Minggu, 19 Mei 2013

My Diary part 40 Cerbung BaDai (Ending)

Setelah hampir 40 menit cindai dan orangtuanya jalan ke bandara, akhirnya sampai juga di bandara dengan kondisi yang yaa bisa dibilang tak terlalu ramai. Cindai keluar dari mobilnya dan langsung disambut oleh Chelsea,Difa,Marsha dan Angel. Dimana bagas? entahlah.

Cindai langsung memeluk mereka, tak terkecuali difa. Satu satunya cowok yang ada di situ.
"Ndai, jadi lo bener bener akan balik ke manado?" Ujar chelsea. Entah sudah berapa kali dia menanyakan hal itu kepada cindai
"Iya chelmottt... Harus berapa kali sih gue bilang ke looo..." balas cindai sambil mencubit pipi chelsea gemas
"Ati ati yah" ucap angel yang matanya mulai berkaca kaca
"Cup cuppp.." difa menenangkan sambil mengelus kepala angel
"Pasti ngel."
"Loh bagas mana?" tanya cindai yang baru sadar kalau tidak ada bagas.
"Bagas ya? Oh.. mm... itu ndai.. aduh... gimana nih..." bisik Marsha kepada difa
"Ya gue gatau bilang aja dia kemana gitu." bisik difa
"Heiii.. kok pada diem? bagas mana?" tambah cindai
"Hmm bagas gak dateng ndai." ceplos Chelsea sambil memainkan ponselnya tanpa merasa bersalah-_-
"Chelsea!" bentak Angel,Difa dan Marsha bareng.
"Huh... Orang yang gue anggep spesial malah gak dateng. Lo kemana gas?" ucap cindai lalu terduduk di bangku yang ada.
---
Sudah setengah jam mereka menunggu pesawat cindai untuk take off dan kini tersisa setengah jam untuk menatap,mengobrol,bercanda dan bercerita bersama cindai.
"Oiya gue boleh tanya sama kalian?" tanya cindai
"Apa?" balas mereka kompak
"Kalo gue udah ga dijakarta, apa kalian akan inget gue ? Gak lupa sama gue?" ucap cindai penuh harap
"Of course Gloria Cindai Lagio." ucap Chelsea
"Pasti ndai" lanjut Angel
"Yoi" sahut Difa sambil merangkul Angel
"Kita ga akan lupa sama lo kok. Sekarang kita yang nanya ke lo. Apa lo bakal tetep inget sama kita?" ucap Marsha
"Hmm... iya dong :) Kalian the best deh pokoknya dihidup gue. Oiya waktu gue take off nanti, kalo bagas gak dateng juga tolong kasihin surat ini ke dia ya." balas cindai sambil memberi Marsha sebuah amplop yang berisi surat dari cindai untuk bagas.

Tiba tiba Marsha ingin membukanya. "eeeh,,,, itu kan buat bagas. Yee marsha kepo :p" ujar Chelsea lalu mengambil surat itu dari genggaman Marsha
"Ih kan gue gak sengaja tau. Tiba tiba rasa kekepoan gue dateng menyusup ke otak dan ya terjadilah..." balas Marsha gak nyambung
"Wah lo ketularan Chelsea sha." ledek Difa
"Apa apaan bawa bawa nama gue?" sahut Chelsea sambil cemberut
"Untung gak denger ya shaa.." ucap Difa
"Difaaa Marshaaaa" Chelsea teriak teriak di sana
"hehe peace" ucap DiSha barengan
"Eh udah udahh... Duh bagas mana ya? Apa dia bener bener gak mau dateng untuk gue ?" lirih Cindai
"Eeeeh yang mau pulang kampung jangan galau dong. Kita nyanyi deh" ucap Marsha sambil merangkul Cindai
---
Kita kan slalu bersama dalam suka duka 
Berbagi segalanya tak terpisahkan
Hanya kau yang ada dihatiku~


Kita kan slalu bersama menggapai semua cita dan meraih dunia
Walau BaDai menghadang tak akan kita terluka
Cause your my best friend forever~
---
Difa,Angel,Marsha dan Chelsea langsung memeluk cindai. Entah keberapa kalinya mereka berpelukan.
"Gue tegasin lagi. Gue sayang kaliann!" teriak cindai
DifAngel dan ChelSha hanya geleng geleng melihat Cindai.

"Ndai, Yuk pesawatnya take off 15 menit lagi." ucap Mama
"Iya ma sebentar." balas Cindai
"Oke sekarang waktunya kita berpisah. Jangan lupain gue yah. Jangan lupain persahabatan kita. Janji kalian bakal terus kaya gini tanpa adanya gue." Tutur cindai
"Pasti ndai." ucap Chelsea yang matanya mulai berkaca kaca dan segera menumpahkan semuanya
"Kan gue bilang, jangan lepas gue dengan air mata chel." ujar Cindai sambil menghapus air mata Chelsea.
"Kita akan kangen banget sama lo ndai." kata Angel
"Oiya jangan lupain bagas ya ndai." goda Difa
"Hehe bisa aja. Gatau deh bisa lupa atau engga sama dia. Eh udah dulu ya :) bye. Kita masih bisa smsan,twitteran,bbman dll kok... teknologi gak mati! Daahh..." ucap cindai sambil melambaikan tangannya dan segera berbalik arah memunggungi sahabat sahabatnya itu.

"Daah cindai." terdengar suara suara teriakan dari Chelsea,Angel,Marsha dan Difa dibelakang. Makin lama, suara makin tidak terdengar. Ya, kini cindai telah sangat jauh jaraknya dari sahabat sahabatnya itu. Sampai akhirnya..
"Cindaaaaai" terdengar teriakan seseorang memanggil namanya. Sepertinya suara itu cukup familiar untuk cindai. Akhirnya Cindai menoleh ke arah teriakan.
"Bagas?" Cindai kaget mendapati bagas telah dibelakangnya sedang mengatur nafas

"Ha..hai" ucap bagas yang masih ngos ngosan
"Lo dateng?"
"Iya dong :) sorry ya gue telat." balas bagas sambil menunduk
"Lo dateng kesini aja gue udah seneng gas :)" tutur cindai sambil mengangkat kepala bagas supaya menatapnya
"bener itu?" balas bagas yang masih tidak percaya. Cindai mengangguk mantap
dan *KLEP* Bagas memeluk Cindai "Gue sayang lo ndai. Gue gamau kehilangan lo."
Cindai melepas pelukan bagas "Gas, gue juga sayang lo kok. Banget malah :) Cuma tuhan belum mengizinkan kita untuk saling memiliki sekarang. Mungkin Tuhan ingin menguji dulu seberapa lama kita bisa bertahan dalam keadaan begini. Ayo gas kita bisa. Kalo tuhan ngizinin, kita bakal ketemu lagi. Aku janji" ucap Cindai
"Aku bakal jaga hati aku ndai sampe kamu balik." balas bagas lalu memeluk cindai lagi
"Janji?" tanya cindai sambil menunjukkan kelingkingnya. "Janji" bagas mengaitkan kelingkingnya di kelingking cindai.

"Cindai cepatt!!" teriak Mama
"Gas, udah ya gue duluan. Sampe bertemu di waktu yang belum ditentukan :) bye gas. I love you" ucap cindai
"Iya ndai bye. I love you too" teriak bagas kepada Cindai yang kini makin jauh dari dirinya dan menghilang di balik pintu itu.

Bagas memutuskan untuk kembali ke Chelsea,Cindai,Marsha,Angel dan Difa.
"Hai" sapa bagas
"Hai gas. Ini ada titipan dari Cindai" ucap Chelsea seraya memberi bagas sebuah amplop titipan cindai sebelum ia pergi tadi
"Apa nih?" tanya bagas bingung
"Buka aja. Kita juga gatau" balas Chelsea
"Yaudah yuk pulang. Bacanya dimobil aja. Makin gakuat gue disini inget cindai terus" tutur Angel
"Iya yukk"

Akhirnya mereka semua memutuskan untuk masuk ke mobil dan segera pulang. Setelah mereka berada di mobil, mereka bercanda seketika mengingat pesan Cindai 'Jangan melepas kepergian gue dengan airmata' Namun kata itu tidak dipikirkan oleh Bagas, ia masih memandangi amplop berwarna biru muda itu dan segera membuka lalu membacanya.
---
To : Bagas yang katanya Kece
From : Cindai :)

Gas, dulu waktu pertama kita kenal itu gak enak banget ya. Lo tiba tiba dateng ke meja gue, dan bully gue. Sumpah itu gak banget-_- terus lo ga dapet point tambahan dari Pak Dave gara gara gue, ya gara gara nama gue 'Cindai', waktu itu lo ganti nama gue jadi 'Cendol' :) Itu lucu loh hehe. Oh iya gue juga inget banget waktu kita dihukum bersihin 7 kelas + 1 gudang. Dan parahnya lo ngunciin gue di gudang :( 3jam lagi. parah banget gak sih? Semenjak itu gue mikir kalo lo itu benci gas sama gue. Tapi lama kelamaan, lo mau terbuka sama gue, gak cuek lagi dan 1 lagi gak ngebully gue lagi.
Semakin lama waktu bergulir, semua perasaan benci,sebel,jengkel,kesel gue ke lo berubah gas. Kata orang orang sih jadi 'Cinta'. Cuma gue malu ngakuin itu. Gue takut lo ngejauh, gue takut lo makin benci sama gue dan gue juga takut ganggu hubungan lo sama misel.
Tapi, sebelum gue ngutarain semuanya ke lo dan kita belum ada hubungan apa apa, gue ninggalin lo ke manado. Kata orangtua gue sih, kalo gue udah lulus SMA gue boleh daftar kuliah dimana aja. Berarti jakarta ? udah pasti :) tapi, cuma 1 hal yang gue takutin. Apa pas gue lulus SMA nanti, lo masih ada buat gue? Masih nunggu gue? Masih ngarepin hubungan kita bakal jalan? Ah gue ngaco ya gas. Iya ngaco banget .
Terimakasih ya udah mau jadi bagas yang nyebelin,ngeselin,ngejengkelin,jail dan 1 lagi makasih udah jadi seseorang yang bisa membuat hari hari gue lebih indah. terima kasih sekali lagi ya gas :)
Cuma surat ini yang bisa gue kasih ke lo. Maaf kalo gue belom bisa ngasih apa yang lo mau.

With Love
-Cindai-
---
"Cindai, lo punya perasaan yang sama kaya gue aja gue udah bersyukur banget :)" ucap bagas
"Lo salah. Lo bilang lo cuma bisa ngasih surat ini ke gue? Engga ndai. Menurut gue kebersamaan kita dulu sampe tadi itu adalah sesuatu pemberian dari lo yang berarti banget buat gue. Makasih ya ndai. Gue bakal simpen surat ini dan nunjukkin ke lo waktu kita ketemu lagi nanti. I love you." tambahnya lalu melipat surat itu dan segera memasukkannya kembali ke amplop biru mudanya.
"Cieeeeeee.." tiba tiba Chelsea,Angel,Difa dan Difa mencie ciekan bagas. Entah apa yang mereka cie ciekan. Bagas tidak memikirkannya, yang bagas pikirkan saat ini hanyalah kapan dan dimana ia akan bertemu lagi dengan cindai.
---
Kini Cindai telah sampai di rumahnya. Ya, di Manado. Ia langsung masuk menuju kamarnya dan segera mengeluarkan Cindai's Diary dari kopernya.
"Nah yang ini dirobek aja." ucapnya lalu merobek sesuatu dari buku itu.

*SEKK*

"Dipasang dimana ya? hmm disitu aja deh" ucap cindai saat melihat ruang kosong di samping cermin di kamarnya.
"Nah disini kan bagus. haha gue jahat banget gambar bagas segitunya. Tapi gapapa. Menurut gue itu gambar terindah yang pernah gue bikin. Sampai jumpa lagi gas :)" ujarnya lalu meninggalkan kertas sobekan itu yang ternyata gambar bagas yang dibuat olehnya seburuk mungkin waktu mereka musuhan dulu.
---
Kini Cindai menatap langit yang terlihat oranye dari jendela kamarnya.
"Gue bangga punya kalian. Chelsea,Difa,Angel,Marsha dan pastinya lo Bagas Rahman Dwi Saputra. Oiya satu lagi ini dia nih. My Diary. Benda yang setia dengerin cerita cerita gue. Makasih ya semua." ucap gadis itu sambil merekahkan senyum manisnya.

-End-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Terima kasih buat semua yang udah baca :) kalo gak ada kalian, gak akan bisa aku nerusin sampe part 40 begini :) Sekali lagi terima kasih... With love : Muhammad Zaki :)

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 19 :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss


Tidak ada komentar:

Posting Komentar