat melihat Cindai
“Heeiii” Cindai berlari menuju Chelsea, Angel dan Difa
“Kalian apa kabar?” Tanya Cindai
“Baik banget. Loo?” balas Chelsea
“Hehe baik kok. Yuk nyari kue sama kadonya” ajak Cindai
“Yukk…”
---
Kini mereka sudah di toko kue, Cindai kelihatan sedikit bingung.
“Mau yang mana ndai?” Tanya Chelsea
“Hmm... Bingung Chel” balas Cindai
“Yang ini aja” usul Angel sambil menunjuk kue yang berhiaskan krim coklat dan putih dengan gradasi warna hitam yang cocok untuk Bagas yang memang cool.
“Nah itu juga bagus. Yaudah yang itu aja” Balas Cindai
“hehe Angel gituloh yang pilih.” Ujar Angel Pede

“Kue udah, sekarang tinggal kado nih..” ujar Cindai
“Ayo gue tau kok dimana toko kado yang bagus bagus…” balas Difa
“Ayo deh gue ikut aja” sahut Cindai dan yang lain
---
Sudah menghabiskan berjam jam di toko aksesoris, Cindai memutuskan untuk membeli sebuah jam tangan untuk Bagas, lalu segera pergi menginap ke rumah Chelsea karena Cindai tidak ada siapa siapa di Jakarta.

“Chel, menurut lo reaksi bagas gimana ya?” Tanya Cindai saat di kamar Chelsea
“Menurut gue dia bakal seneng banget. Soalnya kemaren maren dia uring uringan mulu. Sebel tau ngeliatnya” balas Chelsea
“hahaha.. feeling gue kok gak enak gini ya Chel?”
“Ahh udahlah. Mending lo tidur biar jam 22:00 nanti kita berangkat ke lokasi lo gak ngantuk” Balas Chelsea
“Oh ok.. Bangunin ya chel kalo udah jam 10..”
“Sippp..”
---
Detik telah bergulir menjadi menit bahkan menitpun bergulir menjadi jam. Kini sudah jam setengah dua belas malam. Cindai,Angel dan Chelsea sudah siap dengan rencananya. Sedangkan difa, sedang membujuk Bagas untuk ikut ke lokasi surprise.

“Ndai tuh udah ada Bagas…” Ujar Chelsea
“Mana?”
“Tuhh…”
“Oiyaa.. siap siap yaa..” ujar Cindai
“Tunggu bagas duduk disana, baru kita samperin” tambah Cindai
---
“Dif kita mau kemana sih? Udah malem tau. Ngantuk” Gerutu Bagas.
“Udah deh lo diem! Sekarang emang udah jam berapa?”
“23:54”
“Ooohh….” Difa hanya Ber-O ria. Namun tangannya bergerak mengetik Sms untuk Cindai CS agar bersiap siap mendekat ke Bagas.
---
Teng…Teng…
Waktu telah menunjukkan pukul 00:00.

“Ciee udah 17 tahun. Selamat ya bro” ujar difa sambil memeluk sahabatnya itu
“Makasih ya broo” balas Bagas

“Gas..” panggil seseorang di belakangnya. Refleks, bagas langsung menoleh.
“Cindai?” Bagas kaget
“Iya ini gue. Gue nepatin janji gue kan?”
“Gakk! Lo bukan cindai. Cindai gak akan nepatin janjinya! Cindai udah gak ada di hidup gue. Pergi lo! Gue udah lupa sama cindai! Pergiii!!” Bagas berteriak
“Gas,, tapi..”
“Pergi!!!!!”
Tanpa ba, bi, bu cindai meletakkan kue yang ia pegang di bangku lalu langsung berlari menjauhi Bagas.
“Lo gila gas!” Ujar Chelsea lalu mengejar Cindai.
---
“Bagas jahat sama gue… Bagas jahat sama gue..” itulah yang ada dipikiran Cindai saat ia berlari. Tak tau mau kemana, ia terus berlari, terus sampai akhirnya…

-BRUKKKK-

“Cindaaaaaaaaaaaaai….” Teriak Chelsea disela larinya
---
“Gas, lo kenapa tega sih giniin cindai? Kenapa gas kenapa?!” bentak Chelsea kepada Bagas
“Maaf Chel gue gak tau kalo bakal begini keadaannya…” ujar Bagas sambil menunduk
“Udah gausah disesali. Mending kita berdoa buat Cindai..” Balas Angel

Tak lama, dokter keluar dari ruang operasi Cindai.
“Dok gimana keadaan Cindai?” Tanya bagas
“Dia sedang istirahat. Nampaknya dia akan koma selama beberapa hari.” Balas Dokter itu
“Kami boleh masuk?”
“Berdua berdua saja ya..” ujar dokter itu lalu meninggalkan mereka.
“Gue dan Bagas dulu ya…” ujar Chelsea
---
“Ndai, maafin gue..” Ujar Bagas sambil mencium punggung tangan Cindai
“Telat gas..”
“Jangan tinggalin gue ndai.. Gue udah nunggu kedatangan lo dari 3tahun lalu, sekarang ? lo malah mau ninggalin gue? Gak ikhlas gue ndai!” tutur Bagas sambil meneteskan air matanya

Tak lama, mata Cindai bergetar dan perlahan lahan terbuka.
“Gas, Cindai gasss…” ujar Chelsea
“Ndai, lo sadar?” Tanya Bagas
“Gu….e…cu..ma…mau… bi…lang…ka..lo..gu..e..sayang…sama…lo..gas…O..iya… se…la..mat…ulang…ta…hun..ya..Ma…kasih…u..dah…ma..u.. nunggu…gue…3tahun..tapi ma..af..gu..e cu…ma…bis..a..ne…menin…lo..sam…pe… u..mur..17..ta..hun…Ma…af… ya…gas..” ujar Cindai terbata bata lalu perlahan menutup matanya.
Alat pendeteksi detak jantung dekat cindaipun, perlahan lahan berubah menjadi garis lurus, itu artinya cindai… Tiada…

“Cindaaaaaaiii….” Teriak Bagas dan Chelsea melihat Cindai sudah terbaring di sana.

“Cindai, maaf. Ini semua gara gara aku. Makasih ya buat semuanya, makasih buat 17 tahun ini, karena kamu selalu ada buat aku. Aku janji akan selalu inget kamu ndai. Kamu akan ada bersama aku di ulang tahun ulang tahun aku selanjutnya. Bahkan, selamanya…” ujar Bagas lalu mencium punggung tangan Cindai.


-End-

Maaf kalo banyak yang typo... maklum bukan penulis profesional
Follow twitter admin ya @zaakyki kalo ada kritik&saran mention aja makasih
Gak follow, gak temen hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar