Minggu, 12 Mei 2013

My Diary part 30 Cerbung BaDai

Bagas menahan cindai dengan memegang kuat pergelangan tangannya.
"Ndai. temenin gue!" ujar bagas
"Huh.. lo kan udah janji ga akan ketawa." balas cindai lalu kembali duduk
"Iya iyaa maaf lagian lo juga. 2013 woy masih aja ngandelin jari gitu. ngandelin tuh nih!" tutur bagas sambil menunjuk bagian jantungnya.
"Maksudnya hati?"
"Iya apa lagi? Yaudah yuk ke lapangan lagi." ajak bagas
"Tapi lo gausah main." balas cindai
"Kenapa? lo khawatir? Ciee" goda bagas
"Ah engga juga. gue kasian aja sama lo, lo kan belum sepenuhnya pulih. Jadi, sekalinya gak konsen kena bola lagi deh." balas cindai
"Halahh iyadeh."
"Eh gas itu juga terserah lo sih. maaf gue jadi ngatur lo" ujar cindai lalu berlari ke lapangan
"Makasih ya ndai. Gue tau lo khawatir, walaupun lo gak bilang itu. Gue juga sadar kalo gue... cinta sama lo" ujar bagas membatin sambil meneruskan jalannya ke lapangan.
---

Bagas tengah berada di lapangan, ia sedang mencari cari sosok cindai. Entah dimana dia.

"Huh cindai mana ya?" ujar bagas lalu duduk di salah satu bangku supporter.
Tiba tiba ada cewek yang menggandeng bagas dan meletakkan kepalanya dibahu bagas. Bagas kaget dan langsung menoleh.
"Misel?"
"Eh bagas." balas misel
"Lo ngapain?" tanya bagas sambil mencoba menyingkirkan misel darinya

Tak lama, cindai datang membawa minuman. Nampaknya untuk bagas. Namun, karna dia melihat Misel dan Bagas sedang gandeng gandengan tangan, ia mengurungkan niatnya untuk menghampiri bagas dan segera kembali ke kantin karena ada Angel,Difa dan Chelsea.

Ketika sampai di kantin, Cindai langsung duduk dan membenamkan wajahnya di tangannya yang tertumpuk di atas meja.
"Loh ndai, lo kenapa?" tanya Chelsea
Cindai tak menjawab.
"Lo kenapa ndai?" tanya angel lagi
"Gue gak papa!" balasnya

Tiba tiba ada yang lari lari sambil manggil manggil nama chelsea,cindai dan Difa.
"Chelseaaa, Cindaiiii, difaaaa" panggil orang itu
Chelsea yang sedang ngobrol, langsung menoleh ke arah suara.
Cindai yang sedang galau juga menoleh ke arah suara.
dan Difa yang sedang suap suapan baso sama angel pun ikut menoleh, sampai sampai basonya di sendok tumpah.
"Ah Difaaaaa" ujar angel memanyunkan bibirnya
"Maaf sayaang." balas difa mengacak acak poni angel

"Marsha?" ucap Chelsea dan Cindai barengan
"Hosh..Hosh... Ka.. katt...kata.. bu..." ucap marsha terbata bata
"Nih minum dulu" ujar cindai memberi minuman

*GlekGlek* marsha telah meminum air itu, dan langsung berbicara yang ingin ia bicarakan tadi.

"Ada apa sih sha?" tanya chelsea
"Itu tadi kata bu winda, kita harus ke Ruang OSIS sekarang." ujar marsha
"Sekarang sha? ngapain coba? kalo mau rapat mah entar aja sih-_-" balas difa
"Nah jadi anggota OSIS ga enak kan yaang? dibilanginnya batu sih." ucap angel ke difa
"Kamu tuh yaa.." difa mencubit pipi angel
"Eh udah udah. yuk ke ruang OSIS." tutur cindai
"Gue gimana?" tanya angel
"Lo disini aja kalo ngga di lapangan." balas chelsea
"Iya tuh. Ati ati ya sayang. aku ke sana dulu :p" difa memeletkan lidahnya
"Iyaiyaa. jahat" balas angel
---

Cindai, Chelsea, Difa dan Marsha telah sampai di ruang OSIS.
"Mana bu winda?" tanya chelsea
"Belom dateng nih." jawab seorang siswa yang juga anggota OSIS

Di ruang OSIS ini sangat sumpek, banyak anak anak yang memakai baju olahraga & cheers karena memang dadakan.

Tak lama, bagas dan misel datang. Mereka langsung mengambil tempat duduk yang bersebelahan. Nampaknya bagas tidak tau kalau di ruangan itu juga ada cindai.

"Ehm nempel mulu kaya perangko." Sindir chelsea
"Iya tuh. Emang si cowok mau ditempelin sama si cewek?" sindir marsha tak mau kalah
"Ceweknya aja kali yang maksa. Padahal yang cowonya gakmau. Haha orang gak laku mah begitu." ujar difa yang kini ikut ikutan.
Wajah cindai yang sedari tadi tertutup buku sekarang kelihatan. "Eh udah udah. kasian dia" ujarnya lalu kembali membaca buku.
"Cindai?" bagas kaget
"Kenapa?" balas cindai
"Gapapa."
"Oh"
"ya"
"Oh"
"ya"
"Ah bodo gas." balas cindai
"Hahahaha."

Misel yang mungkin geram karena merasa seperti obat nyamuk cindai, bagas dan teman temannya pun pergi meninggalkan ruang OSIS.
"Yaaah kabur. Cemss!" ujar chelsea
"Lo? awas ya!" tunjuk misel ke chelsea
"Apa lo?" chelsea memeletkan lidahnya
"Yee nyolot!" ujar misel lalu keluar dari ruang OSIS dengan membanting pintu.
*BRUK*

"Woy mak lampir woles dong!" ceplos chelsea
"Hahahahah"
---

Bu Winda telah masuk dan segera memulai rapat.
Sudah setengah jalan rapat dimulai, tiba tiba ada seeorang membuka pintu.

*KLEK*

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

 Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)turun ke urutan 22 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss


Tidak ada komentar:

Posting Komentar