Jumat, 17 Mei 2013

My Diary part 37 Cerbung BaDai

Cindai telah ditidurkan di atas tempat tidur UKS, Bagas sedang sibuk membersihkan darah yang keluar dari hidung cindai sedangkan Marsha sedang mencoba menghubungi Chelsea,Difa dan Angel.
Setelah 15menit, Cindai masih belum sadar. Namun semua sahabatnya telah berada di samping cindai dengan cemas.
Setelah hampir 2jam, Cindai baru siuman.
"Gue..gue dimana?" ucapnya sambil memegang kepala
"Lo di UKS ndai." jawab Chelsea
"Gue kenapa lagi?" tanya Cindai
"Lo pingsan lagi dan lo mimisan." ujar Marsha
"Hah? separah itukah ? gue cuma telat makan loh-_-" balas cindai
"Oiya kalian gak ke kelas?" lanjutnya
"Udah pulang hehe" balas Angel
"Hah? Berarti gue pingsan lama bgt dong?-_- maaf ya." ujar cindai seraya menundukkan wajahnya
"Iya gitu deh. Udah sekarang makan dulu nih..Aaaa.." ujar bagas sambil menyodorkan sesendok nasi kemulut cindai
Tanpa penolakan sama sekali, cindai langsung melahap nasi itu.
"Guys, maaf ya dihari terakhir gue di jakarta gue malah nyusahin kalian. Gue emang bukan sahabat yang berguna.. Maaf sekali lagi" ujar cindai
"Kita gak pernah nyesel kok udah bantu lo. Malah kita seneng." balas Chelsea dan semuanya tersenyum senang.
"Makasih ya :) Kalian udah jadi sahabat gue sekarang." Ujar cindai
"Gak sekarang doang kok. Besok dan akan selamanya!" ujar Chelsea mantap
Kini Angel,Chelsea,Cindai dan Marsha berpelukan kembali.

Tiba tiba pintu UKS terbuka..

*KLEK*

Ternyata Misel dan gengnya.

Prok..Prok..
"Ternyata cewe yang bagas suka adalah cewe yang penyakitan." ujar Misel saat memasuki UKS
"Maksud lo apa? Hah?" tanya Chelsea sambil mendorong Misel
"Eh selow dong. Iya dia Cindai yang katanya cewe yang kuat, berani, tapi ternyata... Penyakitan! Hahahah" balas Misel dengan tertawaan yang tertuju kepada Cindai

*PLAK*

Chelsea menampar Misel
"Omongan lo bisa gak sih dijaga sedikit? Asal lo tau, Cindai gak penyakitan. Dia cuma sekedar kecapean doang! Tuh bibir gue jait lama lama ya." ujar Chelsea emosi
"Aww..." Misel memegangi pipi bekas tamparan Chelsea

Tiba tiba Fena dan Gaby yang notabene gengnya misel menjambak rambut Chelsea. Kini Marsha dan Angel tak tinggal diam. Mereka berdua membalas jambakan dari Fena dan Gaby. Seketika UKS menjadi arena pertandingan perkelahian antara Chelsea,Marsha dan Angel dengan Misel CS.
Bagas dan Difa yang melihat kejadian itu semua, hanya diam terpaku tidak mau ikut campur. Tak berselang lama, guru BK datang untuk melerai pertandingan yang cukup seru itu.
"Kalian semua ikut ibu ke Ruang BK." ucap guru itu. Sebut saja Bu Romy
"Kami semua bu?"
"Iya yang ada di ruangan ini." balas Bu Romy
"tapi Cindai lagi sakit."
"Tidak ada tapi tapian."

Kini semuanya berjalan dengan lesu ke ruang BK. Tak terkecuali cindai yang sedang kurang sehat.
Rambut Chelsea,Angel,Marsha, dan Misel CS terlihat sangat berantakan. Beruntung saat itu jam pelajaran sudah selesai dan semua anak telah berada di luar lingkungan sekolah kalau tidak, pasti mereka sudah menjadi tontonan yang sangat memalukan.

"Ok Cindai. Saya lihat kamu tidak salah. Kamu boleh tunggu di luar." ucap Bu Romy kepada Cindai.
"baik bu. terimakasih"
---
Cindai kini berada di bangku panjang depan Ruang BK. Ia tak merasa begitu senang dengan keputusan Bu Romy, karena menurutnya dia juga salah kenapa sampai tidak melerai Misel berkelahi dengan sahabat sahabatnya.

Kini sudah hampir 40 menit Cindai menunggu sahabat sahabatnya dan Misel CS disidang. Tak lama, Misel CS keluar dari ruang BK dan menatap Cindai sinis lalu langsung pergi.
Setelah sekitar 15 menit Misel CS pergi, sahabat sahabat Cindai keluar dari ruang BK.
"Gimana gimana?" ucap Cindai langsung bangun dari duduknya dan segera menghampiri Chelsea,Angel,Bagas,Difa dan Marsha
"Kita diskors." Balas bagas lesu
"Hah ? Diskors? Separah itukah?" tanya Cindai
"Iya. Tapi cuma 3hari kok." balas Difa
"Guys, maafin gue ya pasti ini semua gara gara gue. Gue bikin kalian sial di hari terakhir gue di jakarta. Gue emang pembawa sial." Ucap cindai lalu menundukkan wajahnya
"Ndai ingetya. Ini semua ga ada hubungannya sama lo. Ini bukan salah lo dan satu lagi. Lo bukan Pembawa sial." Bagas memegang kedua pipi cindai dan menatap matanya
"Iya tuh ndai." Chelsea memeluk Cindai
"Oiya besok kan kita diskors, kenapa kita gak nganter Cindai ke bandara ?" ujar Angel
"Oiya bener juga tuh.." Balas yang lain
"Gausah deh. Kalo kalian ikut nganter, gue makin gak tega buat ninggalin kalian." tutur Cindai
"Kalo kita mau nganter gimanaaa?" goda Bagas
"Hmm... boleh deh. tapi inget, tanpa airmata :)" ucap Cindai tersenyum ke sahabat sahabatnya
"Yaudah yuk pulang." ajak Angel

"Yuk" balas yang lain

Kini Angel,Difa,Chelsea dan Marsha berjalan duluan ke parkiran. Cindai berjalan sangat perlahan sambil melamun.
"Ya tuhan, terimakasih kau telah memberikan sahabat sahabat seperti mereka. Yang ada waktu suka dan duka. Ya tuhan, apa di manado nanti aku bisa bertemu orang orang yang sama seperti mereka? Ya tuhan, apa aku akan bertemu mereka lagi? Semoga bisa." batinnya
Bagas yang lagi lagi melihat cindai melamun langsung menghampiri "Ndai.." panggilnya
"Ya gas ?" tanya Cindai
"Hmm.. Lo belakangan ini sering ngelamun. Kenapa?" balas bagas
"Gapapa kok." tutur cindai
"Oke deh. Oiya ndai. Gue mau ngomong sesuatu sama lo." ucap bagas serius sambil menghadap cindai
Kini mata mereka berdua bertemu.
"Ngomong apa?" tanya cindai
"Gue mau jujur tentang perasaan gue ke lo" ujar bagas
"Perasaan ? perasaan apa?" balas cindai
"Sebenernya gue..gue suka sama lo." Ucap bagas
"Hah?" Cindai kaget
"Kenapa?"
"Gapapa.. Lo serius?" tanya cindai. Bagas mengangguk mantap.
"Jadi gimana? Lo mau jadi pacar gue?" tanya bagas lagi
"Ya tuhan, saat saat inilah yang aku tunggu. Saat bagas mengutarakan semuanya kepadaku. tapi kenapa harus 1hari sebelum aku meninggalkan dia? Kenapa tuhannn?? apa aku tidak bisa merasakan bagaimana rasanya disayang dengan orang yang mencintaiku?" batin Cindai
"Ndai... apa jawabannya?" tanya bagas sambil menggenggam
"Hmm gue gabisa gas maaf." ujar Cindai lalu pergi dari hadapan bagas. Namun, tangannya ditahan.
"Kenapa ndai? Lo ga suka sama gue?" tanya bagas
"Lo ga perlu tau gas. Lepas ya plis." ujar cindai halus
"Ok. Tapi kita pulang bareng. Gue gamau lo ngejauh dr gue." balas bagas
"Iyaa.. lepass" ujar cindai yang mulai dengan nada kasar
"Ok tapi lo jangan lari.." bagas melepas genggamannya. Namun, Cindai lari meninggalkan bagas
"Kalo lo gak suka sama gue, Fine. Tapi jangan kaya gitu!" teriak Bagas.

-Will Continue-

2part lagi tamat kayanya :)
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) Naik ke urutan 20 :)  Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar