Bagas yang baru menyadari kalau cindai sudah tidak ada di tengah tengah merekapun bertanya ke misel.
"Sel, cindai mana ya?" tanya bagas
"Lah mana gue tau? tadi kan gue jatoh bareng lo ;)" balas misel sambil ngelirik bagas dan ngedip ngedipin mata *ewh-_-
"Ih apaan deh lo._. udah ya gue susul cindai" balas bagas
"yee ngapain disusul sih? anterin gue kali. Kaki gue sakit nih tadi ketiban sepeda lo." ujar misel
"Lah suruh sepeda gue aja yang anterin, kan dia yang salah bukan gue" balas bagas sambil mencari sosok cindai
"aww.." rintih misel
"Lo kenapa?" tanya baga khawatir
"Kaki gue sakit. aww" balas misel
"Jangan acting deh!" ucap bagas
"Ini beneran gas." balas misel
"Yaudah ayo gue anter" tutur bagas seraya merangkul misel sambil membawa sepedanya
"Berhasill" batin misel
---
Cindai telah berada dalam toko buku dan sedang mencari cari buku yang ingin ia cari. *ngerti? abaikan!*
"Duh buku yang mau gue beli apaan ya? kok jadi oon banget deh gue-_-" batin cindai
"Nah itu dia" cindai menuju lorong buku 'Teknologi Informasi'
Cindai mencoba mengambil buku yang ingin ia beli, namun buku itu telah diduluin orang lain.
"Eh gue duluan yang mau buku itu" ujar cindai
"Loh ini kan gue yang....Loh cindai?" tanya orang itu
Cindai yang sedari tadi tatapannya tertuju pada buku itu seketika memandang orang yang telah mendahului tangannya menuju buku tadi.
"Kak arya?" cindai bingung
"Kamu ngapain disini? sendiri ?" tanya kak arya
"Iya kak. aku mau nyari buku tentang... itu..eh.. anu.. buku cerita ya buku cerita buat ade aku" balas cindai gugup
"Mau nyari buku cerita apa buku inii?" tanya kak arya menggoda sambil menunjukkan buku yang ingin cindai ambil tadi
"Hmm.. itu buat kakak aja" ujar cindai
"Bener? buat kamu aja nih" balas kak arya sambil memberikan buku itu ke cindai
"Ahh gausah. kakak aja" balas cindai
Terjadilah adu mulut tentang siapa yang akan membeli buku itu.
"Yaudah yaudah. kita beli buku ini patungan. gimana?" tanya kak arya
"Hmm.. boleh tuh" balas cindai
"Oke dehhh" tutur kak arya
---
Setelah mereka membeli buku itu, mereka memutuskan untuk jalan jalan dulu ke mall yang tak jauh dari toko buku itu. Ke timezone, sekedar pilih pilih baju di toko baju dan jalan jalan mereka berakhir di restoran.
"Kak mau pesan apa ?" tanya cindai
"samain aja sama kamu" balas kak arya
"Oh ok"
Sementara mereka berdua menunggu pesanan datang, cindai ngobrol banyak sama kak arya
"Ndai, aku boleh tanya?" tanya kak arya
"Iya kak apa ?
"Kamu ada hubungan apa sama bagas?" tanya kak arya
"Hah? aku gak ada hubungan apa apa kok sama dia. kenapa kak ?"
"Gapapa sih hehe" balas kak arya
"Kamu ada rasa gak ndai sama aku?" ceplos kak arya
Cindai tidak menghiraukan karena sedang asik tulis menulis di buku diary nya
---
Jumat, 10 mei 2013
Hai, sorry aku sekarang jarang cerita sama kamu. Oiya aku sebel deh hari ini kenapa ya bagas sama misel itu mesra banget? apa mereka pacaran? hmm emang sih kalo pacaran jg gapapa.. apa urusan ku yakan? tapi, tadi kak arya nanya hubungan aku sama bagas. Maksudnya apa ya? apa dia suka sama aku? ah ganyambung deh-_- Udah yaa. bye semoga besok menyenangkan
---
Cindai menyudahi tulis menulisnya di buku itu sambil senyum senyum gak jelas
Kak arya yang melihatnya senyum senyum mencoba mengajak ngobrol
"Ndai.." panggil kak arya
"...."
"Ndai"
"...."
"Cindai!" panggil kak arya dengan nada yang sedikit tinggi
"Eh apa kak? sorry" balas cindai kaget
"Gak gak jadi hhe tuh udah dateng makanannya" ujar kak arya mengalihkan pembicaraan
"Hehe oke kakk"
---
"Cindai, besok libur kan? kamu ikut ekskul apa di sekolah?" tanya kak arya
"Hmm.. aku ikut ekskul musik kak. kenapa?" balas cindai
"Gapapa... pulangnya jam berapa?" tanyanya lagi
"Gaktau deh. jam 12an mungkin."
"Oke deh. kalo pulang jam segitu, dateng ya ke lapangan jam setengah 1. aku mau kamu dukung aku, soalnya ada tanding sama anak kelas VIII." balas kak arya
"Hmm.. oke kalo bisa, aku pasti dateng kok. oya aku pulang duluan ya kak. bye" ucap cindai seraya pergi dari hadapan kak arya
"Bye" teriak kak arya yang sudah tidak melihat cindai.
---
Cindai merebahkan dirinya di kasur, waktu kini menunjukkan pukul 18:30.
"Ndai, makan dulu" teriak mama
"Gak maaa, aku udah makan tadi." balas cindai berteriak
"Kalau mau makan, di meja makan ya" teriak mama lagi
"Iyaaa" balas cindai lagi dengan teriakan yang begitu BaDai. *Dua duanya teriak mulu. awas urat putus. abaikan!*
Tak lama mereka teriak teriakan, ponsel cindai berbunyi seperti sms masuk.
---
To : Cindai
From : Kak Arya
Ndai, aku telpon boleh ?
---
To : Kak Arya
From : Cindai
Boleh kak.
-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih
Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) masih diurutan 22 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar