Cindai menjatuhkan tubuhnya di tempat tidurnya.
"Maaf ya gue tinggalin kalian lusa. Semoga kalian baik baik kalo gak ada gue. Sampai bertemu di waktu yang belum ditentukan ya Chel,Dif,Ngel,Sha,Gas. Gue sayang kalian" lirih cindai lalu terlelap dengan perasaan yang sangat berantakan.
---
Kini tersisa 1 hari untuk cindai bermain dan berkumpul dengan teman temannya di jakarta. Ya besok dia akan kembali ke manado. Sedih memang, tapi apa boleh buat keputusan mama dan papa sudah bulat untuk mengajak cindai kembali ke manado.
"hai.." sapa cindai kepada sahabat sahabatnya di kelas
"Hai ndai.." balas yang lain
"Eh gue mau ngomong sesuatu sama kalian." ujar cindai seraya menaruh tasnya di bangku
"Ok ok." balas Chelsea.
"Tapi kayanya belum lengkap deh. Angel gak ada. bebep gue jangan ditinggal dong" ujar difa
"Yeee dasar..." balas Chelsea
"Chelsea cemburu mah bilang" ledek marsha
"Ih apa sih shaa... kan gue udah ada kak cakka." balas chelsea sambil senyam senyum
Sudah hampir 15menit angel tak kunjung datang.
"Difa bebep lo kemana sih lama amat." ujar bagas yang mulai bete
"Lah mana gue tau. Bentar gue bbm" balas difa
"Cepet." ujar marsha
"Emang mau ngomong apa sih ndai?" tanya Chelsea
Sekarang Cindai dan Bagas saling tatap memberi sebuah kode.
"Hehhh" ujar marsha
"Apa sha?" balas cindai
"gapapa.. cepetlahhh" ujar marsha yang kini mulai terpancing aura kebeteannya
"Bentar donggg... bebep gue lagi otw kok" balas difa
"Nah tuh denger difa. Dia gak mau bebepnya ketinggalan berita. ya kan dif?" ucap cindai seraya menyenggol bahu difa.
"Haha yoi ndai."
Kini tinggal 5 menit menuju bel masuk berbunyi.
"Elah angel mana dif?" tanya marsha yang mulai kesal
"Dia otw kok. Bentar lg juga sampe" balas difa
-KRING-
"Yaaaaahhhh...." ujar Marsha,Chelsea,Difa,dan Bagas karena tidak jadi mendengar berita dari cindai karena bel sudah berbunyi
Pak Dave sedang mengajar, tiba tiba ada seorang perempuan masuk ke kelas tanpa izin.
"Angel?" cindai kaget
"Sstt...."
Pak Dave yang sedari tadi menghadap papan tulis, sekarang berbalik arah dan melihat angel sedang menyelinap.
"Andrea Arnetta Angelique Karundeng!" panggil pak Dave
"Mampus.." ucap angel lalu berbalik menghadap Pak Dave
"I...i..iya pak? bapak manggil saya?" tanya angel gugup
"Emang ada lagi dikelas ini yang namanya sepanjang dan sesusah nama kamu? Hah" Tanya pak Dave
"Engga pak.."
"Kamu kenapa telat?" tanya Pak Dave
"Hmm... tadi macet pak" balas angel
"Bohong. keluar kamu, kamu tidak boleh ikut pelajaran saya." perintah pak Dave sambil jarinya menunjuk ke arah luar
"Tapi pak"
"Keluar Andrea Arnetta Angelique Karundeng..." ujar pak Dave dengan nada halus tapi mata melotot
"Pak, biar saya yang dihukum bareng angel" ujar difa
"Yasudah. kamu keluar." ujar pak Dave
"Saya juga mau dihukum pak." Marsha ikut ikutan
"Saya juga" Ujar chelsea
"Saya juga" kini bagas ikutan tunjuk tangan
Cindai yang melihat semuanya tunjuk tanganpun, ikutan tunjuk tangan. "Saya juga pak"
"APA?! Yasudah kalian Keluarrrrr" perintah pak Dave. Seketika Cindai, Bagas,Marsha, Chelsea, Difa dan Angel keluar kelas.
"Ada yang mau lagii? hah?" tanya pak Dave sinis kepada anak anak yang tersisa
Semua anak menggeleng.
"Baiklah. pelajaran kita lanjutkan"
---
Kini segerombolan anak melewati kelas kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Malu sih, tapi mereka yang memutuskan keluar, mau gak mau, suka gak suka, ya harus terima konsekuensinya.
"Kita mau kemana nih?" Difa angkat bicara
"Hmm... ke taman depan sekolah aja yuk" usul Chelsea
"Tapi emangnya gerbang gak dikunci?" tanya Marsha
"Oh iya. hehe" balas Chelsea
"Yeehh-_- Yaudah yuk ke lapangan aja" ujar Angel
"Yukk" balas mereka serempak kecuali Cindai.
Cinda daritadi hanya melamun. Memikirkan bagaimana reaksi teman teman bahkan bisa dibilang sahabatnya saat ia memberitau tentang rencana kepergiannya ke manado.
Bagas yang melihat cindai melamun langsung menghampiri dan merangkulnya seakan akan mentransfer kekuatannya ke tubuh cindai. "Ndai, Everything is gonna be ok" bisik bagas
"Makasih ya" ucap cindai lalu melepas rangkulan bagas dan segera menuju lapangan
"Yah cindai kenapa dilepas?" batin bagas
---
Cindai,Angel,Marsha,Chelsea,Difa dan Bagas telah duduk di deretan bangku supporter.
"Ndai, tadi lo mau ngomong apa?" tanya Chelsea
"Hmm... gue..gue... mau bilang kalo gue akan..." Cindai menatap Bagas. Bagas hanya memberi isyarat dan Cindai mengerti isyarat yang berartikan 'Ayo ndai gapapa..'.
"Gue akan kembali ke manado" ujar cindai lalu menunduk
"Hah? Ke manado? Ngapain?" tanya Chelsea kaget
"Mama sama papa bilang kalau kerjaannya di jakarta udah kelar. Jadi, mau gak mau, suka gak suka kita harus balik ke manado dan gue harus ikut karena mereka gak tega biarin gue dijakarta sendiri" balas cindai sambil mengeluarkan setetes air mata
"Jadi lo akan ninggalin kita?" tanya Chelsea yang matanya sudah mulai berkaca kaca. Cindai hanya mengangguk lemas.
"Gue gak mau pisah ndai sama lo. Lo sahabat terbaik gue" ujar Angel lalu memeluk Cindai
"Gue juga." Chelsea dan Marsha kini memeluk Cindai juga.
"Gue gak akan ninggalin kalian kok. Emang raga gue ke manado, tapi hati gue selalu disini ada buat kalian sahabat sahabat gue dan..." Cindai mengarahkan pandangannya ke Bagas.
"Janji ya kita akan ketemu lagi." tutur Chelsea lalu melepas pelukannya.
"Iya janji." balas cindai
Kini Marsha,Angel,Cindai dan Chelsea berpelukan lagi. Melepas cindai pergi ke manado. Sulit memang, namun apa boleh buat. Ini keputusan keluarganya. Difa dan Bagas hanya menjadi saksi kebersamaan keempat sahabat itu.
-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih
Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)udah naik tapi masih di 21 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar