Cindai yang sedari tadi membaca sms dari nomor tak
dikenal itu hanya mengaduk ngaduk nasi yang sedang ia makan dan tiba tiba
berteriak
“AAAAAAAAAAAAA Gue bukan anak kampuungggg!!!!!” teriakan
cindai sangat kencang lalu lari menuju kamar.
---
Cindai telah berada di dalam kamar dan terduduk di meja
rias.
“Buku harian nih.” Ucap cindai sambil mengambil buku itu
---
Jumat, 26 April 2013
Halo,
hari ini bĂȘte banget yaa. Udah dihukum bu okky, dikunciin di gudang, pulang
bareng bagas si anak gak jelas. Terus ada yang sms lagi anak kampung anak kampung.
Siapa ya? Dasar tuh buang buang pulsa aja. Tapi, terlalu lebay gak sih aku
marah sama bagas gara gara dikunciin itu. Tapi… ahh yaudah lah bodoamat. Udah
dulu ya aku ngantuk. Bye. Semoga besok menyenangkan
---
Cindai menyudahi tulis menulisnya di buku harian itu dan
memasukkannya ke dalam tas lalu segera merebahkan tubuhnya di kasur.
Cindai memainkan ponselnya dan kembali membaca sms dari orang tak
dikenal tadi.
Panas, memang panas hatinya saat dibilang anak kampung.
“Tunggu deh…. Yang manggil gue anak kampung kan Cuma
bagas. apa dia yang sms ?” ucap cindai
“tapi apa mungkin?” lanjutnya lagi
“Gue bales deh.” Ucap cindai lalu membalas sms ke nomor
itu
---
SMS
To : 0838xxxxxx
From : Cindai
Sorry, ini siapa?
Tak perlu menunggu lama cindai untuk mendapat balasan
---
To : Cindai
From : 0838xxxxxxx
From : 0838xxxxxxx
Gue orang terganteng, terkece, dan most wanted boy di SMP
idola.
---
“Nah kann bener bagas-_- duh ni anak mau bohong kok bego
amat ya Haha.” Ucap cindai lalu membalas smsnya
To : 0838xxxxxx
From : Cindai
Haha bagas bagas….
---
Nomor tidak dikenal itu sekarang telah berubah nama di
ponsel cindai menjadi ‘BagasKece’
Setelah smsan dengan bagas cukup lama, cindai memutuskan untuk
tidur.
---
Waktu telah menunjukkan pukul 06:10
Cindai telah bangun dari tidurnya dan segera mandi.
Setelah mandi ia memakai baju bebas dan segera ke sekolah untuk mengikuti
ekstrakurikuler.
Cindai menuruni tangga dan menuju meja makan.
“Hai maa, paa.” Sapa cindai
“Hai sayang. Sarapan dulu nih.” Tawar mama
“Ah gausah deh. Aku bawa bekel aja ya maa.” Balas cindai
“Tumben. Tunggu ya mama ambilin” ucap mama bergegas ke
dapur
“Kamu bareng papa kan?” Tanya papa
“ah enggausah paa. Aku naik sepeda aja. Kan lebih sehat
hehe.” Balas cindai
“yaudah bagus deh kalo begitu.” Ucap papa sambil
meneruskan sarapannya
“Nih ndai. Dimakan ya” ujar mama sambil memberikan bekal
yang cindai tidak tau isinya apa.
“maa paa cindai berangkat ya…” ucap cindai sambil
mengeluarkan sepeda
---
Hari pertama cindai mengikuti ekskul disekolahnya. Ia
mengikuti ekskul musik. Ia menyukai musik dari ia kecil, ia sering mengikuti
lomba lomba yang berbau musik dan selalu juara.
“Duh anak club musik baik baik gak ya?” ucap cindai
---
Cindai telah memarkir sepedanya diparkiran dan segera
menuju ruang musik.
Di perjalanan ia melihat bagas sedang main basket dan
berhenti sejenak
“Duh kece yaa….” Ucap cindai tak sadar
Ada satu anak nyeletuk. “Makasihhh.”
“Yeeeee…” ucap cindai sewot
---
Cindai telah berada di depan ruang musik.
*KLEK*
Cindai membuka pintu ruang musik dan mendapati ruangan
itu kosong.
“Yah kok kosong. Apa libur ya?” ucap cindai lalu kembali
menuju lapangan guna melihat bagas main basket
---
Cindai telah sampai di lapangan dan segera duduk di
bangku supporter sambil mengeluarkan sebotol air yang ia bawa dari rumah. Tiba
tiba bagas datang dan langsung mengambil botol itu.
“Bagas!!!” teriak cindai yang melihat bagas berlari
“Bagiii… jangan pelit dong!” teriak bagas disela larinya
Cindai tetap mengejar bagas
Bagas menhentikan larinya dan duduk di bangku supporter
“Bagaaaaaas balikinn.” Teriak cindai yang masih berlari
menuju bagas
“Ehhh stoppp…” ucap bagas yang melihat cindai mau
menabraknya
Cindai mengerem kakinya tiba tiba.
---
Cindai duduk di samping bagas
“Lo kalo mau minta baik baik bisa gak sih?” Tanya cindai
Bagas sedang minum dan tidak menjawab
“Gasss…” ucap cindai menggoyang goyangkan lengan bagas
Bagas tersedak dan tiba tiba...
*BYURR*
Bagas menyemprotkan air yang dimulutnya dan tidak sengaja
mengenai muka cindai.
“Ahhh bagas.. liat nih basah semua” ucap cindai sambil
cemberut
“Eh iya ndai maaf. Gue gak sengaja. Lagian lo jg sih gue
lagi minum, malah diajak ngomong.” Balas bagas
Cindai tidak menjawab, ia mengubek ubek tasnya.
“Nyari apasih?” Tanya bagas
“Nyari lap.” Ujar cindai cuek
“Nih pake.” Balas bagas memberi cindai handuknya
“Gausah.” Tolak cindai
“Udah nih pake. Gausah malu deh! Bekas keringet orang
kece tuh.” Ujar bagas lalu minum lagi
“Hmm yaudah deh. Terpaksa.” Balas cindai mengelap mukanya
dengan handuk bagas
Hening...
“Aaaaaaaaaaaaaaaa bau gasss!!” teriak cindai
“Eh lo kenapa teriak teriak sih?” balas bagas panik
“Ihhh bauuuu keringet lo…” ucap cindai sambil memberi
handuk nya ke bagas
“Yaaa dimana mana keringet bau oon. Walaupun keringet
orang kece kaya gue tetep aja bau.” Balas bagas
“iyadeh apa kata lo.” Kata cindai pasrah
“Lo tumben ke sekolah? Ikut ekskul apa?” Tanya bagas
tanpa menoleh ke cindai
“Gue ikut ekskul musik. Tadi gue ke ruang musik, tapi kok
kosong ya? Apa libur?” balas cindai
“Emang lo gak tau? Ekskul musik itu dimulai jam 9. Nah
sekarang coba lo liat skrg jam berapa?” ucap bagas
“Jam setengah Sembilan.” Balas cindai
“Yaudah tunggu ya. Gue ganti baju. Nanti ke ruang musik
bareng.” Kata bagas sambil berlalu dari hadapan cindai
Cindai tidak menghiraukan.
“Tunggu gue? Bareng ke ruang musik? Bagas ikut ekskul musik juga? Serius ? haaaaaaaaaaaa…. Bisa deket dehhh..” ucap cindai lalu jingkrak jingkrak tak karuan
-Will Continue-
Follow My twitter @zaakyki kalo ada saran & kritik mention aja :) makasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar