Minggu, 05 Mei 2013

My Diary part 18 Cerbung BaDai


Cindai telah berada di depan kantor guru langsung masuk dan mendapati Bu winda sedang duduk manis di mejanya lalu memberi isyarat agar cindai keluar dari kantor guru.

“Uh dinda, katanya tadi dipanggil” ucap cindai lesu sambil keluar dari kantor guru

Cindai berjalan menuju kelas sendiri dan ada yang memanggilnya.
“Cindai..”
Cindai menoleh “Bagas? kayanya dia lagi bawa yang berat berat deh tuh.” Ucap cindai lalu membuang muka

“Cindai bantuin gue!” teriak bagas
Cindai tidak menghiraukan
“Cindai lo lupa sama perjanjian kita kemaren? Babu!” teriak bagas
Cindai menoleh dan langsung berjalan menuju bagas
---
“Ok gue bantu lo. Tapi inget bukan sebagai babu, tapi temen.” Ucap cindai lalu membantu membawa barang barang bagas
“Makasih ba… cindai maksudnya” balas bagas yang hampir keceplosan
“Bawa kemana nih?” taya cindai
“Ke ruang osis lah.” Balas bagas
“Yaudah si biasa.” Ucap cindai
---
Bagas dan Cindai telah sampai di ruang yang tak begitu besar berisi 3 orang siswa.

“Hei ndai. Apaan nih? Aku bantu ya.” Ucap kak arya langsung menghampiri cindai dan membantu membawa alat alat yang dibawa cindai
“Hei kak.. gatau nih bagas. katanya si alat alat keperluan osis. Makasih yaa” balas cindai
---
Salah satu siswa perempuan menghampiri bagas. Namanya Misel.
“Duh bagas, sini sini aku bantu” ucap misel
“apasih lo?” balas bagas ketus
“Kan mau bantuin kamu gas” ucap misel
“Gue gakbutuh bantuan lo. Udah sana sana” balas bagas sambil menaruh barang barang yang ia bawa dan segera keluar dari ruang osis
---
“Kak, aku ke kelas dulu ya.” Ucap cindai
“iya ndai ati ati.” Balas kak arya
---
Cindai sampai dikelas dan langsung duduk dibangkunya, tak lama bagas ikut duduk di sebelah cindai
“Heh ngapain?” Tanya cindai
“Gapapa.. bosen gue duduk sama josia.” Balas bagas sambil memainkan ponselnya
“Oh.” Cindai hanya ber-oh ria

Hening…

“Ndai.” Panggil bagas
“Apa?” balas cindai sambil menoleh kearah bagas
“Sorry ya soal kemaren.” Ucap bagas sambil nunduk
“Soal apa?” Tanya cindai
“Soal itu” balas bagas
“Yang mana sih ah” balas cindai
“Ah yang tentang buku harian lo.” Ujar bagas tanpa menatap cindai
“Oh itu iya udah gue maafin kok” balas cindai sambil tersenyum kearah bagas
Bagas membalas senyum cindai dan memberi sesuatu terbungkus kertas kado berwarna pink

“Apa nih?” Tanya cindai bingung
“Hmm.. buka aja” balas bagas sambil tersenyum lalu pergi dari bangku cindai
---

Setelah bagas cukup jauh, cindai membuka sesuatu pemberian bagas.

*KresekKresek* (?)
Begitu bunyinya saat ia berusaha membuka sesuatu pemberian bagas

“Buku harian? Ah bagas baik.” Ucap cindai saat mendapati sebuah buku harian baru di dalam kotak pemberian bagas dan memeluk meluk buku itu

Tiba tiba bagas telah duduk lagi disampingnya.
“Suka?” Tanya bagas
“Hah lo? Nggak. Jelek” ucap cindai lalu menaruh bukunya dimeja
“Yaudah gue ambil aja” ledek bagas sambil mengambil buku itu
“Duhh mau bilang jangan diambil gengsi banget nih-_- tapi gue mau banget buku itu ahh” batin cindai
“Eh gas. Jangannn” ucap cindai saat melihat bagas beranjak dari tempat duduknya
“Kenapa?” Tanya bagas
“Gapapa. Gue kan gakpunya buku harian, nanti gue nulis dimana?” balas cindai
“Nulis apa?” Tanya bagas
“Nulis kejadian kejadian yang gue sama lo lakuin berdua.” Balas cindai dengan nada pelan, sangat pelan
“Hah? Jadi?” Tanya bagas
“Apaan sih lo. Udah sini!” ucap cindai sambil merebut buku dari tangan bagas
“Bilang apa lo?” ucap bagas
“Yee gausah bilang apa apa juga. Ini kan salah lo ya kewajiban lo ganti” balas cindai hendak pergi
Bagas menahannya dengan memegang pergelangan tangan cindai “Bilang makasih dulu.” Ucap bagas
“Gak!”
“Bilang!”
“Gak bagas!”
Bagas memelintir tangan cindai “Bilang gak!”
“Aww bagas sakit. Awww” rintih cindai
“Gakk.. bilang dulu baru gue lepas!”
“Aww….”
Bagas semakin kencang memelintir tangan cindai
“Awww.. iya iya.. makasih bagas” ucap cindai sambil merintih
“Nah gitu dong.” Bagas melepas pelintirannya

*PLAK*


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada kritik&saran mention aja :) makasih
Maaf baru dipost lagi part 18nya:( semoga gak kecewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar