Minggu, 12 Mei 2013

My Diary part 29 Cerbung BaDai


'Kak Cakkaaa....','Bagasssssssss','Kak Aryaaaaaaa','Kak Ieeelllll','Fattaaahhhh','Difaaaaa'.
Teriakan teriakan itu yang cindai dan chelsea dengar. Bahkan chelsea ikut ikutan heboh meneriaki nama 'Kak Cakka', sementara cindai masih diam dan bingung untuk meneriaki nama siapa.
"Bagas atau Kak Arya?" tanya chelsea yang melihat cindai bingung
"Bagas, Kak Arya.Bagas, Kak Arya. Bagas,Kak Arya." cindai menghitung dengan jarinya. dan.... Jari tangannya menunjukkan kalau ia harus mendukung kak arya.
"Oke. profesional ndai, profesionall!" ujar cindai lalu beranjak dari duduknya dan segera berteriak mensupport... Kak Arya.

"Kak Aryaaaaaaaaaaaaaa" Teriak cindai.

Bagas yang mendengar teriakan cindai langsung menghentikan permainannya dan segera melihat ke arah cindai. Tak sadar Kak Cakka melempar bola, dan *Bukk* terkena kepala Bagas. Bagaspun jatuh dan nampaknya pingsan.

Segera permainan dihentikan oleh wasit. Bagas segera dibawa ke UKS oleh kak Cakka dan Difa.
"Wah bagas kenapa tuh? liat yuk" ujar chelsea
"Yuk chel." balas cindai segera berlari menuju bagas
"Eh langsung ke UKS ajadeh" tutur chelsea seraya menarik tangan cindai
---
Chelsea dan Cindai telah berada dekat UKS yang sumpek karena fans fans bagas sedang khawatir melihat idolanya pingsan.
"Eh eh misi." ujar chelsea sambil menerobos kerumunan fans bagas
"Misi ya" ucap cindai sopan

Kini, Cindai dan Chelsea telah berada dekat pintu UKS dan benar saja ada Kak Cakka,Angel,Difa, dan Misel.

"Sorry, bagasnya belum sadar ya?" tanya cindai ke seisi UKS
"Belum nih ndai." jawab angel

Chelsea tanpa ba bi bu langsung pindah ke samping kak Cakka.
"Eh kak cakka." sapa chelsea
"Siapa ya?" tanya kak cakka
"Chelsea kaa" balas chelsea lesu karna kak cakka tidak mengenalnya
"Haha kenapa bete gitu? cuma bercanda kok. Kamu chelsea kan? temennya cindai yang katanya lemot itu?" ujar kak Cakka
"Ah kak cakka-_- gapapa deh dibilang gitu asalkan sama kakak" balas chelsea sambil ngedip ngedipin mata
"Yeee..."
---
"Aww..." bagas mulai siuman
"Bagas?" Misel dan Cindai berucap barengan
"Gu..gue dimana? Dif kita menang atau kalah?" tanya bagas yang telah melihat sosok difa di dekatnya
"Gas, udahlah. kamu gausah ngurusin itu dulu, tadi kamu pingsan. nih minum" ucap misel seraya memberinya teh
"Eh gausah gue gak aus." balas bagas
"Gue pingsan kenapa?" tanya bagas
"Sorry bro tadi gue gak sengaja mau ngoper, eh kena pala lu. lagian lu bengong sih sambil ngeliat ke arah supporter. Ngeliatin siapa sih?" tanya kak cakka

Bagas diam sejenak melihat sekelilingnya ada Difa,Angel,Kak Cakka, Chelsea, Misel dan sosok Cindai. Matanya terfokus ke cindai.
"Hm gak. gak ngeliatin siapa siapa." balas bagas
"Yang bener? ngeliatin cindai kan? karena dia lebih dukung kak arya daripada lo?" ceplos Chelsea
"Chelsea!" bentak cindai lalu menarik tangan chelsea ke dekat lemari

"Chel jangan bilang gitu dongg. Kasian dia baru siuman, lo malah ngomong gt. nanti dia malah drop." ujar cindai
"Hmmm maaf ndai. gue keceplosan tadi." balas chelsea yang terlihat merasa bersalah
"Iya iyaa. Yaudah yuk." ajak cindai
Chelsea hanya pasrah.

"Gas, maaf ya soal chelsea. lo tau kan dia emang asal bunyi. Keadaan lo gimana?" tanya cindai
Bagas diam.
"Gas?"
Bagas tetap diam.
"Udah deh ndai, bagas gak mau ngomong sama lo. mending lo keluar daripada bikin dia bete!" bentak misel
"Huh. yaudah ayo chel keluar." ujar cindai lalu menarik chelsea
"Heh dasar mak lampir. asal ngomong aja lu. emangnya lu tau isi hatinya...." belum selesai chelsea nyerocos, lagi lagi tangannya udah ditarik cindai.
"Ndai ikut," teriak angel lalu mengejar cindai
"Aku ikut ngell.. gas gws ya" ujar difa lalu mengejar angel
"Heiii ikutt... maaf ya bro. semoga cepet sembuh" ujar kak Cakka mengikuti anak anak tadi-_-

Kini di UKS hanya ada Misel dan Bagas.
"Gas, kamu udah gapapa?" tanya misel
"Urusan lo apa?" balas bagas cuek
"Ya aku cuma khawatir aja sama kamu" balas misel
"Keluar lo, gue mau sendiri." ujar bagas
"Tapi gas."
"Keluar. kalo lo gakmau keluar, gue aja yang keluar." ancam bagas
"Iya iya gue keluar." balas misel seraya bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan UKS
---

Di UKS bagas menyendiri, memikirkan kenapa cindai lebih memilih mensupport Kak Arya dibanding dirinya. Dibilang sakit hati, ya nggak. Dibilang gak sakit hati juga nggak. Lalu? entahlah. Dia sangat bingung akan perasaannya kepada cindai sampai saat ini.

*KREK*
pintu UKS terbuka.

"Siapa?" tanya bagas
"Gu..gue"
Bagas sangat familiar dengan suara itu, suara orang yang sering ia jahili, dan suara orang yang sekarang sedang membuatnya galau. Ya, Cindai.
"Gas, lo udah baikan?" tanya cindai seraya mendekat ke bagas
"Lo ngapain kesini? bukannya Kak Arya masih tanding di lapangan?" balas bagas tanpa melihat cindai
"Hmm... itu... anu.." cindai sangat gugup
"Kenapa ndai?" tanya bagas
"Kenapa apanya?" balas cindai
"Kenapa lo lebih milih dukung Kak Arya dibanding gue?" tanya bagas yang sekarang menatap cindai
"Hmm... aduh gas gausah bahas itu deh." ujar cindai
"Kenapa? Lo takut gue marah? gakk kok gue gak marah." tutur bagas sambil memasang senyum
"Jadi... gue milih Kak Arya karna.. ah udahlah, pasti alesannya gak nyambung" Balas cindai seraya tertunduk
"Yaelahh. jangan bikin penasaran!"
"Iyaiya tapi janji lo ga akan ketawa." balas cindai
"Janji:)"
"jadi, gue itu dilema antara mau dukung lo atau kak arya. Terus gue pake jari tangan gue buat nentuin. kaya gini nih 'bagas, kak arya.Bagas,Kak Arya' sampe semua jari gue kebagian. nah pas diujung, taunya nama kak arya. yaudah gue dukung kak arya." Ujar cindai
Bagas hanya diam. Diam menahan tawa.
"Gas.. are you okay?" tanya cindai
Bagas sudah tidak kuat menahan tawanya dan....."Hahahahahahahaahah..." bagas tertawa sangat kencang
"Ah bagas." ujar cindai seraya bangkit dari duduknya dan berbalik.

Bagas menahan cindai dengan memegang kuat pergelangan tangannya.
"Ndai. temenin gue!" ujar bagas
"Huh.. lo kan udah janji ga akan ketawa." balas cindai lalu kembali duduk
"Iya iyaa maaf lagian lo juga. 2013 woy masih aja ngandelin jari gitu. ngandelin tuh ini!" tutur bagas sambil menunjuk bagian dadanya.
"Maksudnya hati?"
"Iya apa lagi? Yaudah yuk ke lapangan lagi." ajak bagas
"Tapi lo gausah main." balas cindai
"Kenapa? lo khawatir? Ciee" goda bagas
"Ah engga juga. gue kasian aja sama lo, lo kan belum sepenuhnya pulih. Jadi, sekalinya gak konsen nanti malah kena bola lagi deh." balas cindai
"Halahh iyadeh."
"Eh gas itu juga terserah lo sih. maaf gue jadi ngatur lo" ujar cindai lalu berlari ke lapangan
"Makasih ya ndai. Gue tau lo khawatir, walaupun lo gak bilang itu. Gue juga sadar kalo gue... cinta sama lo" ujar batin bagas sambil meneruskan jalannya ke lapangan.


-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih

Vote juga yaa di The Top tens untuk menjadi cerbung terbaik :) masih diurutan 21 loh:( Kalo naik terus peringkatnya, aku janji bakal share cerbung ini dengan semangat :)
nih linknya :) http://www.the-top-tens.com/lists/best-cerbung-for-idola-cilik.asp thankss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar