Selasa, 14 Mei 2013

My Diary part 32 Cerbung BaDai

Tok.Tok.Tok
Suara pintu terdengar.

"Siapa? masuk" ujar cindai
"Mama"
"Masuk aja ma. gak dikunci" balas cindai

*KLEK*

"Cindai mama mau ngomong" Ujar mama
"Apa ma?" tanya cindai
"Hmm kita.. kita akan ke manado lagi ndai." balas mama
"Hah ? Manado ? Kenapa sih ma? Cindai udah betah di jakarta kenapa kita harus pindah ke manado lagi?" ujar cindai yang tak bisa menahan airmatanya
"Urusan mama di jakarta sudah kelar cindai. Mau gak mau, suka gak suka kita harus pulang ke manado. Kita akan berangkat 3hari lagi." ujar mama lalu keluar dari kamar cindai
"Mama jahat!" teriak cindai lalu melempar salah satu bantal ke pintu.

"Gas, baru beberapa minggu gue disini. Sekarang gue harus ninggalin lo? Duh gak mau sebenernya. tapi ini keputusan bokap sama nyokap. Tapi ada untungnya juga gue pindah lagi ke manado. Gue mau sedikit demi sedikit menghapus perasaan gue ke lo yang kata kebanyakan orang adalah.... Cinta" lirih cindai lalu terlelap.
---

-KRING-
Jam beker milik cindai berdering mengisyaratkan gadis berumur 14tahun itu untuk bangun.

"Ah, udah pagi aja deh." ujar cindai yang matanya sesekali merem lagi.
Dilihatnya jam beker itu dan...
"Waduh udah jam 6 kurang 5. Keburu gak ya?" cindai tergesa gesa menuju kamar mandi dan segera memakai baju seragamnya. Ya putih biru karena hari ini hari selasa.

"Maa, Cindai berangkat" ucap cindai saat melewati ruang makan dan segera menuju garasi guna mengambil sepeda.
---
Cindai sampai di sekolah pada pukul 06:28, Nyaris ia terlambat dan dikunciin pintu oleh pak satpam.
Saat cindai memasuki gerbang memang sudah tidak terlihat kegiatan anak anak diluar kelas. Sepertinya sudah bel.

"Permisi bu.. maaf saya telat." ucap cindai saat berada di ambang pintu kelasnya.
Beruntung jam pelajaran pertama adalah jam pelajaran Bu Rina, guru yang terkenal paling bidadari hatinya.
"Ok. silahkan masuk cindai" ucap bu rina lalu melanjutkan kegiatan mengajarnya.
Cindai segera masuk dan duduk bersama angel.

Pelajaran bu Rina berjalan dengan tertib. Tak terasa sudah 4jam pelajaran dilalui oleh mereka dan sekarang waktunya...

-KRING-

Bel istirahat memanggil semua anak untuk berhamburan keluar kelas, ada yang ingin ke kantin, ada yang ingin ke lapangan dan pasti ada juga yang ingin ke Toilet.

Namun tidak untuk bagas dan cindai. Mereka hanya diam di dalam kelas. Melamun, mendengarkan lagu, nyanyi nyanyi gak jelas, dan saling curi curi pandang antara satu sama lain.

Tiba tiba Angel,Difa,Marsha dan Chelsea masuk ke kelas.
"Cindaaaaaai lo gak ke kantinn?" chelsea teriak teriak
"Ih berisik" ujar bagas yang merasa terganggu dengan teriakan chelsea. Chelsea hanya memeletkan lidahnya ke arah bagas
"Hmm gak chel. Gak laper." balas cindai sedikit lemas
Bagas yang melihat cindai lemas, terlihat sangat khawatir. Namun ia takut ingin menghampiri cindai, karena belakangan ini cindai sangat cuek dan dingin terhadapnya.
"Kalian makan aja. Gapapa kok" ujar cindai yang sesekali menoleh ke tempat bagas duduk.
---
Akhirnya Angel,Difa,Chelsea dan Marsha makan di depan Cindai
Chelsea terlihat sangat heboh karena kepedesan. Marsha terlihat heboh menertawakan chelsea. Sementara Difa dan Angel sedang asik suap suapan sambil bercanda. Mereka ber-4 kelihatan sangat senang. Namun, tidak untuk cindai.

"Ya tuhan, apa aku harus meninggalkan semuanya? Meninggalkan semua senyuman sahabat sahabatku ini? Aku tidak mau tuhan. Seandainya aku pergi ke manado apa mereka bisa tertawa seperti ini juga ?" Ujar cindai dalam hati. Tanpa cindai sadari, satu tetes air matanya telah jatuh dan Chelsea melihatnya.

"Ndai, lo nangis?" tanya chelsea. Seketika Marsha berhenti tertawa. Begitupun Difa dan Angel segera menatap cindai.
"Nggak kok. Gue gak nangis. Udah lanjutin aja makannya" balas cindai sambil tersenyum pahit ke arah sahabat sahabatnya itu.
"Serius lo gapapa?" tanya difa
"Iyaa gapapa. Nih gue senyum." ucap cindai lalu memperagakan senyum khasnya itu.
"Hahahah...." Marsha,Angel,Chelsea,Difa dan Cindai langsung tertawa bersama.

"Semoga canda tawa kalian masih ada saat gue pergi. Semoga....." batin cindai
---
Hari ini waktu terasa begitu cepat dirasakan oleh gadis bernama 'Cindai' itu. Walaupun hari ini dia lalui tanpa semangat sedikitpun. Ia berjalan menuju parkiran sendiri karena Chelsea,Difa,Angel dan Marsha ke perpustakaan dan mereka sepakat untuk bertemu di parkiran.

Cindai merasa kepalanya sangat pusing dan tiba tiba kakinya merasa tidak kuat untuk menopang tubuh mungilnya itu tiba tiba.. *BRUK* Cindai pingsan.
Dengan keadaan koridor yang sudah sangat sepi, sulit sekali untuk ada yang melihat cindai pingsan apalagi untuk menolongnya.
---
Difa,Chelsea,Angel dan Marsha telah berada di parkiran.
"Cindai mana sih?" gerutu angel
"Sabar sayaang mungkin dia ke toilet" balas difa menenangkan kekasihnya itu
"Hmm perasaan gue kok gak enak gini ya." ujar chelsea
"Gue juga chel" balas marsha yang masih menatap sepeda cindai.
---
Bagas dan teman teman tim basketnya masih berada dikantin.
"Eh gue pulang duluan ya." ujar bagas
"Yoii.. kok lo lewat situ sih?" balas salah satu temannya. sebut saja rafli
"Gaktau nih mau aja lewat sini." balas bagas lalu pergi

Tak tau kenapa bagas sangat ingin melewati jalan itu, padahal jalan itu lebih jauh kalau menuju gerbang atau parkiran. Sedang ia berjalan dengan santai sambil headset memutar lagu di kupingnya, dia melihat seorang gadis yang tak begitu asing baginya. Bahkan sangat sangat tak asing.

"Cindai?" matanya terbelalak saat melihat cindai sudah berada dilantai. Bagas langsung menghampirinya, membopong tubuh cindai dan berlari ke UKS.
---
Cindai telah ditidurkan diatas tempat tidur di UKS lalu bagas berinisiatif menelepon difa.


Via Telepon

Bagas : Halo dif...Hosh..Hosh
Difa : halo gas. kenapa? lo abis latian basket? Lo nyuruh gue latian ? gak ah capek
Bagas : eehh bukann.. lo lagi sama chelsea, angel&marsha kann?
Difa : Iyaa kenapa emang?
Bagas : Cepet ke UKS sekarang!
Difa : ngapain?

Tutt...Tuttt.. bagas telah menutup teleponnya
---
"Bagas bilang kita harus ke UKS sekarang" ujar difa panik
"Ngapain? dan kenapa lo panik gitu?" tanya marsha
"Udahlah ayoo.." difa menarik tangan angel. Marsha dan Chelsea mengikuti mereka dari belakang.
---
Mereka sudah berada di depan pintu UKS dan masih bingung apa yang terjadi sampai sampai bagas panik meyuruh mereka kesini.

*KLEK* Pintu UKS terbuka.

"Gas, lo di dalem kan?" tanya difa
"Iya. masuk"

Difa,Angel,Chelsea dan Marsha segera masuk. Chelsea yang melihat cindai tertidur kaku di tempat tidur langsung menghampiri.
"Ndai... cindaii... cindai kenapa gas?" tanya chelsea yang hampir menangis
"udah gapapa. dia cuma pingsan kok" balas bagas
"Lo nemuin dia udah pingsan? dimana?" tanya marsha
"Gue nemuin dia di depan kelas IX-1 tadi udah kaya gini." jawab bagas
Difa,Angel,Marsha dan Chelsea sangat kelihatan panik melihat kondisi sahabatnya seperti ini. Pucat, tangannya dingin dan keningnya panas.

"Uhuk...uhukk" cindai sudah mulai siuman dan melihat si sekelilingnya ada 4 orang sahabatnya dan 1 orang yang sangat ia cintai.
"Gue dimana?" tanya cindai yang berusaha bangun dari tidurnya
"Lo di UKS." jawab bagas sambil tertunduk
"Gue pingsan?" tanya cindai lagi
"Iya. dan bagas yang nolong lo. dia yang bawa lo ke UKS" balas difa
Bagas masih tertunduk dan enggan menatap cindai
"Oh iya lo udah makan? belom kan? gue beli makanan dulu ya" ujar chelsea menarik tangan marsha
"Gue juga nih. Yang, ke perpus dulu yuk ada yang ketinggalan" ajak angel ke difa
"Ah males." balas difa. Angel menginjak kaki difa.
"Aww.. iya yaudah ayo. Ndai, Gas kita keluar bentar ya. Bentar kok." balas difa
"Byeee." tutur angel lalu keluar dari UKS dan meninggalkan bagas dan cindai berdua.
---
Seperti biasa, tak ada satu katapun terlontar dari bibir mereka saat saat mereka berduaan. Hanya kesunyian yang menemani mereka di UKS.

"Gas/Ndai" ucap mereka berbarengan
"Lo dulu" ucap cindai
"Lo duluan" balas bagas
"Lo"
"Ladies first"
"Pokoknya lo"
"Lo bagas!"
"oke. Gue cuma mau tanya kenapa sih lo cuek dan dingin banget sama gue belakangan ini? gue ada salah lagi ya sama lo? kalo emang ada, maaf ya:)" ujar bagas sambil menunjukkan kelingkingnya
"hmm... gue... guee.. ngediemin lo karna ada hal kecil yang gaenak di pikiran gue dan lo gak perlu tau itu. Oke gue juga minta maaf." cindai mengaitkan kelingkingnya di kelingking bagas
"Lo mau bilang apa tadi?" tanya bagas lagi
"Gue mau bilang makasih. Kalo gak ada lo tadi, pasti gue bakal dilantai sampe malem." ujar cindai
"Oh masalah itu. Iya sebagai sahabat kan harus saling tolong menolong." balas bagas
Cindai yang tengah menunduk langsung menatap bagas dan tersenyum "iya gas. sahabat" batinnya.
"Oiya gue juga mau bilang kalo gue..."

-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :)turun ke urutan 22 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar